Candi Borobudur Kian Mendunia Pascapenghargaan PATA
Usai meraih penghargaan PATA Gold Award 2011 untuk kategori warisan budaya (heritage) dengan menyisihkan 223 peserta dari 102 organisasi maupun individu dari seluruh dunia, nama dan keberadaan Candi Borobudur diprediksi bakal kian mendunia.
Dampak postif atas pemberian penghargaan yang diterima oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC selaku Persero yang mengelola candi-candi tersebut), menjadi bahan promosi jitu untuk memperkenalkan candi ini ke dunia luar.
Menurut Direktur Utama PT TWC Borobudur Purnomo Siswoprasetjo, dengan penghargaan ini otomatis dunia luar akan mengenal candi ini dengan lebih baik bukan cuma dimana posisinya tapi juga kegiatan-kegiatan apa saja sudah kita lakukan dengan baik. “Maklum sampai saat ini, kalau kita ikut pameran di luar negeri, masih banyak orang bertanya dimana letak Candi Borobudur, di sebelah mana Bali ya,” jelas Purnomo di Jakarta, Rabu (23/03/2011).
Keberhasilan PT TWC meraih penghargaan ini, lanjut Purnomo tak lepas dari kinerja yang profesionalisme, fokus, dan kontinitas bukan cuma promosi tapi juga pengelolaannya dan pelayanannya kepada wisatawan. “Pengharagaan ini sebagai bahan promosi efektik yang positif. Terutama orang atau pengelola candi lainnya dapat belajar bagaimana penanganan world heritage yang baik dikaitkan dengan lingkungan, pembangunan, dan masyarakatnya,” jelasnya.
Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudar) Sapta Nirwandar menilai peghargaan PATA Gold Award 2011 yang diterima oleh PT TWC Borobudur dari PATA membuktikan bahwa reputasi pengelolaan Borobudur sudah baik dan diakui. “Ini merupakan pengakuan internasional terhadap keberhasilan pengelolaan dan pemanfaatan Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko sebagai konservasi, edukasi, dan pariwisata,” jelasnya.
Berdasarkan pengamatan Travelplusindonesia di lapangan, penghargaan ini pantas didapat pengelola candi Budha terbesar di Asia Tenggara yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini, mengingat penanganan yang dilakukan pihak pengelolanya terlebih pascabencana, terbilang cukup cepat dan tepat.
Pascagempa Jogja lalu misalnya, pihak pengelola bekerjasama dengan pemerintah dan intansi terkait melakukan perbaikan. Begitu juga pascaerupsi Merapi, pengelola candi membersihkan debu-debu yang menempel di permukaan relief candi untuk mencegah kerusakan parah. Sejumlah relawan baik warga setempat maupun mahasiswa yang berdatangan dari beberapa universitas tiada henti ikut membantu melakukan aksi bersih debu dengan alat dan perlakukan khusus sehingga keberadaan candi ini tetap lestari.
Apa yang dilakukan oleh pihak pengelola candi dan relawan, semestinya diikuti oleh pengelola candi lain yang ada di Tanah Air supaya kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana alam maupun ulah manusia dapat ditanggulangi secepat dan semaksimal mungkin.
PATA sendiri menilai pengelolaan Candi Borobudur oleh PT TWC memang sudah baik, bukan hanya pengelolaan konservasi candinya, tetapi juga lingkungan permukiman sekitar candi, seperti membuat desa wisata dana lainnya.
Dengan adanya penghargaan ini, lanjut Purnomo, PT TWC akan melakukan perbaikan-perbaikan terus-menerus. Misalnya meningkatkan akomodasi, kegiatan dan pelayanan di sekitar Borobudur sehingga pengunjung yang ingin berlibur 2-3 hari di sekitar candi ini dapat tertampung dan menikmati suasana pedesaan yang nyaman, makanan tradisional yang enak, belajar tari, dan kehidupan sosial setempat. “Kami akan terus bekerjasama dengan pemerintah dan pihak swasta untuk membangun homestay dan memberikan pelatihan kepada masyarakat serta menambah fasilitas umum lainnya sesuai kondisi setempat dan juga masterplan yang sudah ada,” jelasnya.
Penghargaan dari Organisasi Pariwisata se-Asia Pasifik atau Pacific Asia Travel Association (PATA) ini rencananya akan diserahkan pada PATA’s 60th Anniversary and Conference di Beijing, Cina pada 11 April 2011 mendatang. Sekitar sekitar 500 pelaku industri pariwisata dunia dan media internasional dipastikan akan hadir dalam acara tersebut. Ini merupakan kesempatan besar untuk memperkenalkan Candi Borobudur ke dunia internasional dengan imej berprestasi dan bergengsi.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Dampak postif atas pemberian penghargaan yang diterima oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC selaku Persero yang mengelola candi-candi tersebut), menjadi bahan promosi jitu untuk memperkenalkan candi ini ke dunia luar.
Menurut Direktur Utama PT TWC Borobudur Purnomo Siswoprasetjo, dengan penghargaan ini otomatis dunia luar akan mengenal candi ini dengan lebih baik bukan cuma dimana posisinya tapi juga kegiatan-kegiatan apa saja sudah kita lakukan dengan baik. “Maklum sampai saat ini, kalau kita ikut pameran di luar negeri, masih banyak orang bertanya dimana letak Candi Borobudur, di sebelah mana Bali ya,” jelas Purnomo di Jakarta, Rabu (23/03/2011).
Keberhasilan PT TWC meraih penghargaan ini, lanjut Purnomo tak lepas dari kinerja yang profesionalisme, fokus, dan kontinitas bukan cuma promosi tapi juga pengelolaannya dan pelayanannya kepada wisatawan. “Pengharagaan ini sebagai bahan promosi efektik yang positif. Terutama orang atau pengelola candi lainnya dapat belajar bagaimana penanganan world heritage yang baik dikaitkan dengan lingkungan, pembangunan, dan masyarakatnya,” jelasnya.
Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudar) Sapta Nirwandar menilai peghargaan PATA Gold Award 2011 yang diterima oleh PT TWC Borobudur dari PATA membuktikan bahwa reputasi pengelolaan Borobudur sudah baik dan diakui. “Ini merupakan pengakuan internasional terhadap keberhasilan pengelolaan dan pemanfaatan Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko sebagai konservasi, edukasi, dan pariwisata,” jelasnya.
Berdasarkan pengamatan Travelplusindonesia di lapangan, penghargaan ini pantas didapat pengelola candi Budha terbesar di Asia Tenggara yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini, mengingat penanganan yang dilakukan pihak pengelolanya terlebih pascabencana, terbilang cukup cepat dan tepat.
Pascagempa Jogja lalu misalnya, pihak pengelola bekerjasama dengan pemerintah dan intansi terkait melakukan perbaikan. Begitu juga pascaerupsi Merapi, pengelola candi membersihkan debu-debu yang menempel di permukaan relief candi untuk mencegah kerusakan parah. Sejumlah relawan baik warga setempat maupun mahasiswa yang berdatangan dari beberapa universitas tiada henti ikut membantu melakukan aksi bersih debu dengan alat dan perlakukan khusus sehingga keberadaan candi ini tetap lestari.
Apa yang dilakukan oleh pihak pengelola candi dan relawan, semestinya diikuti oleh pengelola candi lain yang ada di Tanah Air supaya kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana alam maupun ulah manusia dapat ditanggulangi secepat dan semaksimal mungkin.
PATA sendiri menilai pengelolaan Candi Borobudur oleh PT TWC memang sudah baik, bukan hanya pengelolaan konservasi candinya, tetapi juga lingkungan permukiman sekitar candi, seperti membuat desa wisata dana lainnya.
Dengan adanya penghargaan ini, lanjut Purnomo, PT TWC akan melakukan perbaikan-perbaikan terus-menerus. Misalnya meningkatkan akomodasi, kegiatan dan pelayanan di sekitar Borobudur sehingga pengunjung yang ingin berlibur 2-3 hari di sekitar candi ini dapat tertampung dan menikmati suasana pedesaan yang nyaman, makanan tradisional yang enak, belajar tari, dan kehidupan sosial setempat. “Kami akan terus bekerjasama dengan pemerintah dan pihak swasta untuk membangun homestay dan memberikan pelatihan kepada masyarakat serta menambah fasilitas umum lainnya sesuai kondisi setempat dan juga masterplan yang sudah ada,” jelasnya.
Penghargaan dari Organisasi Pariwisata se-Asia Pasifik atau Pacific Asia Travel Association (PATA) ini rencananya akan diserahkan pada PATA’s 60th Anniversary and Conference di Beijing, Cina pada 11 April 2011 mendatang. Sekitar sekitar 500 pelaku industri pariwisata dunia dan media internasional dipastikan akan hadir dalam acara tersebut. Ini merupakan kesempatan besar untuk memperkenalkan Candi Borobudur ke dunia internasional dengan imej berprestasi dan bergengsi.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar