. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 17 Agustus 2014

Abraham Samad Puji Film Negeri Tanpa Telinga Garapan Lola Amaria

Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memuji film "Negeri Tanpa Telinga" yang digarap aktris, sutradara sekaligus produser Lola Amaria karena film tersebut dinilainya mampu mengangkat fenomena korupsi di kalangan pejabat dengan cara menghibur sekaligus menyentil. 

"Film ini berani memberikan gambaran utuh sekaligus sentilan buat para pelaku koruptor yang ada di negeri ini dalam bentuk visual," kata Samad saat meresmikan acara Pameran foto "Kisah Anak-Anak Srigala" di Galeri Foto Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Pameran foto "Kisah Anak-anak Serigala" merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk mempromosikan film "Negeri Tanpa Telinga".

"Karya Lola adalah kritikan berharga bagi pemerintah saat ini. Apalagi sebentar lagi kita akan menyongsong pemerintahan baru. Selama 69 tahun kita merasakan keadaan yang belum baik sehingga muncullah karya-karya foto dan film yang fenomenal," ujar Samad.

Menurutnya film seperti ini wajib ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat supaya memahami dampak korupsi. “Juga sekalian dapat membantu KPK memberantas korupsi di negeri ini bersama-sama untuk kesejahteraan bangsa ini,” ungkapnya.

Mendapat sanjungan dari Samad, Lola mengaku senang dan bangga serta berterima kasih karena karyanya mendapat apresiasi dari orang yang cukup berpengaruh di negeri ini.

Lola yang pernah menyutradari film Betina tahun 2006, Minggu Pagi di Victoria Park (2010), dan Sanubari Jakarta (2012), pun berencana mengajak semua orang dari partai, anggota dewan, sampai menteri untuk menonton film bertema politik dan penegakan hukum ini.

"Mudah-mudahan para pejabat dapat mengambil sisi positif dari film ini," harap model Wajah Fenima 1997 ini yang melakukan riset panjang untuk membuat film ini.

Perempuan berdarah Palembang-Sunda, kelahiran Jakarta, 30 Juli 1977 ini juga mengajak masyarakat untuk ramai-ramai menyaksikan film ini karena ada nilai positif di dalamnya. “Nilai seperti ini penting buat masyarakat, karena bisa lebih tahu kasus yang ada, supaya orang lebih sadar. Perbuatan-perbuatan korupsi itu nggak benar dan nggak pantas ditiru," terangnya berapi-api.

'Negeri Tanpa Telinga' menggambarkan potret muram pemerintahan negara yang penuh skandal seks dan korupsi. Film yang dibintangi sederet aktor andal negeri ini seperti Ray Sahetapi, Lukman Sardi, Gery Iskak, Tanta Ginting, Kelly Tandiono, dan Teuku Rifnu Wikana ini sudah tayang sejak 14 Agustus kemarin.

Sinopsis film Negeri Tanpa Telinga berisi rencana konspirasi besar yang dilakukan Partai Amal Syurga yang diketuai Ustad Etawa (Lukman Sardi). Dia bekerja sama dengan importir daging domba. Keduanya berusaha memanipulasi uang negara untuk keuntungan partainya. Rencana tersebut disusun rapi dengan berbagai dalih.

Aktivitas partai yang selalu memakai simbol-simbol religi tersebut ternyata berbanding terbalik dengan segala tindak tanduk para petinggi partainya.

Lain lagi dengan Partai Martobat yang mengusung legitimasi politik di negeri itu. Piton (Ray Sahetapy) berambisi besar menjadi presiden. Dia berusaha mendapatkan dan sebanyak-banyaknya dengan menggunakan pengaruhnya di parlemen dibantu oleh Joki Ringkik, teman separtainya yang mati-matian meyakinkan Piton untuk maju ke pilpres berikutnya. Piton juga memainkan peran Tikis Queenta (Kelly Tandiono) seorang perempuan pelobi ulung yang bisa masuk ke semua lini parlemen dan orang-orang partai.

Konspirasi dan rencana busuk kedua partai besar tersebut sudah dincar sebuah lembaga pemberantasan korupsi, KAPAK. Rekam jejak petinggi kedua partai kotor itu pun terendus Chika Cemani (Jenny Zhang) seorang host TV9 (TV Nine) yang melakukan investigasi lewat berbagai nara sumber.

Piton yang sudah berusaha bermain bersih, ternyata harus berhadapan dengan Kapak. Dia berprasangka buruk dengan orang-orang yang dikenalnya. Namun telinga Naga (Teuku Rifnu Wikana), seorang tukang pijat yang menangkap semua percakapan dan perbincangan orang-orang itu. Percakapan itu membuat Naga muak. Dan dari telinganyalah kebusukan Ustad Utawa, Piton, dan lainnya terungkap.

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. Lolaamaria.blogdetik

Captions: 
1. Lola Amaria saat syuting film garapannya.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP