Beriwisata ke Kota Rambutan, Binjai
Mencicipi Rambutan Binjai memang bisa di mana saja. Pohon dan buahnya sudah menyebar ke sejumlah daerah dan kota di Jawa dan pulau lainnya. Tapi kalau menikmatinya di tempat asalnya yakni Binjai, Sumatera Utara. Hmmmm.., jelas menawarkan atmosfir lain.
Kendati Rambutan Binjai sudah ada di kota lain tetap saja, julukan Kota Rambutan di Indonesia tetap disandang oleh Binjai. Predikat itu pun sudah lama disandangnya. Pasalnya kota ini sebagai sentra penghasil Rambutan Binjai terbesar, melebihi kota-kota lain yang ada di seluruh Indonesia.
Produksi Rambutan Binjai dari kota ini mencapai sekitar 2.400 ton per tahun dari lahan seluas sekitar 425 hektare. Umumnya usaha perkebunan rambutannya dilakukan oleh penduduk secara tradisional.
Kota Binjai berada di bagian Utara Sumut atau 22 Kilometer di sebelah Barat Kota Medan. Kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah Barat dan Uutara, serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah Timur dan Selatan.
Konon, Kota Binjai berasal dari sebuah kampung kecil yang terletak di pinggir Sungai Bingai. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan di bawah sebatang pohon Binjai yang besar dan rindang serta tumbuh di pinggir Sungai Bingai.
Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah kemudian dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas. Kawasan itu lalu berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang dari Stabat, Tanjung Pura, dan Selat Malaka. Hingga akhirnya nama pohon Binjai tersebut melekat menjadi nama Kota Binjai. Kalau datang ke Kota
Binjai saat musim rambutan tiba, Anda akan melihat pemandangan pedagang rambutan di sepanjang jalan masuk kota. Para pedagang rambutan tersebut berjualan di tempat-tempat yang sudah dibangun oleh pemkot setempat sehingga memberi kenyamanan saat menyantap rambutan.
Atau bisa juga membawa rambutannya sambil keliling kota melihat bangunan tua dan Tugu Perjuangan 1945 yang menjadi perlambang pintu gerbang Kota Binjai menyambut kedatangan anda yang datang dari luar kota.
Pilihan lain menikmati Rambutan Binjai di Pantai Indah SB yang ramai dikunjungi wargai Binjai dan sekitarnya terutama pada akhir pekan.
SB merupakan singkatan dari nama orang, Suherman Bangun. Dialah yang mengelola lokasi ini. Dulunya Pantai Indah SB hanyalah sebuah sungai biasa, kini ia menjadi objek wisata menarik. Daya tarik utama Pantai Indah SB adalah lokasinya yang masih alami.
Sungainya tersembunyi di balik perkebunan sawit. Air yang mengalir dari Sungai Begulda sangat sejuk dan bening. Banyak pengunjung yang berenenang menggunakan ban. Letaknya sekitar 6 Km dari pusat kota.
Binjai merupakan salah satu tempat transit bagi wisatawan yang ingin menuju ke kawasan wisata Bukit lawang di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Langkat yang berjarak 68 Km di Barat Laut Binjai. Bukit Lawang juga merupakan daerah konservasi mawas Sumatera atau orang utan merah.
Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com).
0 komentar:
Posting Komentar