. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 02 Februari 2016

Badan Otorita Borobudur Butuh Investasi Rp 20 Triliun

Pemerintah akhirnya membentuk Badan Otorita Pariwisata untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik Candi Borobudur sekaligus menggenjot perolehan kunjungan wisatawannya. Namanya Badan Otorita Borobudur. 

Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, investasi yang dibutuhkan Badan Otorita Borobudur sekitar Rp 20 Triliun. “Rp 10 Triliun berasal dari Pemerintah untuk infrastruktur, sisanya Rp 10 Triliun lainnya dari private sector untuk pembangunan amenitas pariwisata seperti hotel, restoran, dan lainnya," jelas Arief Yahya saat jumpa pers usai mengkuti rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga dihadiri sejumlah menteri lainnya di Manohara, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, (29/1) lalu.

Ratas membahas Percepatan Pembangunan Daerah Pariwisata Nasional Candi Borobudur, satu dari 10 destinasi prioritas yang hendak dikebut pemerintah secara integrated tahun ini. Dalam jumpa pers, didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menpar Arief Yahya menjelaskan Badan Otorita Borobudur tugas utamanya share infrastructure. Misalnya berkoordinasi dengan Men PU PR soal jalan, akses, tol, jembatan dan lainnya. "Posisi badan otorita ini di atas manajemen, lebih luas dan memberi keleluasaan untuk bergerak lebih cepat pada manajemen," jelasnya.

Arief Yahya menyebut per Februari 2016 Badan Otorita Borobudur efektif berjalan. "Karena target wisatawan mancanegara 2 juta, naik 7 kali dari capaian selama ini 250 ribu. Wisnus selama ini sudah 5 juta dan itu bisa meledak lagi. Jika angka itu tercapai, maka akan mendapatkan devisa US$ 2 miliar pada 2019,” ungkapnya.

Selain Borobudur, nantinya badan otorita parwisata serupa juga akan dibentuk pemerintah untuk kawasan Danau Toba, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang.

Saat memberi pengantar pada Ratas, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Candi Borobudur harus terus dilestarikan dan dijadikan destinasi bermanfaat bagi masyarakat.‎ "Data yang saya terima pada 2014 jumlah wisatawan yang datang sebesar 250 ribu orang, dan wisatawan nusantara kurang lebih 2,2 juta orang," ucap pria yang lahir di Solo, 54 tahun silam itu.

Menurut Presiden, potensi pasar wisatawan mancanegara yang dapat mengunjungi Borobudur sangat besar, terutama dari Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang, USA, Inggris, Hongkong, Belanda, Jerman, dan Brunei, serta Tiongkok. "Saya minta pengembangan Borobudur ini disiapkan dengan baik, terintegrasi antarkementerian dengan provinsi. Dan baik itu berkaitan dengan aksesibilitas, terintegrasi dengan kawasan wisata yang lain, seperti Prambanan, yang juga warisan budaya‎," kata Mantan Walikota Solo itu yang langsung diterjemahkan menjadi Badan Otoritas Pariwisata Borobudur itu.

Lulusan UGM ini menginstruksikan agar dipersiapakan fasilitas dan pelayanan dengan standar internasional, termasuk merapikan toilet dengan standar bintang 4. "Meskipun itu untuk umum tapi harus tetap bintang 4. Dijaga, dirawat, dikelola harian harus dikontrol. Standar-standar itu yg kita ingunkan," tegas Presiden Jokowi.

Soal atraksi seni budaya, Jokowi mengingatkan agar dipersiapkan serius, jangan ala kadarnya. Koreografinya harus standar dunia, koreografernya berkualitas dan gunakan kurator. "Sehingga yang diliat di sini tidak hanya bangunan Borobudur saja, tapi juga atraksi seni budaya juga bisa dimunculkan," ucap Bapak tiga anak itu.

Mantan Gubernur DKI itu menyampaikan, atraksi tarian budaya hanya digelar satu kali dalam setahun. Sebaiknya, ucap Presiden, frekuensi atraksi dipersering, digelar setiap minggu. "Saya kira kalau diurut kabupaten se-Jateng dan DIY sudah lebih dari cukup. Kalau mau melebar se-Indonesia. Lebih banyak lagi produk-produk atraksi yang bisa kita munculkan," ucap dia yang mengenakan batik berwarna cokelat gelap itu.

Presiden mengarahkan agar pengelolaan kawasan Candi Borobudur diperbaiki. Dia sudah mendengar bahwa kawasan ini ditanganin oleh 4 pihak. "Kalau kapal nahkodanya empat, biasanya memutuskannya bingung. Nah ini yang harus kita putuskan, juga masalah yang berkaitan dengan zonasi dan lain-lainnya," ujar Presiden.

Sebelum Ratas di sektor pariwisata itu, presiden Jokowi sempat berkeliling di kompleks candi berukuran 132x132 meter dengan tinggi asli 42 meter itu. "Borobudur adalah mahakarya budaya dunia dan sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia‎," ucap Presiden Jokowi. Oleh Menpar Arief Yahya, kata-kata presiden itu dijadikan tagline pada promosi branding Borobudur "Mahakarya Budaya Dunia" atau World Cultural Masterpiece.

Selain Arief Yahya, Ratas di candi dengan 504 arca dan 2672 panel relief ini juga dihadiri sejumlah menteri lainnya anatara lain Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri PAN dan) Yuddy Chrisnandi, Menteri Koperasi Dan UKM AAGN Puspayoga, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com) & Puskompublik Kemenpar
Foto: adji ‎

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP