. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 30 Maret 2016

Delapan Acara Bakal Semarakkan Festival Ceng Beng Kota Pangkalpinang 2016

Festival Ceng Beng 2016 di Kota Pangkalpinang, Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang akan berlangsung dari tanggal 30 Maret hingga 4 April, bakal lebih seru dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya ada delapan (8) acara yang akan meramaikan festival budaya khas etnis Tionghoa ini.

Delapan acara yang akan menyemarakan Festival Ceng Beng tahun 2016 ini adalah Lampion Big Party, Karnaval Lampion, Piramida Buah dan Kue, Lomba Barongsai, Lomba Foto bertajuk Semarak Ceng Beng, Festival 1000 Lilin, Festival Kue Full Moon & Bazar Pernak-pernik Ceng Beng serta Perayaan Malam Puncak Ceng Beng atau Qing Ming.

Lokasi Festival Ceng Beng ada tiga tempat yakni Perkuburan Yayasan Sentosa, Alun-Alun Merdeka, dan Kelenteng Shen Mu Miaw atau Kelenteng Dewi Laut di Kota Pangkalpinang.

Lampion Big Party merupakan kegiatan pemasangan berbagai jenis dan ukuran Lampion di sepanjang jalan area Perkuburan Sentosa dari tanggal 2-4 April. Karnaval Lampion akan melibatkan warga Kota Pangkalpinang yang terdiri atas pelajar SMP dan SMA, komunitas, dan perusahaan.

Acaranya pada tanggal 3 April, dimulai pukul 21.00 WIB dengan statr dari Alun-Alun Taman Merdeka atau juga dikenal sebagai Titik Nol Pulau Bangka, melewati jalan-jalan seputar kota hingga finish di Perkuburan Sentosa.

Dalam karnaval ini akan dipilih beberapa penampil terbaik dengan mendapat hadiah untuk pembinaan sebesar Rp 15 juta.

Piramida Buah dan Kue merupakan acara pemasangan piramida-piramida beisi bermacam buah dan kue khas Ceng Beng di jalan terdepan atau dekat pintu masuk menuju area Perkuburan Sentosa dan di lokasi Paithin.

Pemasangan akan berlangsung tanggal 3 April atau menjelang puncak pelaksanaan ritual sembahyang. Festival 1000 Lilin merupakan acara pemasangan seribu lilin di area Perkuburan Sentosa, terutama di sepanjang jalan yang berada di area tersebut. Lilin-lilin tersebut akan dinyalakan secara serempak pada tanggal 3 April dimulai pukul 19.00 WIB sampai terbit fajar tanggal 4 April.

Lomba Barongsai akan diikuti beberapa grup barongsai se-Bangka yang akan memperebutkan juara1, 2, dan 3 dengan total hadiah sebesar Rp 25 juta. Pelaksanaannya pada tanggal 4 April di Kelentang Shen Mu Mia di Pantai Tanjung Bunga Pangkalpinang.

Lomba Foto Ceng Beng berlangsung selama kegiatan festival mulai dari tanggal 30 Maret hingga 4 April dengan lokasi pemotretan di Perkuburan Sentosa. Pesertanya para pelajar mulai dari tingkat SMP hingga mahasiswa Perguruan Tinggi dan masyarakat di 7 kecamatan serta Komunitas Fotografi Bangka Belitung. Total hadiahnya Rp 10 juta.

Festival Kue Full Moon & Bazaar Pernak-Pernik Ceng Beng dimulai pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore selama festival berlangsung di area Perkuburan Sentosa.

Terakhir, Perayaan Malam Puncak Ceng Beng yang jatuh pada tanggal 4 April. Serangkaian acaranya mulai dari doa-doa atau ritual sembahyang dan meletakkan sesajian berupa aneka buah-buahan (sam kuo), ayam atau babi (sam sang), arak, aneka kue, dan makanan vegetarian (cai choi), uang kertas (kim cin), dan tak lupa membakar garu (hio).

Malam puncak ini juga disemarakkan dengan hiburan organ tunggal dengan menyanyikan lagu-lagu Mandarin, penampilan Kesenian Tanjidor dari Grup Tanjidor Jebus, penampilan Barongsai, dan nyanyian lagu-lagu rohani dengan alunan musik Belaz Band di panggung yang sudah disiapkan di area Perkuburan Sentosa.

Ritual Ceng Beng atau ziarah kubur merupakan upacara perwujudan dan sikap masyarakat Tionghoa yang sangat mencintai dan menghormati leluhurnya. Seluruh keluarga baik yang ada di Pangkalpinang atau di perantauan dari seluruh dunia berupaya mudik atau pulang kampung untuk melaksanakan ritual turun-temurun ini.

Kegiatan ritual ini dimulai dengan membersihkan kuburan atau pendem, biasanya dilakukan 10 hari sebelum pelaksanaan Ceng Beng.

Berdasarkan cerita rakyat, konon asal mula ziarah kubur atau Ceng Beng ini berawal dari zaman Kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming (1368-1644 M).

Sampai sekarang ritual ini tetap diindahkan masyarakat Tionghoa dengan tujuan sekaligus mempererat kembali hubungan persaudaraan semua anggota keluarga dan kerabat dengan berkumpul bersama, sekalipun sudah berbeda agama atau kepercayaan dan tinggalnya saling berjauhan.

Pemkot Pangkalpinang melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Pangkalpinang melihat Ritual Sembahyang atau Ziarah Kubur ini sebagai daya tarik wisata budaya, oleh karena itu dikemaslah dalam sebuah Festival Ceng Beng dengan serangkaian acara seperti tersebut di atas.

Festival ini pun mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam bentuk promosi dengan maksud agar informasi festival ini tersiarkan secara meluas.

Adapun tujuan penyelengaraan Festival Ceng Beng ini untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan lembaga masyarakat dalam pelestarian kebudayaan, sejarah, dan purbakala serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Pangkalpinang yang tahun ini ditargetkan mencapai 200.000 wisatawan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: dok. Festival Ceng Beng

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP