. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 01 Maret 2013

Pantai-Pantai Gratis di Indonesia Yang Tersohor Hingga Mancanegara

Pantai termasuk ruang publik yang seharusnya tidak boleh dimiliki/dikuasai oleh perorangan, perusahaan ataupun instansi dengan dalih apapun. Sepenggal anugerah Tuhan ini harus dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat secara gratis. Kendati bebas dari tiket masuk, semestinya pantai ini pun harus tetap aman, nyaman, bersih, dan tentu berfasilitas lengkap. Berikut 11 (sebelas) pantai publik gratis di Indonesia yang tersohor baik lokal, Nusantara maupun mancanegara.

Pertama, Pantai Kuta di Bali. Pantai yang terletak di Selatan Denpasar, tepatnya di Kabupaten Badung ini merupakan pantai publik gratis yang paling tersohor bukan Cuma di Indonesia bahkan di dunia sejak awal 70-an. Ada anggapan belum ke Bali kalau belum ke pantai ini. 

Pantai landai dan panjang berpasir putih ini sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach). Di sini kita bisa berjemur, berenang, main pasir atau latihan surfing bagi peselancar pemula. Usai puas berpantai ria kita bisa menikmati hiburan, makan-minum di resto dan bar di sepanjang pantai sampai menuju Pantai Legian. Atau berbelanja aneka souvenir di pertokoan dan distro. Kendati gratis, pantai ini memiliki penjaga pantai yang bertugas mengawasi pengunjung.

Pengelolaan pantai ini dipegang oleh banjar atau desa Pakraman Kuta. Anggaran kebersihan, keamanan, dan penataan pantai dipungut dari iuran Pedagang Kaki Lima (PKL), pemilik kios, warung, resto, dan bar di sepanjang pantai ini.

Selain Pantai Kuta, masih ada beberapa pantai publik gratis lainnya yang juga tersohor hingga mancanegara antara lain Pantai Legian dan Pantai Sanur yang disebut juga pantai matahari terbit atau sunrise beach, kebalikan dari Pantai Kuta.

Kedua, Pantai Losari di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kelebihan pantai ini dibanding pantai-pantai lain di Indonesia, kita dapat menyaksikan sunrise dan sunset di satu titik berdiri yang sama.

Setelah dirombak, citra pantai ini membaik. Dulunya banyak pedakang kaki lima yang membuang sampah langsung ke laut. Sekarang pantai ini bebas sampah dan nyaman dikunjungi. Kelebihan lain, letaknya sangat strategis karena menyatu dengan suasana Kota Makasar yang membentang sejauh kurang lebih 4 km. Pantai ini langsung dapat diakses dengan jalan utama protokol utama.

Diseberang jalan bertumbuhan hotel dengan berbagai kelas, antara lain Hotel MGM, Hotel Losari Beach, Hotel Quality, Hotel Aryadutta, dan Hotel Aston. Buat backpacker atau mid-budget traveller, bisa memilih Hotel Losari Beach yang letaknya agak masuk sedikit kedalam jalan Joseph Latumahina, dan juga Hotel Kenari, hotel kecil yang cukup nyaman.

Pantai Losari paling enak dinikmati sore hari antara pukul 3 sampai pukul 10 malam. Di sana kita bisa duduk-duduk menikmati pantai senja dan matahari terbenam, atau jogging sore di sepanjang pedestrian sejauh 500 meter. Pilihan lain berwisata kuliner akan di warung-warung yang telah direlokasi oleh pemkot yang berada di ujung paling Selatan pantai.

Ketiga, Pantai Padang di Kota Padang, Sumatera Barat. Pantai ini oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan sebutan Taplau, singkatan dari Tapi Lauik (tepi pantai). Jadi Taplau Padang artinya Tepi Pantai Laut Padang. Taplau ini bergaris pantai yang panjang. Di ujungnya ada sebuah bukit yang bernama Gunung Padang.

Pada pagi hari hingga jelang sore, di sepanjang jalan di tepian pantai ini berjejer pedagang aneka ikan laut seperti ikan tuna, tongkol, dan lainnya. Memasuki sore hingga tengah malam di tepi pantai ini berjajar warung tenda, terutama pantai di depan Taman Budaya.

Aneka minuman yang dijual antara lain es kelapa muda, soda, kopi, teh manis, dan soft drink lainnya serta makanan kecil seperti pisang dan roti bakar, kacang dan telur rebus, rujak khas Padang, dan lainnya.

Di pantai yang berjarak sekitar 1 Km dari pusat Kota Padang ke arah Barat ini juga terdapat area bermain untuk anak-anak seperti mobil berbentuk kereta untuk menelusuri jalan beraspal di tepian pantai. Pengunjung tidak dipungut biaya masuk, cukup bayar parkir. Aktivitas lain yang bisa kita lakukan di pantai ini adalah memancing, main sepak bola, dan voli pantai.

Pantai ini selalu ramai tiap malam terlebih di akhir pekan. Bahkan pada bulan puasa Ramadhan, banyak muda-mudi yang datang selepas subuh sehingga pantai ini disebut-sebut sebagai lokasi asmara subuh. Saat lebaran, ribuan orang tumplek di pantai ini, bukan cuma warga Kota Padang pun dari berbagai daerah di Sumbar dan kota lain di Sumatera bahkan luar Sumatera.

Di pantai ini terdapat beberapa peninggalan sejarah masa kolonial Belanda, berupa bangunan tua seperti Gedung Joang atau markas TNI AD yang sudah direnovasi namun arsitektur aslinya masih utuh. Di arah Selatan Taplau ada Muaro Padang, yang pada jaman pendudukan Belanda dulu menjadi pusat perdagangan Indonesia bagian Barat. Di sini juga terdapat banyak bangunan tua yang kokoh berdiri di sepanjang Sungai Batang Arau.


 
Keempat, Pantai Ulee Lheue di Banda Aceh. Pantai ini dekat dengan Pelabuhan Ulee Lheue yang menjadi tempat penyeberangan kapal ferri dari Banda Aceh ke Pulau Weh, Sabang ataupun sebaliknya. 

Sewaktu diterjang gempa dan tsunami hebat 26 Desember 2004 lalu, pantai dan pelabuhan ini termasuk salah satu tempat yang terparah di Banda Aceh. Jembatan menuju pelabuhan rusak berat. Dan pelabuhannya pun hancur rata dengan tanah. Rumah-rumah disekitar pelabuhan pun hancur tak tersisa satupun.

Bukti kedasyatannya, dua kapal milik Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP)di Pelabuhan Ulee Lheue terseret hingga sekitar 3 Km dan akhirnya terdampar hingga kini di Gampong Punge Blangcut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Kedua perahu di atas rumah ini kini menjadi bukti sejarah sekaligus obyek wisata tsunami yang kerap dikunjungi wisatawan dari barbagai kota di Indonesia dan mancanegara.

Pascatsunami, pantai dan pelabuhan ini tampil cantik dan bersih. Pemkot Banda Aceh merenovasi dan dimanfaatkan sebagai obyek wisata bagi masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya secara gratis. Banyak warga yang datang untuk sekadar bersantai, memancing, makan dan sebagainya.

Kelima, Pantai Senggigi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di pantai yang berada di sebelah Utara Bangsal atau sebelah Barat pesisir Pulau Lombok ini kerap dikunjungi wisatawan lokal, wisnus dan wisman. Turis asing biasanya selain berjemur dan berenang, juga ber-snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar dengan aneka terumbu karang.

Di sekitar pantai ini berdiri hotel-hotel berkonsep resort yang menyatu dengan alam dengan harga bervariasi, dari yang mahal sampai hotel bertarif ekonomis. Pantai Senggigi yang terletak 12 Km sebelah Barat Laut Mataram ini, membentang cukup panjang. Lokasinya dapat ditempuh sekitar 2 jam dari Bandara International Lombok (BIL).

Keenam, Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Pantai yang berlokasi sekitar 60 Km ke arah Selatan dari Kota Sukabumi ini berombak sangat kuat. Karena itu berbahaya bagi anak-anak dan perenang pemula.

Di pantai ini kita juga dapat melihat tempat peristirahat Presiden RI pertama Soekarno yang dibangun pada tahun 1960. Soekarno juga mendirkan hotel megah di lokasi itu yang diberi nama Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia, bersamaan dengan pembangunan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel dan Toko Serba Ada "Sarinah", yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang.

Kalau ingin menginap, kita dapat bermalam di hotel atau villa mewah hotel antara lain Samudera Beach Hotel dan Pondok Dewata Resort. Pilihan lain di penginapan kelas melati atau losmen.

Di kawasan Pelabuhan Ratu yang memakan waktu sekitar 5 jam dari Jakarta juga terdapat sembilan titik lokasi untuk berselancar, yaitu di Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai Ujung Genteng.

Di sini juga ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Kalau enggan memancing, kita dapat membeli ikan di TPI setempat untuk oleh-oleh. Kalau ingin menyantap hidangan laut, bisa di warung makan yang ada di sekitar tepian pantainya.

Ketujuh, Pantai Anyer di Kabupaten Serang, Banten. Pantai ini sudah mulai tersohor sejak tahun 80-an. Keberadaannya disebut-sebut sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Banten (Sevent Wonders of Banten). Dari pantai ini kita dapat melihat Gunung Krakatau dan matahari terbenam. Di pantai ini ada mercusuar tua bersejarah yang dapat kita naiki sampai puncaknya. Tarifnya murah Rp 2.000 per orang.

Liburan di pantainya berpasir pasir putih juga relatif murah. Kita tidak perlu membayar tiket masuk. Kita bisa berjemur, memancing, bermain pasir, dan melakukan aktivitas olahraga pantai seperti sepakbola dan voli pantai. Akses dan fasilitas pendukungnya juga lengkap.

Pantai yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Anyer ini berjarak sekitar 160 Km dari Jakarta. Dapat ditempuh sekitar 2 jam. Sedangkan dari Kota Serang sekitar 35 Km. Dari Jakarta, kita dapat mengambil jalan tol Jakarta-Merak dan keluar di tol Cilegon Barat. Lalu menuju ke arah Anyer. Alternatif lain naik kereta api jurusan Jakarta-Merak.

Kedelapan, Pantai Teluk Kendari di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Di pantai ini kita dapat berwisata kuliner karena memang dijadikan salah satu pusat kuliner di Kota Kendari.

Di sini tersedia banya warung dan restoran ikan yang dibangun permanen, ada pula warung atau kafe tenda yang bermunculan saat sore hingga tengah malam. Warung-warung non permanen ini menyajikan menu-menu khas seperti pisang epek-epek, minuman sarabba, es pisang ijo, jagung bakar, dan lainnya. Ketika musim durian tiba, juga bermunculan pedagang durian. Durian yang dijua berasal dari Kabupaten Kolaka, ukurannya lebih kecil dari duren medan tapi rasanya manis.

Kesembilan, Pantai Panjang di Bengkulu. Sesuai namanya, pantai Panjang merupakan pantai terpanjang di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara. Garis pantainya sekitar 7 km dengan jarak antara garis pasang dan surutnya sekitar 500 meter. Lokasinya sekitar 3 Km dari pusat Kota Bengkulu. Dan sangat mudah diakses karena banyak sekali jalan menuju pantainya. Delman atau kereta berkuda menjadi transportasi andalan di pantai ini untuk berkeliling menikmati pantai ini.

Yang menarik banyak terdapat pohon cemara rindang dan tertata rapi di pantai ini. Jumlahnya lebih dominan dibanding pohon kelapa. Kita dapat duduk-duduk sambil menikmati air kelapa muda di bawah pohon cemara.

Di tepi pantai ini ada sejumlah hotel dan mall, jogging track, performing center, area parkir yang luas, sport center dan wahana water sport seperti banana boat, kolam renang dan sejumlah restoran, kios cendera mata serta penyewaan sepeda. Kita bisa bersantai di pasir pantainya yang putih sambil menikmati pemandangan matahari terbenam. Karena keindahannya, banyak warga yang memafaatkan pantai ini sebagai lokasi foto bersama, prewedding, perpisahan sekolah, reunian, dan lainnya.

Kesepuluh, Pantai Merak Belantung di Lampung. Pantai ini berada di sebuah teluk kecil yaitu Teluk Belantung atau bersebelahan dengan Kalianda Resort, Lampung Selatan. Dari Pelabuhan Ferry Bakauheni atau 1 jam, kalau dari Kota Bandar Lampung sekitar 45 menit.

Di pantai ini selain bersantai, berjemur, kita juga bisa berenang. Pantainya masih bersih dengan pemandangan yang indah. Fasilitas yang tersedia antara lain shelter, tempat parkir, dan ruang ganti pakaian. Tak jauh dari pantai ini terdapat Pantai Bagus, Pantai Sapenan dan lainnya.

Juga ada beberapa resort, antara lain Travelers Nirwana Krakatoa Resort yang dulu bernama Kalianda Resort milik pengusaha sekaligus politikus Aburizal Bakrie melalui Bakrie Group. Tarif parkir di pantai ini sekitar Rp 5.000-Rp10.000 per motor dan per mobil.

Kesebelas, Pantai Base G di Kota Jayapura, Papua. Letak pantai berpasir putih dan masih asri ini hanya beberapa kilometer dari pusat kota Jayapura. Bisa naik angkutan umum taksi atau angkot kalau di Jakarta, dan dari pusat kota hanya Rp 3.000 per orang ke lokasi. Kalau dengan sepeda motor atau mobil pribadi cukup bayar parkir Rp 1.000/motor, atau Rp 10.000/mobil.

Pengunjung tidak dikenai tiket masuk alias gratis. Tapi kalau ingin santai di pondok harus sewa. Tarifnya cukup mahal karena dikelola oleh warga sekitar. Harga kisaran pondok sekitar Rp 100.000 sampai dengan Rp 250.000 tergantung ukuran pondokannya.

Di pantai berombak tenang ini, kita melihat laut biru terbentang yang merupakan Samudra Pasifik dan menikmati matahari tenggelam serta keindahan Kota Jayapura dari Bukit Polimak.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP