Kemenparekraf Targetkan Tambah Kota Industri Kreatif Tahun 2013
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif khususnya bidang ekonomi kreatif, menargetkan kinerjanya tahun depan dengan menambah jumlah kota di Indonesia sebagai kota industri kreatif.
“Salah satu tugas Direktorat Jenderal di Kemenparekraf yang membidani ekonomi kreatif adalah meningkatkan jumlah kota sebagai kota industri kreatif,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu saat Pelantikan Pejabat Eselon 1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (4/12/2012).
Target lain Direktorat Jenderal Bidang Ekraf ini, lanjutnya juga harus meningkatkan pelaku industri kreatif.
Pada tahun ini, Kemenparekraf sudah menetapkan tiga kota kreatif di Indonesia, yakni Bandung, Solo, dan Yogyakarta. “Untuk lebih mengembangkan ekonomi kreatif, kami berencana menambah jumlah kota kreatif," kata Mari ketika itu.
Menurut Mari, masing-masing direktorat dan badan memiliki targetnya masing-masing. Misalnya untuk Ditjen Pemasaran Pariwisata targetnya seperti mencapai 10 juta wisman di 2014 dan peningkatan lama menginap wisatawan di Indonesia.
Sementara Ditjen Pengembangan Destinasi.menargetkan pengembangan 16 destinasi di Indonesia dan 7 wisata minat khusus.
Semua direktorat dalam Kemenparekraf, lanjutnya harus dapat bekerja sama dengan baik untuk mengejar target-target pariwisata Indonesia. Terlebih pada tahun 2013, target wisman menjadi 8 juta dan tahun 2014 menjadi 10 juta wisman. “Ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bukan Pariwisata atau Ekonomi Kreatif. Jadi harus saling bekerja sama,” tegasnya.
Setiap rencana strategis Kemenparekraf, tambahnya harus melibatkan semua direktorat, antara lain mensosialisasikan ekonomi kreatif dan kaitannya yang erat dengan pariwisata. “Agar ekonomi kreatif dapat mendukung pariwisata dan sebaliknya. Setiap program utama, dipilih direktorat yang menjadi pemimpin dan siapa yang menjadi pendukungnya,” jelasnya.
Misalnya, saat mendorong pengembangan 16 destinasi, maka yang memimpin adalah Ditjen Pengembangan Destinasi. “Ditjen Pemasaran yang harus membuat materi promosi untuk 16 destinasi ini. Sedangkan Ditjen Ekonomi Kreatif mencari industri kreatif unggulan di 16 destinasi tersebut. Semua harus saling terkait,” terangnya.
Eselon I Kemenparekraf yang dilantik adalah Esthy Reko Astuti sebagai Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, Ahman Sya sebagai Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekraf, dan Harry Waluyo sebagai Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenparekraf.
Sedangkan Firmansyah Rahim dilantik sebagai Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Ukus Kuswara sebagai Sekretaris Jenderal Kemenparekraf, I Gusti Putu Laksaguna sebagai Inspektur Jenderal Kemenparekraf, dan I Gde Pitana sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekomoni Kreatif Kemenparekraf.
Sementara Syamsul Lussa diangkat sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf, dan Hari Untoro Dradjat sebagai Staf Ahli Bidang Perlindungan Keanekaragaman Karya Kreatif Kemenparekraf.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar