. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 26 Mei 2016

Ayo ke Majalengka, Wayang Ajen dan Wayang Kulit Dermayon Berkolaborasi di Festival Pesona Religi Al-Mizan

Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan 2016 digelar di Majalengka, Jawa Barat tepatnya di Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, 27-28 Mei. Berbagai acara bakal meramaikan festival yang tahun ini mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), salah satunya kolaborasi antara Wayang Ajen dengan Wayang Kulit Dermayon.

Kedua wayang berbeda genre itu akan tampil berkolaborasi pada puncak acara, Sabtu (28/5) malam. Ki Dalang Wawan Ajen dari Wayang Ajen juga akan berduet dengan KH. Maman Imanulhaq menyampaikan Dzikir Kebangsaan dan dipadupadankan dengan Wayang Kulit Dermayon Ki Dalang H.Rusdi serta Monolog Penyair Sunda Godi Suwarna. 

Sebelum Wayang Ajen tampil ada pèngantar pertunjukan yang akan disampaikan Guru Besar FIB Unpad Prof.Dr.H.Dadang Suganda, M.Hum. Penampilan Wayang Ajen juga akan dimeriahkan para penari cantik dan kreatif serta penyayi pop Sunda Rika Rafika yang ngetren dengan lagu Karedok Leunca.

Selain itu ada lawakan segar dari Aman Amin juara API yang kocak dan dipastikan bakal menghibur pengunjung. Sebelumnya Sabtu pagi hingga siang ada Karnaval Seni Budaya, Ritual Bakar Tanah, Fashion Show Baju Tanah, Live Musik, Klolosal Tanah Liat, Live konser Hanyaterra, Festival, Dulag & Dondang, Parade Seni Budaya Lokal:Barongsai, Kuda Renggong, Singan Depok, dan Tari Topeng. Setelah itu sejumlah pentas komunitas.

Sehari sebelumnya, Jumat (27/5) pagi ada Karnaval Wisata Religi, Jalan Sehat Cinta Wisata, Deklarasi Gerakan Nasional Sadar Wisata, Musik Etnik Bambu (konsep kampung Jatitujuh), aksi donor darah dan pengobatan gatis, Festival Hadroh Kebangsaan, dan Seminar Pariwisata yang bertema "Mengangkat Potensi Wisata Lokal di Kancah Nasional" dengan menghadirkan narasumber Taufik Razen (pengamat budaya) dan Arthur. S. Nalan (pakar budaya).


Di lanjutkan Pagelaran Seni Santri Nusantara, Pameran Wisata, Kerajinan, Kuliner Lokal dan Komunitas serta Lomba dan Pameran Foto Wisata & Budaya.

Festival Pesona Religi Al-Mizan ke-15 ini memadupadankan beberapa unsur seni budaya yang bersifat religius yang sangat relevan dengan keberadaan pesantren.

Keterlibatan Kemenpar tentu sesuai dengan tusi yaitu bagaimana bias bersinergi dukungan melalui promosi branding Pesona Indonesia. Kegiatan tersebut dapat berdampak untuk menarik jumlah kunjungan wisatawan nusantara untuk datang berduyun - duyun ke Al Mizan, artinya kegiatan tersebut sebagai peristiwa prosesi atraksi wisata budaya religi.  

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan pergeseran orang dari satu titik kota ke kota yang lain di dalam negeri, itu sudah dihitung sebagai wisata. Karena mereka akan membelajakan uangnya selama berwisata, sekalipun motifnya untuk kepentingan religi. "

"Sebenarnya, orang Umrah dan Haji itu dalam konteks pariwisata juga disebut wisata. Arab Saudi mendapatkan pundi-pundi devisa besar dari wisata ziarah ke tempat-tempat bersejarah itu," ujar Arief Yahya seperti keterangan tertulisnya yang Travelplusindonesia terima di Jakarta, Kamis (26/5).

Festival tahunan ini sudah digelar untuk kesekian kali. Kemenpar tahun ini bersinergi dengan festival ini untuk mempromosikan pariwisata nusantara, karena dilihat dari rekam jejak festival ini yang sangat positif dan mampu menumbuhkan serta memberdayakan masyarakat sekitar melalui kemasan budaya yang menarik untuk pariwisata nusantara.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti menambahkan kegiatan ini bertujuan mempromosikan salah satu Pesona Indonesia dalam bentuk wisata budaya di pesantren yang sangat religius yang menjadi daya tarik wisata budaya religi. Tujuan lain untuk mendorong pemerintah daerah bersama stakeholder yang lain untuk membangun destinasi wisata religi Indonesia yang berdaya saing tinggi.

Di sisi lainnya dukungan pada kegiatan ini, sambung Esty dalam rangka menemukenali dan memperkenalkan wisata budaya religi unggulan daerah agar dapat menjadi ikon di daerahnya sekaligus memperkenalkan seni budaya tradisional Indonesia sebagai salah satu upaya khususnya mempromosikan pariwisata budaya di Jawa Barat.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar  Raseno Arya menambahkan sukses tidaknya dukungan kegiatan ini tak lepas dari support teknologi yang diterapkan Kemenpar.

Promosi festival ini dilakukan dengan memanfaatkan IT, internet dan sosial media. Kemenpar tak ingin melewatkan penggunaan instrumen digital, karena ini merupakan potensi jumlah besar pengguna internet dan tingkat keaktifan netizen dalam mengolah jari dan matanya di dunia maya.

Media baru ini, lanjut Raseno benar-benar dimanfaatkan Kemenpar menjadi media promosi sebagai bukti dukungan promosi pariwisata nusantara.

"Hasilnya memang efektif. Masyarakat begitu aktif meluncur di dunia maya. Mulai banyak yang mencari tahu. Masyarakat jadi makin mudah mengakses informasi. Nah, kesempatan-kesempatan inilah yang coba dimanfaatkan Kemenpar sebagai media promosi," ujarnya.

Kemenpar pun mulai membungkus beberapa aktivitas seperti ini sebagai bagian dari wisata religi. Ada pergerakan masyarakat, ada aktivitas keagamaan, budaya, kuliner, kerajinan tangan, penyewaan kendaraan, penginapan, souvenir, dan ekonomi kreatif lainnya.

Ribuan pengunjung diperkirakan akan tumpah ruah menyaksikan Festival Pesona Wisata Religi Al Mizan 2016 karena memang daya tariknya yang luar biasa, dengan konsep pengemasan kegiatan sebagai atraksi pariwisata yang dapat menyedot ribuan pengunjung. Terlebih Pesantren Al Mizan sudah lama terkenal sebagai ponpes yang juga menumbuhkembangkan kegiatan seni budaya di kalangan santrinya hingga namanya tersohor seperti sekarang ini.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP