Begini Cara Menikmati Pangkalpinang, Sebelum dan Sesudah Festival Ceng Beng
Festival Ceng Beng 2016 tengah berlangsung di Kota Pangkalpinang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Acara puncak festival yang digelar Pemkot Pangkalpinang bekerjasama dengan Yayasan Pekuburan Sentosa dan didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini berlangsung tanggal 4 April di Pekuburan Sentosa.
Nah, buat Anda yang ingin menyaksikan tradisi ziarah kubur khas keturunan Tionghoa ini, jangan lupa luangkan waktu mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada di Pangkalpinang dan sekitarnya.
Kalau suka pantai singgah saja ke Pantai Pasir Padi. Satu-satunya pantai di Pangkalpinang ini punya panorama menawan berupa bentangan pantai landai yang luas membentang sepanjang 6 Km.
Saking luasnya, pantai ini kerap dijadikan arena pacu motor cross, sepakbola, volley pantai, dan lainnya. bahkan banyak warga memanfaatkannya untuk latihan belajar mengendarai sepeda motor dan mobil. Daya tarik lainnya, pantai ini punya suguhan matahari terbit (sunrise) nan memukau.
Lanjutkan ke Parai Tenggiri tapi sudah diluar Pangkalpinang, tepatnya di Sungailiat, Kabupaten Bangka Induk. Air lautnya biru dan masih jernih, pantainya berpasir puith dan lembut ditambah bebatuan granit alam yang menambah keeksotisan panoramanya.
Jika belum puas, teruskan ke pantai-pantai lainnya yang lokasinya juga di luar Pangkalpinang, ada Pantai Matras, Teluk Uber, Tikus, dan Pantai Lampu.
Sambangi juga Panas Tirta Tapta untuk menikmati kehangatan air panas dan berbagai wahana yang ditawarkan di tempat ini.
Mau tahu sejarah tentang pertambangan timah? kunjungi saja Museum Timah yang merupakan museum timah satu-satunya di Asia.
Museum ini berdiri pada tahun 1958. Di awal berdirinya, museum ini hanya mencatat sejarah pertimahan Babel oleh karyawan BTW agar masyarakat luas bisa mengenal.
Setelah resmi dibuka untuk umum pada tanggal 2 Agustus 1997 oleh PT. Timah Tbk, koleksi di museum ini semakin lengkap. Ada sejarah proses penambangan timah dari alam hingga pengolahan secara tradisional maupun modern, peralatan, dokumen, dan foto-foto.
Berkunjung ke museum ini selain berwisata, Anda juga dapat menambah wawasan.
Berkunjung ke museum ini selain berwisata, Anda juga dapat menambah wawasan.
Objek bangunan bersejarah lainnya yang sayang dilewatkan adalah kelenteng besar seperti Kelenteng Kwan Tie Miau dan Satya Budi.
Kalau perut Anda sudah keroncongan minta diisi, singgah saja ke rumah makan yang menyajikan masakan khas Pangkalpinang seperti Lempah Kuning atau ikan Sayur Kuning yang rasanya gurih.
Makanan ini berupa olahan Ikan Kerisi yang banyak ditemui di perairan Bangka dengan campuran bumbu, potongan nanas, dan kuah kuning.
Hampir semua warunga makan Melayu dan restoran seafood di Pangkalpinang menyajikan Lemah Kuning, salah satunya Restoran Aroma Laut, rumah makan di atas kapal di tepi Pantai Pasir Padi.
Pulangnya mampir ke Bangka Trade Center untuk membeli oleh-oleh seperti Terasi Pangkalpinang yang terbuat dari teri pilihan dan dibentuk sebesar ember yang dicetak segi empat, Dodol Cempedak yang terbuat dari daging buah cempedak, dan pernak-pernik khas dari daerah ini, salah satunya Batik Cual yang merupakan kain khas dari Babel.
Kota Pangkalpinang berada di wilayah bagian Timur Pulau Bangka dan dibelah Sungai Rangkui.
Tak sulit menjangkau kota yang dipimpin walikota M. Irwansyah Sofyan Rebuin ini.
Dari kota asal, Anda bisa naik pesawat menuju Bandara Depati Amir jika memang ada direct flight, lalu dilanjutkan naik taksi bandara sekitar Rp 60.000 untuk perjalanan berjarak sekitar 7 Km ke Ibukota Provinsi Kepulauan Babel ini. Kalau sewa mobil travel sejenis kijang, sehari Rp 250 ribu-Rp350 ribu tergantung jenis mobilnya.
Dari kota asal, Anda bisa naik pesawat menuju Bandara Depati Amir jika memang ada direct flight, lalu dilanjutkan naik taksi bandara sekitar Rp 60.000 untuk perjalanan berjarak sekitar 7 Km ke Ibukota Provinsi Kepulauan Babel ini. Kalau sewa mobil travel sejenis kijang, sehari Rp 250 ribu-Rp350 ribu tergantung jenis mobilnya.
Naskah & Foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar