. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 20 Oktober 2011

Prosfek Pariwisata Indonesia Dibawah Mari dan Sapta



Terlalu dini memang menilai apakah sektor pariwisata Indonesia di bawah kepemimpinan baru Mari Elka Pangestu sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dengan Sapta Nirwandar selaku wakilnya bakal meningkat signifikan atau justru menurun dalam periode 3 tahun kedepan. Tapi tak ada salahnya memprediksi kemampuan pasangan ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya termasuk latar belakangnya.

Ketika nama Mari Elka Pangestu disebut sebagai Menparekraf terlihat ada dua kubu yang berbeda pendapat. Kubu pertama menyambut baik sosok Mari dengan alasan sudah berpengalaman dan menguasai bidang pariwisata. Namanya pun sudah mendunia dengan point lebih menguasai bahasa internasional secara fasih.

Kalangan pelaku usaha wisata di Bali misalnya merasa yakin pariwisata Indonesia di tangan Mari mampu meningkatkan kunjungan wisatawan. Dengan catatan Mari harus mampu meningkatkan citra pariwisata Indonesia ke dunia internasional, meningkatkan kerjasama dengan stakeholder kepariwisataan antara lain menggandeng pelaku industri pariwisata untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata dan memperbanyak dialog dengan stakeholder. Juga tak kalah penting menaikkan anggaran promosi pariwisata.

Kubu lain justru menilai sosok Mari di sini kurang pas. Terutama untuk sektor pariwisata. Tapi untuk bidang ekonomi kreatif, dia dinilai punya kans untuk memajukannya mengingat punya latar belakang sebagai Menteri Perdagangan selama 7 tahun dengan blue print tentang ekonomi kreatifnya sejak tahun 2008. Kedati selama memimpin Kementerian Perdagangan, mantan ekonom ini kerap dikritik karena dinilai tak mampu mempertahankan keseimbangan neraca perdagangan dengan China.

Ada kesan pesimistis pariwisata Indonesia bakal maju di tangan Mari. Tapi oleh SBY, dia didampingi Sapta Nirwandar dari kalangan profesional yang cukup sukses memasarkan pariwisata Indonesia sebelumnya sebagai Dirjen Pemasaran Kemenbudpar. Kolaborasi antara Mari yang lebih menguasai ekonomi kreatif dengan Sapta yang memahami benar pemasaran pariwisata, menjadi modal kuat memajukan kedua sektor ini.

Kubu yang meragukan Mari berharap penunjukannya sebagai Menparekraf bukan seperti membeli kucing dalam karung. Bukan pula sekadar simbol melainkan pekerja keras yang berhasil memajukan pariwisata Indonesia dan menjadikan bermacam sumber ekonomi kreatif sebagai mesin devisa negara.

Peran Media
Nilai lebih Mari dan Sapta diprediksi bukan saja dapat menyamai target jumlah wisman tahun lalu 7 juta tapi juga mampu melampaui target sekarang 7,7 juta wisman.

Dengan catatan, Mari harus mengikuti salah satu gaya kepemimpinan menteri sebelumnya yakni Jero Wacik yang rajin mengandeng media baik online, cetak maupun elektronik dalam setiap kegiatannya sehingga terekspose, sebagaimana dilakukan Sapta Nirwandar. Dengan kata lain, Mari harus berani NARSIS seperti Jero Wacik sehingga kinerjanya diketahui masyarakat dan tentu saja bos-nya yakni SBY.

Mari harus memperlakukan media yang selama ini bekerjasama dengan Kemenbudpar dengan adil. Dengan kata lain tidak pilih-pilih, baik online, cetak maupun elektronik asalkan media tersebut terbukti konsen dan loyal mengupas kepariwisataan selama ini.

Gaya Naris Jero Wacik sewaktu menjabat Menbudpar memang baik tapi kekurangannya dia selalu menanyakan mana TV-nya sewaktu diwawancari para awak media di berbagai kesempatan. Seolah Jero Wacik hanya butuh media TV, padahal yang selama ini berperan besar memberitakan sepak terjangnya justru media online dan cetak.

Mari juga harus merubah pola pikir dan pola kerja anak buahnya mulai dari dirjen, direktur dan seterusnya ke bawah yang belum semuanya memiliki kesadaran akan pentingnya menggandeng media terkait sebanyak-banyaknya dalam setiap kegiatan. Alhasil kinerja dan promosi pariwisatanya ada yang kurang terdengar.

Sebagus apapun program kerja yang dibuat Mari kedepan, tak akan terdengar apalagi berkilau bila tak mengikutsertakan sebanyak mungkin peran media terkait dalam setiap kegiatannya. Rasanya Mari paham mengenai hal ini, terlebih didampingi Sapta yang selama ini sangat baik bekerjasama dengan sejumlah media khusus bidang budpar dalam setiap program kerjanya. Dan bila ini terus dilakukan serta ditingkatkan, Mari dan Sapta pasti mampu unjuk gigi sekaligus menepis keraguan itu.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplusyahoo.com)
Ketua Forbudpar (Forum Wartawan Kebudayaan dan Pariwisata)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP