. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 18 April 2013

Tujuh Obyek Wisata di Jawa Favorit Fotografer

Pulau Jawa punya obyek wisata yang melimpah, mulai dari wisata alam, sejarah, budaya, kuliner, religi, buatan, dan lainnya. Dari sekian jenis obyek tersebut, wisata alam, sejarah, dan budaya-lah yang kerap diabadikan oleh para fotografer baik pemula maupun profesional lewat lensa kamera beragam tipe. Sekurangnya ada tujuh (7) obyek wisata favorit pilihan para pelukis cahaya ini. 

Pertama, Gunung Bromo di Jawa Timur. Tak bisa dipungkiri, obyek wisata berpanorama menawan, seperti pemandangan gunung masih menjadi incaran para traveler pecinta fotografi. Satu di antaranya Gunung Bromo yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). 

Banyak kelebihan yang dimiliki gunung berketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut ini dibanding gunung lainnya. Kendati tidak tinggi, gunung yang berada di perbatasan 4 kabupaten yakni Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang ini masih aktif dan dikelilingi lautan pasir.

Namun pesona terkuatnya terletak saat matahari terbit. Fenomena alam inilah yang kerap diincar bukan hanya oleh para fotografer khusus pemburu landskap gunung, pun ribuan pengunjungnya dari dulu hingga kini. Sampai ada anggapan, kurang lengkap kalau ke Bromo tidak melihat dan mengabadikan sunrise-nya.

Lokasi tersohor untuk mengabadikan keindahan terindah dari Bromo ini, sampai kini masih dari Gunung Pananjakan. Untuk berhasil menjepretnya, harus rela bangun dini hari kemudian beranjak dari penginapan ke Gunung Pananjakan melewati lautan pasir dalam balutan dingin yang menggigit.

Kelebihan lain selain keindahan panoramanya, adanya beragam aktivitas masyarakat Suku Tengger yang mendiami sekitar kawasan ini. Kasada, salah satu upacara ucap syukur warganya dan kehidupan keseharian seperti cara mereka bercocok tanam di lahan subur, merupakan bagian kecil dari obyek foto human interets yang memikat di sana.

Kedua, Pantai Sawarna di Selatan Banten. Jika California, AS punya Pantai El Matador yang menjadi pantai favorit fotografer di sana, maka di Jawa ada Pantai Sawarna yang belakangan diminati para fotografer.

Sawarna yang dijuluki  surga yang tersembunyi (hidden paradise), berpantai pasir putih dengan garis pantai yang panjang. Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan pasir putih. Pantai ini merupakan pantai terindah dari lima pantai yang dimiliki Provinsi Banten.

Air lautnya masih berwarna biru jernih dan bersih. Deburan ombaknya cukup kencang dan tinggi. Pantai yang menghadap Samudera Hindia ini pun kerap digunakan para pecinta olahraga surfing untuk berselancar.

Di Sawarna, selain pantai Sawarna juga ada beberapa obyek lain yang kerap diabadikan fotografer yakni Pantai Tanjung Layar dengan formasi batu karangnya yang mirip layar perahu yang tengah berkembang, Laguna Pari dengan sunrise-nya, dan Goa Lalay yang menaruk disusuri.

Ketiga, Kawasan Kota Tua di Jakarta. Dari sekian banyak kawasan kota tua di sejumlah kota di Jawa, tak bisa dipungkiri, Kawasan Kota Tua di Jakarta Pusat ini paling ramai dan diminati fotografer.

Hampir setiap hari terlebih di akhir pekan banyak fotografer yang hunting foto di kawasan dengan beragam bangunan tua dan bersejarah ini, antara lain gedung Museum Fatahillah, Museum Wayang, gedung Pos Indonesia, Gedung Merah, jembatan Kota Intan dan lainnya.

Kelebihan lainnya, kehidupan masyarakat yang bergantung di kawasan ini seperti tukang ojek sepeda tua atau ontel juga menarik dijepret. Tak jauh dari kawasan ini juga terdapat Pelabuhan Sunda Kelapa, tempat berlabuh deretan perahu kayu Phinisi.

Kegiatan bongkar pasang bermacam komoditi dari perahu tradisional ini ke daratan dan juga aktivitas ojek sampan, menjadi daya tarik yang tak pernah bosan diabadikan para fotografer.

Keempat, Tamansari di Yogyakarta. Arsitektur bangunan bersejarah di kompleks Kasultanan Ngayogyakarta ini menjadi magnet utama mengapa diminati para fotografer.

Arsitekturnya perpaduan gaya Jawa dengan Eropa. Di dalamnya ada kolam besar yang dulu menjadi tempat pemandian para selir sultan.

Selain kolam yang kerap diabadaikan fotografer, juga ada beberapa kamar antara lain kamar sultan yang menarik dijepret. Tak heran kalau Tamansari kerap dijadikan sebagai tempat kumpul para fotografer Jogja dan sekitarnya.

Kelima, Taman Nasional Ujung Kulonan (TNUK) di Banten. Dari sekian taman nasional yang ada di Jawa, TNUK boleh dibilang menjadi favorit fotografer karena banyak obyek menarik yang diabadikan, antara lain beragam hewan terutama Badak Jawa yang menjadi primadonanya, bentangan mulai dari Pantai Karang Rancang hingga Cibunar, dan pengembalaan banteng liar.

Selain itu ada Gunung Payung dengan kelebatan hutannya, formasi batu karang di Sangyangsirah lengkap dengan gua angker-nya, Tanjung Layar dengan mercusuarnya dan tentu saja Pulau Peucang dengan pasir putihnya.

Taman nasional lain yang juga kerap diabadikan fotografer adalalah Taman Nasional Baluran di Situbondo, Jawa Timur. Kondisi alamnya khas dengan savana mirip seperti alam Afrika.


Keenam, Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Alam Jawa juga dihiasi oleh sejumlah kawah gunung aktif yang kerap diabadikan fotografer.

Dari sekian banyak kawah, Kawah Ijen-lah yang menjadi pilihan. Kelebihan kawah yang berada di ketinggian 2.386 mdpl ini selain danau kawah besar berwarna hijau toksa, juga ada kegiatan penambang belerang yang menarik diabadikan.

Satu lagi, kemunculan fenomena alam blue fire atau api biru yang dapat dilihat dan dijepret pada malam hari sampai jelang subuh atau sebelum matahari terbit.

Satu kawah lain yang juga menjadi favorit fotografer adalah Kawah Putih di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Yang bikin menarik dari kawah ini adalah pepohonan di sekitar kawah yang merangas tinggal ranting-rantingnya hingga memberi kesan artistik.

Ketujuh, Grebel Syawal di Yogyakarta. Dari sekian wisata budaya tradisi yang ada di Jawa, tradisi ala Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Grebeg Syawal-lah yang menjadi favorit sejumlah fotografer untuk diabadikan.

Tradisi unik untuk menyambut hari raya Idul Fitri ini digelar setiap 1 Syawal penanggalan Hijriyah, atau bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Biasanya berlangsung di sekitar Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, usai pelaksanaan sholat Idul Fitri berjama’ah.

Inti upacara ini adalah pelepasan Gunungan Lanang yang kemudian diperebutkan oleh masyarakat. Perebutan gunungan inilah moment yang paling ditunggu fotografer untuk diabadikan.

Sebelum dilepas, Gunungan Lanang terlebih dahulu diarak dari Pagelaran Keraton Yogyakarta menuju halaman Masjid Agung Kauman untuk didoakan. Arak-arakan khas keraton ini juga menjadi daya tarik tradisi dalam upacara ini. 

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP