. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 28 Januari 2016

Kunci Sukses Menjala “Ikan” dari Kolam-Kolam Tetangga

Tiga negara rival utama pariwisata Indonesia yakni Malaysia, Thailand, dan Singapura sudah sejak lama serius melancarkan berbagai taktik untuk menjaring sebanyak mungkin orang Indonesia untuk bertandang ke negara mereka masing-masing. Sementara Indonesia boleh dibilang pasrah saja, menjadi mangsa empuk mereka. Apalagi diperparah dengan sikap sejumlah orang Indonesia yang suka membangga-banggakan wisata ketiga negara itu dan menganggapnya lebih bergengsi. Kini sudah saatnya Indonesia melakukan hal serupa, menjala “ikan” dari kolam-kolam tetangga dengan strategi yang tepat dan serius pula.

Menpar Arief Yahya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata 2016 di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski di Jakarta, (26-27/1) menjelaskan kunci sukses untuk menjaring wisman dari ketiga negara itu. “Kalau dari Singapura dan Malaysia, kita dapat menerapkan Border Tourism yakni dengan memperbanyak event di perbatasan,” jelasnya. 

Kalau ingin meraup wisman China, sambung Arief Yahya ada tiga cara yakni melakukan deal dengan wholesalers (C trip), memperbanyak rute penerbangan langsung (direct flight), dan bundling paket wisata. 

Untuk menjaring wisman Australia caranya dengan visa free. “Pengesahan Perpres-nya harus dipercepat,” ujarnya. Sedangkan untuk menjaring wisman Eropa dan Amerika Serikat dengan join packages, berkerjasama dengan wholesalers untuk paket wisata ASEAN seperti paket diving Phi Phi – Nusa Penida.

“Dan terakhir untuk menjaring wisman dari India lewat pembukaan rute direct flight,” terang Mantan CEO PT Telkom ini seraya menambahkan bahwa 60 % orang yang berwisata itu senang dengan menggunakan penerbangan langsung.

Jumlah direct flight ke Indonesia paling kecil dibanding ke ketiga negara tersebut. "Direct flight dari China ke Thailand ada 29, sedangkan ke Indonesia cuma 5. Sementara direct flight dari India ke Thailand ada 10, ke Singapura ada 8, dan ke Malaysia ada 4. Sedangkan ke Indonesia tidak ada satupun," ungkap Arief Yahya.

Menurut Marketeer of The Year 2013 ini, jika semua strategi itu dilakukan, miinimal 10 % wisman yang ke Malaysia, Singapura, dan Thailand bisa ditarik atau dijaring ke Indonesia.

Dalam paparan Arief Yahya tertera fakta-fakta yang membuktikan bahwa sejumlah wisman dari beberapa negara selama 5 tahun belakangan ini (2011-2015) ternyata memang menyukai berwisata ke kawasan Asia Tenggara. 

Namun sayangnya kebanyakan mereka lebih lebih mengenal dan menyenangi berwisata terutama ke Thailand, lalu Malaysia dan Singapura. Sementara yang ke Indonesia tak sebanyak yang berkunjung ke ketiga negara tersebut. Bahkan ada fakta yang menyebut bahwa orang India suka berwisata ke Asia Tenggara, KECUALI ke Indonesia. Hmmm… menyedihkan. 

Begini bunyi fakta-faktanya: orang Singapura lebih suka ke Malaysia dibanding ke Indonesia, lalu orang Malaysia lebih suka ke Thailand dibanding ke Indonesia, dan kemudian orang di China sangat antusias untuk mengeksplor Thailand. 

Fakta lainnya: orang Eropa (Prancis, Jerman, dan Inggris) lebih kenal dan suka ke Thailand daripada ke Indonesia, kemudian orang Jepang lebih suka wisata dan bermain golf di Thailand, dan terakhir orang dari Negeri Paman Sam Amerika Serikat lebih suka ke Thailand dibanding ke Indonesia. 

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com) 
Foto: adji & rudi Humas Kemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP