. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 23 Juli 2014

Lupakan 1 dan 2, Sekarang Saatnya Salam 3 Jari, Salam Persatuan Indonesia

Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi sukses membuat simbol politik yang bernas. Pada Pilgub DKI Jakarta, lalu Wong Solo ini membuat kemeja kotak-kotak sebagai simbol sekaligus marketing politiknya yang bukan hanya melekat padanya hingga membumi, pun membawanya sukses menjadi orang nomor satu di Jakarta. Kini, usai dinyatakan menjadi Presiden Terpilih Pilpres 2014, Jokowi memperkenalkan Salam Tiga Jari diakhir pidato kemenangannya di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (22/7) malam. Simbol politik barunya itu pun menarik perhatian masyarakat luas.

"Sekarang saatnya Salam Tiga Jari. Persatuan Indonesia. Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kita kuat. Salam tiga jari…," teriaknya seraya mengacungkan tiga jari. Acungan salam tiga jari itupun diikuti oleh pasangannya, Wapres Terpilih Jussuf Kalla (JK). 

Jokowi yang berhasil mengkandaskan impian besar Prabowo menjadi Presiden RI ini juga meminta agar embel-embel nomor satu dan dua sebagai identitas capres tak dibawa-bawa lagi. Kata dia simbol itu hanya berlaku sementara, selanjutnyake depan semua rakyat Indonesia harus bersatu.

"Lupakanlah nomor satu dan nomor dua. Mari kembali ke Indonesia yang satu, Indonesia Raya," ajak Jokowi.

Presiden pemenang Pilpres 2014 ini yakin bersama JK berusaha menjadikan Indonesia lebih berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara budaya. Jokowi pun ingin kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan anak bangsa.

"Mulai sekarang petani harus kembali ke sawah, nelayan kembali ke laut, anak-anak kita kembali ke sekolah, pedagang kembali ke pasar, buruh kembali ke pabrik dan karyawan kembali bekerja ke kantor. Inilah saatnya kita bergerak bersama," imbaunya.

 Anies Baswedan selaku juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK menafsirkan salam tiga jari yang dilontarkan Jokowi merupakan perwujudan dari sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. "Sila ketiga Pancasila kan Persatuan Indonesia. Biar lebih mudah maka jadi salam tiga jari," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/7).

Rektor Universitas Paramadina nonaktif ini menambahkan salam tiga jari yang dimaksudkan Jokowi itu untuk memastikan bahwa Pilpres 2014 telah selesai baik proses kampanye, pemilihan, maupun perhitungan suara. "Jadi tidak lagi berbicara mengenai nomor satu dan dua lagi," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan travelplusindonesia, salam tiga jari yang begitu cepat diperkenalkan Jokowi membuktikan Jokowi politikus yang cerdas dalam mengkomunikasikan bahasa politiknya dalam bentuk simbol-simbol. Dan itu yang jarang dimiliki politikus lain. 

Salam Tiga Jari yang bermakna Persatuan Indonesia ini berarti memadukan kembali keharmonisan nomor 1 dan 2 yang selama Pilpres terbelah. Bahkan saling “perang” sampai mengaduk psikologi politik antar kedua pendukung, terlebih di dunia maya, sosial media (sosmed). 

Akibat beda pendapat dan dukungan, sampai membuahkan suasana pertemanan yang kurang mengenakkan. Hal ini diakui Adrian Maulana, Pembaca Berita di salah satu stasiun TV. “Gara-gara pilihan saya dengan teman beda pas Pilpres 2014, persahabatan jadi renggang. Padahal saya berteman dengan dia sejak kecil. Begitu dasyatnya dampak fanatisme jika terlalu berlebih,” akunya saat membawakan acara berita di Jakarta, Rabu pagi. 

Menurut mantan finalis Abnon Jakarta 1992 yang memulai kariernya sebagai peragawan, model, bintang sinetron, dan film ini, Salam Tiga Jari yang diperkenalkan Presiden RI periode 2014-2019 ini sangat tepat moment-nya. “Salam ini bisa meredam perbedaan yang selama Pilpres 2014 begitu memanas. Dan menariknya Salam Tiga Jari bisa diacungkan seperti Salam Metal, mengingat presiden Jokowi menyukai musik cadas, rock dan metal,” ujar Adrian sambil menunjukkan Salam Tiga Jari ala Salam Metal. 

Dampak Salam Tiga Jari yang dilempar Jokowi pun cepat mengena dan diterima masyarakat. Buktinya sejumlah kantor di Jakarta yang karyawan-karyawannya berbeda pilihan capres-wapresnya saat Pilpres 2014 hingga membuat suasana menjadi dingin, kini kembali hangat. 

Begitupun kondisi di sosmed baik itu facebook, path, tweeter, instagram, dan lainnya saat ini, sudah berkurang sumpah serapah, saling umpat, dan ejekan baik lewat kata-kata maupun gambar. Kini terpantau lebih kalem dan santun, sama-sama membumikan Salam Tiga Jari demi INDONESIA RAYA. 

Ini membuktikan simbol politik jika dibuat dengat cermat, pas, dan sesuai konteks serta situasi-kondisinya akan membuat politikus itu mendapat perhatian dan penilaian lebih yang positif di mata masyarakat. Dan Salam Tiga jari yang diusung Jokowi selaku penyandang tahta Presiden RI ketujuh, dinilai banyak pihak berhasil menyatukan keharmonisan itu kembali, apalagi sebentar lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri 1435 H, hari merayakan kemenangan sambil bermaaf-maafan. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Salam metal, salam tiga jari, ya salam persatuan Indonesia. 
2. Salam Tiga jari kini membumi di Jakarta dan mulai me-Nasional.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP