. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 16 Agustus 2014

Malaysia Makin Getol Jaring Wisatawan Indonesia

Malaysia tahu betul, Indonesia adalah pasar besar dan empuk buat keberlangsungan dan kemajuan pariwisatanya. Tak heran kalau negeri jiran ini sangat getol melancarkan berbagai cara untuk menjaring pasar wisatawan dari kota-kota besar di Indonesia, termasuk dari Bandung. Buktinya mulai 16 Oktober 2014, Maskapai Air Asia kembali akan mengoperasikan penerbangan langsung (direct flight) dari Bandung (BDO) menuju Johor Bahru (JHB) dengan tujuan menjaring lebih banyak wisatawan asal Bandung dan sekitarnya ke negerinya.

Maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) ini akan terbang tiga kali seminggu, setiap hari Selasa, Kamis ,dan Sabtu. Penerbangan langsung ini akan dioperasikan oleh AirAsia Malaysia dengan kode penerbangan AK. 

Peluncuran rute penerbangan langsung ini menjadikan Bandung sebagai destinasi ke-4 di Indonesia setelah Yogyakarta, Surabaya, dan Lombok, yang dilayani oleh AirAsia Malaysia dari Hub Johor Bahru. Selain itu, AirAsia akan menjadi satu-satunya maskapai yang mengoperasikan penerbangan menuju Johor Bahru dari Bandung.

Commercial Director Air Asia Indonesia, Andy Adrian Febryanto dalam keterangan tertulisnya baru-baru ini mengatakan peluncuran kembali rute penerbangan langsung Bandung-Johor Bahru merupakan bagian dari komitmen Air Asia dalam mengakomodasi tingginya permintaan pasar di kedua rute tersebut sekaligus upaya AirAsia meningkatkan konektivitas yang menghubungkan Johar Bahru dengan kota-kota besar di Indonesia.

“Bandung dan Johor Bahru merupakan pasar penting bagi AirAsia dimana kedua kota tersebut memiliki potensi yang mendukung rencana ekspansi maskapai di masa mendatang, “ ungkapnya.

Andy menambahkan Johor Bahru merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik banyak perhatian masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Bandung. Selain lokasinya yang dekat dengan Singapura, kota ini menawarkan beragam atraksi wisata wajib dikunjungi.

Mampukah penerbangan langsung ini menjaring wisatawan Malaysia ke Bandung? Menurut Andy melalui peluncuran kembali rute penerbangan ini, dapat berkontribusi dalam mempromosikan Bandung sebagai destinasi wisata di mata internasional dan meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara menuju Bandung.

Maskapai AirAsia Indonesia ini sebelumnya pernah membuka rute baru Bandung-Johor Bahru 1 Desember 2013 lalu. Ketika itu terbang empat kali dalam seminggu pada Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu dengan menggunakan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi penumpang.

Harga tiketnya kala itu mulai Rp 99 ribu yakni harga sekali jalan dan basic fare yang belum dikenakan biaya pajak dan lain-lainnya.

Tahun 2014 ini negerinya Siti Nurhaliza ini menargetkan kunjungan wisman ke negaranya sebanyak 28 juta orang juta dengan pendapatan 76 miliar ringgit. Tentu salah satu pemasok wismannya datang dari Indonesia. 

Direktur Tourism Malaysia Noorasikin mengamini bahwa salah satu penyumbang turis ke Malaysia adalah Indonesia. Tahun ini Malaysia menaikkan target kunjungan dari Indonesia ke Malaysia dari 2,8 juta tahun lalu menjadi 3 juta wisatawan dari target keseluruhan sebesar 28 juta wisatawan.

Menurut Noorasikin orang Indonesia ke Malaysia banyak yang senang berbelanja di mall di Kuala Lumpur yang menjual produk dengan brand terkenal. Selain itu banyak juga yang berobat ke Kuala Lumpur, Johor, Penang, dan lainnya.

Negara pemilik Menara Kembar Petronas ini pun berani menargetkan kunjungan turis 36 juta wisatawan dengan pendapatan 168 miliar ringgit pada 2020.

Usut punya usut, Negeri Upin-Ipin ini berhasil menarik minat turis mancanagera termasuk dari Indonesia berkat strategi pemasaran pariwisatanya yang gencar dilakukan Malaysia Tourism Promotion Board (MTPB), lembaga pariwisatanya untuk mempromosikan obyek dan potensi wisatanya yang tersebar di berbagai pelosok negeri hingga ke sejumlah negara, terutama yang menjadi pasar andalannya, termasuk Indonesia.

Tahun ini yang menjadi Tahun Kunjungan Malaysia (TKM) atau Visit Malaysia Year (VMY) 2014, Malaysia menggelar seminar VMY 2014 di Kota Medan tepatnya di Hotel JW Marriot. Tak cuma seminar, mereka juga menggelar pameran wisata dari sejumlah negara bagian di Malaysia dengan menawarkan beragam produk wisata unggulan yang beda dari tahun-tahun sebelumnya. Malaysia pun giat membuat kawasan wisata baru.

Di kawasan Barat Malaysia yakni Johor Bahru City Centre (JBCC) ada berbagai produk belanja, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya yang terus dibangun mulai tahun ini. Beberapa mall besar juga sedang dalam pembangunan seperti Johor Bahru Premium. Disini ada theme park Legoland yang keren, dimana ada 40 wahana menarik ala dunia lego dan juga ada Hello Kitty Indoor Theme Park. Keduanya menjadi tujuan keluarga yang merupakan pionir pertama di Asia Tenggara. Di pertengahan  2014 juga dibuka Angry Birds Activity Center.

Sejumlah perayaan juga akan digelar di negeri jiran ini baik dalam bentuk festival, events, sport, pertunjukan maupun pawai, dan aneka kemeriahan lain antara lain Penang Durian Fair, Tour de Lengkawi 2014, Future Music Festival Asia, Formula 1 Malaysian Grand Prix, Festival Gendang Nusantara, dan Melaka World Heritage City Celebration.

Malaysia juga terus mengembangan pariwisata Islam. Produk pariwisata Islam-nya yang selama ini berhasil menjaring turis antara lain bazar Ramadan, keunikan arsitektur masjid, pertandingan Tilawatil Qu’ran, dan kebudayaan Islam yang diamalkan masyarakatnya.

Tahun lalu jumlah wisatawan Islam yang ke Malaysia sebanyak 23 persen atau lima juta orang dari jumlah keseluruhan wisatawan yang mencapai 25 juta orang. Wisata syariah-nya mampu meningkatkan pendapatan negara dengan nilai mencapai 130 miliar dolar AS.

Melihat kenyataan itu, sudah seharusnya pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) yang dibentuk pada 31 Oktober 2011 dan diresmikan pada 10 Mei 2012) di Jakarta, harus lebih berani melancarkan strategi promosi pariwisatanya agar bisa menyaingi Malaysia, paling tidak menyamai kesusksesan mereka. 

Mampukah pemerintah, BPPI, dan pihak terkait bersinergi menekan orang Indonesia yang kerajingan berwisata, berbelanja, dan berobat ke Malaysia? Kemudian beralih memilih melakukan semua itu di dalam negerinya sendiri, sekaligus menjaring mereka (orang negeri Jiran) sebanyak-banyaknya ke sini.

Berdasarkan pengamatan penulis, strategi promosi pariwisata Indonesia kalah langkah dibanding Malaysia. Tahun lalu, Indonesia hanya berharap besar menjaring wisatawan Malaysia dengan mengikuti ajang Malaysia Travel & Tourism Association (MATTA) Fair 2013 yang digelar di Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur.

Dalam menjaring turis Tiongkok, ternyata Malaysia juga lebih unggul dibanding Indonesia. Terbukti, wisman asal Negeri Panda itu yang ke Indonesia masih dibawah satu juta orang, sekitar 800ribu orang. Sementara yang ke Malaysia dan Singapura, masing-masing telah mencapai dua juta lebih, dan yang ke Thailand sebanyak 2,7 juta orang tahun lalu. Indonesia tahun ini baru menargetkan 970.000 wisman asal Tiongkok. Padahal outbound turis dari Tiongkok setiap tahun mencapai 100 juta orang.

Apakah Kemenparekraf dibawah pemerintahan Jokowi nanti mampu merubah strategi hingga berhasil meraup turis Malaysia lebih banyak lagi ke Indonesia, termasuk turis dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya? Kita lihat saja nanti. Yang pasti persaingan semakin ketat, mengingat tahun 2015 yang tinggal menghitung bulan ini, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang salah satunya free trade atau perdagangan bebas termasuk di sektor pariwisata mulai diberlakukan.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Kota Bandung salah satu incaran Malaysia meraup wisatawan asal Indonsia ke negerinya.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP