Enam Alasan Mengapa Pemerintah Mengembangkan Ekraf
Pemerintah Indonesia kian bersemangat mengembangkan ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari SDMnya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya atau biasa disebut ekonomi kreatif (ekraf). Ini dibuktikan dengan terbentuknya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang salah satu tugas utamanya mengembangkan ekraf. Mengapa?
Ada enam alasan mengapa pemerintah makin gencar mengembangkan Ekra; pertama, karena ekraf memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan.
Kendati ekraf masih menjadi ekonomi baru bagi Indonesia, namun sektor ini sudah berkontribusi bagi perolehan pemasukan bagi negeri ini. Kontribusi PDB ekraf selama 2002-2010 dari industri kreatif mencapai 7,74 % dibawah sektor Industri pengolahan sebanyak 23,91%, Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan (14,41%), Perdagangan, Hotel, dan Restoran (12,07%), Pertambangan dan Penggalaian (10,21%), dan Jasa Kemasyarakatan (9,75%). Atau berada di atas Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih (0,89%), Pengangkutan dan Komunikasi (6,27%), Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan (7,04%), dan Kontruksi (7,71%).
Kedua, ekraf menciptakan iklim bisnis yang positif. Buktinya dari lapangan usaha yang diberikan ekraf selam periode tersebut mencapai 6,77 % dengan menyerap tenaga kerja sebesar 7, 75%.
Ketiga, ekraf dapat membangun citra dan indentitas bangsa. Pembangunan citra Indonesia (national branding) dapt diciptakan dengan pengembangan ekraf.
Keempat, ekraf berbasis pada sumber daya yang terbarukan.
Kelima, ekraf dapat menciptakan inovasi dan kreativitas yang kenjadi keunggulan kompetitif sebuah bangsa.
Dan keenam, ekraf dapat memberikan dampak sosial yang positif.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar