Waduk Sidodadi dan Pantai Grand New Watu Dodol Primadona ITdBI 2016
Empat kali penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) tak bisa dipungkiri turut mengangkat sejumlah obyek wisata Banyuwangi, baik itu alam, budaya, kuliner, dan kesenian lewat pemberitaan media massa dan media sosial. Namun yang paling mencuat ke permukaan hingga kian mendunia namanya tentu saja Kawah Ijen dengan fenomena blue fire-nya.
“Blue fire cuma ada dua di dunia. Satu di Kawah ijen. Satu lagi di Iceland. Kalau tidak percaya coba saja googling,” ujar Menpar Arief Yahya saat acara saat launching lomba balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin (28/3).
“Dulu yang menikmati fenomena si api biru itu hanya wisman asal Prancis. Sejak ada ITdBI kemudian terekpos luas, akhirnya mulai banyak wisman dari negara ain termasuk wisnus yang datang menyaksikan fenomena alam langka itu,” terang Arief Yahya lagi.
Dalam kesempatan itu, Arief menghimbau wartawan yang meliput ITdBI 2016 nanti juga harus melihat blue fire Kawah Ijen. “Saya saja sudah 4 kali ke Kawah Ijen, 2 kali saat masih muda, satu kali saat jadi Dirut PT Telkom dan sekali saat jadi Menpar tahun lalu,” aku Arief Yahya bangga.
Waktu terbaik melihat si api biru Kawah Ijen itu, lanjut Arief Yahya mulai pukul 1 malam sampai pukul 3 dini hari. Jarak tempuh ke lokasi blue fire kurang lebih 3 Km. “Tapi medannya menanjak,” akunya.
Melihat dampak positif terangkatnya obyek wisata Banyuwangi lewat lomba balap sepeda ini, maka pada penyelenggaraan ITdBI 2016 atau yang kelima ini, Pemkab Banyuwangi ingin mengenalkan dua destinasi wisata baru yaitu Waduk Sidodadi di Kecamatan Glenmore dan Pantai Grand New Watu Dodol di Kalipuro.
“Kami ingin dua destinasi ini semakin populer dan menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan. Khusus di Waduk Sidodadi yang berada di Glenmore, ITdBI juga kami jadikan pengungkit karena di perkebunan Glenmore kini sedang kami siapkan wisata cokelat,” terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada kesempatan yang sama.
“Blue fire cuma ada dua di dunia. Satu di Kawah ijen. Satu lagi di Iceland. Kalau tidak percaya coba saja googling,” ujar Menpar Arief Yahya saat acara saat launching lomba balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin (28/3).
“Dulu yang menikmati fenomena si api biru itu hanya wisman asal Prancis. Sejak ada ITdBI kemudian terekpos luas, akhirnya mulai banyak wisman dari negara ain termasuk wisnus yang datang menyaksikan fenomena alam langka itu,” terang Arief Yahya lagi.
Dalam kesempatan itu, Arief menghimbau wartawan yang meliput ITdBI 2016 nanti juga harus melihat blue fire Kawah Ijen. “Saya saja sudah 4 kali ke Kawah Ijen, 2 kali saat masih muda, satu kali saat jadi Dirut PT Telkom dan sekali saat jadi Menpar tahun lalu,” aku Arief Yahya bangga.
Waktu terbaik melihat si api biru Kawah Ijen itu, lanjut Arief Yahya mulai pukul 1 malam sampai pukul 3 dini hari. Jarak tempuh ke lokasi blue fire kurang lebih 3 Km. “Tapi medannya menanjak,” akunya.
Melihat dampak positif terangkatnya obyek wisata Banyuwangi lewat lomba balap sepeda ini, maka pada penyelenggaraan ITdBI 2016 atau yang kelima ini, Pemkab Banyuwangi ingin mengenalkan dua destinasi wisata baru yaitu Waduk Sidodadi di Kecamatan Glenmore dan Pantai Grand New Watu Dodol di Kalipuro.
“Kami ingin dua destinasi ini semakin populer dan menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan. Khusus di Waduk Sidodadi yang berada di Glenmore, ITdBI juga kami jadikan pengungkit karena di perkebunan Glenmore kini sedang kami siapkan wisata cokelat,” terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada kesempatan yang sama.
Pada hari liburan Waduk Sidodadi ramai pengunjungnya. Salah satu faktornya karena lokasinya berada dekat dengan jalan raya di Desa Karangharjo, di wilayah PTPN XII, tepatnya di Afdelling Sidodadi, Perkebunan Kalirejo Glenmore. Karena itu waduk ini disebut Waduk Sidodadi.
Fasilitas mendasar untuk pengunjung telah tersedia seperti toilet, mushola, dan lokasi parkir yang sangat luas. Sarana bermainnya ada motor ATV, Gokart, dan mini trail buat pengunjung yang ingin mengelilingi waduk.
Pengunjung yang ingin berkeliling waduk dapat menyewa perahu dengan ongkos Rp 10 ribu atau sewa bebek perahu Rp 25 ribu. Sarana lainnya warung-warung makan yang menjual beragam menu.
Sementara pesona Watu Dodol, di sepanjang garis pantainya ditumbuhi pohon kelapa Grand New Watu Dodol saat ini tengah dibangun dengan konsep yang alami, pohon kelapa tetap dipertahankan. konsep bangunan menghadap ke laut, ada food court yang menyediakan aneka makanan untuk wisatwan yang berkunjung.
Selain itu ada playground, mushola, dan toilet bahkan museum dan galeri.
Revitalisasi Watu Dodol menjadi Grand New Watu Dodol yang telah dimulai tahun anggaran 2014 lalu telah menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk parkir, karavan, pagar, dan food court.
Kemudian pemkab menggelontor Rp 3 miliar lagi di tahun anggaran 2015 untuk menuntaskan bangunan ini dengan meneruskan membuat mushola, toilet modern, pedestrian, gebana, landscape, dan pagar di sebelah Utara secara keseluruhan untuk keamanan.
Anas menyebut sebelum diperbaharui Watu Dodol memberi pemasukan Rp 6 juta per tahun. Targetnya setelah ditata minimal bisa mendapat income Rp 100 juta per tahun.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: adji & peduliwisatabwi
0 komentar:
Posting Komentar