Skor Kemenangan Pariwisata Indonesia atas Malaysia 10 : 2
Dalam rentang waktu tak sampai 2 tahun, mulai 2015 hingga awal 2016 ini, Pariwisata Indonesia berhasil memenangkan 10 gelar penghargaan internasional. Kemenangan tersebut sekaligus membuat Pariwisata Indonesia menang telak atas Malaysia dengan skor 10 berbanding 2.
Satu skor diraih Indonesia setelah mengalahkan Malaysia dalam Country Branding WEF 2015. Indonesia berada di posisi 47 sedangkan Malaysia di peringkat 96.
Tiga skor selanjutnya didapat Indonesia dengan memboyong 3 pengharagaan World Halal Travel Award 2015 yang diumumkan di Abu Dhabi, UEA sedangkan Malaysia tidak dapat satupun.
Ketiga kategori tersebut, pertama destinasi bulan madu halal terbaik dunia (The World Best Halal Honeymoon Destination), destinasi wisata halal terbaik dunia (The World Best Halal Tourism Destination) yang keduanya diraih Lombok, dan satu kategori lagi yakni World’s Best Family Friendly Hotel untuk Hotel Sofyan Betawi, Jakarta.
Tiga skor berikutnya didapat Indonesia karena menerima 3 penghargaan UNWTO Award 2016 di Madrid, Spanyol, sedangkan Malaysia nihil.
Ketiga penghargaan tersbut, pertama Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang berhasil menjadi pemenang UNWTO Awards in Innovation in Public Policy and Governance dengan tema Re-inventing the Local Government in Tourism, Culture and Tourism Banyuwangi Regency Office, Indonesia. Kedua, Garuda Indonesia dan Coca Cola Amtil Indonesia menjadi runner up pertama untuk kategori UNWTO Awards for Innovation in Enterprises, temanya “Bali Clean Up”. Dan ketiga, Yayasan Karang Lestari, Coral Reef Reborn in Pemuteran Bali sebagai the first runner up dari kategori UNWTO Award for Innovation in Non-Governmental Organizations.
Masih di awal tahun ini, tiga skore lagi menambah poin perolehan Indonesia atas Malaysia. Indonesia menyabet 3 penghargaan dalam ajang ASEANTA Awards 2016 yang diumumkan di Manila, Filipina, sedangkan Malaysia dapat 2.
Ketiga kategori yangdisabet Indonesia adalah Best ASEAN Tourism Photo, Agung Parameswara dengan karya fotografi berjudul "Morning In Bromo, Indonesia. Lalu Best ASEAN Cultural Preservation Effort, yang dimenangi Saung Angklung Mang Udjo, Bandung, dan Best ASEAN Travel Article, dengan tema "The Perfect Wave" di Colour Magazine, Garuda Indonesia. Dengan begitu total skor Indonesia 10 sedangkan Malaysia cuma 2.
Kalau dilihat dari perbandingan portfolio produk destinasi wisata pantai dengan kompetitor (Malaysia), Indonesia yang mengandalkan Pantai Sanur-Kuta di Bali sedangkan Malaysia Pantai Cenang, juga menang dalam hal perolehan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)-nya.
Buktinya wisman yang berkunjung langsung ke Bali tahun 2015 sebanyak 4,1 juta wisman sebagaimana tercantum di http://www.disparda.baliprov.go .id/id/Statistik2. Sedangkan yang datang ke Langkawi hanya 1,2 juta wisman seperti tertera di http://www.lada.gov.my/v2/en/i nformation/tourist-statistic.html.
Melihat keberhasilan kemenangan Indonesia di atas, sudah saatnya sebagai warga negara yang mengaku cinta Tanah Air, berhenti membangga-banggakan wisata Negeri Jiran, apalagi berbondong-bondong ke sana. Banggakan saja Pariwisata Indonesia dan kunjungi semua objek wisata di dalam negeri ini yang jauh lebih beragam, indah, unik, enak, dan menarik.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar