Mengajak Orang Berwisata Lewat Foto
Tak bisa dipungkiri, foto bisa menjadi salah satu media ampuh memperkenalkan sekaligus memikat orang datang ke obyek wisata. Karena itulah Lomba Foto Sadar Wisata kembali digelar Kemenbudpar tahun ini berhadiah total Rp 50 juta. Foto pariwisata yang bagaimana yang ngajak orang berwisata?
Foto pariwisata yang baik itu, yang mengenalkan kesadaran wisata kepada masyarakat. Di dalam foto itu harus ada beberapa unsur terkait sapta pesona yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, dan kenangan.
Begitu penjelasan Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Drs. Bakri MM di Jakarta, Kamis (9/6/2011) terkait penyelenggaraan Lomba Foto Sadar Wisata 2011.
Kata sadar wisata itu enak di bibir tapi sulit diterapkan. Buktinya di sejumlah obyek wisata besar yang bagus tingkat kebersihan, ketertiban, dan keramahtamahan masyarakatnya masih rendah. “Mudah-mudahan lewat lomba foto ini dapat mengubah kesadaran masyarakat tentang hal itu selain dapat mengajak orang untuk datang berkunjung,” ungkap Bakri.
Sejak pendaftaran peserta lomba foto ini dibuka pada 1 Maret 2011, ada 210 foto yang sudah diterima panitia. “Masih ada 15 hari lagi bagi siapapapun yang ingin mengikuti lomba foto ini, batas penyerahannya sampai 24 Juni 2011,” terangnya.
Ketua panita, Sigit Pramono mengatakan lewat lomba foto ini mengajak masyarakat untuk lebih mencintai negerinya sendiri. “Masa yang mengabadikan foto-foto obyek wisata kita yang bagus-bagus justru kebanyakan orang asing,” katanya.
Sigit yakin lewat foto dapat mengajak orang untuk berwisata meskipun itu wisatawan nusantara. “Bayangkan kalau seluruh masyarakat Indonesia sadar wisata dan mau berwisata di obyek-obyek wisata Indonesia itu menjadi kekuatan ekonomi luar biasa,” kata Sigit yang iri akan keseriusan Singapura, Malaysia, dan Thailand dalam mengembangkan dan mempromosikan pariwisatanya hingga pariwisatanya menjadi andalan pendapatan negara masing-masing.
Fotografer senior Darwis Triadi yang menjadi salah satu juri menghimbau masyarakat untuk mengirimkan karya foto-foto pariwisata ke panitia lomba. “Memotret tidak perlu dengan kamera profesional, pakai kamera digital pocket juga bisa. Apalagi motret obyek wisata yang sudah indah seperti di daerah Indonesia bagian Timur, pasti jadinya indah,” jelasnya.
Fotografer senior Kompas Arbain Rambey juga juri lomba foto ini mengatakan unsur keindahan dalam foto itu relatif dan obyeknya tidak mesti di lokasi yang jauh. “Di Jakarta juga bisa dihasilkan foto pariwisata yang bagus dan menarik seperti foto di Monas dan Stasiun Tanjung Priok yang pernah diabadikan peserta lomba foto sebelumnya, “ jelasnya.
Pemenang Lomba Foto Sadar Wisata ketiga ini akan diumumkan pada 24 Juli 2011. “Karya foto terbaik dan masuk dalam nominasi akan dipamerkan di Mal Artha Gading, Jakarta selama tiga hari dari 22-24 Juli 2011,” tambah Bakri.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto pariwisata yang baik itu, yang mengenalkan kesadaran wisata kepada masyarakat. Di dalam foto itu harus ada beberapa unsur terkait sapta pesona yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, dan kenangan.
Begitu penjelasan Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Drs. Bakri MM di Jakarta, Kamis (9/6/2011) terkait penyelenggaraan Lomba Foto Sadar Wisata 2011.
Kata sadar wisata itu enak di bibir tapi sulit diterapkan. Buktinya di sejumlah obyek wisata besar yang bagus tingkat kebersihan, ketertiban, dan keramahtamahan masyarakatnya masih rendah. “Mudah-mudahan lewat lomba foto ini dapat mengubah kesadaran masyarakat tentang hal itu selain dapat mengajak orang untuk datang berkunjung,” ungkap Bakri.
Sejak pendaftaran peserta lomba foto ini dibuka pada 1 Maret 2011, ada 210 foto yang sudah diterima panitia. “Masih ada 15 hari lagi bagi siapapapun yang ingin mengikuti lomba foto ini, batas penyerahannya sampai 24 Juni 2011,” terangnya.
Ketua panita, Sigit Pramono mengatakan lewat lomba foto ini mengajak masyarakat untuk lebih mencintai negerinya sendiri. “Masa yang mengabadikan foto-foto obyek wisata kita yang bagus-bagus justru kebanyakan orang asing,” katanya.
Sigit yakin lewat foto dapat mengajak orang untuk berwisata meskipun itu wisatawan nusantara. “Bayangkan kalau seluruh masyarakat Indonesia sadar wisata dan mau berwisata di obyek-obyek wisata Indonesia itu menjadi kekuatan ekonomi luar biasa,” kata Sigit yang iri akan keseriusan Singapura, Malaysia, dan Thailand dalam mengembangkan dan mempromosikan pariwisatanya hingga pariwisatanya menjadi andalan pendapatan negara masing-masing.
Fotografer senior Darwis Triadi yang menjadi salah satu juri menghimbau masyarakat untuk mengirimkan karya foto-foto pariwisata ke panitia lomba. “Memotret tidak perlu dengan kamera profesional, pakai kamera digital pocket juga bisa. Apalagi motret obyek wisata yang sudah indah seperti di daerah Indonesia bagian Timur, pasti jadinya indah,” jelasnya.
Fotografer senior Kompas Arbain Rambey juga juri lomba foto ini mengatakan unsur keindahan dalam foto itu relatif dan obyeknya tidak mesti di lokasi yang jauh. “Di Jakarta juga bisa dihasilkan foto pariwisata yang bagus dan menarik seperti foto di Monas dan Stasiun Tanjung Priok yang pernah diabadikan peserta lomba foto sebelumnya, “ jelasnya.
Pemenang Lomba Foto Sadar Wisata ketiga ini akan diumumkan pada 24 Juli 2011. “Karya foto terbaik dan masuk dalam nominasi akan dipamerkan di Mal Artha Gading, Jakarta selama tiga hari dari 22-24 Juli 2011,” tambah Bakri.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar