. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 03 September 2014

Lomba Tari dan Dialog Budaya Sukses Semarakkan Sail Raja Ampat

Sejumlah lomba tari telah menyemarkkan perhelatan Sail Raja Ampat yang berlangsung 9-23 Agustus 2014 lalu di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. 

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) turut andil dalam menyemarakkan even bahari berskala internasional itu dengan menggelar acara budaya antara lain tiga lomba tari yakni Tari Yosim Pancar (Yopan), Tari Wayase, dan Suling Tambur pada 20-22 Agustus.

Plt. Deputi Bidang Pembangunan Lembaga Sosial dan Budaya, KPDT, Ir. Fachman dalam siaran persnya yang dikirim ke travelplusindonesia, Jakarta, Rabu (3/9) menjelaskan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari keikutsertaan Asdep Urusan Kerja Sama Antar Lembaga Sosial Budaya, Deputi Bidang Pembinaan Lembaga Sosial dan Budaya, KPDT dalam penyelenggaraan Sail Raja Ampat lalu. 

Ketiga lomba tari khas Raja Ampat tersebut dinilai oleh 3 orang dewan juri yang berkompeten di bidang seni budaya setempat. Hasilnya, Tari Yospan juara I dimenangi oleh Kelompok Tari Papua Budaya dengan perolehan nilai 725, juara II adalah Kelompok Samber Sauri, dan juara III oleh Kelompok Tari Mansur Babo.

Sedangkan pemenang pertama Tari Wayase diraih oleh kelompok Distrik Insos Biak dengan nilai 695, juara kedua Distrik Saonek Pulau (690), dan juara ketiga kelompok Terapung Andina Group dengan nilai 685. 

Adapun pemenang Lomba Tari Suling Tambur, Juara I diraih Distrik Kafdarun dengan perolehan nilai 1.076, Juara II Distrik Waigeo Barat Daratan (1.070), dan juara III diraih oleh Distrik Meosmansar (1.065) serta Juara Harapan diraih Distrik Simanderwaisai dengan perolehan nilai 1.050.

Masing-masing pemenang mendapatkan trofi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Sertifikat, juga dana pembinaan dari KPDT dan Bank Mandiri.

Sebagai upaya untuk mengembangkan potensi budaya dan pariwisata Raja Ampat, KPDT juga telah menggelar Dialog Budaya. “Kegiatan ini sekaligus untuk memaparkan program dan kegiatan dari masing-masing pemangku kepentingan seperti unsur birokrasi yang terdiri dari pemerintah pusat meliputi kementerian lain yang terkait dan pemerintah provinsi/pemkab serta pihak swasta dan stakeholders,” jelas Fachman.

Adapun tujuan Dialog Budaya tersebut untuk memberikan informasi dan motivasi kepada masyarakat Kabupaten Raja Ampat bahwa seni dan budaya bisa dijadikan sebagai mata pencaharian. 

Dengan begitu ada upaya untuk melestarikan dan mengajarkan secara turun temurun kepada generasi muda, termasuk bagaimana cara mengemasnya dengan menarik agar layak ‘dijual’ ke industri pariwisata. 

Menurut Fachman dari Dialog Budaya tersebut dapat diketahui permasalahan yang terjadi dalam masyarakat Raja Ampat dalam rangka pengembangan potensi budaya dan pariwisata. “Dari situ baru dicari solusi terbaiknya,” ungkapnya. 

Usai menggelar Diolog Budaya, KPDT juga akan mengadakan Pentas Budaya di dua desa wisata di Raja Ampat. Kedua acara bertema budaya ini dharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis Nasional maupun internasional untuk berkunjung ke Kabupaten Raja Ampat. 

"Dengan begitu Raja Ampat kelak bukan hanya diincar oleh para pelaku olahraga bahari khususnya selam dari berbagai penjuru dunia, pun oleh wisatawan pecinta seni budaya," tutup Fachman.

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 
Foto: dok. KPDT 

Captions: 
1. Dialog budaya.
2. Tarian khas Raja Ampat.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP