. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 24 Oktober 2014

Jakarta Terkepung Kota-Kota Termacet, City Tour Jalan Terus

Jakarta belum lama ini mendapat predikat kota termacet peringkat kedua se-Indonesia oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Parahnya, Ibukota ini dikelilingi kota-kota termacet. Ada Bogor yang menjadi kota termacet pertama. Lalu Depok di posisi kelima, Bekasi keenam, dan Tangerang di posisi ketujuh. 

Kendati begitu city tour di Jakarta tetap hidup, bahkan sejumlah even sport tourism dan lainnya baik berskala nasional dan internasional tetap berjalan. 

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kemenhub, Elly Adriani Sinaga menjelaskan untuk mengetahui kota mana yang paling rawan kemacetan diperlukan sebuah ukuran berdasarkan rasio volume kendaraan dan kapasitas jalan atau biasa volume capacity ratio (VCR).

Kemenhub mencatat ada tiga kota dengan tingkat kemacetan paling tinggi berdasarkan VCR yakni Kota Bandung masuk dalam 10 kota termacet atau lalu lintas terpadat di Indonesia. Sementara, DKI Jakarta dan Bogor memiliki angka VCR tertinggi.

Kemenhub menilai Kota Bogor berada di urutan pertama kondisi kemacetannya dengan laju rata-rata kendaraan 15,32 kilometer per jam dan VC ratio 0,86. Jika VC ratio 1 berarti sudah macet total sehingga kendaraan tak bergerak.

Walikota Bogor Bima Arya menjelaskan kesemrawutan infrastruktur yang tak berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk menjadi salah satu permasalahan utama sejak 10 tahun terakhir sehingga tata ruang yang tidak terkendali.

Faktor lainnya, Bogor yang menjadi tujuan favorit untuk tempat tinggal dan pariwisata bagi warga Jakarta dan sekitarnya, membuat arus transportasi jalan di kota tersebut semakin macet dari hari ke hari, terlebih di akhir pekan.

Penyelesaian kemacetan dan pembenahan transportasi publik, lanjut Bima akan menjadi prioritas utama pemerintah kota Bogor ke depannya.

Pembenahan transportasi itu akan dilakukan melalui dua tahapan yakni jangka pendek dengan mengurai titik-titik kemacetan antara lain dengan melakukan penertiban kawasan, rekayasa lalu-lintas, hingga penataan PKL. “Jangka panjangnya dengan membenahi transportasi umum, dengan mengurangi angkot untuk koversi ke angkutan massal yang menyebar ke sentra ekonomi hingga wisata yang ada di pinggir kota," ungkapnya.

Kapuslitbang Darat dan Perkeretaapian, Kemenhub Yugi Hartiman mengatakan Jakarta adalah satu di antara beberapa kota yang lalu lintasnya membutuhkan perhatian lebih.

Dari data Direktorat BTSP Perhubungan Darat Kemenhub, rata-rata kecepatan kendaraan di Jakarta berkisar di angka 10-20 km per jam. Sedangkan VC ratio-nya mencapai 0,85%. VC ratio adalah volume to capacity ratio, artinya, volume kendaraan sudah mendekati kapasitas jalan yang ada. Lalu lintas dalam kondisi krusial jika VC ratio mencapai di atas 0,70%, maka kondisinya makin padat.

Selain Jakarta, kota-kota penyangga ibukota seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang juga kondisi lalu lintasnya sudah mengkhawatirkan. Begitupun di Sulawesi seperti Makassar, dan Sumatera seperti Palembang dan Medan.

Berdasarkan pantauan Travelplusindonesia, kemacetan Jakarta ternyata tidak mematikan city tour-nya. 

Buktinya sejumlah objek wisata di Jakarta mulai dari kawasan Kota Tua, Monas, TMII, Ragunan, Ancol, sejumlah mal, museum, dan lainnya tetap diminati pengunjung bail lokal, nusantara maupun mancanegara, terlebih pada akhir pekan, liburan panjang, dan liburan hari raya.

Kehadiran bis TransJakarta yang menghubungkan sejumlah objek wisata tersebut turut menggariahkan city tour ibukota, ditambah adanya bis wisata keliling kota. 

Sejumlah even sport tourism berskala internasional pun tetap digelar di Jakarta, sebut saja Jakarta Marathon 2014 yang akan berlangsung pada Minggu, 26 Oktober. Konsekuensinya tentu saja sejumlah ruas jalan baik itu busway, tol maupun jalan raya terpaksa ditutup guna melancarkan lomba lari marathon yang diikuti ribuan pelari Nasional dan mancanegara itu. 

Berikut 10 kota termacet di Indonesia versi Kemenhub. Pertama, Bogor (15,32 km/jam) VC ratio 0,86. DKI Jakarta (10-20 km/jam) Vc Ratio 0,85. Bandung (14,3 km/jam) VC ratio 0,85. Surabaya (21 km/jam) VC ratio 0,83. Depok (21,4 km/jam) VC ratio 0,83. Bekasi (21,86 km/m) Vc Ratio 0,83. Tangerang (22 km/jam) VC Ratio 0,82. Medan (23,4 km/jam) VC ratio 0,76. Makassar (24,06 km/jam) VC Ratio 0,73, dan kesepuluh, Semarang (27 km/jam) VC Ratio 0,72. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Inilah wajah kemacetan Kota Jakarta.
2. Bis wistata keliling dan Transjakarta ikut menghidupkan city tour di Jakarta.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP