Menjaring Wisatawan Jiran Lewat Lomba Sumpit
Kemenparekraf berupaya menjaring wisatawan dari negeri Jiran Malaysia dengan menggelar Lomba Sumpit Internasional di Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada 18-20 November 2011. Event ini menggantikan event tahunan konser musik perbatasan di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar yang dinilai kurang berhasil mendatangkan wisman lantaran minimnya akomodasi dan tidak adanya peningkatan pelayanan. Mengapa Singkawang yang terpilih?
“Sebelumnya saya sudah keliling ke sejumlah kota di Kalimantan seperti Pontianak, Banjarmasin, dan Palangkaraya serta bertemu dengan kepala dinasnya termasuk walikotanya namun banyak yang kurang menanggapi. Tapi setelah bertemu dengan Walikota Singkawang sangat kooperatif bahkan langsung menyetujui,” akunya di Jakarta, Rabu (2/11/2011).
Faktor kedua, Kota Singkawang memiliki akomodasi yang memadai untuk menampung para peserta dan wisatawan yang bakal menyaksikan lomba ini. “Selain di tengah kota, beberapa hotelnya ada di bukit-bukit denghan view pemandangan kota,” terang Faried.
Ketiga, Kota Singkawang memiliki pengalaman dalam menyelenggaran festival besar. “Selama ini Singkawang sudah sukses menggelar acara besar tahunan seperti festival Cap Go Meh”, tambahya.
Walikota Singkawang, Hasan Karman, lanjut Faried sangat antusias mendukung acara ini yang menurutnya sebagai penyeimbang festival lain yang sudah membesarkan nama Singkawang. “Lomba Sumpit ini menjadi wakil kegiatan etnis Melayu dan Dayak yang ada di Singkawang. Sedangkan Festival Cap Gomeh itu mewakili etnis Tionghoa,” kata Faried mengutip penjelasan Hasan Karman yang dijumpainya, Selasa (1/11) lalu di Singkawang.
Faried menambahkan, harapan mendatangkan wisman dari Malaysia rasanya bakal terpenuhi. Dia mendapat informasi dari Sekretaris Daerah Kota Singkawang Syech Bandar yang mengatakan per Senin (31/10) sudah ada 153 orang peserta yang mendaftar. Sebanyak 31 orang peserta diantaranya dari Komunitas Sumpit di Kuching, Malaysia, 14 dari Kalimantan Timur. Sedangkan beberapa daerah lain termasuk dari Kalimantan Tengah masih dalam konfirmasi.
Kata dia lagi, kendati ini bersifat lomba, namun event ini tetap berbasis pariwisata dengan tujuan mengembangkan olahraga sumpit yang memang berakar dari budaya Dayak sekaligus mempromosikan wisata Singkawang dan menjaring wisman jiran.
Lomba sumpit internasional ini berlangsung 3 hari dengan lokasi dipusatkan di Taman Burung Kota Singkawang. Selain lomba sumpit, nantinya juga akan ada pentas seni budaya tradisional Kalimantan, pameran, dan konser musik.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar