Mengenal Lebih Dekat Desa Jayagiri Ciamis
Menyebut Jayagiri, mungkin kebanyakan orang akan menunjuk sebuah tempat wisata alam di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang juga merupakan nama sebuah desa penghubung menuju Gunung Tangkuban Perahu. Padahal di Kabupaten Ciamis pun ada desa bernama serupa yakni Jayagiri. Secara ketersohoran, Jayagiri Ciamis memang kalah di banding Jayagiri Bandung Barat, padahal desa yang terletak di kaki Gunung Sawal ini memiliki sejumlah potensi wisata yang cukup menjanjikan jika digarap maksimal.
Sehari sebelum meliput kegiatan Festival Wisata Budaya Religi Manaqib kali kedua yang digelar berkat kerjasama masyarakat Desa Jayagiri dan didukung penuh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (DBP3N), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Sabtu (19/3), Travelplusindonesia berkesempatan berkunjung ke Kantor Kepala Desa (Kades) Jayagiri, ditemani Rohman, Kepala Dusun (Kadus) Cimuncang.
Di Kantor Kades, ada Sekretaris Desa (Sekdes) Jayagiri Yono, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Jayagiri, dan beberapa staf Kades lainnya. Sementara Kades Jayagiri Anas Sutawan tidak ada di tempat karena sedang ada urusan di Bandung.
Adapun batas-batas wilayah Desa Jayagiri di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Banjarangsana, di sebelah Selatan dengan Desa Gunung Sawal, di sebelah Timur dengan Desa Mandalere Kecamatan Panjalu, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Golat.
Menurut Yono luas wilayah Desa Jayagiri 348,07 hektar. “35 hektar untuk pemukiman, 110 hektar untuk persawahan, 70 hektar dimanfaatkan untuk empang dan kolam, 24 hektar untuk perkebunan, 3 hektar luas pemakaman, 75 hektar hutan rakyat, 27 hektar hutan negara, dan 4,07 hektar untuk jalan serta sarana prasarana,” jelas Yono.
Keadaan tanah di Desa Jayagiri terbilang subur dan ditambah sumber air yang memadai dari aliran sungai maupun mata air. Tak heran kalau warganya banyak yang memanfaatkan lahan desa ini untuk bercocoktanam padi di sawah, kebun sayur, dan empang aneka ikan tawar.
“Salah satu sentra ikan tawar Desa Jayagiri ada di Dusun Cimuncang. Hasil ikannya selain dikonsumsi warga desa dan sekitarnya jugta didistribusikan ke Garut, Bandung, Majalengka, Sumedang, dan Bogor,” ujar Oman Rahmansyah, mantan Kadus Cimuncang sekaligus tokoh masyarakat dan petani.
Kata Oman di Desa Jayagiri ada sekitar 120-an pedagang aneka ikan tawar seperti gurame, nila, emas, dan bawal. “Pertambakan ikan air tawar di Desa Jayagiri mulai berkembang sekitar tahun 80-an dan sampai sekarang masih eksis, walaupun bibit ikannya diambil dari daerah Jawa,” terang Oman yang juga memiliki lahan perkebunan cengkeh di lereng Gunung Sawal seluas 2 hektar.
Wilayah Desa Jayagiri dialiri aliran sungai dari anak Sungai Citanduy yang merupakan batas wilayah Utara Kabupaten Ciamis dengan wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Sekurangnya ada 4 aliran sungai berukuran sedang dan kecil yang mengalir di desa ini yakni aliran Sungai Cingoled, Cimuncang, Cibinuang, dan aliran Sungai Batudadar.
Desa ini pun memiliki beberapa mata air bersih dan mata air untuk pengairan sektor pertanian, salah satunya Mata Air Panadranan, yang letaknya persis di kaki Gunung Sawal, Dusun Cilimus.
Travelplusindonesia sempat mendatangi mata air tersebut dan menikmatinya langsung. “Kadar kejernihan dan mineral yang dikandung air dari Mata Air Panadranan ini lebih tinggi dibanding air dari mata air lainnya,” kata Muh Sutarjo Kadus Cilimus.
Air dari Mata Air Panadranan ini, lanjut Muh Sutarjo menjadi salah satu air dari 7 mata air yang airnya digunakan untuk mencuci benda-benda pusaka Kerajaan Panjalu saat acara tradisi Nyangku setiap tahun. “Mata air ini tak pernah kering sekalipun musim kemarau panjang,” aku Muh Sutarjo lagi.
Aseng menambahkan Desa Jayagiri dihuni 1.504 kepala keluarga atau 4.706 penduduk. Sarana pendidikannya baru ada 2 Taman Kanak-Kanak (TK), 3 Sekolah Dasar (SD), Madrasah dan Majelis Taklim di setiap dusun serta 3 Pondok Pesantren. “SD dan SMA adanya di luar desa,” aku Aseng.
Sarana kesehatannya baru berupa Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) dengan bidan desa dan paramedis serta kader untuk membantu pertolongan pertama buat warga.
Sedangkan infrastrukturnya berupa jalan desa dan jalan lingkungan dalam kondisi yang kurang memadai namun cukup membantu masyarakat dalam menjalankan roda kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap kepada pemerintah, terutama pihak terkait jalan desa diperbagus lagi hingga Dusun Cilimus bahkan kalau bisa sampai obyek wisata ziarah makam keramat Eyang Guru Aji di atas Kampung Cilimus, Gunung Sawal,” harapnya.
Usai Shalat Jum'at di Masjid Al-Hidayah di Dusun Cimuncang, Travelplusindonesia bersama tokoh warga mengelilingi Desa Jayagiri hingga ke Gunung Sawal, tepatnya ke makam yang diyakini sejumlah orang berkeramat itu.
Ada satu hal yang menarik. Kendati Jayagiri terletak di kaki gunung, lumayan jauh dari pusat kota, namun kondisi rumah warganya umumnya gedong dan besar-besar. Jelas itu menandakan penghuninya orang kaya.
“Kalau heningnya sih dusun banget, tapi itu lho rumah-rumahnya kayak rumah di komplek perumahan elit di Jakarta,” kata Dino, Event Organizer (EO) Halmahera yang mendapat tugas dari Kemenpar mengemas acara Festival Wisata Budaya Religi Manaqib di Masjis Al-Hidayah, Dusun Cimuncang, Desa Jayagiri ini.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata desa berhawa sejuk ini pun memiliki sejumlah potensi wisata baik itu wisata alam, budaya, agro, dan petualangan. Apa saja potensi wisatanya? Bisa dilihat di tulisan yang berjudul “Memoles Potensi Wisata Desa Jayagiri Ciamis”.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar