. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 30 Juni 2011

Gedung Lawang Sewu Bakal Jadi Pusat Kriya Nusantara


Gedung Lawang Sewu di Kota Semarang, Jawa Tengah kandung menjadi obyek wisata horor. Untuk merubah citra itu sejumlah pihak akan menjadikannya sebagai pusat kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk mewujudkan itu dilakukan berbagai upaya antara lain meresmikan purna pugar cagar budaya Gedung A Lawang Sewu dan menggelar Pameran Kriya Unggulan Nusantara 2011.

Pelaksanaan pameran yang akan didahului dengan peresmian gedung tersebut rencananya akan diresmikan oleh Ani Bambang Yudhoyono selaku Pembina Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) pada, Selasa, 5 Juli 2011.

Menurut Ketua Bidang Promosi Pameran Trisna Wacik, peresmian gedung Lawang Sewu dan pameran yang akan dilakukan pada 5-10 Juli 2011 di gedung tersebut dalam upaya mendayakan gedung cagar budaya menjadi berdaya saing dan sekaligus berdampak ekonomi.

Bangunan cagar budaya di Indonesia, lanjut Trisna Wacik dibawahi berbagai instansi. Ada yang dibawahi Kemenbudpar, pemda, ada juga PT. Kereta api Indonesia (PT KAI), dan lainnya Untuk itu diperlukan sinergi antara intansi yang membawahi gedung tersebut dengan pemda setempat yang didorong dan difasilitasi pemerintahan pusat.

“Keinginan itu harus datang dari yang punya gedung dan daerah dimana tempat gedung itu berada. Kalau pusat bersemangat tapi daerah tidak, ya percuma,” jelas istri Menbudpar Jero Wacik ini di Jakarta, Kamis (30/6/2011).

Pemanfaatan gedung cagar budaya bisa bermacam.macam selain untuk museum juga untuk gedung pertemuan, ruang pameran dan sebagainya. “Yang penting pendayagunaan gedung cagar budaya tersebut tidak melanggar aturan-aturan yang berlaku terkait pemanfaat gedug cagar budaya tersebut,” terang Trisna lagi.

Dalam kaitannya menjadikan Lawang Sewu sebagai Gedung Pusat Kriya Unggulan Nusantara, Dekranas akan menyiapkan 35 ruangan berukuran 6 X 4 meter untuk 33 provinsi dan 2 ruangan besar untuk Kota dan Kabupaten Semarang untuk digunakan sebagai ruang pamer produk-produk unggulan dari masing-masing provinsi atau daerah.

“Penggunaan ruangan tersebut berlaku sejak peresmian gedung dan pameran. Dan diharapkan selanjutannya dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh masing-masing provinsi,” jelas Okke Hatta Radjasa selaku ketua panitia penyelenggara Pameran Kriya Unggulan Nusantara 2011.

Penyelanggaran pameran yang dilakukan Dekranas bekerjasama dengan Pemprov Jawa Tengah dan PT KAI serta dipayungi Kemenbudpar ini juga didukung oleh 5 kementerian lainnya yakni Kemendagri, Kemendustrian, Kemendag, Kemenkop dan UKM, dan Kementrian BUMN.

“ Dengan memaksimalkan sinergi 6 kementerian ini, diharapkan Lawang Sewu nantinya bukan lagi dikenal sebagai produk-produk horornya melainkan sebagai etalasi produk-produk kerajinan unggulan dari seluruh daerah di Indonesia yang dapat dibeli oleh wisatawan,” harap Okke.

Upaya lain untuk merubah imej itu, pihak-pihak yang bersinergi ini akan mencoba merubah museum Lawang Sewu tidak kaku menjadi pusat informasi dan ilmu sehingga museumnya hidup artinya didayagunakan sesuai perkembangan masa kini. “Banyak ilmu dan pengetahuan yang dapat ditawarkan dari gedung Lawang sewu ini kepada pengunjung, antara lain dari arsitektur dan sejarahnya,” tambah Okke.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Peninggalan Wali Songo Prioritas Pengembangan Wisata Ziarah Muslim

Peninggalan Walisongo menjadi prioritas pengembangan wisata ziarah muslim di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Obyek wisata ini sudah dikenal cukup baik oleh wisatawan terutama peziarah dari dalam bahkan luar negeri. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawannya, diperlukan pengembangan dan perbaikan fasilitasnya.

Demikian disampaikan Menbupdar Jero Wacik usai pemberian penganugerahan Viual Artr Awards 2011 kepada 25 tokoh dan instansi yang berjasa di ranah seni rupa di Galeri Nasional Indonsia, Jakarta, Kamis malam (30/6/2011).

“Fasilitas yang akan kita bantu perbaiki antara lain toilet, merapihkan art shop-nya agar wisatawan yang datang lebih nyaman,” jelas Jero Wacik yang sebelumnya menandatangani perjanjian kerja sama tentang 'Pengembangan dan Pelestarian Wisata Ziarah serta Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata di Lingkungan NU', dengan Ketua Umum PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siradj di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis siang (30/6/2011).

“MoU tadi merupakan lanjutan kerjasama dengan PBNU yang pertama dulu. Pada MoU sebelumnya kita ikut mempromosikan obyek wisata ziarah makam-makam Wali Songo agar lebih terkenal dan melakukan kegiatan Pentas Seni Sunan Gunung Jati di Cirebon,” jelas Jero wacik.

MoU dengan PBNU ini, lanjut Jero Wacik hanya untuk pengembangan wisata ziarah Islam.
“Kalau dengan agama lain sudah dilakukan misalnya untuk pengembangan wisata spritual Budha berupa deklarasi Borobudur pada tahun 2006 dan wisata ziarah Hindu dengan menjadikan Trowulan di Jawa Timur sebagai wisata spritual Hindu disamping Bali,” terangnya.

Kata dia, obyek-obyek wisata ziarah atau yang mengandung nilai-nilai spritual harus diperbaiki mengingat pasar atau peminatnya cukup banyak. “ Jadi satu per satu kita benahi agar wisatawan senang dan nyaman berwisata ziarah,” tambahnya.

Said Aqil Siradj menyambut positif MoU pengembangan wisata ziarah ini. "Islam mendorong umatnya untuk melakukan perjalanan atau pelancongan," ujarnya.

Said menjelaskan keberhasilan Wali Songo dalam melakukan syiar Islam di Pulau Jawa juga berkat sinergi dengan seni budaya. "Syiar agama Islamyang mereka lakukan menggunakani budaya dan idiom-idiom lokal antara lain selamatan, cantrik menjadi santri, " ungkapnya.

Dia menjelaskan wisata ziarah di beberapa negara di Timur Tengah selain Saudi Arabia berhasil dengan baik. “Negara di Moroko, Tunisia, dan lainnya yang memiliki obyek sejarah Islam, masyarakatnya sangat terbuka untuk wisatawan asing," ungkapnya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.dom)

Read more...

25 Tokoh dan Institusi Raih Visual Arts Award 2011

25 tokoh dan institusi mendapat Visual Art Awards (VAA) 2011. Penghargaan tersebut diberikan kepada seniman dan lembaga yang dinilai berdedikasi, berkontribusi, dan berprestasi di bidang seni rupa selama kurun waktu 10 tahun belakangan. Siapa saja?

Pemberian penghargaan VAA 2011 diserahkan Menbudpar Jero Wacik didampingi Pemimpun Umum Majalah Visual Art Teguh Wibisana, Kamis malam ini, (30/6/2011).

Para peraih penghargaan ini menerima patung tropi yang dibuat oleh pematung senior Dolorosa Sinaga yang juga mendapatkan penghargaan ini. Pembuatan patung tropi tersebut terinspirasi dari patung The Thinker karya August Rodin.

Beberapa tokoh penerima VAA 2011 tak asing lagi namanya di dunia senirupa Indonesia maupun bidang lain yang mencintai seni rupa seperti kurator Agus Dermawan T yang juga kritikus seni dan inisiator beberapa kompetisi seni rupa, wirausahawan bercitra seni Ciputra yang dikenal sebagai inovator lapangan golf, taman rekreasi, dan real eastet, Jim Supangkat kurator independen senior, dan kolektor Jusuf Wanandi yang memiliki lebih dari 1000 lukisan.

Tokoh lainnya nya kritikus seni Bambang Bujono, penulis ulasan pameran dan seni rupa Carla Bianpoen, perupa senior Chusin Setiadikara, pendiri Larasati Auctioneer yakni balai lelang pertama di tanah Air Daniel Komala, kolektor lukisan ternama Deddy Kusuma, pematung senior Dolorosa Sinaga, kurator pendiri CP Foundation Djie Tjianan, pemilik Edein Galersi sekaligus Ketua Asosiasi Galeri Seni rupa Indonesia (AGSI) Edwin rahardjo, perupa Entang Wiharso, pendiri Emitan CA gallery di Surabaya dan ASPI bersama para kolektor Hendrotan, perupa jebolan ISI Yogyakarta Heri Dono, pendiri Heri Pemad Art Management (HPAM) Heri Pemad, penerbit buku-buku seni rupa Koes Karnadi, pecinta senirupa yang berjuluk ibunya para perupa Melani Setiawan, kolektor yang juga dokter dan pedagang tembakau Oei Hong djin, dan kolektor besar di Jawa Timur Sunarjo Sampurna.

Sedangkan institusi seni yang mendapatkan penghargaan ini ada 3 yakni Bentara Budaya sebagai lembaga kebudayaan yang aktif memberi ruang dan pemikiran bagi karya-karya dan pemikiran bagi karya-karya seni rupa dan lainnya, Galeri Nasional Indonesia yang memiliki sekitar 1700-an koleksi dari lukisan hingga patung modern dan kontemporer, dan ruang rupa (ruru) yang baru berdiri pada tahun 2000 oleh 6 perupa yakni Ade Darmawan, Ronny Agustinus, Lila Nursita, Hafiz, Oki Arfie, dan Rithmi Wijanarko. “ruru muncul jarena kebutuhan,” kata Ade selaku direktur ruru.

Penghargaan VAA 2011 diberikan sekaligus dalam angka merayakan ulang tahun ke-7 majalah Visual Arts. Lewat penghargaan ini , Visual Arts mengajak para kurator, kolektor, balai lelang, art dealer, pengamat, jurnalis, media massa, perguruan tinggi seni, pemerintah, dan Komisi X DPR RI untuk bergerak bersama mewujudkan seni rupa menjadi tuan di negeri sendiri dan di kancah internasional.


Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Rabu, 29 Juni 2011

10 Kiat Dapatkan Liburan Berkualitas


Berlibur kini menjadi kebutuhan primer bukan cuma buat orang berkantung tebal, pun masyarakat awam. Namun masih banyak orang yang tidak mendapatkan liburan yang bermutu. Liburan yang dilakukan justru bikin pusing, stres bahkan malapetaka. Untuk memperoleh liburan berkualitas perlu rancangan khusus. Apa saja?

Liburan berkualitas bukan berarti berkunjung ke obyek wisata tersohor, mahal, dah jauh. Liburan dapat dilakukan dimanapun. Untuk mendapatkan liburan yang berkualitas dapat dirancang sebelumnya. Berikut kiat mendapatkan liburan berkualitas versi travelplusindonesia;

1. Merancang liburan. Perancangan liburan dapat dilakukan sendiri atau menggunakan jasa perancang liburan atau operator perjalanan wisata. Perancangan disini meliput waktu liburan, biaya, dan obyek wisata yang sesuai. Tujuan perancangan ini untuk menyiapkan anggaran liburan yang dibutuhkan untuk semua keperluan yang dikeluarkan baik transportasi, akomodasi, konsumsi, dll.

2. Mengajak rekan sehati. Berlibur dengan rekan seperjalanan yang sehati atau yang menyukai minat yang sama akan jauh lebih nikmat dibanding sendiri atau dengan orang yang tak seminat. Sebaiknya cari teman yang benar-benar seminat. Misalnya. Kalau suka diving, carilah teman]yang menyukai diving, dan seterusnya.

3. Pilih obyek wisata tak populer. Untuk menghindari keramaian, sebaiknya pilih obyek wisata yang tidak terkenal jangan yang sudah tersohor. Biasanya obyek wisata ternama ramai pengunjungnya. Kalau Anda menyukai suasana yang tidak terlalu crowded, sebaiknya cari obyek wisata yang jarang dikunjungi orang. Contoh daerah-daerah yang ramai saat musim liburan seperti Jogja, Kuta Bali, dan Bandung

4. Hindari masa liburan. Untuk menghidari macet, keterbatasan alat transportasi dan atau kekurangan akomodasi, hindari berlibur saat musim liburan terlebih peak seassion. Pasalnya pada saat itulah pengunjung membludak. Lalu lintas ke obyek wisata pasti padat, contohnya jalan menuju Kota Bandung dan Lembang, jalan ke Puncak Bogor, dan Kuta Bali dan lainnya pasti macet total. Kejadian lain kekurangan alta transportsi seperti yang dialami wisatawan Karimunjawa yang terlantar karena kapal laut terbatas.

5. Gunakan alat transportasi aman dan nyaman. Agar perjalanan wisata lancar, gunakan kendaraan yang baik, layak pakai, dan nyaman. Jangan karena murah, Anda menggunakan kendaraan yang justru membuat perjalanan Anda tersendat, mogok atau bahkan rusak.

6. Ada alternatif obyek wisata. Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya obyek wisata yang sudah dipilih untuk dikunjungi tutup karena bencana alam dan lainnya. Sebaiknya memiliki cadangan obyek wisata lainnya.

7. Isi kegiatan tak biasa. Agar mendapatkan liburan yang berkesan, isi liburan dengan kegiatan yang tak biasa, menarik dan mengesankan yang dapat dilakukan di obyek wisata tersebut. Atau ikut paket terbaru yang dibuat pengelola obyek wisata tersebut.

8. Ada target. Liburan yang dilakukan mempunyai target atau tujuan tertentu. Misalnya untuk pendokumentasian, pembuatan buku, survey dan sebagianya.

9. Dokumentasikan dan publikasikan. Agar liburan mempunyai bukti nyata, sebaiknya didokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan. Dan hasil pendokumentasian tersebut dipublikasikan ke khalayak untuk menyebarluaskan hasil liburan lewat berbagai media, baik jejaring sosial dll.

10. Punya manfaat buat warga dan atau lingkungan setempat. Usahakan liburan yang dilakukan bermanfaat buat masyarakat setempat dengan membeli kerajinan atau memberi pencerahan sadar wisata agar masyarakat semakin melek pariwsata. Bisa juga dengan melakukan yang bersifat lingkungan hidup secara langsung seperti terlibat dalam penanaman pohon (reboisasi) atau sosialisasi peduli kebersihan dan lainnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Mengembalikan Kedamaian Poso dengan Sintuwu Maroso



Tak bisa dipungkiri konflik di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa tahun silam, membuat pariwisatanya terpuruk. Imej tidak aman terlanjur tertanam hingga wisatawan masih ragu berwisata ke Poso. Segala upaya pun dilakukan, misalnya dengan menggelar Festival Danau Poso. Namun imej tak sedap itu belum sepenuhnya sirna. Solusi terbaik apa untuk mengembalikan citra damai Poso?

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Bambang H. Suta Purwana, peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Budpar, Kemenbudpar di Poso selama 10 hari pada Desember 2009 lalu, dia menemukan gambaran masyarakat Poso sebelum kerusuhan atau konflik.

Dalam hasil penelitian bertajuk "Sintuwu Maroso ri Tana Poso : Analisis Kapasitas Modal Sosial Masyarakat Poso dalam Membangun Integrasi Sosial Pasca Konflik", yang disampaikan di Jakarta, Selasa (28/6/2011), Bambang mengarisbawahi bahwa dahulu orang Poso hidup rukun, gotong royong, dan penuh toleransi antarpemeluk agama.

Dulu saat Natal, orang-orang Islam berkunjung mengucapkan selamat Natal kepada saudara, tetangga, dan sahabatnya yang beragama Kristen. Sebalikanaya ketika Lebaran, orang-orang Kristen pun mendatangi rumah orang-orang Islam untuk mengucapkan selamat Idul Fitri. “Pada pawai Natal, anak-anak Muslim banyak yang ikut bergabung dengan teman-temannya yang Kristiani,” jelasnya.

Namun kondisi itu berubah ketika terjadi konflik berdarah yang banyak pihak disebut-sebut sebagai ‘Perang Agama’. Sikap orang Poso berubah menjadi parsial, sektarian, dan intoleran apabila berhadapan dengan masalah hubungan sosial antarwarga berbeda agama.

”Masyarakat Poso pascakonflik menjadi “terbelah”. Masyarakat berbondong-bondong mencari wilayah yang aman dalam standar keagamaan mereka,” jelasnya.

Pascakonflik, lanjut Bambang terjadi segregasi penduduk hampir total. ”Orang Muslim mengungsi atau mengelompok di wilayah yang mayoritas penduduknya Muslim di Poso Kota dan Poso Pesisir. Sedangkan orang Kristen juga mengelompok di wilayah “Kristen” di Tentena,” terangnya.

Yang lebih parah, pascakonflik meninggalkan prasangka dan hilangnya kepercayaan dalam masyarakat antarkelompok Islam dan Kristen. ”Saling diwaspadai dan mewaspadai lalu muncul istilah kitorang yanag berarti kita orang yang seiman atau seagama, dan istilah dorang yang berarti mereka yang beragama lain,” ungkapnya.

Menurut Bambang, kebersamaan masyarakat Poso yang bersifat lintas agama dan etnis dapat kembali dibangun dengan menerapkan filosofi budaya Sintuwu Maroso.

Penerapam filosofi tersebut antara lain melakukan tradisi tolong-menolong yang dilandasi rasa persaudaraan antarkerabat, tetangga, sahabat dan kenalan yang berakar pada tradisi suku bangsa Pamona ketika masih hidup sebagai peladang, ekonomi subsisten, masa pra-kolonial. Disamping itu menjalankan mosintuwu atau beraktivitas tolong menolong disebut dan menerapkan posintuwu atau saling menyumbangkan uang, binatang ternak atau pun barang.

Sintuwu Maroso sebagai model sosial pendekatan rekonsiliasi konflik di Poso, lanjut Bambang dapat berhasil dilakukan di ranah antarkerabat yang berbeda agama dan ranah hubungan ketetanggaan dalam satu kampung. ”Ketika dipakai sebagai pendekatan rekonsiliasi dalam skala antarkomunitas yang tidak saling mengenal secara pribadi akan gagal,” jelasnya mengiangat Sintuwu maroso berakar pada budaya Pamona sementara di Poso banyak suku bangsa lain yang berbeda entitas budayanya.

Kata Bambang, ada beberapa upaya bina perdamaian yang dapat dilakukan dari elemen masyarakat sipil di Poso, antara lain mengaktifkan peran pedagang dan pembeli di pasar tradisional terutama perempuan untuk menjalin interaksi antarwarga berbeda agama.

Jaringan tokoh-tokoh agama moderat harus berinisiatif melakukan kunjungan persahabatan ke komunitas-komunitas yang berbeda agama. ”Mereka membentuk jaringan early warning system untuk menerangkan akibat tindak kekerasan lintas agama,” jelasnya.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) membuat program temu anak-anak korban konflik. Dan organisasi olah raga tingkat kampung melakukan pertandingan persahabatan antarkampung yang “berbeda agama”

Dengan menerapkan kembali filosofi Sintuwu Maroso sebagai model pendekatan rekonsiliasi konflik di Poso, diharapkan masa depan Poso damai, dalam artian berkembangnya masyarakat sipil yang kuat berupa organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan yang inklusif.

”Masyarakat yang memiliki kemampuan keswasembadaan dan keswadayaan, serta kemadirian yang tinggi sehingga tidak terkooptasi oleh kekuatan politik dan ekonomi tertentu,” jelas Bambang yang Minggu depan akan meneliti kearifan lokal orang Samelue, Aceh dalam mengatasi tsunami.

Pesona Danau Poso
Bila kondisi dan citra damai sudah tercipta di Poso, wisatawan dengan sendirinya akan datang kembali ke Poso untuk berwisata ke sejumlah obyeknya seperti Danau Poso dan lainnya.

Danau seluas sekitar 32.000 hektar ini membentang dari Utara ke Selatan sepanjang 32 Km dengan lebar 16 Km dan kedalaman mencapai 510 meter. Danau yang berada pada ketinggian 657 meter di atas permukaan laut ini, memiliki keunikan berupa pantai berpasir putih dan kuning keemasan serta bergelombang seperti air laut.

Panoramanya sekelilingnya sangat indah. Ada perbukitan dan hutan yang berdiri dan memagari danau. Udaranya sejuk menyegarkan dan air danuanya jernih.

Danau yang berada di Kota Tentena, Kabupaten Poso, Sulteng ini letaknya sangat strategis di lintasan perjalanan Trans Sulawesi antara Toraja, Poso, Gorontalo, dan Manado. Karenanya kerap disinggahi wisatawan sebelum terjaadi konflik. Danau ini dapat dicapai dengan perjalanan darat 57 Km dari Kota Poso atau 283 Km dari Kota Palu, Ibukota Sulteng.

Untuk menjaring wisatawan kembali ke danau yang menjadi ikon wisata Kabupaten Poso ini, setiap tahun Pemprov Sulteng menggelar Festival Danau Poso. Event budaya ini menyuguhkan bermacam pertunjukan kesenian daerah dari kabupaten/kota se-Sulteng, pameran kerajinan dan kuliner khas Sulteng, serta atraksi olahraga tradisional dan permainan rakyat setempat.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Dok. Kemenbudpar

Read more...

Selasa, 28 Juni 2011

Lelang Mutiara di Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011


Ingin memborong mutiara asli Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk aksesoris maupun investasi? Datang saja ke Mataram, Lombok saat penyelenggaraan Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011. Pasalnya di festival khusus mutiara ini akan ada pelelangan dan pameran mutiara yang dijamin keasliannya. Ada apa lagi?

Lombok Sumbawa Pearl Festival (LSPF) 2011 yang digelar Disbudparprov NTB bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) tahun ini mengambil tempat di Grand Legi Hotel, Mataram, sekitar 4 Km dari Bandara Selaparang pada 6-11 Juli 2011.

Lelang mutiara (pearl) yang menjadi daya tarik utama festival ini akan berlangsung di venue yang sama selama 2 hari pada 7-8 Juli.

Nilai transaksi penjualan mutiara pada LSPF tahun lalu sebesar 20 Kg seharga 45.000 dolar AS. “Tahun ini ditargetkan mencapai 150.000 dolar AS,” kata Kadisbudpar NTB Lalu Gita Ariadi di Jakarta, Selasa (28/6/2011).

Ketua Komisi Mutiara Indonesia (KMI) Bambang Setiawan memastikan mutiara yang dilelang di LSPF 2011 adalah mutiara asli dari Lombok dan Sumbawa. “Mutiara-mutiara yang dilelang diambil dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia atau ASBUMI,” jelas Bambang yang juga wakil ketua bidang organisasi ASBUMI.

Selain memborong mutiara asli, di LSPF kali ini pengunjung juga dapat melihat panen mutiara yang berlangsung pada 8 Juli sekaligus pembukaan LSPF 2011 dan penobatan Puteri Mutiara 2011 serta fashion show. Pengunjung juga dapat meilhat pameran mutiara, produk kerajinan dan kuliner khas NTB serta pameran foto terkait festival ini.

LSPF kali ini juga menggelar tour yang diikuti buyers dan media pada 9 Juli.
Gubernur NTB M Zainul Majdi mengatakan lewat LSPF ingin menjadikan mutiara sesuatu yang lekat dengan NTB. “Bila bicara mutiara orang akan langsung ingat NTB khususnya Lombok dan Sumbawa,” jelasnya.

Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenbudpar Sapta Nirwandar menambahkankan LSPF 2011 yang digelar dalam rangka menyambut Visit Lombok Year 2012 ini diharapkan mampu mendorong kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia khususnya ke Lombok dan Sumbawa.

“Dalam festival ini akan dihadiri buyers 36 negara dan buyers dari Indonesia. Mereka akan mengikuti lelang mutiara dan mengikuti tour ke sejumlah obyek wisata menarik antara lain melihat pembudidayaan mutiara di sekitar periaran Lombok dan Sumbawa,” jelasnya.

Nah, Anda tertarik memborong mutiara asli untuk aksesoris maupun investasi, datang saja ke LSPP 2011 di Lombok.

Naskah: Adj Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Akbar Handoko, Pusformasbudpar

Read more...

Senin, 27 Juni 2011

10 Tips Promosi Pariwisata Lewat Artis Dunia




Mendatangi artis kelas dunia ke obyek wisata, menjadi salah satu cara untuk memperomosikan pariwisata setempat. Cara ini dinilai cukup ampuh, dengan harapan dunia melihat kegiatan sang artis di obyek wisata yang dikunjungi, lalu warga dunia tertarik datang ke obyek tersebut dikemudian hari. Biar cara ini efektif dan hasilnya maksimal, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan. Apa saja?

Mempromosikan obyek wisata denga mendatangi orang-orang terkenal atau fublic figure seperti artis bintang film, penyanyi dan lainnya sebenarnya bukan hal baru. Cara ini sudah lama dilakukan oleh sejumlah negara lain.

Di Indonesia, cara ini pun bukanlah sesuatu yang baru. Contoh Ubud di Bali dulu pernah mendatangkan seniman mancanegara untuk datang dan tinggal bersama masyarakat setempat. Hasilnya para seniman terkenal dari mancanegara yang diundang tersebut jatuh cianta dengan Ubud lalu menceritakan pesona Ubud ke teman-temannya hingga kemudian Ubud ramai dikunjungi wisman dan http://www.blogger.com/img/blank.gifmenjadi daerah tujuan wisata internasional seperti sekarang ini.

Dan kali ini giliran Richard Gere yang berkunjung ke Candi Borobudur atas undangan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar). Hasilnya aktivitas sang aktor Hollywood ini pun diliput media.

Nah, agar cara mempromosikan pariwisata dengan mendatangkan artis dunia ini efektif sehingga biaya yang sudah dikeluarkan pemerintah itu tidak sia-sia, ikuti 10 (sepuluh) tips travelpluindonesia berikut ini;

1. Artis yang diundang harus tepat, baik menyangkut prestasinya di bidang yang digeluti maupun prestasi lain yang bertaraf internasional. Pemilihan Richard Gere datang ke Candi Borobudur dinilai sudah tepat, selain prestasinya di film tidak diragukan lagi, dia pun menjadi pemimpin International Campaign for Tibet (ICT) di samping memang beragama Budha.

2. Artis yang diundang harus sesuai dengan obyek wisata yang akan dikunjungi. Kalau obyek wisatanya bersifat religi, pilihlah artis yang religius. Kalau obyek wisatanya terkenal karena kesenian dan kerajinannya, undanglah artis yang yang menyukai atau mendalami hal-hal yang menyangkut seni, kerajinan dan lainnya.

3. Artis yang diundang harus bercitra positif atau berimej baik. Jangan mengundang artis dunia yang justru bercitra negatif atau kontroversial di negaranya. Justru akan berimbas buruk terhadap obyek wisata yang bakal dikunjungi karena dianggap cari sensasi, sekalipun tetap terekpose media.

4. Persiapkan dengan benar kegiatan yang harus dilakukan oleh artis yang didatangi sesuai tujuan utama yakni mengangkat atau mempromosikan obyek wisata tersebut. Jangan sampai artis tersebut membuat acara sendiri seenak dan semaunya.

5. Beri catatan atau tugas yang harus dilakukan oleh artis yang bersedia diundang untuk mempromosikan obyek wisata yang dikunjunginya. Jadi jangan karena dia artis dunia dan mau datang, terus kita menyanggupinya tanpa ada kompensasi yang dia berikan kepada kita selaku pengundang. Dengan kata lain harus ada take and give yang jelas dan saling menguntungkan.

6. Jika kegiatan tersebut sudah diatur sedemikian rupa, sebaiknya jangan sampai batal. Pembatalan kegiatan tersebut jelas selain membuat anggaran yang sudah dikeluarkan untuk itu mubazir, pun artis yang diundang bisa kecewa dan menilai panitia kurang siap atau tidak profesional.

7. Sebaiknya mengundang media, baik media nasional maupun internasional sebanyak mungkin untuk meliput kegiatan sang artis selama mengunjungi obyek wisata tersebut agar dunia tahu dengan begitu obyek wisata turut terpublikasikan. Sebaiknya artisnya diberitahu kalau nant ada peliputan sejumlah media. Tanpa pemberitaan media, kegiatan tersebut tidak akan terpublikasikan luas. Namun kehadiran media terutama fotografer harus diatur dan dijelaskan tata tertibnya seperti tidak boleh menggunakan lampu flash yang dapat menganggu kenyamanan sang artis.

8. Buat pendokumentasian kunjungan artis tersebut untuk berbagai keperluan misalnya film, iklan, bahan promosi pariwista dan lainya untuk disebarluaskan ke publik dengan catatan sudah mendapat persetujuan dari sang artis agar tidak menjadi persoalan dikemudian hari.

9. Buatlah agar sang artis aman, nyaman, dan terkesan, sehingga dia benar-benar senang dan bahkan jatuh cinta dengan obyek wisata yang dikunjungi. Jangan sebaliknya, karena keteledoran panitia baik dari segi keamanan, kenyaman membuat sang artis kecewa. Ini bisa jadi bumerang kalau sampai sang artis menceritakan hal tak enak atau kurang berkenan itu di negaranya dari mulut ke mulut, apalagi kalau disampaikannya lewat media.

10. Libatkan partisipasi masyarakat setempat dengan berbagai kreativitas yang membuat sang artis betah dan kagum. Misalnya melihat kerajinan tangan atau kreasi lain yang dibuat masyarakat setempat, dengan begitu kerajinan tersebut minimal dibeli sang artis dan ikut terpromosikan.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Batal ke Keraton Jogja, Richard Gere ke Bali



Usai melakukan peace walk dan bermeditasi di Candi Bodobudur, Richard Gere berencana mengunjungi Keraton Yogyakarta. Sayangnya kunjungan aktor besar Hollywood ke istananya Sri Sultan Hamengkubuwono X ini batal. Esoknya, Dia pun terbang ke Bali. Kenapa?

Kadisbudpar Provinsi DIY, Tazbir mengatakan kebatalan kunjungan Richard Gere ke Keraton Yogyakarta untuk jamuan makan malam dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X, dikarenakan Sultan sedang berada di luar kota mengikuti Silatnas di Bandung.

“Rencana semula Richard Gere akan mengunjungi Keraton Yogyakarta pada Senin malam, 27 Juni 2011 untuk bertemu Sultan sekaligus jamuan makan malam di Keraton Yogyakarta,” kata Tazbir.

Lantaran urung ke Keraton Yogyakarta, aktor yang tersohor berkat film Pretty Woman ini tidak dapat menyaksikan gamelan dan tari klasik yang biasanya disajikan pihak keraton setiap ada tamu istimewa atau VVIP.

Kendati batal, Tazbir sudah cukup senang dengan kehadiran aktor yang seluruh rambut dan alis matanya sudah memutih ini ke Borobudur melalui Yogyakarta. ”Dengan begitu pariwisata Yogyakarta ikut terpromosikan dan aman dikunjungi wisman,” jelasnya.

Di Candi Borobudur Richard Gere menyaksikan The Masterpiece of Borobudur Ballet atau Sendratari Mahakarya Borobudur di panggung terbuka Aksobya pada Minggu malam.

Senin paginya (27/6/2011), dia melakukan peace walk atau jalan perdamaian dengan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 putaran sambil membaca parita-parita atau doa-doa agama Budha. Dia ditemani sejumlah bhiksu dari beberapa wihara di Indonesia. Dia pun melakukan meditasi di stupa utama candi peninggalan wangsa Syailendra ini selama 30 menit. Gere mengaku mengikuti jejak sang mahaguru Buddha Athista yang pernah berkunjung ke candi Budha terbesar di Indonesia ini seribu tahun lalu.

Rencananya dia akan menanam pohon bodhi di pelataran I sisi Timur candi Budha ini, namun batal karena dia merasa tak nyaman dengan suasana ramai di candi tersebut, terutama dengan banyaknya fotografer dan media yang mengikutinya.

“Padahal fotografer sudah diberitahu tidak boleh menyalakan flash, tapi tetap saja menyalakan,” kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Purnomo Siswo Prasetya. Dan Senin malamnya Raicahr Gere jaga batal berkunjung ke Keraton Yogyakarta.

Selasa pagi (28/6/2011), aktor beragama Budha yang juga pemimpin International Campaign for Tibet (ICT) ini bertolak terbang ke Bali. Usai mengunjungi pulau dewata, Richard akan kembali ke negaranya.

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Minggu, 26 Juni 2011

Nonton Sendratari Mahakarya Borobudur dengan Richard Gere



Minggu malam ini, pementasan Sendratari Mahakarya Borobudur digelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pementasan yang melibatkan lebih dari 200 penari Jawa klasik ini menjadi lebih istemewa karena ditonton Richard Gere. Apa yang membuat aktor besar Hollywood ini jauh-jauh datang ke candi Budha yang pernah dinobatkan sebagai salah satu keajaiban dunia ini?

Ketua Pementasan Sendratari Mahakarya Bodorbudur Pujo Suwarno menjelaskan Richard Gere, aktor yang melejit namanya lewat film Pretty Woman yang dibintanginya bersama aktris cantik Julia Roberts ini dipastikan akan datang dan menyaksikan pementasan Sendratari Mahakarya Bodobudur pada Minggu malam (26/6/2011).

Kedatangan Richard Gere, lanjut Pujo berawal dari keinginannya melakukan kunjungan spiritual ke Candi Borobudur. “Tujuan kedatangannya juga ingin memperkenalkan Candi Borobudur khususnya ke kancah internasional. Keinginan itu disambut baik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan kemudian kita atur kedatangan beliau”, jelasnya.

Rencananya aktor Hollywood yang menganut agama Budha ini datang bersama keluarga. Rombongannya akan mendarat di Bandara Adi Sucipto, Jogja pada Minggu pukul 3 sore. Dia langsung menuju Candi Sewu yang berada di kawasan Candi Prambanan, Sleman, Yogayakarta untuk melaksanakan ritual berdoa. Kemudian dia beristirahat sejenak di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Pada malam harinya dia dipastikan akan menonton pementasan Sendratari Mahakarya Borobudur yang dimulai pada malam hari pukul 7.00-9.00 WIB. Pementasan sendratari ini melibatkan lebih dari 200 penari Jawa klasik yang berasal dari sekitar Candi Borobudur. Lokasi pementasannya di panggung terbuka Aksodya, sebelah Tenggara Candi Borobudur.

Saat ini masih sedang dalam persiapan. Beberapa petugas masih tengah menyiapkan dekorasi latar belakang panggung pementasan.

Sendratari Mahakarya Borobudur menggabungkan dua genre tarian, yakni klasik dan kontemporer. Sendratari ini berkisah tentang pembangunan Candi Borobudur yang berlangsung pada abad 8, masa pemerintahan dinasti Syaelendra.

Kehadiran Richard Gere ke Candi Borobudur tidak membuat candi ini ditutup bagi wisatawan. Menurut Pujo, Candi Bodobudur tetap buka untuk umum seperti biasa. Tapi untuk dapat menyaksikan Sendratari Mahakarya Borobudur, penonton dibatasi mengingat kapasitasnya terbatas. Harga tiket menonton pementasan sendratari ini paling murah Rp 50.000. “Tiket termahalnya tidak bisa saya sebutkan. Yang jelas masih terjangkau oleh warga kita”, jelasnya.

Festival Malioboro 2011
Kalau pengunjung tidak bisa menyaksikan Sendratari Mahakarya Bodobudur dengan Richard Gere, tak usah sedih. Datang saja ke Jalan Malioboro, Jogja. Pasalnya di jalan legendaris dan jantung wisatanya Kota Gudeg ini ada Festival Malioboro 2011 yang berlangung Sabtu-Minggu, (25-26/6/2011).

Festival yang dibuka oleh Kadisbudpar Provinsi DIY, Tazbir, Sabtu (25/6/2011), diramaikan dengan pentas kesenian tari angguk dan reog.

Panggung pentas seni digelar di Monumen Serangan Umum 1 Maret dan di halaman Kantor Dinas Pariwisata DIY di Jalan Malioboro. Sekurangnya 10 sastrawan kondang akan tampil membacakan puisi di festival ini, antara lain Sukma Ayu, Mastofa W Hasyim, Abdul Wachid BS, Hamdy Salad, Budi Ismanto, Ulfatin CH, dan Budhi Santosa.

Selain pementasan bermacam kesenian tradisional termasuk aneka atraksi dari berbagai komunitas di Jogja, festival ini juga menggelar bazar yang menjual aneka kerajinan dan kuliner khas Jogja.

Tazbir menjelaskan Festival Malioboro digelar setahun sekali dalam rangka menyambut liburan panjang. “Festival Malioboro tahun ini menampilkan potensi dari berbagai daerah dengan tema ‘Gema Istimewa untuk Indonesia’ dengan harapan wisatawan akan semakin senang berwisata ke Yogyakarta,” jelasnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)


Read more...

Sabtu, 25 Juni 2011

Ketika Ratusan Raja Berkumpul di Kota Kembang


Akhir pekan ini, Bandung tak seperti biasanya, terasa lebih istimewa. Bukan karena ada Trans Studio Bandung (TSB) yang baru dibuka minggu lalu, melainkan kedatangan ratusan raja dan sultan dari seluruh kerajaan dan kesultanan se-Indonesia. Apa yang mereka lakukan? Mau mencicipi aneka kuliner khas Kota Kembang, belanja di FO, mencoba wahana TSB atau ada hal lain?

Sekurangnya 220 raja dan sultan dan se-Indonesia berkumpul di Bandung, Sabtu ini (25/6/20110). Mereka datang untuk acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja dan Sultan Se-Nusantara 2011 di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung hingga Minggu (26/6/2011).

Kedatangan para raja dan sultan ini menarik perhatian warga Bandung dan juga wisatawan yang tengah berwisata di Kota Kembang, terutama saat mereka berjalan kaki di Jalan Asia-Afrika dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka sekitar pukul 09.15 WIB hingga sempat memacetkan jalan tersebut.

Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin atau Sultan Palembang, salah satu sultan yang menjadi pusat perhatian. Begitupun dengan keberadaan puluhan permaisuri yang mendampingi sang rang raja serta putra dan putri mahkota.

Rombongan spesial itu dikawal dua orang Papua dengan iringan musik khas Papua. Perjalanan mereka dijaga ketat sejumlah polisi dan tentara. Setelah para raja dan sultan masuk Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika kembali dibuka untuk umum.

Ketua Panitia Silatnas Raja dan Sultan se-Nusantara kedua, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuan Cirebon, P.R.A. Arief Natadiningrat mengatakan jumlah total peserta Siltnas II ini ada 300 orang, terdiri atas 220 raja dan sultan, 80 permaisuri, dan sisanya putra dan putri mahkota.

Silatnas II yang dibuka secara resmi oleh Wapres Boediono bertujuan untuk meminta perhatian pemerintah terkait bermacam permasalahan yang mereka alami selama ini. Silatnas II ini merupakan kelanjutan dari Silatnas I yang sebelumnya diadakan di Jakarta pada 2009.

Sekretaris Silatnas II, Benny Ahmad Samu Samu yang juga Raja Samu Samu VI dari Negeri Abubu, Pulau Nusa Laut, Maluku mengatakan Silatnas I menghasilkan 5 rekomendasi yakni mengembalikan pelajaran sejarah kerajaan dan kesultanan dalam kurikulum pendidikan, meminta pemerintah untuk mengembalikan identitas raja dan sultan yang selama ini terkesan dimarginalkan, meminta pemerintah melibatkan sultan dan raja secara langsung dalam pengesahan undang-undang adat, meminta pemerintah agar melakukan pemberdayaan ekonomi kreatif secara langsung dari pemerintah untuk sultan dan raja serta masyarakat di lingkungan keraton, dan terakhir meminta pemerintah pusat hingga daerah agar menjadi mitra kerja sultan dan raja.

Pada silatnas II inilah kelima rekomendasi tersebut akan dipertanyakan lagi ke pemerintah, mengapa belum juga direspon sepenuhnya sampai saat ini.

Silatnas Raja dan Sultan Se-Nusantara II ini juga dihadiri sejumlah menteri KIB 2 antara lain Menbudpar Jero Wacik, Menag Suyadharma Ali, MenPAN-Rebiro (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) EE Mangindaan, dan Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan dengan Wakilnya H. Dede Yusuf, serta Raja Mindanao dari Filipina, perwakilan Kesultanan Srilanka, dan pengamat bangsawan dari Belanda.

Pada kesempatan itu, Jero Wacik mengimbau para raja dan sultan agar keraton atau istana raja yang menjadi obyek wisata dikemas lebih menarik agar dapat menjaring wisatawan lebih banyak lagi.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Jumat, 24 Juni 2011

15 Tips Aman Menggunakan Alat Transportasi Berwisata


Berkunjung ke obyek wisata yang jauh dan sulit dijangkau, jelas memerlukan alat transportasi, entah itu kendaraan darat, laut, udara atau kombinasi kedua bahkan ketiganya. Tapi bila jeli memilih alat transporatsinya, sejauh apapun itu bukanlah soal. Apa saja yang perlu diperhatikan?

Kemudahan mendapatkan alat transportasi tak bisa dipungkuri menjadi salah satu alasan orang mau berkunjung ke salah satu obyek wisata, sesulit atau sejauh apapun. Tapi itu belum cukup. Selain mudah didapat dengan kata lain tersedia cukup, masih ada hal lain yang jauh lebih penting diperhatikan, yakni faktor keamanan dan kenyamanan alat transportasi tersebut.

Kendati sudah tersedia banyak unit transportasinya berikut dengan fasilitas keamanan dan kenyamannya, masih ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti faktor atittude pengemudi atau nahkodanya dan cuaca.

Berikut tips memilih dan menggunakan alat transportasi yang aman dan nyaman untuk berwisata versi travelplusindonesia;

1. Kumpulkan informasi alat transportasi apa saja yang bakal Anda gunakan menuju ke lokasi yang akan Anda tuju, termasuk waktu atau jadual pemberangkatannya dan biayanya.

2. Jika menggunakan transportasi darat seperti bus untuk ke luar kota, sebaiknya memilih bus dari perusahaan bus yang bereputasi baik dengan kondisi bus yang masih layak pakai.

3. Pilih bus dengan rute tercepat agar cepat sampai tujuan.

4. Kalau kunjungan dilakukan secara berkelompok atau rombongan sewa bus pariwisata yang bereputasi baik, andal, dan berpengalaman. Jangan cari bus pariwisata yang tak bermutu karena alasan murah. Contoh kejadian terbaliknya bus pariwisata yang membawa rombongan ke Obyek wisata Sawarna beberapa waktu lalu karena kondisi bus yang tak sehat. Bisa juga menyewa kendaraan roda empat lain ataupun mobil travel dengan sopir yang andal dan tahu jalan.

5. Kalau jarak tempuhnya jauh, perhatikan kondisi sopirnya. Kalau kelihatan mengantuk, sarankan untuk istirahat sejenak atau digantikan dengan sopir cadangan.

6. Perhatikan cara mengemudi sopir tersebut. Kalau ugal-ugalan, ngebut, dan asal, sebaiknya ditegur karena dapat berakibat patal.

7. Jika menggunakan transportasi air, misalnya menyeberang selat atau laut, gunakan kapal laut yang layak pakai disertai dengan pelampung keselamatan (life jacket). Tak ada ruginya mempesiapkan life jacket yang praktis sendiri sebagai antisipasi.

8. Sebaiknya men-carter kapal bila dilakukan secara rombongan. Kalau ikut dengan kapal umum, perhatikan daya muat kapal. Apakah mengindahkanya atau tidak. Kalau melihat ada kejanggalan itu, sebaiknya tegur nahkoda atau urungkan niat naik kapal tersebut. Ingat kejadian tenggelamnya kapal angkut umum di perairan Kota Baru, Kalsel beberapa waktu lalu yang menewaskan belasan penumpangnya, itu akibat kapasitas muat penumpang melebihi daya angkut kapal tersebut.

9. Kalau punya dana lebih, silakan men-carter kapal cepat (speedboat) atau kapal pesiar modern (yacht) yang tentu berfasilitas lebih nyaman dan dilengkapi perlengkapan keselamatan yang memadai. Namun harus tetap diperhatikan kondisi cuaca dan pengalaman nahkodanya.

10. Perhatikan kondisi cuaca dan gelombang laut saat itu. Kalau sedang tak bersahabat, jangan paksakan menyeberang dengan kapal sebagus apapun. Sebaiknya tunggu sampai cuaca membaik.

11. Jika menggunakan transportasi udara yakni pesawat, sebaiknya pilih maskapai penerbangan yang bereputasi baik dan memiliki pesawat yang layak terbang.

12. Bila menggunakan pesawat berbadan kecil atau berkapasitas kecil sebaiknya lihat kondisi kapal dan juga cuaca. Kalau pesawat sudah berstandar internasional, layak terbang, dan cuaca sedang baik, itu tak masalah.

13. Jika tak pilihan harus menggunakan alat transportasi khusus buatan masyarakat lokal di daerah terpencil, seperti getek atau rakit bambu, perahu tradisional, sampan, ojek sepeda motor, bentor atau becak bermotor, dan lainnya. Perhatikan kualitas kendaraan tersebut dan kondisi lokasi yang dilalui untuk meminimalisir kecelakaan.

14. Berdoalah memohon keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan sebelum berangkat dengan menggunakan apapun alat transportasinya.

15. Sekalipun Anda berjiwa petualangan, pemberani, siap menghadapi tantangan seberat apapun saat melakukan perjalanan wisata ala backpaker atau petualang sejati dengan alat transportasi apapun seadanya atau sedapatnya, tak ada salahnya tetap mawas diri dengan memperhatikan point-point di atas. Semua itu untuk keselamatan Anda juga.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

KSN Danau Toba Menuju Daerah Tujuan Wisata Internasional


Pemerintah berencana menataruang Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Saat ini tengah disusun Rencana Tata Ruang (RTR)-nya yang nantinya dituang dalam Peraturan Presiden (Perpres). Salah satu tujuan penataan ruang KSN Danau Toba adalah terwujudnya Kawasan Danau Toba sebagai daerah tujuan wisata internasional. Upaya apa saja yang tengah dan akan dilakukan pemerintah untuk menggolkan rencana ini?

Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional, Dirjen Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum Ir. Iman Soedradajat MPM mengatakan ada 6 tujuan penataan ruang KSN Danau Toba.

Selain bertujuan menjadikan Danau Toba sebagai daerah tujuan wisata internasional dan nasional, penataan ruang KSN Danau Toba ini juga bertujuan untuk menjadikan Danau Toba sebagai sumber air kehidupan berkelanjutan bagi masyarakat, ekosistem danau yang berkelanjutan, dan terwujudnya kerjasama antarwilayah yang saling menguntungkan.

“Di samping itu terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian kampung masyarakat adat dan budaya suku bangsa Batak,” jelas Iman disela-sela Seminar RTR KSN Danau Toba di Jakarta, Senin lalu.

Seminar ini, lanjut Iman bertujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan tentang kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Danau Toba yang akan digunakan untuk menyempurnaan draf Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang RTR KSN Danau Toba.

Kata Iman, usai seminar yang dihadiri perwakilan eselon satu dari beberapa kementerian terkait ini, selanjutnya tim akan mengadakan kunjungan ke Sumatera Utara (Sumut) termasuk Danau Toba dalam rangka memperoleh kesepakatan dengan Gubernur Sumut.

RTR KSN Danau Toba, tambah Iman melibatkan 14 kementerian terkait. “Saat ini masih dalam tahap pengumpulan data dan input atau masukan. Target akhir tahun ini selesai, sehingga Perpresnya bisa keluar tahun 2012,” jelasnya.

Dalam seminar, sejumlah perwakilan dari kementerian terkait menyampaikan makalahnya terkait kondisi Danau Toba. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) misalnya menyampaikan makalah bertajuk "Penanganan Kerusakan Kualitas Air serta Ekosistem Danau". Menurut KLH ada 8 permasalahan Danau Toba yakni limbah domestik, perahu/kapal motor yang menghasilkan residu minyak dan oli, peternakan yang menghasilkan limbah dan sisa makanan, pertanian yang menghasilkan residu pestisida dan pupuk, sektor kehutanan, industri kecil ulos dan kopi yang menghasilkan limbah, dan populasi eceng gondok.

Untuk mengatasi permasalahan itu KLH menyarankan pemanfaatan danau toba sesuai zonasi yang ditentukan dan berstatus hukum.

Sedangkan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) memberi 5 point masukan di seminar tersebut antara lain potensi pengembangan wisata yang terintegerasi antarkabupaten di Kawasan Danau Toba, potensi pengembangan wisata sejarah vulkanologi bagi peningkatan daya tarik wisata, dan dukungan infrastruktur untuk dapat membangkitkan kembali jumlah kunjungan wisata ke Kawasan Danau Toba.

Tiga Subtansi
Ketua DPP Partai Golkar Ali Wongso Halomoan Sinaga mengatakan ada tiga (3) subtansi yang harus diperhatikan dalam penyusunan RTR KSN Danau Toba yakni pertama, penataan ruang KSN Danau Toba harus bervisi dari konsep yang menyeluruh, terinci, dan terukur. “RTR KSN harus bervisi jelas misalnya menjadikan Danau Toba kawasan wisata dunia yang kompetitif dan masyarakat sejahtera. KSN ini juga dalam waktu panjang misalnya 15-20 tahun,” jelasnya.

Kedua, ketersediaan anggaran untuk melaksanakan perencaaan tersebut. “Anggarannya jangan mengandalkan pemda, karena semua pemda di Sumut miskin. Untuk merawat jalannya saja tidak mampu, termasuk Pemprov Sumut,” tambahnya.

Solusi dananya dari APBN dan pihak swasta dengan presentasi yang jelas. Perlu diingat sektor swasta atau investor mau masuk kalau untung. “Jadi harus win-win solution. Tidak ada investor yang mau menanamkan modalnya kalau tidak untung dan tidak aman,” terangnya.

Substansi ketiga, adanya kelembagaan yang kuat dan efektif. Tanpa itu perencanaan tata ruang yang baik dan ketersediaan dana akan sia-sia.

Format kelembagaan yang pas, lanjut Ali Wongso adalah dengan membentuk badan otoritas yang terdiri dari pusat dan daerah termasuk yang merepesentasikan 7 kabupaten di Danau Toba, artinya melibatkan partisipasi rakyat seluas-luasnya dengan mengajak tokoh-tokoh masyarakat atau tokoh adat dari 7 kabupaten di Danau Toba.

“Badan otoritas ini harus adil dan berbuat yang terbaik buat KSN Danau Toba yang diatur dalam Perpres dan bertanggungjawab kepada presiden,” terangnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Kamis, 23 Juni 2011

14 Trik Menikmati Gunung Semeru Saat Waspada


Gunung Semeru di Jawa Timur kini sedang berstatus Waspada tingkat dua. Warga dan pengunjung disarankan tidak beraktivitas dalam radius 4 Km dari puncaknya. Kendati begitu gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tetap berdaya pikat tinggi sekalipun tengah bergejolak. Untuk menikmatinya perlu trik khusus. Apa saja triknya?

Kendati gunung meletus bukanlah sesuatu hal baru. Tetap saja fenomena alam ini menarik perhatian banyak orang, bukan hanya para geologis pun wisatawan minat khusus yang gemar mendaki gunung, pendaki, dan peneliti, pun masyarakat umum.

Gunung aktif yang tengah bergejolak pra-erupsi pun menarik dikunjungi. Banyak pencinta gunung yang menunggu kapan gunung itu memuntahkan laharnya untuk diabadikan.

Kondisi ini bukan hanya terjadi di negara lain, di Indonesia yang nota bene negara bergunung api terbanyak ini sejumlah gunungnya diminati wisatawan minat khusus, justru saat sedang meletus. Sekurangnya ada 5 gunung api aktif di Indonesia yang diminati saat erupsi, yakni Gunung Merapi, Bromo, Krakatau, Sinabung, dan Gunung Semeru.

Kini giliran Semeru yang menjadi pusat perhatian setelah statusnya naik menjadi Waspada level 2 sejak Selasa, 21 Juni 2011. Meski ada anjuran untuk tidak beraktivitas 4 Km dari puncaknya, tetap saja banyak orang yang ingin menikmatinya dari dekat.

Berwisata ke gunung yang tengah bergejolak sebenarnya boleh-boleh saja. Toh justru ini membantu masyarakat setempat agar tidak kehilangan pendapatannya sama sekali.

Namun yang perlu diingat tentu wisata yang dilakukan berbeda dengan wisata saat gunung itu aman-aman saja. Perlu trik agar wisata ke gunung bergejolak seperti ke Semeru saat ini. Berikut 14 trik menikmati Semeru saat Waspada versi TravelPlus Indonesia :

1. Pantau terus informasi terkini kondisi Gunung Semeru. Ambil informasi terakurat dari nara sumber yang mengerti dan dapat dipercaya seputar keberadaannya. Jangan percaya dengan berita yang simpang-siur atau isu yang justru meresahkan masyarakat.

2. Kalau ada anjuran untuk tidak beraktivitas sampai batas tertentu, sebaiknya didengarkan tapi bukan berarti semua kawasan atau sisi gunung ini berbahaya.

3. Mendaki Semeru saat aktivitas vulkaniknya meningkat seperti sekarang ini sampai puncaknya, rasanya tidak mungkin. Pertama,
 jelas dilarang petugas berwenang, kedua kemungkinan sampai ke puncaknya juga kecil. 

4. Mengurungkan niat sementara mendaki Semeru sampai atapnya saat bergejolak, rasanya pilihan paling logis.

5. Alternatifnya mencari lokasi lain yang aman untuk melihatnya dari dekat. Justru dengan begitu kita akan mendapatkan sudut lain dari Semeru. Toh melihatnya tidak melulu harus dari jalur umum seperti dari Ranu Pane dan jalur lainnya.

6. Ajak penduduk setempat yang benar-benar mengetahui rute jalan ke lokasi tersebut.

7. Hindari sungai, lembah-lembah yang biasa menjadi lokasi aliran lahar Semeru.

8. Lokasi yang aman terhindar dari sapuan lahar adalah dari bukit atau gunung lain di sekitar Semeru.

9. Bawa perlengkapan perjalanan, navigasi dan keselamatan yang memadai, seperti GPS, masker dan lainnya selain bekal makan dan minum yang cukup.

10. Jangan berlama-lama di lokasi, kecuali lokasinya memang dinyatakan aman.

11. Berhasil mengabadikan Semeru saat bergejolak apalagi pas erupsi memang membanggakan dan pasti laku dijual. Tapi perlu diingat, jangan karena ngotot mendapatkan itu, keselamatan jiwa Anda terabaikan. Bagaimanapun berwisata sekalipun ke gunung saat bergejolak, keamanan dan keselamatan jiwa menjadi prioritas utama.

12. Ubah orientasi wisata Anda dari semula mendaki Semeru sampai atapnya menjadi wisata pemantauan atau lebih baik lagi wisata pertolongan, maksudnya berwisata sambil membantu memenangkan masyarakat di kaki gunung dengan memberi penjelasan terkait anjuran yang dikeluarkan pihak berkompeten yakni petugas Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Semeru dari hasil pencatatan alat pencatat gempa atau seismograf di gunung berketinggian 3.676 m dpl ini. Bukankah tidak ada aturan kalau berwisata ke gunung itu harus selalu sampai puncaknya.

13. Catat dan dokumentasikan pengalaman Anda selama berwisata ke Semeru saat bergejolak. Rasakan bedanya dibanding berkunjung ketika Semeru baik-baik saja atau berstatus aman.

14. Jika Semeru sudah kembali normal dan dinyatakan benar-benar aman untuk pendakian oleh petugas PPGA setempat, inilah waktu terbaik buat Anda mendaki hingga Mahameru, atapnya. Dan jangan lupa abadikan perubahan yang terjadi pasca-bergejolak atau setelah erupsi, seperti bentuk puncaknya, perubahan ketinggian, kondisi flora dan hutannya, atau mungkin perubahan yang terjadi di sekitar ranu (danau), dan lainnya.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis
Foto: Iwoe #rekanpendaki

Read more...

Rabu, 22 Juni 2011

Indonesia Belajar Pengelolaan Geopark ke Cina


Pemeritah Indonesia serius menggarap 4 geopark sebelum diajukan ke UNESCO agar menjadi geopark dunia. Keseriusan itu dibuktikan dengan melakukan studi banding ke Cina untuk belajar pengelolaan geopark yang baik. Apa saja keempat geopark itu dan mengapa harus belajar ke negara tirai bambu?

Studi banding pengelolaan geo park ke Cina dilakukan Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP), Kemenbudpar Firmansyah Rahim, pekan ini. Demikian disampaikan Lokot Ahmad Enda selaku Deputy Director for Tourism Product Facilitation, Ditjen PDP, Kemenbudpar di Jakarta, Senin lalu.

Menurut Lokot, Cina dipilih karena mempunyai sekitar 15 geopark yang beberapa di antaranya diakui United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi PBB untuk bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan sebagai geopark dunia. “Pengelolaan geopark-nya dinilai baik,” terang Lokot.

Sebenarnya sejumlah negara lain seperti Australia, Amerika, Malaysia, dan beberapa negara di Eropa juga mempunyai geopark dunia tapi Indonesia menilai Cina berpengalaman mengelola geoparknya hingga menjadi geopark dunia yang diakui UNESCO. "Dari kunjungan ke geopark Cina nanti diambil mana yang sesuai dan terbaik buat pengelolaan geopark di Indonesia. Bukankah kita dianjurkan belajarlah hingga ke negeri Cina, bukan ke negera-negara Eropa dan lainnya,” tambah Lokot.

Sampai saat ini Indonesia baru memiliki 2 geopark nasional yakni Geopark Pacitan, Jawa Timur dan Geopark Batur, Bali. Dua geopark lagi sedang dalam proses pembentukan yakni Geopark Danau Toba, Sumatera Utara dan Geopark Raja Ampat, Papua.

Kata Lokot, keempat geopark tersebut nantinya akan diusulkan ke UNESCO atau anjuran Presiden SBY agar menjadi geopark dunia atau masuk dalam Global Geoparks Network (GGN).

Keuntungannya kalau sudah diakui UNESCO sebagai GGN, otomatis geopark Indonesia akan tercantum dalam website UNESCO dan secara tidak langsung terpublikasikan ke dunia. “Jadi kita tak perlu susah payah lagi mempromosikannya. Dengan begitu para geologis dunia dan wisman akan berdatangan ke geo park Indonesia,” jelasnya.

Indonesia sebenarnya memiliki banyak kawasan yang potensial dijadikan geopark. Namun keterbatasan dana dan Sumber Daya Manusia, hingga sekarang baru 4 yang akan diajukan ke UNESCO. “Untuk menjadikannya geopark dunia itu biayanya mahal, karena harus memeneuhi kriteria yang diberlakukan UNESCO,” ungkapnya tanpa merinci apa saja kriteria dan berapa besar biayanya.

Dihuni Masyarakat
Syarat menjadi sebuah kawasan geopark atau taman bumi, lanjut Lokot bukan hanya karena mempunyai kekhasan bumi atau batuannya. Melainkan juga harus ada masyarakatnya yang sudah lama mendiami kawasan tersebut. Kalau tidak ada masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut, tidak bisa dijadikan geopark. Inilah yang membedakan geopark dengan taman nasional atau national park,” terangnya.

Pacitan dijadikan geopark nasional karena daerah tersebut merupakan kawasan batu karst dengan sejumlah gua alaminya. Sementara Batur dengan gunung aktif dan danaunya. Sedangkan Danau Toba merupakan danau vulaknik bekas letusan gunung purba raksasa atau supervolcano, dan Raja Ampat merupakan kawasan yang berisi hamparan pulau karang berbentuk bukit di atas perairan.

Semua kawasan tersebut dihuni manusia yang hidup berdampingan dengan alam, memanfaatkan alam tersebut buat kelangsungan hidup dengan bijaksana, dan juga berbudaya sesuai dengan karakteristik alamnya.

“Kalau nanti Danau Toba menjadi geopark, nantinya ada tulisan Wellcome to Tao Toba Geopark bukan lagi selamat datang di Danau Toba. Tao artinya Danau, “ jelasnya.

Upaya yang dilakukan Kemenbudpar untuk menjadikan Danau Toba sebagai geopark dunia, lanjut Lokot, selain belajar pengelolaan geopark ke Cina, sebelumnya memasukan kawasan tersebut sebagai salah satu organisasi tata kelola destinasi atau destination management organization (DMO), membuat buletin pariwisata Danau Toba, dan ikut terlibat dalam pembentukan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (RTR KSN) Danau Toba bersama sejumlah kementerian terkait lainnya.

Andai nanti keempat geopark Indonesia belum berhasil lolos kriteria UNESCO, tambah Lokot, keempatnya akan tetap menjadi geopark nasional dan pengelolaannya akan terus ditingkatkan agar kelak diakui UNESCO menjadi geopark dunia berikutnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Selasa, 21 Juni 2011

10 Kiat Liburan Aman dengan Buah Hati


Usai berkutat mengurus anak menyelesaikan ujian atau test, kini saatnya Anda mengajak buah hati berlibur. Apa saja yang harus dipersiapkan dan dipehatikan agar liburan berjalan aman, nyaman, dan bernilai lebih?

Ada banyak hal yan mesti diperhatikan orangtua sebelum memutuskan berlibur bersama buah hati ke sebuah obyek wisata. Jadi bukan semata ketersediaan uang dan waktu, pun masih banyak hal lain yang kudu dicermati.

Masih ingat kejadian tewasnya Riska Putri Yulianti yang baru berusia 7 tahun 11 bulan akibat terjatuh dari wahana flying fox di Taman Matahari, Bogor, pada Minggu 5 Juni 2011 lalu. Bocah perempuan warga Kota Depok ini tewas karena mengalami luka parah pada bagian kepala.

Atau Arfin Cahya Bastian (9), bocah laki-laki kelas III sekolah dasar (SD) tewas akibat tenggelam di kolam renang Water Park Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada bulan yang sama. Pelajar salah satu SD swasta di kawasan Surabaya Timur ini, ditemukan dalam kondisi mengapung di permukaan air kolam renang. Diduga, ia terlepas dari pengawasan teman maupun gurunya.

Sebelumnya ada beberapa bocah yang terluka bahkan tewas saat berwisata di pusat perbelanjaan mewah atau mall.

Tewasnya bocah-bocah itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi para orangtua dan pengelola tepat atau obyek wisata.

Untuk menghindari atau memperkecil kecelakaan saat berlibur bersama keluarga, ikuti 10 kiat aman berwisata bersama buah hati versi travelplusindonesia;

1. Pilih lokasi wisata sesuai umur, minat, dan kemampuan orangtua dalam baik secara finansial maupun pengawasan terhadap anak. Jangan memaksakan pergi ke lokasi yang jauh sementara anak tidak menyukainya atau orang tua tidak mampu mengawasinya secara maksimal.

2. Pilih obyek wisata yang edukatif dan kreatif, yang menambah pengetahuan atau wawasan baru bagi anak, misalnya memperkenalkan satwa dan tumbuhan ke kebun binatang, dan lainnya.

3. Kalau ingin memperkenalkan alam pedesaan atau pegunungan, bawa saja anak ke kampung halaman orang tua, ke gunung atau ke obyek wisata alam yang mempunyai paket wisata desa. Seperti menanam padi, melihat peternak sapi, dan lainnya yang sulit ditemukan di kota.

4. Kalau ingin melatih kecerdasan, keberanian, dan ketangkasan anak, ikuti saja outbond khusus anak. Pilih outbond atau sarana permainan yang sudah memenuhi standar keselamatan berlisensi internasional.

5. Kalau ingin mencoba flying fox di obyek liburan, pastikan wahana tersebut benar-benar aman berlisensi internasional, baik peralatan maupun skill instrukturnya. Sebelum meluncur, instruktur outbond memberikan penyuluhan tata cara menggunakan peralatan dan harus ada petugas yang mengawasi.

6. Kalau berlibur ke water park atau kolam renang, awasi anak dengan ketat jangan sampai lepas masuk ke kolam renang orang dewasa.

7. Agar anak tak hilang atau bermain di arena berbahaya, bawa pendamping untuk membantu Anda sebagai orangtua mengawasi pergerakan anak di tempat liburan, misalnya baby sister ataupun saudara.

8. Saat berlibur di pusat perbelanjaan, awasi anak saat menaiki eskalator agar tak terjepit kaki atau tangannya karena ketidaktahunan anak. Hindari tepi pembatas lantai bertingkat agar anak tidak terjatuh.

9. Biar anak tidak bosan, pilih obyek wisata yang berbeda-beda atau permainan yang bervariasi. Kalau tahun lalu misalnya sudah berlibur ke pantai, tahun ini coba ke pegunungan atau lainnya untuk memberi atmosfir dan pengetahuan berbeda.

10. Suruh anak mencatat dana menceritakan hasil liburan yang didapatnya, baik itu yang bersifat pengetahuan atau suasana baru maupun yang berkaitan dengan penambahan kemampuan fisiknya seperti menjadi lebih tangkas dan berani.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Senin, 20 Juni 2011

Ada Cinta, Damai, dan Harmoni di Festival Danau Sentani


Ingin merasakan kasih, damai, dan rukun dalam sebuah pesta budaya? Datang saja ke Jayapura saat penyelenggaraan Festival Danau Sentani (FDS) yang akan digelar 19-23 Juni 2011. Festival ini akan menyuguhkan beragam kegiatan dan atraksi budaya bertemakan "Love, Peace, and Harmony" antara lain penabuhan 1.000 tifa dan pawai budaya. Ada apa lagi?

Ada tiga (3) sajian utama yang ditampilkan di FDS ke-4 ini yakni pagelaran budaya, pameran, dan tur wisata. Pesta budaya tahunan yang sudah diadakan sejak 2008, tahun ini mengambil lokasi di Kawasan Wisata Kalkhote, Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Pagelaran budaya yang akan disuguhkan selama 5 hari berturut-turut, akan dibuka dengan pawai budaya bertajuk Karnaval Nusantara dan atraksi penabuhan 1.000 tifa oleh 1.000 penabuh. Tifa merupakan alat musik tabuh (gendang) tradisional masyarakat Papua yang tinggal di sekitar Danau Sentani.

Karnaval Nusantara yang menjadi pembuka FDS 2011 dimulai pukul 10.30 - 14.00 WIT. Peserta pawai berangkat dari Lapangan Upacara Bupati Jayapura di Gunung Merah Sentani menuju PTC Entrop.

Karnaval ini diikuti seluruh paguyuban seni di seluruh Kabupaten/Kota Jayapura dan di luar Jayapura dengan mengenakan pakaian khas masing-masing. Setelah karnaval, masing-masing paguyuban akan menampilkan tarian dan lagu daerahnya.

Sejumlah lomba tradisional dan olahraga air juga akan meramaikan FDS kali ini antara lain lomba suling tambur, menganyam rambut, melukis kulit kayu, lomba perahu hias, lomba dayung, dan lomba renang.

Selain memamerkan aneka kuliner khas Papua, pameran di FDS kali ini pun menampilkan benda-benda bersejarah, lukisan, film dokumenter, dan kerajinan ibu-ibu Suku Asmat seperti ukiran, noken, cawat, dan panel. Sedangankan tur wisatanya keliling Danau Sentani dan beberapa obyek lain bersama pemandu.

FDS 2011 merupakan event yang tepat untuk menyaksikan bermacam keeksotisan budaya mayarakat Papua yang menetap di kawasan Danau Sentani. Tak berlebihan sejumlah wisatawan nusantara dan mancanegara ramai mengunjungi Bumi Khenambai Umbai ini saat FDS berlangsung.

Sentani berarti ”disini kami tinggal dengan damai”. Nama ini pertama kali disebut oleh seorang pendeta Kristen saat menyebarkan ajaran Injil di wilayah sekitar Danau Sentani pada 1898.

Banyak obyek menarik yang dapat dilihat di danau terluas kedua di Indonesia ini. Selain panorama indah berupa bening air laut, lambaian nyiur, perbukitan berpadang rumput, dan pulau-pulau di tengahnya. Juga bisa mampir ke Tugu Sejarah Jepang masa Perang Dunia II di Kampung Genyem dan ke Kampung Wisata Tablanusu di Distrik Depapre.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Minggu, 19 Juni 2011

Pesona Sumbawa dan Bocah Sumbing di Serdadu Kumbang

Kekhasan alam Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) terekspose apik di Serdadu Kumbang, film terbaru Alenia Pictures milik pasutri Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. Bukan semata padang rumput, pohon cita-cita, rona senja, dan balap kuda dalam film ini. Pun bocah berbibir sumbing sebagai kekuatan film ini yang menyedot perhatian.

Kehadiran Film Serdadu Kumbang membuktikan eksistensi Alenia Pictures membuat film-film anak-anak dengan segala macam persoalan, sekaligus mengangkat budaya dan pesona alam lokal. Sebelumnya Alenia sukses menggarap film Tanah Air Beta yang mengekspose alam Nusa Tenggara Timur (NTT) dan permasalahan warganya akibat terpisah di negara Timor Leste.

Kesulitan pembuatan film Serdadu Kumbang bukan mencari lokasinya melainkan peran utamanya bocah berbibir sumbing. Menurut Nia, kebanyakan bocah yang sumbing sudah dioperasi, dan andaipun ada banyak yang minder.

Setelah proses pencarian cukup lama kesana-kemari, akhirnya ditemukan Yudi Miftahudin, pelajar SD kelas 5 di Balaraja, Tangerang yang berbibir sumbing dan mau mengikuti audisi. Meski sumbing, Yudi anak yang pintar, buktinya selalu rangking 1 dari kelas 1 sampai 5 SD

Kendati belum pernah main film bahkan belum pernah masuk bisokop, Yudi dinilai Alenia memenuhi kriteria pemeran utama yang diingikan. Dia dilatih akting selama 1 tahun dan ikut proses reading naskah 1 bulan dengan seluruh pemain lainnya. Baru kemudian syuting di Sumbawa selama sebulan saat Yudi libur sekolah.

“Tidak disangka, bocah ini ajaib. Mainnya rilek, aktor dan aktris senior dilawan semua,” jelas Nia usai peluncuran film Serdadu Kumbang di Epicentrum, Jakarta. Bahkan dalam satu adegan menangis, lanjut Nia, aktingnya berhasil membuatnya, Ale, dan semua kru menangis karena begitu natural dan keluar, meski dia sempat ngambek.

Serdadu Kumbang, film yang menceritakan kegigihan bocah Sumbawa bernama Amek (diperankan Yudi) menggapai cita-citanya menjadi presenter TV ditengah ketebatasan ekonomi dan fisiknya, lataran sumbing.

Dia tinggal bersama ibunya Siti (Titi Sjuman) di Desa Mantar, di puncak bukit, jauh dari kota bersama kakaknya Minun (Monica Sayang Bati). Ayahnya, Zakaria (Asrul Dahlan) bekerja sebagai TKI di Malaysia.

Kini Yudi yang lebih senang dipanggil Amek sudah tak sumbing lagi. Usai merampungkan syutingnya sebulan di Sumbawa, bibirnya dioperasi atas biaya Alenia.

Film yang saran dengan pesan pendidikan dan muatan lokal ini juga dibintangi Putu Wijaya. Film kelima Alenia Pictures ini sudah tayang di bioskop sejak 16 Juni 2011, bertepatan liburan sekolah. Buku Behine the Scene Serdadu Kumbang juga sudah dijual di toko-toko buku.

Pohon Cita-Cita
Jika di film Laskar Pelangi garapan Miles Production, pesona batu-batu granit berukuran besar di pantai-pantai Belitung kemudian tersohor dan menjadi bagian dari paket wisata Bumi Laskar Pelangi yang diminati wisatawan.

Akankah Pohon Cita-Cita yang tersaji artistik dan unik di Film Serdadu Kumbang mampu menarik orang untuk berwisata ke Sumbawa khususnya ke lokasi syuting tersebut? Waktu pula yang bicara.

Dalam film itu, Pohon Cita-Cita tumbuh di bibir tebing menghadap laut lepas. Dinamakan begitu karena setiap dahannya diikat dengan tali ke botol yang diisi secarik kertas bertuliskan cita-cita si penulisnya. Pohon ini bukan sekadar unik dan artistik, pun bermagnit pengharapan.

Nasakah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Jumat, 17 Juni 2011

Memburu Diskon di Mal-Mal Jakarta



Mau belanja di mal-mal yang ada di Jakarta? Ini kesempatan bagus. Pasalnya mulai hari ini, Jumat, 17 Juni hingga 17 Juli 2011 ada Great Sale yang digelar serempak di 68 mal di seluruh wilayah Jakarta. Diskon yang diberikan berkisar antara 10 hingga 70 persen. Hmmm.. lumayan ngirit. Mal apa saja?

Ke-68 mal yang menggelar Jakarta Sale tersebar di 5 wilayah DKI Jakarta. Di Jakarta Selatan ada Plaza Blok M, Poins Square, Cilandak Mall, dan Gandaria City. Di Jakarta Pusat antara lain Senayan City, Plaza Senayan, Plaza Semanggi, dan Plaza Indonesia. Di Jakarta Barat ada Central Park, di Jakarta Timur ada Tamini Square dan Arion Mall. Sedangkan Di Jakarta Utara antara lain Mall Kelapa Gading.

Barang yang didiskon bervariasi mulai dari barang retail hingga barang bermerek yang berkualitas baik, antara lain pakaian, perlengkapan kecantikan, elektronik dan lain-lain. Diskon juga diberikan untuk barang impor meski kecil terkait besarnya tarif impor.

Jakarta Great Sale 2011 bukan semata wisata belanja. Di event bertema 'Go Green, Go Healthy, and Jakarta as International City' ini juga ditawarkan wisata kuliner di berbagai café dan restoran, budaya, wahana rekreasi keluarga, kesehatan, dan kecantikan.

Jakarta Great Sale 2011 yang dipromotori Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 1985 dengan tajuk Festival Pertokoan. Kemudian berkembang dan digelar setiap tahun dalam rangka ulang tahun Jakarta.

Event kali ini dibuka langsung Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 17 Juni di Gandaria City, Jakarta Selatan. Penyelenggara memperkirakan penjualan event tahun ini naik sebesar 20 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 7,2 triliun.

Lapar Mata
Belanja saat perang diskon memang menguntungkan. Tapi awas jangan lapar mata. Sebelum berangkat ke mal, sebaiknya buat daftar belanjaan yang ingin dibeli sesuai kebutuhan. Jangan mentang-mentang ada potongan harga gede-gedean, semua dibeli padahal belum tentu diperlukan. Mubazir akhirnya.

Tips lain, ajak rekan entah itu pasangan, teman, atau saudara saat berbelanja yang sekiranya dapat membantu Anda memilih barang yang cocok.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Kamis, 16 Juni 2011

Jero Wacik: Jangan Judes Jadi Pemimpin


Ada banyak penilaian dalam memilih pejabat Eselon I di Kemenbudpar yang dipegang Menbudpar Jero Wacik, salah satunya jangan judes. Apa lagi kriterianya?

Pemilihan pejabat eselon I tentunya orang yang eksfentensinya tinggi, dalam artian disenangi, diterima oleh banyak orang, dan tidak judes. “Susah bekerja dengan orang judes. Tapi jangan banyak tertawa, ya wajar-wajar saja,” jelasnya saat memberi pengarahan ada acara pelantikan eselon I di lingkungan Kemenbudpar, di Jakarta, Rabu (15/6/2011).

Pejabat eselon I harus mampu mengkreasi gagasan, selain gagasan dari menteri dan presiden. Gagasannya itu dapat mempercepat pencapaian tujuan. “Saya cukup puas dengan kinerja eselon 1 dan 2 sampai saat ini. Pola kerjanya sudah baik, angka-angka menunjukkan baik. Tapi sebenarnya masih banyak ruang untuk berprestasi lebih baik lagi,” singgungnya.

Dalam memilih pejabat eselon I, lanjut Jero Wacik bukan karena penilaian like or dislike tapi dia meniru Presiden SBY dalam memilih menterinya yang selalu didasarkan atas integritas dan loyalitas. “Kalau ada orang yang tidak loyal kepada misi dan visi serta pimpinan, itu tidak layak,” tegasnya.

Contohnya kalau ada arahan kepada esleon 1, 2, 3 dalam Rapim dan disepakati, ternyata ada yang melawan, itulah orang yang tidak royal. “Kalau berbeda pendapat, sampaikan untuk dibahas bersama. Kalau itu lebih baik kita ambil. Jangan diam-diam membuat program sendiri tanpa sepengetahuan saya,” ungkapnya.

Etos kerjanya baik dan positif thingking. “Kalau ada orang yang negatif thingking, jangan diberi tempat karena merongrong kebijakan,” tambahnya.

Kapabilitas atau kemampuan juga menjadi kriteria penilaian. Kapablitas dapat dilihat dari pendidikannya. “Saya lihat orang-orang di Kemenbudpar rajin sekolah, ada yang sampai 2 sampai 3 gelar, tapi itu saja belum cukup,” tegasnya.

Pengalaman, melengkapi kapabilitas. Bagaimana bergaul dengan orang lain dan public speaking yang benar dengan pers. “Pers sangat penting karena mereka yang menyampaikan kegiatan dan kebijakan kita. Jangan menghindari pers, kalau perlu ajak duduk bersama pers lalu dijelaskan yang rinci agar mereka tidak salah menangkap pesan kita,” imbaunya.

Usia juga menjadi pertimbangan. Usia yang terlalu tua misalnya di atas 50 tahun, bisa plus karena matang, atau minus sudah ketuaan. “Eselon 2, 3, 4 begadang lebih kencang karena kerjanya pelaksanaan. Kalau eselon I menengok kerja bawahannya ke lapangan. Tapi tidak perlu inap,” sarannya.

Pejabat eselon I harus canggih mengelola komunikasi di era canggih. “Dengarkan aspirasi rakyat. Bila ada aspirasi bersifat pendek tetap didengarkan tapi tidak perlu dikerjakan. Perlu kecanggihan dalam memberi arahan dan penjelasan,” terangnya.

Pejabat eselon I, tambah Jero Wacik harus berani mengambil keputusan. “Setiap keputusan itu pasti dilema. Jangan berhenti karena kritik. Tapi tidak boleh berhenti mendengarkan kritik,” imbaunya.

Usai memberi pengarahan, Jero Wacik melantik tiga pejabat eselon I Kemenbudpar yang baru berdasarkan petikan Kepres RI No.109/M tahun 2011 yakni Drs. Ukus Kuswara, M.M sebagai Direktur jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film (Dirjen NBSF), lalu Drs. I Gusti Putu Laksaguna, C.H.A.,M.Sc. sebagai Inspektorat Jenderal (Irjen), dan Drs. Junus Satrio Atmodjo, M.Hum., sebagai staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemenbudpar.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Akbar-Pusformasbudpar

Read more...

Tiga Pameran di Lawang Sewu Merubah Imej Horor



Lawang Sewu, Semarang yang terkenal keangkerannya bakal menjadi venue 3 pameran yang diadakan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bekerjasama Pemprov Jawa Tengah, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), dan Kemenbudpar. Pameran apa saja yang akan digelar 5-10 Juli 2011? Mampukah menghapus citra horornya?

Tiga pameran yang rencananya akan dibuka Ani Bambang Yudhoyono selaku Pembina DEKRANAS ini adalah Pameran Kriya Nusantara yang menampilkan aneka produk kerajinan unggulan dari 33 provinsi dan 35 kab/kota se Jawa Tengah, Pameran Heritage khusus memamerkan gasing dan celengan dari masa ke masa dari seluruh Indonesia sekaligus memajang sertifikat UNESCO yang diberikan kepada Indonesia, dan Pameran Kuliner bertema ”Diversifikasi Menuju Kemandirian Pangan Nusantara” yang menyajikan kuliner unggulan dari masing-masing daerah di seluruh Indonesia dan produk diversifikasi pangan.

Tujuan kegiatan ini mengoptimalkan Lawang Sewu untuk berbagai kegiatan kreatif yang bermanfaat dan sebagai daerah tujuan wisata. Dan menjadikannya sebagai ikon pariwisata sekaligus mengangkat citra Kota Semarang sehingga mampu meningkatkan investasi, perdagangan, dan pariwisata.

Selain tiga pameran juga ada beberapa pergelaran seni yang menyuguhkan Pertunjukan Seni Musik Pelajar, Festival Dolanan Anak, dan Pergelaran Seni Tradisional dari berbagai kab/kota di Jawa Tengah. Juga ada atraksi budaya partisipasi masyarakat seperti pembuatan wayang kertas dan wayang kulit, pembuatan permainan tradisional anak, pembuatan angklung, atraksi egrang bergoyang, atraksi gathilan, dan atraksi gasing.

Aneka lomba juga digelar antar lain Lomba Permainan Tradisional Anak di halaman Gedung Lawang Sewu dengan peserta anak-anak dari berbagai kota di sekitar Semarang, Lomba Memasak, dan Lomba Kriya Anak-Anak.

Gedung Lawang Sewu diresmikan pertama kali 1 Juni 1907, dan merupakan benda cagar budaya yang dilindungi UU no 5 tahun 1992 direvisi UU no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Menurut UU ini, Gedung yang telah berusia lebih dari 100 tahun ini dapat dimanfaatkan selama tidak mengubah keasliannya dan sesuai fungsi awalnya.

Ketua Bidang Promosi Trisna Wacik mengatakan Gedung Lawang Sewu sebagai destinasi baru juga diharapan bisa menaikkan citra pariwisata Semarang dan Jawa Tengah. “Kemenbudpar sudah mempersiapkan paket-paket wisata yang ada Lawang Sewu kedalam dan luar negeri,” jelasnya.

Promosi Lawang Sewu sebagai daerah tujuan wisata, lanjut Trisna Wacik dilakukan direct promotion diberbagai Mal di Jakarta, Bandung, dan Semarang dengan membuat paket wisata. Selain itu dalam pembukaan peresmian tersebut akan menghadirkan jurnalis dari luar negeri yaitu Belanda, Malaysia, dan Singapura dalam kegiatan Fam Trip.

Ketua Dekranasda Jawa Tengah Sri Suharti Bibit Waluyo berharap peresmian Lawang Sewu dan pameran yang digelar menjadikan citra Jawa Tengah, kerajinan, dan pariwisatanya meningkat sehingga dapat meningkatkan perekonomian pengrajin di Jawa Tengah.

Ketua panitia penyelenggara peresmian Lawang Sewu Okke Hatta Rajasa mengatakan Lawang Sewu sebagai benda cagar budaya perlu difungsikan agar bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

EVP Heritage PT KAI Ella Ubaidi menambahkan dalam rangka turut memajukan produk industri kreatif, Gedung Lawang Sewu dapat difungsikan sebagai gedung sarana ruang pamer, pergelaran seni, seminar, dan perkantoran.

Citra Horor
Lawang Sewu yang dahulu digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Belanda, Nederlandsch Indische Spoorweg Maschaappij (NIS), terlanjur dikenal sebagai lokasi wisata horor yang cukup tersohor.

Bangunan art deco ini memiliki banyak pintu di berbagai sisi ini, oleh karenanya masyarakat setempat menjulukinya sebagai pintu atau ‘lawang’ dalam Bahasa Jawa, dan ’sewu’ artinya seribu, sebagai arti kiasan banyak pintu.

Ada beberapa ruang dan benda yang memperkuat kesan horor di gedung ini berikut cerita mistisnya, antara lain penjara bawah tanah tempat penampungan air oleh tentara Belanda yang kemudian digunakan tentara Jepang sebagai lokasi penyiksaan.

Selain itu ada penjara Berdiri berukuran lebar 1×1 meter untuk memuat 6 tahanan orang Indonesia yang dikurung sampai meninggal, penjara jongkok selebar 1,5 m dan setinggi 1 m untuk memenjarakan 7- 8 orang hingga meninggal, tempat pemasungan kepala, dan perantai badan.

Dengan peresmian Gedung Lawang Sewu berikut akan digelarnya 3 pameran, berikut suguhan atraksi seni budaya, dan aneka lomba, diharapkan imej Lawang Sewu sebagai obyek wisata horor selama ini, lambat laun sirna.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Rabu, 15 Juni 2011

Bandung Dongkrak Wisatawan dengan Trans Studio


Kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Bandung diprediksi bakal kian terdongkrak dengan dibukanya Trans Studio. Wahana aneka permainan buatan yang terletak di Bandung Super Mall (BSM) ini akan diresmikan Jumat 17 Juni 2011 dan dibuka untuk umum mulai Sabtu 18 Juni 2011. Ada permainan apa saja dan berapa tiket masuknya?

Trans Studio Bandung yang dibangun dengan biaya investasi Rp 4 Triliun atau dua kali lipat dari Trans Studio Makassar ini berbeda dengan Theme Park dan Amusement Park lain yang ada di negara-negara Asia.

Seluruh bangunannya berada di dalam ruangan (indoor), sehingga pengunjung dapat bermain sekalipun panas dan hujan. Nilai lebih lainnya, tersedia launch coaster yang cuma ada 3 unit di dunia, 2 di Amerika, 1 lagi kini di Bandung.

Ada sekitar 20 permainan menarik dan menantang yang dapat dinikmati di Trans Studio Bandung, antara lain Yamaha Race Coaster yakni Roller coaster top 3 ekstrim di dunia berkecepatan lebih dari 130 km/jam dengan ketinggian lebih dari 45 meter. Selain itu ada Giant Swing atau pendulum raksasa yang diayun di atas ketinggian 35cm, dan Trans Car atau racing car dengan track seluas 7 hektar.

Kalau suka yang berbau horror, coba masuk arena Dunia Lain, yakni rumah hantu dengan hantu urband legend di Bandung seperti ambulan bahureksa dan None Belanda SMA 5. Gemar berpetualang ala Indiana Jones dengan melewati 2 air terjun, coba Lost City. Atau ke wahana Negeri Raksasa, dimana kalau Anda masuk akan serasa menjadi liliput.

Khusus buat anak balita ada Soft Play seluas 200 m persegi sekaligus terbesar di Asia dengan keamanan dan kenyamanan luar biasa.

Dan masih banyak lagi seperti 4D Marvel Superheroes yakni simulation Hulk, Spiderman, Fantastic 4, dan lainya, kincir putar di ketinggian 45 meter bernama Vertigo, kapal udara yang mengelilingi area 7 hektar atau Pirates Ship, naik ke negeri raksasa dan dijatuhkan dari 13 meter di Jack and The Bean, merasakan sensasi naik naga terbang di Dragon dan belajar menjadi produser pertelevisian di Studio Trans TV, serta menikmati pertunjukan musik skala internasional di studio central dan amphitheatre.

Harga tiket masuk Trans Studio Bandung bervariasi. Hari biasa tiket reguler Rp 150.000 per orang. Di akhir pekan Rp 200.000 per orang. Bisa juga dengan tiket VIV Access yang tak perlu mengantri harganya Rp 200.000 per orang untuk hati biasa, dan Rp 400.000 per orang di akhir pekan.

Target pengunjung yang datang ke Trans Studio Bandung sekitar 2-3 juta per tahun. Untuk menampung pengunjung, berikut wisman, Trans Studio Bandung menyediakan 600 unit kamar hotel bintang tiga, dan 400 unit kamar hotel bintang lima.

Kehadiran Trans Studio Bandung jelas bukan hanya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Kembang ini, diperkirakan pula kian menambah kemacetan lalulintasnya. Untuk mengurai kemacetan, pihak kepolisian setempat akan memberlakukan sistem searah (one way) di Jalan Gatot Subroto setiap akhir pekan.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Tiga Tugas Khusus Dirjen NBSF Baru


Ada tiga (3) perintah atau tugas khusus yang diberikan Menbudpar Jero Wacik kepada Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film (NBSF) Ukus Kuswara, yang dilantik di Jakarta, Rabu (15/6/2011). Ketiga tugas itu bermuara pada pembangunan karakter bangsa. Apa saja dan apa yang harus dia lakukan?

Perintah atau tugas khusus pertama Dirjen NBSF Ukus Kuswara adalah membangun karakter bangsa. Menurut Menbudpar Jero Wacik kementerian di Indonesia yang dibawahnya ada Direktorat Budi Pekerti dan Pembangunan Karakter Bangsa adalah Kemenbudpar. “Jadi gaung pembangunan karakter bangsa harus lebih banyak dari kementerian ini,” tegasnya,

“Kalau di Kemendiknas pembangunan karakter bangsa lewat kurikulum, begitu juga dengan Kemenag dan Kemenpora. Tapi di Kemenbudpar mengunakan seni dan budaya untuk membangun karakter bangsa,” terangnya.

Membangun karakter bangsa, lanjut Jero Wacik adalah pekerjaan yang tidak pernah selesai (never ending job) dan tidak akan pernah selesai. Presiden Soekarno yang pertama membuat kalimat caracter nation building pada tahun 40-an, dan sampai sekarang belum selesai. “Jadi jangan menyalahkan presiden-presiden berikutnya karena memang belum selesai dan tantangannya berbeda,” katanya.

Contohnya, waktu era Soekarno belum terpikirkan bahwa orang main internet, jejaring sosial facebook dan twitter sudah mejadi keseharian, mencaci maki orang lain seenaknya, bicaranya seperti orang di hutan, bilang monyet, dan segala macam.

“Ini tugas saudara membuat generasi muda untuk tetap berkoridor dan beretika budaya Indonesia. Walaupun facebook dan twitter sepertinya bebas tapi harus ada koridor dan etikanya. Bukan kita yang mengatur teknologinya tapi kita bagian budayanya dengan menghimbau generasi muda bersikap sesuai koridor budaya bangsa dan melibatkan pers untuk menyampaikan himbauan itu, “ paparnya.

Tugas membangun karakter bangsa tidak mudah. “Untuk itu Anda harus mengerahkan semua anak buah Anda agar tiap bangun tidur ingat tugas membangun karakter bangsa. Dan mengingatkan apa yang harus dikerjakan hari ini untuk membangun karakter itu,” pesannya.

Tugas khusus kedua Dirjen NBSF baru, menjaga hubungan baik dengan seniman dan budayan yang beridealis tinggi dan melahirkan karya-karya besar (masterpieace) atau adiluhung. “Kalau ada seniman atau budayawan yang sakit, sempatkan nengok sehingga merasa dijaga oleh Kemenbudpar. Kalau ada yang meninggal, beri perhatian dan atensi. Walau anggaran kita kecil, ada anggaran untuk membantu mereka. Siapkan anggaran dan atensi itu,” imbaunya lagi.

Tugas ketiga, memberi anugerah kepada seniman dan budayawan yang berdedikasi tinggi dan mengharumkan nama bangsa dengan karyanya. “Secara tidak sadar, mereka butuh penghargaan. Dan kewajiban kitalah memberi anugerah,” ungkapnya.

Ajak bicara budayawan atau seniman yang nyeleneh atau berseberangan untuk bersama-sama membangun karakter bangsa. “ Jangan menghindar. Mereka begitu karena ingin negerinya baik,” tutup Jero Wacik.

Selesai dilantik, Ukus Kuswara menjelaskan bahwa dia mendapat 3 perintah khusus dari Menbudpar Jero Wacik yakni membangun karakter bangsa, bermitra, dan memperbanyak apresiasi kepada seniman dan budayawan.

“Ketiga tugas itu bermuara untuk membangun karakter bangsa tadi,” katanya kepada media usai diberi selamat oleh sejumlah eselon 1, 2, dan para awak media.

Disinggung soal kendala yang masih menghambat perkembangan seni budaya Indonesia, Ukus mengatakan akan menghadapinya. “Semua kendala pasti ada. Tapi kita tidak akan membicarakan kendala itu, kita akan bicara apa saja yang akan kita lakukan untuk mencapai sasaran dengan terus membangun karakter bangsa,” tegasnya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Akbar Handoko, Pusformas Kemenbudpar

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP