. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 27 Maret 2016

Oni Promosikan Kerajinan Wayang Golek Cepak dan Topeng Indramayu di Semarak Wayang

Event Semarak Wayang Pesona Indonesia 2016 yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Parkir Timur (Parkit), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/3), bukan cuma jadi ajang unjuk kebolehan 4 dalang wayang kontemporer, antara lain Wawan Gunawan sang dalang Wayang Ajen. Pun jadi wadah promosi dan jualan bagi para perajin dan pedagang kerajinan aneka wayang, topeng, blangkon, ikat nusantara, kaos wayang, dan lainnya.

Sebagian besar pedagang yang datang mengetahui informasi Semarak Wayang Pesona Indonesia dari masing-masing dalang yang tampil, media online (webblog dan website), dan media sosial.

Salah satunya Oni (33), perajin Wayang Cepak dan Topeng Indramayu yang datang langsung dari Indramayu, Jawa Barat.

Dia mengaku mendapat informasi dari H. Anon Rusdi,  ki dalang Wayang Kulit Langen Budaya Indramayu yang tampil di event ini. “Kebetulan dalangnya dari Indramayu daerah saya. Jadi setiap dia mentas di manapun saya dapat informasi darinya langsung,” aku Oni di stand-nya di bagian dalam panggung, Sabtu malam itu.

Setiap ada pementasan wayang termasuk di Semarak Wayang Pesona Indonesia ini, dia manfaatkan sebagai wadah untuk mempromosikan dua jenis kerajinan yang dibuatnya itu. “Terus terang kalau jualan lebih laku di sanggar saya di Indramayu dibanding di tempat pementasan wayang. Di sini saya lebih gunakan untuk promosi saja dibanding jualannya,”terangnya.

Oni menjelaskan di Sanggar Jaka Baru, miliknya yang berada di Desa Gadingan, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu terdapat 9 perajin Topeng Indramayu dan Topeng Cirebon. Sanggarnya itu merangkap outlet.

Pembelinya banyak yang datang langsung ke sanggarnya dan tak sedikit memesan lewat webblognya www.sanggarjakabaru.blogspot.com. Setelah pembayarannya lunas via transfer, lalu barangnya dikirim sesuai alamat si pemesan.


Pembeli topengnya kebanyakan para penari topeng yang ada di Indramayu dan Cirebon, termasuk para pelajar, pemilik sanggar tari, dan juga artis. “Duli Dewi Yull artis asal Cirebon dan penari tersohor Didi Ninik Towok pernah beli di sanggar saya,” aku Oni bangga.

Kalau di sanggarnya, Oni menjual topengnya secara satuan maupun 1 set. Begitupun saat pameran di event pementasan wayang.

“Harga topeng per satuannya mulai dari Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta. Kalau satu set Topeng Indramayu isinya 6 sedangkan satu set Topeng Cirebon hanya 5 topeng. Harganya tinggal dikali Rp 400 ribu saja,” ujarnya.

Perbedaan harga masing-masing topeng, lanjut Oni tergantung motif dan karakter topeng itu. “Semakin rumit pembuatannya, semakin mahal harganya,” jelasnya.

Dalam seminggu, Oni mengaku setiap perajinnya hanya mampu membuat minimal 2 topeng dan sebulan minimal 1 set topeng.

Jenis topeng yang biasa dibuat di Sanggar Jaka Baru antara lain Topeng Kelana, Tumenggung, Rumyam, Panji dan bermacam tokoh topeng dalam wayang lainnya.

Bahannya pun tidak terlalu sulit hanya dibutuhkan kayu jaran sebagai bahan pokok. Begitupun peralatan yang digunakan antara lain pena, pahat, pisau, gergaji, paku, dan cat air. “Kayu Jaran itu khas kayu pesisiran yang masih banyak terdapat di Indramayu dan sekitarnya. Kayunya ringan dan mudah dibentuk,” akunya.

Di sanggarnya, juga ada 2 perajin Wayang Golek Cepak, khas Indramayu dalam berbagai karakter tokoh wayang. Perajinnya hanya sanggup menghasilkan satu wayang dalam jangka waktu hingga sebulan.

Proses pembuatan wayang ini dimulai dari pembentukan Kayu Jaran sesuai pola dengan pena. Baru kemudian kayu diukir sesuai pola wayang, dari mulai kepala hingga badannya. “Kalau gagangnya saya pakai Kayu Jati karena lebih kuat,” terangnya.

Harga Wayang Golek Cepaknya dijual mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp1,5 juta sesuai ukuran dan karakternya. Menurutnya Wayang Golek Cepaknya buatan sanggarnya sudah banyak dipesan dari mancangeara.

Kata Oni, kendala utama kerajinan Topeng Indramayu dan Wayang Golek Cepak bukan lagi soal bagaimana memasarkannya. Lewat pameran di event seperti ini dan juga webblog serta media social, itu sudah cukup.

Justru yang menjadi kendalanya para peminat Topeng dan Wayang Golek Cepak itu sendiri. Sebab peminat utama topeng adalah penari topeng. Sementara belum banyak sekolah yang mewajibkan murid-muridnya mengikuti kesenian Tari Topeng, baru sekadar ekstrakulikuler dan itupun di sekolah-sekolah tertentu saja baik di Indramayu, Cirebon, dan sekitarnya.

“Oleh karen itu saya berharap pemerintah terkait dapat memasukkan kesenian Topeng Indramayu dan Cirebon dalam kurikulum sekolah, bukan semata ekstrakulikuler yang sifatnya tidak harus. Dengan semakin banyak peminat penari topeng maka permintaan akan topeng dengan sendirinya akan meningkat. Begtupun dengan Wayang Golek Cepak,” ungkapnya.

Selain Oni, sejumlah pedagang lainnya juga memanfaatkan Semarak Wayang Pesona Indonesia 2016 ini sebagai tempat promosi sekaligus jualan.

Iwan Hermawan asal Leuwi Liang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat misalnya, yang terlihat tengah menjajakan aneka Wayang Golek khas Sunda seperti tokoh Cepot dan lainnya di luar panggung sebelah kanan.

Harga wayang golek yang dijualnya mulai dari Rp 50 ribu samapai 150 ribu sesuai panjang ukurannya. “Kalau wayang hias Rp 600 ribu per satuannya,” terangnya.

Selain aneka wayang golek, Iwan juga menjual bermacam ikat nusantara dan baju serta celana khas dalang untuk anak kecil hingga orang dewasa.

Iwan mengaku mendapat informasi event ini dari Mursidin, sang Dalang Wayang Golek Mursidin Banten yang memberikan workshop tentang wayang di event ini.

Di sudut lain juga di luar panggung, ada Sarjiono asal Jogja yang tengah melayani seorang pembeli wayang kulitnya.

Sarjiono menggelar anaka wayang kulit produksi para perajin di desa asalnya di Karang Asem, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

Dia mengetahui informasi event ini dari sesama pedagang wayang kulit yang sumbernya berasal dari Bambang Asmoro, dalangnya Wayang Kulit Tuton Jawa yang juga tampil mementaskan wayangnya dalam event ini.

Aneka wayang kulit yang dijual Sarjiono berkisar antara Rp 50 ribu sampai 250 ribu. Sedangkan yang berbentuk gunungan Rp 300 ribu per satuannya. Produk lain yang dijualnya ada  kap lampu, kipas, dan aneka souvenir berornamen wayang kulit.

Baik Oni, Iwan, dan Sarjiono, hampir setiap minggu minimal sebulan sekali selalu berdagang di setiap ada pementasan wayang di berbagai daerah. Namun menurut mereka kebanyakan lokasinya pertunjukannya di daerah-daerah pinggiran.

Baru kali ini ada pementasan wayang di tengah kota Jakarta. “Sering-sering aja diadakan seperti ini di tengah kota besar. Jangan cuma kali ini aja lalu hiang,” imbau Iwan diamini Oni dan Sarjiono.

Sudah semestinya sebuah event yang digelar, bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan para senimannya, pun memberi ruang bagi para perajin dan pedagang aneka kerajinan terkait untuk memasarkan dan mempromosikan produknya.

Dengan begitu tujuan event tersebut sebagai pelestarian seni budaya sekaligus peningkatan kesejahteran rakyat akan sama-sama terwujud. Dan Semarak Wayang Pesona Indonesia 2016 yang diselenggarakan Kemenpar sekaligus untuk mempromosikan branding pariwisata nusantara Pesona Indonesia, sudah membuktikannya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP