. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 07 September 2014

Kota Gudeg Tuan Rumah City of Volcano

Di mata dunia, Indonesia dinilai berhasil menangani bencana erupsi. Salah satu buktinya ketika Gunung Merapi erupsi hebat 2010 lalu dengan berhasil melakukan tindakan mitigasi dan penanganan pengungsinya. Alhasil Jogja akhirnya dipercaya menjadi tuan rumah konferensi internasional mengenai kegunungapian atau City of Volcano (COV) pada 9 September 2014. Venue komferensi VOC ke-8 ini bertempat Universitas Gajah Mada (UGM). 

Ketika Merapi meletus 2010, Kabupaten Sleman berhasil mengevakuasi sekitar 150 ribu orang dalam waktu enam jam. Inilah alasan utama mengapa Jogja terpilih menjadi tuan rumah COV tahun ini dari sekian negara yang mengajukan diri menjadi lokasi penyelenggara. Seleksi ini dilakukan oleh International Association of Volcanology and chemistry of the earth’s Interior (IAVCEI). 

COV bertema Living Harmony with Volocano di Jogja ini diikuti berbagai negara yang memiliki sejumlah gunung berapi antara lain Jepang, Perancis, dan Amerika Serikat. Jumlah pesertanya sekitar 1500 orang.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), DR. Surono di Jogja berapa wajtu lalu menjelaskan Jogja terpilih menjadi tuan rumah COV ke-8 mengalahkan Perancis dan Islandia yang aktivitas gunung apinya bergejolak sampai abunya menutup Eropa.

Kata Surono, konferensi ini lebih menekankan hubungan antara manusia dan gunungapinya. Jadi bukan hanya dari segi keilmuan semata, melainkan pula bersifat holistik dari aspek kegunuangapiannya sampai ke penanganan bencananya dengan budaya yang ada di dalamnya.

Adapun keuntungan bagi DIY menjadi tuan rumah COV tahun ini, lanjut Surono selain dari segi material terutama sektor pariwisata, pun mengingatkan kembali Yogyakarta sebagai laboratorium hidup untuk belajar kegunungapian tipe Merapi. Tahun lalu konferensi tingkat dunia ini berlangsung Mexico.

IAVCEI 
Juli tahun lalu sejumlah ahli gunung api Indonesia menghadiri pertemuan ilmiah empat tahunan, International Association of Volcanology and chemistry of the earth’s Interior (IAVCEI) di Kota Kagoshima, Jepang. 

Konferensi itu dihadiri sekitar 2.000 orang terdiri atas 1.300 orang dari 40 negara di luar Jepang dan 700 orang ahli dari dalam negeri Jepang. 

Delegasi Indonesia sendiri waktu itu merupakan delegasi terbesar dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sekitar 21 orang dipimpin langsung mantan Kepala PVMBG, DR. Surono dan dikoordinir oleh Ka PVMBG sekarang, Ir. Muhammad Hendrasto, M.Sc. 

Pertemuan ilmiah IAVCEI ini pernah juga dilaksanakan di Bali tahun 2000 yang dihadiri lebih dari 1000 orang ahli gunung api sedunia dan diantaranya sekitar 700 orang ahli dari luar negeri. 

Pertemuan ilmiah IAVCEI ini diadakan setiap empat tahun satu kali bila dalam keadaan normal, bila tidak maka disesuaikan dengan kondisi yang ada. Di pertemuan inilah Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah COV ke-8 dan akhirnya Kota Gudeg, Jogja terpilih mengalahkan sejumlah kandidat lainnya. 

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 
Foto: adji k & dok. Kemen ESDM. 

Captions: 
1. Gunung Merapi praerupsi Oktober 2010. Foto adji k. 
2. Bupati Sleman sedana mengajak peserta IAVCEI Kagoshima 2013 untuk hadir pada COV ke-8 di Jogja September 2014. dok Kemen ESDM

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP