Tari Geleng Ro’om Meriahkan Gala Dinner ASEAN Summit 2011
Tujuh penari perempuan muda nan cantik dari Sanggar Gita Maron Surabaya, tampil apik di acara Gala Dinner atau jamuan makan malam pembukaan Konferensi Tinggat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-18 di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu malam (7/5/20`11). Tarian Geleng Ro’om yang mereka bawakan berhasil menghibur para kepala negara dan sejumlah menteri negara-negara anggota ASEAN yang hadir. Apa keistimewaan tarian ini sampai ditampilkan di perhelatan internasional?
Tari Geleng Ro`om menceritakan perempuan Madura yang gemar mengenakan gelang sejak zaman dulu. Semakin banyak gelang yang dikenakan, menunjukkan kelas sosial dari orang tersebut. "Gelang itu mempunyai filosofi sebagai pemacu semangat bekerja bagi orang Madura hingga merantau ke berbagai daerah lalu mengumpulkan jerih payahnya itu untuk membeli gelang emas sebagai tanda kesuksesannya,” jelas Dimas Pramuka Admaji selaku penatatari (koreografer) tarian ini sekaligus Ketua Sanggar Gita Maron Surabaya.
“Geleng Ro`om yang berarti gelang yang harum, merupakan tarian yang diadaptasi dari Tari Topeng Getak dan Ronding asal Madura,” terangnya.
Kemenbudpar mempersembahkan tarian ini bukan tanpa sebab. Tarian ini sarat prestasi. Salah satunya meraih juara umum pada Parade Tari Nusantara (PTN) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta tahun 2006. “Ketika itu tarian ini menyabet koreografer terbaik, tata rias terbaik, kostum terbaik, tarian kreasi terbaik, aransemen musik terbaik, 13 penyaji terbaik, dan penyaji terbaik wilayah Jawa-Bali," katanya.
Prestasi lainnya, tarian ini sudah 6 kali tampil di Istana Negara untuk berbagai acara jamuan kenegaraan.
Selain kostum yang menarik, unik, para penarinya perempuannya muda dan cantik, berkulit putih-putih. Mereka mengenakan gelang berwarna keemasan di kaki dan tangannya. Secara fisik saja penampilam mereka sudah menarik perhatian. Dan yang menjadi kelebihan lain gerakan tarian ini amat varatif dan enerjik. Itulah yang membuat ratusan pasang mata malam itu terpikat.
Tak salah Kemenbudpar menyuguhkan tarian ini, biasanya untuk acara-acara berkelas internasional yang sering ditampilkan Tari Pendet dari Bali, Tari Saman (Aceh), Tari Jaipong (Jawa Barat), Tari Piring (Sumatera Barat) atau Tari Topeng Betawi dari Jakarta. Padahal sebenarnya Indonesia memiliki tarian tradisional maupun kreasi tradisional yang melimpah dan tak kalah menarik. Dan Tari Geleng Ro’om salah satunya yang terbukti sukses memikat tamu undangan istimewa KTT ASEAN 2011 malam itu.
Naskah: Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Irhamna Ilham, Pusformas, Kemenbudpar
0 komentar:
Posting Komentar