KPWM Serius Garap Paket Wisata Muslim Sebenarnya
Selama ini orang tahunya berwisata muslim cuma wisata ke makam Wali Songo. Padahal masih banyak obyek wisata lain di dalam negeri dan mancanegara yang dapat dikembangkan menjadi paket wisata muslim yang sebenarnya. Dan pasarnya sangat besar.
Demikian kata Ketua Umum Komunitas Penyelenggara Wisata Muslim (KPWM) Syarman Syarif, disela-sela Rapat Kerja I Dewan Pengurus Pusat KPWM di D’Consulate, Jakarta, Kamis, (10/03/2011).
Label wisata muslim, menurutnya banyak dipakai orang sebagai suatu istilah jualan baik di koran dan sebagainya. ”Tapi banyak yang salah kaprah. Wisata muslim hanya pergi, berjalan atau menengok obyek yang menarik orang Islam tanpa menjalankan kewajiban sebagai muslim dengan nyaman,” jelasnya.
KPWM berusaha mengembalikan wisata muslim ke arti sebenarnya, yakni beriwisata untuk orang muslim yang di dalam perjalanannya melakukan semua kewajibannya sebagai muslim, termasuk selama perjalanan ke negara-negara yang bukan muslim.
”Perjalanan ke negara-negara non muslim kadang dilematis. Kita bukan cuma harus menjamin makanannya halal tapi juga pelaksanaan shalatnya harus dengan baik. Dalam artian tepat arah qiblatnya, waktu shalat, dan tempatnya. Jadi pesertanya benar-benar nyaman melakukan ibadah selama perjalanan,” terangnya.
Untuk itu kita perlu dewan pakar yang terdiri dari pakar syariah yang akan membantu KPWM mengarahkan bagaimana menyelenggarakan wisata muslim dengan lebih baik.
”Sekarang dewan pakar itu sedang kami bentuk, dan nanti akan kami umumkan segera,” jelasnya.
Pasar Besar
Pangsa pasar wisata muslim, lanjut Syarman sangat besar. Setiap tahun ada 350 ribu muslin Indonesia yang pergi haji dan umroh. ”Sebagaian besar dari mereka itu setelah berhaji dan berumroh bukan ingin berhaji dan berumroh lagi tapi ingin melihat juga negara lain. Apabila wisata muslim ini tidak disediakan. Kasihan bukan,” akunya.
Non muslim, tambah Syarman juga bisa mengikuti paket wisata muslim ini. ”Dengan begitu mereka dapat melihat secara langsung bagaimana orang Islam berwisata dengan sebenarnya, sehingga mereka tertarik dan simpatik,” ujarnya.
Di pameran yang diikuti KPWM Januari 2011, permintaan akan paket wisata muslim sangat besar. ”Karena itu KPWM mempersiapkan diri dengan serius antara lain menggelar raker pertama ini untuk merespon permintaan tersebut, kemudian akan menyelenggarakannya dengan lebih baik lagi,” paparnya.
Mengenai harga paket, lanjut Syarman ada dua kriteria. Pertama, Insya Allah kompetitif. Yang kedua yang bernuansa Islami.
Perlu diketahui paket yang bernuansa Islami terutama ke luar negeri bisa jadi lebih mahal. Misalnya ketika di Beijing dengan rute biasa kita tidak ada masalah. Tapi untuk shalat kita harus mencari tempat yang jauh makanya jadi lebih mahal. Atau untuk makan kita harus ke sebuah restoran yang sudah dijamin halal tapi agak jauh sehingga jadi lebih mahal.
”Perbedaan harga paketnya untuk paket tur biasa ke China selama 5 hari 699 dolar AS. Sedangkan paket wisata muslim bisa menjadi di atas 700 dolar AS per paket per orang,” jelasnya.
Dilirik Malaysia
Malaysia dalam hal ini Malaysia Tourism Promotion Board (MTPB) tertarik dengan paket-paket wisata muslim yang diselenggarakan KPWM.
Deputy Director MTPB Jakarta, Norlizah Jahaya mengatakan kalau MTPB tidak membuat paket khusus muslim melainkan bekerja sama dengan KPWM. Sebab KPWM samping buat paket wisata muslim ke Eropa dan negara lain, juga membuat paket muslim ke Malaysia.
Ketertarikan Malaysia dengan KPWM jelas untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan dari Jakarta ke Malaysia, mengingat wisatawan Indonesia ke Malaysia masih didominasi warga dari Sumatera terutama untuk berobat ke Penang dan Malaka.
”Paket wisata muslim yang dibuat KPWM ke Malaysia biasanya selain berbelanja, mereka singgah ke Masjid Arrahman di Kuala Lumpur atau ke masjid di Putra Jaya. Selama berwisata baik makan, ke mall dan lainnya mereka tidak meninggalkan sembahyang,” jelas Norlizah seraya menambahkan tujuan utama wisata orang Indonesia ke Malaysia masih ke Kuala Lumpur, Penang, dan Malaka.
Sebelum Raker I DPP KPWM dimulai, diumumkan travel agent yang berhasil menjual paket wisata muslim terbanyak selama periode 2010. Di urutan pertama Quatro Holidays, kedua Vida Tour & Travel, dan ketiga Andiarta Dewata Travel.
”Ini berkah ikut bergabung dengan KPWM,” kata Endang Ekasanti direktur Quatro Holidays sekaligus Ketua Pelaksana Raker I DPP KPWM yang diamini 2 rekannya dari travel penjual paket muslim terbanyak di atas.
Berdasarkan catatan Syarman. KPWM yang terbentuk atas prakarsa belasan travel agent tahun 2009 di Bogor kemudian diresmikan dihadapan notaris pada 8 Juni 2010 dan didukung penuh Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia sejak awal pendirian, anggotanya berjumlah 50 travel agent. ”Jumlahnya terus bertambah dan kini sudah ada 40 travel agent lagi yang ingin bergabung,” akunya.
Semula tujuan wisata muslim KPWM adalah China yang mendapat respon luar biasa. Pada Tahun 2010 KPWM menambah tujuan wisatanya ke 10 tujuan wisata mancanegara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Belanda, dan beberapa negara Eropa lainnya.
Kendati jumlah anggota KPWM dan tujuan wisata muslimnya terus bertambah, lanjut Syarman, KPWM tetap butuh arahan, masukan, dan saran dari berbagai pihak baik dewan pakar syariah, masyarakat termasuk pers. ”Supaya penyelenggaraan wisata muslim oleh KPWM benar-benar berjalan dan berkembang lebih baik lagi,” harapnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar