Penghargaan Kepariwisataan TCTA Jelas Beda
Satu lagi penghargaan dibidang kepariwistaan digelar pihak swasta berlabel Travel Club Tourism Award (TCTA). Penghargaan yang baru pertama kali diadakan tahun ini dipastikan penyelenggaranya berbeda dengan penghargaan dibidang serupa yang lebih dulu ada. Diberikan kepada siapa award ini dan berupa apa hadiahnya?
Penghargaan TCTA diberikan kepada pemerintah daerah (pemda), baik itu provinsi, kota maupun kabupaten yang berkomiten tinggi dalam mengembangkan kepariwisataan berkelanjutan di daerah masing-masing. Ini yang membedakan TCTA dengan penghargaan yang sudah ada.
“Jadi pemenangnya itu instansinya, dalam hal ini pemprov, pemkot, dan pemkab. Bukan orang atau personil atau perusahaan”, tegas Johnnie Sugiarto presdir El John Indonesia selaku pihak penyelenggara saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/6/2011).
Seleksi peserta TCTA dilakukan kepada seluruh pemda di Indonesia yang terdiri atas 33 pemprov, 100 pemkot, dan 500 pemkab yan telah melakukan pengembangan kepariwisataan daerah terutama pada 2 tahun terakhir yakni 2009 dan 2010.
Nominator TCTA dibagi 3 wilayah yakni wilayah Indonesia Barat, Tengah, dan Indonesia Timur, dimana untuk pemprov ada 8 nominator, pemkot 10, dan pemkab 15 nominator. “Jadi nanti yang bersaing pemprov dengan pemprov, pemkot dengan pemkot, dan pemkab dengan pemkab,” tambah Johnnie dimana juaranya ada juara 1, 2, dan 3 untuk di 3 wilayah tersebut.
Aspek penilaian yang dilakukan meliputi tata pamong pariwisata daerah, pengembangan pariwisata, pengelolaan lingkungan pariwisata, pengembangan industri kerakyatan (UKM pariwisata), dan pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata.
“Seleksi dilakuan ketat dan sangat fokus, terkait apa saja yang telah diperbuat oleh masing-masing pemda sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dari segi ekonomni lapangan pekerjaan, kelestarian lingkungan, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelasnya.
Pemenang TCTA ditentukan dewan juri berkompeten dari Auditor Deloitte, perusahaan audit bebasis di Inggris setelah memverifikasi data sementara, dan tenaga ahli kepariwisataan dan kepemerintahan yang mengklarifikasi dan menganilisis data untuk pembuatan keputusan pemenang. Pemenangnya akan diumumkan pada 24 September 2011.
Hadiah bagi pemenang, lanjut Johnnie tidak berbentuk uang. “Hadiah itu tidak selalu berupa uang. Tapi dengan berhasil menjadi nominatior apalagi pemenang TCTA, daerahnya akan terekspos oleh media, baik upaya pengembangan kepariwisataannya, produk-poduk UKM, dan sebagainya. Apalagi pengumuman pemenang rencananya disiarkan salah satu TV nasional,” jelasnya.
Dengan mendapatkan penghargaan TCTA, tambah Johnnie, jelas akan berdampak positif bagi peningkatan kunjungan wisatawan yag signifikan, sehingga masyarakat setempat dapat merasakan manfaatnya.
Sebagai catatan, penghargaan dibidang kepariwisataan lain yakni Indonesia Tourism Award(ITA), sudah dua kali diselenggarakan juga oleh sebuah majalah. ITA memberikan penghargaan kepada pelaku usaha wisata, secara perorangan atau perusahaan. Selain ITA, sebenarnya ada lagi namun kurang bergaung.
Semakin banyak penghargaan dibidang kepariwisataan akan memacau individu, pengelola, pemerintah, swasta, intansi terkait, dan masyarakat yang terlibat di dalamnya berpacu menjadi yang terbaik. Namun perlu diingat, masing-masing penghargaan semestinya jelas atau fokus sasaran atau pesertanya, kategori, penilaian, dan lainnnya. Jika sama saja, mubazir.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok TC.
Penghargaan TCTA diberikan kepada pemerintah daerah (pemda), baik itu provinsi, kota maupun kabupaten yang berkomiten tinggi dalam mengembangkan kepariwisataan berkelanjutan di daerah masing-masing. Ini yang membedakan TCTA dengan penghargaan yang sudah ada.
“Jadi pemenangnya itu instansinya, dalam hal ini pemprov, pemkot, dan pemkab. Bukan orang atau personil atau perusahaan”, tegas Johnnie Sugiarto presdir El John Indonesia selaku pihak penyelenggara saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/6/2011).
Seleksi peserta TCTA dilakukan kepada seluruh pemda di Indonesia yang terdiri atas 33 pemprov, 100 pemkot, dan 500 pemkab yan telah melakukan pengembangan kepariwisataan daerah terutama pada 2 tahun terakhir yakni 2009 dan 2010.
Nominator TCTA dibagi 3 wilayah yakni wilayah Indonesia Barat, Tengah, dan Indonesia Timur, dimana untuk pemprov ada 8 nominator, pemkot 10, dan pemkab 15 nominator. “Jadi nanti yang bersaing pemprov dengan pemprov, pemkot dengan pemkot, dan pemkab dengan pemkab,” tambah Johnnie dimana juaranya ada juara 1, 2, dan 3 untuk di 3 wilayah tersebut.
Aspek penilaian yang dilakukan meliputi tata pamong pariwisata daerah, pengembangan pariwisata, pengelolaan lingkungan pariwisata, pengembangan industri kerakyatan (UKM pariwisata), dan pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata.
“Seleksi dilakuan ketat dan sangat fokus, terkait apa saja yang telah diperbuat oleh masing-masing pemda sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dari segi ekonomni lapangan pekerjaan, kelestarian lingkungan, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelasnya.
Pemenang TCTA ditentukan dewan juri berkompeten dari Auditor Deloitte, perusahaan audit bebasis di Inggris setelah memverifikasi data sementara, dan tenaga ahli kepariwisataan dan kepemerintahan yang mengklarifikasi dan menganilisis data untuk pembuatan keputusan pemenang. Pemenangnya akan diumumkan pada 24 September 2011.
Hadiah bagi pemenang, lanjut Johnnie tidak berbentuk uang. “Hadiah itu tidak selalu berupa uang. Tapi dengan berhasil menjadi nominatior apalagi pemenang TCTA, daerahnya akan terekspos oleh media, baik upaya pengembangan kepariwisataannya, produk-poduk UKM, dan sebagainya. Apalagi pengumuman pemenang rencananya disiarkan salah satu TV nasional,” jelasnya.
Dengan mendapatkan penghargaan TCTA, tambah Johnnie, jelas akan berdampak positif bagi peningkatan kunjungan wisatawan yag signifikan, sehingga masyarakat setempat dapat merasakan manfaatnya.
Sebagai catatan, penghargaan dibidang kepariwisataan lain yakni Indonesia Tourism Award(ITA), sudah dua kali diselenggarakan juga oleh sebuah majalah. ITA memberikan penghargaan kepada pelaku usaha wisata, secara perorangan atau perusahaan. Selain ITA, sebenarnya ada lagi namun kurang bergaung.
Semakin banyak penghargaan dibidang kepariwisataan akan memacau individu, pengelola, pemerintah, swasta, intansi terkait, dan masyarakat yang terlibat di dalamnya berpacu menjadi yang terbaik. Namun perlu diingat, masing-masing penghargaan semestinya jelas atau fokus sasaran atau pesertanya, kategori, penilaian, dan lainnnya. Jika sama saja, mubazir.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok TC.
1 komentar:
Keren teknik pemasarannya.
Posting Komentar