. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 13 September 2014

Gunung Lokon Meletus, Lagi Cari Perhatian Gunung Mahawu

Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara sejak Sabtu pagi (13/9/2014) hingga sore ini meletus. Mitosnya, masyarakat di kaki gunung ini meyakini gunung jantan ini tengah caper atau cari perhatian terhadap lawan jenisnya yakni Gunung Mahawu yang oleh masyarakat setempat dianggap sebagai Gunung "betina" yang cantik.

Gunung Lokon yang berketinggian 1.580 Meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini berusaha agar Gunung Mahawu (1.324 Mdpl) yang juga berada di Tomohon, mau menoleh dan memilihnya dengan cara menunjukkan kejantanannya, yakni dengan terus mengeluarkan materialnya. 

Saingan Gunung Lokon yang berjarak sekitar 5,3 Km sebelah Barat Laut Kota Tomohon atau 20 Km di Barat Daya Kota Manado ini dalam merebut hati Gunung Mahawu adalah Gunung Soputan (1.784 Mdpl) yang juga dianggap pejantan. 

Gunung Soputan yang terletak di Kabupaten Minahasa Selatan, sekitar 50 Km di Baratdaya-Selatan Kota Manado ini pun kerap mencuri hati Gunung Mahawu dengan menunjukkan aktivitasnya.

Namun dibanding Soputan, Gunung Lokon  yang paling sering caper. Tak heran gunung ini pun berpredikat gunung api paling aktif di Sulawesi Utara bahkan termasuk gunung api teraktif di Indonesia selain Gunung Merapi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Akibat letusan Gunung Lokon, statusnya pun kini naik menjadi SIAGA atau Level III. Warga dan pengunjung pun dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 Kilometer dari Kawah Tompaluan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana mencatat tinggi letusan Gunung yang berada di Kota Tomohon, Sulawesi Utara ini mencapai 500 meter. Lokon meletus pertama sekitar pukul 03.00 WITA dan kembali meletus sekitar pukul 09.00 WITA, dan hingga kini terus erupsi.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono menjelaskan tipe letusan Gunung Lokon sama dengan Gunung Slamet yaitu tipe Strombolian. Dampak dari letusan gunung warga Kelurahan Malalayang di Manado hingga ke Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Minahasa merasakan debu Lokon tersebut. 

Kegiatan warga di Kelurahan Malalayang khususnya pengguna kendaraan bermotor pun terganggu, lantaran jarak pandang hanya sekitar 100 meter.

Akibat peningkatan aktivitas gunung ini, jalur pendakian ke puncaknya ditutup. Menurut Surono ada sekitar 40 pendaki yang terpaksa diturunkan dari Gunung Lokon pada Jum'at (13/09/2014) jam 10.00 WITA. 

Berhasilkah sang jantan Lokon mencuri hati si betina Mahawu? Entahlah.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Wisatawan tengah menikmati pesona Gunung Lokon.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP