. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 03 September 2014

KPDT Gelar Pentas Budaya Angkat Derajat Raja Ampat

Raja Ampat sudah tersohor ke mancanegara sebagai salah satu lokasi menyelam (diving) terindah di dunia, incaran para penyelam dari dalam dan luar negeri. Anehnya, salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat ini jutsru masih berpredikat sebagai daerah kabupaten yang tertinggal oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT). 

Dengan predikat tersebut, berarti sektor pariwisata dan budaya yang selama ini dibangga-banggakan dan menggaukan nama Raja Ampat ke tingkat Nasional dan internasional ternyata belum mampu mendongkrak kehidupan ekonomi masyarakat di Kabupaten Raja Ampat. 

Padahal kebudayaan lokal yang merupakan warisan budaya sangat berpotensi untuk menopang suatu daerah menjadi daerah yang berkarakter dan mengangkatnya menjadi daerah yang maju.

Untuk mempromosikan kabupaten ini sekaligus mengangkat derajatnya menjadi kabupaten yang mandiri dan sejahtera, KPDT berencana menyelenggarakan Pentas Budaya di dua Desa Wisata setempat yakni Desa Wisata Arborek dan Desa Wisata Sawinggrai. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada 6 - 7 September 2014.

Plt. Deputi Bidang Pembangunan Lembaga Sosial dan Budaya, KPDT, Ir. Fachman dalam siaran persnya yang dikirim ke Travelplusindonesia, Jakarta, Rabu (3/9), menjelaskan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari keikutsertaan Asdep Urusan Kerja sama Antar Lembaga Sosial Budaya, Deputi Bidang Pembinaan Lembaga Sosial dan Budaya, KPDT dalam penyelenggaraan Sail Raja Ampat lalu.

“Pentas budaya ini merupakan salah satu bentuk pembinaan bagi masyarakat agar program dan kegiatan pelestarian budaya di Kabupaten Raja Ampat dapat memberikan kontribusi kepada peningkatan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Raja Ampat,” ujar Fachman.

Adapun tujuan dari kegiatan ini, lanjut Fachman antara lain untuk memperkukuh jati diri dan ketahanan budaya Nasional dengan memberikan filter yang mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan mampu memfasilitasi teradopsinya budaya asing yang memiliki nilai positif dan produktif.

Selain itu untuk melaksanakan revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal yang bernilai luhur termasuk pengembangan budaya maritim dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Raja Ampat.

Pada hari pertama, para undangan akan diajak untuk menikmati kunjungan ke Desa wisata Sawinggrai ditempuh dalam waktu 1 jam dari Waisai (ibukota Kabupaten Raja Ampat) dengan menggunakan speedboat dengan kapasitas sekitar 8 – 12 penumpang. 

Jalan masuk menuju Desa Sawinggrai yang dihuni oleh sekitar 42 rumah penduduk ini sudah terhubungn dengan jembatan kayu yang kokoh, kurang lebih 100 meter panjangnya.

Pada hari kedua, para tamu diajak ke Desa Wisata Arborek. Butuh waktu 1 jam 20 menit perjalanan dari Waisai ke desa tersebut. Jembatan yang menuju ke arah rumah penduduk panjangnya kurang lebih 100 meter. Ada 34 rumah penduduk di desa ini yang berderet rapi dan harmonis di bawah pohon kelapa dan menghadap kearah laut. 

Di Desa Arborek para tamu akan dihibur dengan 3 (tiga) jenis tari, yaitu: Tari Yosim Pancar, Tari Dayung, dan tari Cakalele, dengan baju adatnya yang terbuat dari rumbai tali rafia, dan dililitkan di pinggang. 

Mata pencaharian masyarakat Desa Wisata Arborek adalah sebagai nelayan dan di bidang wisata. Di desa ini, wisatawan dapat melakukan aktivitas snorkeling dan diving. Sedangkan kerajinan khas penduduk setempat antar lain topi durian yang terbuat dari anyaman daun pandan. Anyaman ini juga bisa didapatkan dalam berbagai bentuk seperti ikan maupun tas tangan. 

Kegiatan Pentas Budaya sengaja dilaksanakan pascapenyelenggaraan Sail Raja Ampat yang telah berlangsung pada 19-23 Agustus 2014. “Ini dimaksudkan untuk mengisi kegiatan dan sebagai salah satu tindak lanjut perhelatan besar yang telah dihadiri oleh Presiden RI dan ribuan orang,” kata Fachman lagi. 

Dengan Pentas Budaya ini diharapkan dapat menampilkan “budaya” sebagai bagian dari “kemasan wisata” dan sebagai “daya tarik wisata” yang bisa menarik perhatian turis lokal maupun mancanegara agar berkunjung di Raja Ampat. 

“Dengan begitu Raja Ampat lambat laun bukan hanya dikenal karena kekayaan dan keindahan bawah lautnya pun karena seni budayanya yang luar biasa indah dan memiliki keunikan tersendiri,” jelas Fachman. 

Masyarakat setempat sekaligus dapat menjadikannya sebagai mata pencaharian, dan mengemasnya bersama dengan wisata alam dan wisata bawah laut yang sangat menawan. 

Sedangkan Pentas Budaya di Desa Wisata Sawinggrai akan menampilkan tiga jenis tari yakni Tari Penjemputan/Pembasuhan, Tari Perang, dan Tari Perkawinan. Kegiatan ini dipadu dengan suguhan makanan tradisonal ala Sawinggrai. 

“Para undangan dan pengunjung nanti akan makan bersama dengan seluruh masyarakat desa setempat,” pungkas Fachman. 

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 
Foto: dok. KPDT & adji k. 

Captions: 
1. Suasana Desa Wisata Sawinggrai, Raja Ampat. Dok KPDT 
2. Pesona khas pulau-pulau karang di perairan Raja Ampat. Foto adji k.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP