Si Denok dan Tanaman Herbal Istana Presiden
Sama-sama istana kepresidenan. Sama-sama di Jawa Barat. Yang satu bersampingan dengan Kebun Raya Bogor, kaki Gunung Salak. Satunya lagi di Cipanas, kaki Gunung Gede. Tapi masing-masing punya koleksi berbeda. Apa saja isi utama dua istana cantik peninggalan Belanda ini?
Istana Presiden Bogor yang dibangun Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Gustaf Willem Van Imhof pada tahun 1745, beberapa tahun ini menjadi hunian ratusan rusa berbintik. Hewan bertanduk ini berkeliaran di halaman hijau seluas sekitar 1,5 hektar. Jumlahnya diperkirakan hampir mencapai 1.000 ekor.
Tak sulit melihat satwa pemakan dedaunan dan sayuran di istana ini. Dari pagar luar istana, pengunjung bisa melihatnya dengan jelas. Bahkan banyak pengunjung yang memberikannya makanan saat melintas di depan jalan raya depan pagar halaman istana.
Koleksi Istana Bogor lain yang berada di sekitar halaman gedung utama adalah patung. Tidak jauh dari gerbang masuk Pintu 3 istana, tepatnya di samping Gereja Zebaoth Jl. Ir. H. Juanda ada patung perempuan elok tanpa busana yang berdiri di bawah pohon beringin. Patung perempuan molek itu adalah satu dari 360 patung yang menghiasi Istana Bogor. Sebagian besar patung tersebut berkelamin perempuan tanpa busana dengan berbagai gaya.
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah patung cantik Si Denok karya Trubus. Si Denok, pemberian nama dari Soekarno ini berada di pinggir kolam di depan istana. Konon sosok patung tersebut adalah istri seorang karyawan Istana. Karena kemolekan dan ukurannya yang lebih besar dari patung lain, Si Denok kerap jadi obyek foto pengunjung.
Masih di depan gedung utama, ada patung perempuan lagi tanpa busana, bertubuh ramping sedang berdiri mengangkat kedua tangannya. Patung ini bernama “patung pemohon hujan”. Mungkin juga karena patung ini, Kota Bogor kerap diguyur hujan. Hmmm.., tidak masuk akal.
Di dalam gedung utama Istana Bogor, juga terdapat sekitar 450 lukisan yang sebagian besar lagi-lagi berobyek perempuan. Beberapa di antaranya karya Basuki Abdullah dan pelukis Rusia, Makowsi dan Ernest Dezentje.
Jalan Seribu Pandang
Lain lagi dengan Istana Presiden Cipanas yang dulunya bekas rumah pribadi milik seorang tuan tanah Belanda yang dibangun 1740. Istana ini juga punya koleksi lukisan Soedjono DS yang dihadiahkan khusus buat Presiden Soekarno.
Keunikan lukisan yang dibuat tahun 1958 ini, saat dipandang dari berbagai sudut, jalan yang tergambar dilukisan itu tetap lurus mengikuti arah pandangan kita. Karenanya lukisan itu diberi judul ”Jalan Seribu Pandang”, padahal nama aslinya ”Jalan Menuju Kaliurang”.
Istana yang terletak di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur ini memiliki sumber air panas yang bersumber dari Gunung Gede. Karena mempunyai sumber air panas itulah dahulu dibangun gedung kesehatan. Sekarang gedung itu menjadi ruang pemandian presiden dan tamu negara.
Di bagian belakang gedung induk terdapat meja bundar yang sangat bersejarah, peninggalan Presiden RI pertama Soekarno. Desainnya antik. Bisa ditarik sehingga berbentuk oval. Sejak dulu meja tersebut ditempatkan di tempat semula.
Istana ini juga memiliki rumah kebun dan taman istana. Di taman istana tercatat ada lebih 1.300 spesimen tanaman dari dalam dan mancanegara, di antaranya sejumlah pohon langka, pohon dari Afrika, dan ratusan jenis tanaman herbal di Taman Herbalia seluas 2.600 meter yang ditanam seusai keinginan Presiden SBY dan Ani Yudhoyono pada 2008. Tanaman herbal yang ditanam di taman itu antara lain kumis kucing, brotowali, kunyit, asam, jahe, lengkuas, dan aneka temulawak lainnya.
Berlibur ke istana kepresidenan baik di Bogor maupun di Cipanas jadi pengalaman berkesan. Selain udaranya sejuk dan segar, pengunjung bisa melihat dan memotret Si Denok yang montok di Istana Bogor atau membeli tanaman herbal tertentu yang dijual di rumah kebun Istana Cipanas.
Untuk mengunjungi kedua istana kepresidenan ini, pengunjung tidak dipungut bayaran alias gratis. Cukup menyampaikan surat izin kunjungan dengan melampirkan salinan KTP minimal 10 orang. Saat berkunjung diharuskan berpakaian santun. Tapi kalau presiden secara tiba-tiba datang, waktu kunjungan dibatalkan.
Nakah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Istana Presiden Bogor yang dibangun Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Gustaf Willem Van Imhof pada tahun 1745, beberapa tahun ini menjadi hunian ratusan rusa berbintik. Hewan bertanduk ini berkeliaran di halaman hijau seluas sekitar 1,5 hektar. Jumlahnya diperkirakan hampir mencapai 1.000 ekor.
Tak sulit melihat satwa pemakan dedaunan dan sayuran di istana ini. Dari pagar luar istana, pengunjung bisa melihatnya dengan jelas. Bahkan banyak pengunjung yang memberikannya makanan saat melintas di depan jalan raya depan pagar halaman istana.
Koleksi Istana Bogor lain yang berada di sekitar halaman gedung utama adalah patung. Tidak jauh dari gerbang masuk Pintu 3 istana, tepatnya di samping Gereja Zebaoth Jl. Ir. H. Juanda ada patung perempuan elok tanpa busana yang berdiri di bawah pohon beringin. Patung perempuan molek itu adalah satu dari 360 patung yang menghiasi Istana Bogor. Sebagian besar patung tersebut berkelamin perempuan tanpa busana dengan berbagai gaya.
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah patung cantik Si Denok karya Trubus. Si Denok, pemberian nama dari Soekarno ini berada di pinggir kolam di depan istana. Konon sosok patung tersebut adalah istri seorang karyawan Istana. Karena kemolekan dan ukurannya yang lebih besar dari patung lain, Si Denok kerap jadi obyek foto pengunjung.
Masih di depan gedung utama, ada patung perempuan lagi tanpa busana, bertubuh ramping sedang berdiri mengangkat kedua tangannya. Patung ini bernama “patung pemohon hujan”. Mungkin juga karena patung ini, Kota Bogor kerap diguyur hujan. Hmmm.., tidak masuk akal.
Di dalam gedung utama Istana Bogor, juga terdapat sekitar 450 lukisan yang sebagian besar lagi-lagi berobyek perempuan. Beberapa di antaranya karya Basuki Abdullah dan pelukis Rusia, Makowsi dan Ernest Dezentje.
Jalan Seribu Pandang
Lain lagi dengan Istana Presiden Cipanas yang dulunya bekas rumah pribadi milik seorang tuan tanah Belanda yang dibangun 1740. Istana ini juga punya koleksi lukisan Soedjono DS yang dihadiahkan khusus buat Presiden Soekarno.
Keunikan lukisan yang dibuat tahun 1958 ini, saat dipandang dari berbagai sudut, jalan yang tergambar dilukisan itu tetap lurus mengikuti arah pandangan kita. Karenanya lukisan itu diberi judul ”Jalan Seribu Pandang”, padahal nama aslinya ”Jalan Menuju Kaliurang”.
Istana yang terletak di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur ini memiliki sumber air panas yang bersumber dari Gunung Gede. Karena mempunyai sumber air panas itulah dahulu dibangun gedung kesehatan. Sekarang gedung itu menjadi ruang pemandian presiden dan tamu negara.
Di bagian belakang gedung induk terdapat meja bundar yang sangat bersejarah, peninggalan Presiden RI pertama Soekarno. Desainnya antik. Bisa ditarik sehingga berbentuk oval. Sejak dulu meja tersebut ditempatkan di tempat semula.
Istana ini juga memiliki rumah kebun dan taman istana. Di taman istana tercatat ada lebih 1.300 spesimen tanaman dari dalam dan mancanegara, di antaranya sejumlah pohon langka, pohon dari Afrika, dan ratusan jenis tanaman herbal di Taman Herbalia seluas 2.600 meter yang ditanam seusai keinginan Presiden SBY dan Ani Yudhoyono pada 2008. Tanaman herbal yang ditanam di taman itu antara lain kumis kucing, brotowali, kunyit, asam, jahe, lengkuas, dan aneka temulawak lainnya.
Berlibur ke istana kepresidenan baik di Bogor maupun di Cipanas jadi pengalaman berkesan. Selain udaranya sejuk dan segar, pengunjung bisa melihat dan memotret Si Denok yang montok di Istana Bogor atau membeli tanaman herbal tertentu yang dijual di rumah kebun Istana Cipanas.
Untuk mengunjungi kedua istana kepresidenan ini, pengunjung tidak dipungut bayaran alias gratis. Cukup menyampaikan surat izin kunjungan dengan melampirkan salinan KTP minimal 10 orang. Saat berkunjung diharuskan berpakaian santun. Tapi kalau presiden secara tiba-tiba datang, waktu kunjungan dibatalkan.
Nakah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar