Tiga Komitmen Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia Bakal Cetak SDM Andal
Ada tiga (3) komitmen yang diharapkan lahir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata se-Indonesia di Hotel Harmoni One Center Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (30/3). Ketiga komitmen ini diyakini akan mencetak SDM pariwisata yang andal dan profesional berstandar ASEAN.
Ketiga komitmen itu, pertama mendorong mensukseskan pembangunan pariwisata Nasional, mengingat sektor ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, mengatasi kemiskinan, dan melestarikan lingkungan atau pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment.
Kedua, meningkatkan kurikulum berbasis kompetensi dengan peningkatan di berbagai bidang. Dan ketiga, SMK Pariwisata harus memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata sendiri.
“Peserta Rakornas yang tidak mengindahkan tiga komitmen itu. Hanya datang, duduk, dan duit saja, ya sudah tak akan diundang lagi dalam Rakornas berikutnya,” tegas Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (BPKK) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ahman Sya dalam jumpa pers usai membuka Rakornas tersebut.
Ahman Sya yakin dengan tiga komitmen tersebut lulusan SMK Pariwisata akan mencetak SDM pariwisata andal yang siap bekerja secara profesional. “Jadi tidak boleh, tidak akan ada lulusan SMK yang nganggur,” tambahnya.
Komitmen bersama antara pemerintah dan stakeholder khususnya bidang pendidikan ini, untuk mendukung program penciptaan SDM pariwisata berkualitas agar dapat memenangkan persaingan. “Dengan begitu tenaga kerja pariwisata Indonesia diharapkan akan mudah mengisi peluang kerja di sektor pariwisata khususnya untuk 38 job titles yang telah disepakati bersama dalam Mutual Recognation Arrangement (MRA) MEA,” jelasnya.
Rakornas yang mengangkat tema “Peningkatan Kualitas dan Daya Saing lulusan SMK Pariwisata di era Masyarakat Ekonomi ASEAN” ini digelar Deputi BPKK, Kemenpar selama tiga hari (30 Maret hingga 1 April 2016).
Peserta Rakornas ini adalah para perwakilan SMK Pariwisata yang terakreditasi A dan B. “Kami mengundang 270 SMK Pariwisata dan berbagai pihak pemangku kebijakan di bidang penbangunan SDM Pariwisata,” kata Ahman Sya.
Agenda utama Rakornas ini, lanjutnya berkaitan seputar komitmen para stakeholder khususnya lembaga pendidikan dalam mencetak SDM pariwisata berkualitas agar mampu bersaing di pasar kerja era pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pemerintah telah menetapkan sektor pariwisata sebagai leading sector karena industri jasa ini menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja yang besar. Tahun ini target pariwisata mendatangkan 12 juta wisman dan 260 juta pergerakan wisnus serta akan menghasilkan devisa sebesar Rp 172,8 triliun dan menyerapkan 11,7 juta tenaga kerja.
Guna mencapai target itu, sambung Ahman Sya, Kemenpar berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM pariwisata yang tahun ini diwujudkan dalam program kegiatan antara lain memfasilitasi kegiatan sertifikasi bagi 35.000 tenaga kerja sektor pariwisata. “Angka ini mengalami kenaikan 100% dari target tahun 2015 yang lalu sebanyak 17.500 tenaga kerja,” terang Ahman Sya.
Kemenpar juga melakukan program kegiatan memfasilitasi pendirian LSP bidang pariwisata di 34 provinsi serta pelatihan dasar pariwisata untuk 17.600 orang di seluruh Indonesia.
Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan. “Pelatihan dasar pariwisata antara lain berupa pemberian pemahaman dan pelatihan penerapan Sapta Pesona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kenyamanan, keindahan, keramahtamahan, dan kenangan) bagi SDM pariwisata sebagai kunci utama dalam menciptakan pelayanan prima bagi wisatawan dalam rangka peningkatan daya saing,” kata Ahman Sya.
Tahun 2015 daya saing SDM pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih berada di ranking 5 di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina, sedangkan di tingkat dunia berada di rangking 53 dari 141 negara atau jauh tertinggal dari Singapura di ranking 3 dan Filipina di ranking 42 dunia.
Salah satu upaya meningkatkan daya saing, lanjut Ahman Sya dengan memperbaiki sejumlah kelemahan SDM pariwisata kita terutama dalam hal penguasaan Bahasa Inggris.
“SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal yakni penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi (IT), dan manajerial. Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata kita, tiga hal ini menjadi fokus perhatian kita,” ungkapnya.
Hadir dalam rakornas yang baru pertama kali diselenggarakan Deputi BPKK, Kemenpar ini antara lain Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, Dirjen Kelembagaan Kementerian Ristek & Dikti Dr. Ir. Patdono Suwignjo, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud Hamid Muhammad, Sekda Kepri Reni Yusneli, dan Sekjen Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunaedi.
Ferdiansyah mengatakan Rakornas ini menjadi langkah awal sinergitas yang baik antara pemerintah, wakil rakyat, stakeholder, dan perwakilan SMK Pariwisata. “Tapi sayang yang hadir baru sepertiga dari jumlah SMK Pariwisata yang ada. Seharusnya semuanya bisa ikut,” imbaunya.
Melihat banyak tujuan positif Rakornas ini demi terbentuknya komitmen meningkatkan SDM pariwisata Indonesia, Ferdianysah menghimbau agar kegiatan ini dilakukan secara berkesinambugan. “Sebaiknya lokasi penyelenggaraannya pun berpindah-pindah kota dan pesertanya benar-benar dari seluruh SMK pariwisata se-Indonesia,” ujarnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar