. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 05 April 2016

Kompetisi Surfing Internasional Bakal Ramaikan Festival Pesona Mentawai 2016

Festival Pesona Mentawai (FPM) 2016 akan dipusatkan di Pantai Mapadegat, Kecamatan Sipora Utara pada 19-24 April mendatang. Festival bertema bahari yang diselenggarakan Pemkab Kepulauan Mentawai didukung Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan diramaikan dengan kompetisi surfing tingkat internasional. Kompetisi ini dipastikan akan mendatangkan para peselancar (surfer) dunia. 

“Mentawai sudah lama dikenal di dunia internasional sebagai destinasi wisata surfing kelas dunia. Tidak kurang dari 70 spot surfing, di antaranya  Katiet spot Lance’s Right  tempat lokasi kompetisi,  merupakan titik selancar paling favorit bagi para surfer profesional dunia yang datang setiap tahun ke Mentawai,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam sambutannya saat me-launching FPM 2016 di Balairung Susilo sudarman, gedung Kemenpar, Jakarta, Selasa (5/4).

Arief Yahya menjelaskan Kepulauan Mentawai, Sumbar tidak memiliki sumber daya energi dan mineral, namun dianugerahi pesona alam  (bahari) dan budaya sebagai  unggulannya.

Hanya sektor pariwisata yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan dan berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi bagi 80.000 masyarakat kepulauan Mentawai.

“Bila sektor pariwisata  berkembang pesat  maka pertumbuhan devisa di Mentawai akan sama dengan daerah lain yang memiliki  potensi sumber daya energi dan mineral,” kata Arief Yahya seraya memberi contoh, pariwisata Bali memberikan kontribusi devisa terbesar bagi  negara.

Selain kompetisi surfing,  FPM 2016 juga akan disemarakan dengan serangkaian acara seperti festival seni budaya masyarakat Mentawai, di antaranya prosesi pengusiran roh jahat dan  berbagai ritual Sabulungan, sebuah warisan budaya yang mempercayai adanya tiga roh penjaga alam, yakni;  Taikabagat Koat (roh yang berada di laut), Taikaleleu (roh di perbukitan, lembah dan hutan) serta Taikamanua (roh yang berada di langit).

Tidak hanya itu, rangkaian acara juga dimeriahkan dengan hiburan berupa pertunjukan musik secara langsung yang akan diisi oleh musisi Katon Bagaskara dan didukung oleh beragam kesenian tradisional.

Beberapa event bahari lainnya juga disediakan bagi pengunjung, di antaranya jelajah panorama pesona hutan mangrove (mangrove tour), prosesi pelepasan anak penyu (tukik), dan penanaman terumbu karang.

Kemeriahan FPM 2016 juga didukung oleh pertandingan di antaranya, kejuaraan memanah tradisional, tarian dan nyanyian, lomba kawasan dusun dan rumah bersih.

Dalam keterangan pers, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar,  Esthy Reko Astuti, beberapa kawasan wisata andalan itu akan didorong lewat promosi. “Sehingga berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.

FPM 2016 yang baru pertama kali diselenggarakan ini bertujuan mempromosikan destinasi wisata surfing kelas dunia. Event ini, lanjut Esthy sekaligus sebagai sarana promosi Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia demi tercapainya target 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) tahun ini.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal, Raseno Arya menambahkan bentuk dukungan Kemenpar berupa promosi event lewat berbagai media promosi, termasuk launching ini yang diliput berbagai media, baik wartawan maupun blogger.

"Kita juga mendukung hadiah untuk kompetisi surfing tingakat internasional ini," ungkap Raseno seraya berharap  event ini dapat meningkatkan kemampuan profesionalitas masyarakat sebagai pelayan wisatawan dan meningkatkan jasa kepariwisataan yang dapat menambah pendapatan masyarakat Mentawai.

Hadir juga dalam acara ini Wagub Sumbar Nasrul A dan Bupati  Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dan sejumlah tokoh seperti pajabat asal Sumbar yang tinggal di Jakarta.

Nasrul berharap FPM 2016 ini turut membawa perubahan perekonomian masyarakat mentawai menjadi lebih baik, memgingat angak kemiskinan di kepulauan ini masih cukup tinggi dan masih berpredikat kabupaten tertinggal.

Yudas Sabaggalet juga berharap event ini menjadi langkah awal untuk percepatan pembangunan kepariwisataan di Kepulauan Mentawai sehingga  harus mendapat dukungan dari para pelaku pariwisata.

“Kita mengharapkan para mitra pelaku wisata yang bergerak pada berbagai sektor segera berbenah meningkatkan kualitas pelayanannya dalam pelaksanaan Festival Pesona Mentawai, terutama terhadap aspek kebersihan, keramahtamahan, maupun standar pelayanan yang harus sesuai dengan kebutuhan wisatawan,” kata Yudas.

Event FPM 2016 ini, lanjut Yudas juga diharapkan dapat mendongkrak pariwisata Kepulauan Mentawai yang tahun ini menargetkan kunjungan wisman sebanyak 10.000 wisman dan 4.000 wisnus atau naik sekitar 30% dari capaian kunjungan wisman tahun 2015 sebanyak 7.800 wisman dan 2.300 wisnus.

"Wisman yang dominan ke Mentawai adalah para surfer dari berbagai belahan dunia, terutama Australia, Eropa, dan Amerika," pungkas Yudas.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP