Kenalkan Wonderful Indonesia Sebelum Goerge Benson Tampil
Menbudpar Jero Wacik memperkenalkan Wonderful Indonesia kepada ratusan penonton yang sudah tak sabar menunggu penampilan spesial George Benson, penyanyi jazzy berkulit hitam asal Amerika. Sorak sorai penonton terdengar, saat Jero Wacik menyampaikan pesan. Ada yang memberi sambutan hangat tak sedikit yang berteriak. Mungkin dirasa menganggu. Kurang tepat waktu dan tempatnyakah?
Tak ada 10 menit Jero Wacik berbicara di atas panggung Java Jazz sebalum Goerge Benson Greatest Hits Show berlangsung, Minggu malam, (06/03/2011) di Hall D2- JI-Expo. Kemayoran, Jakarta. Jero Wacik menyampaikan bahwa wonderful Indonesia menjadi branding baru bagi sektor kebudayaan dan pariwisata yang dipakai untuk menarik minat wisman berwisata ke Indonesia.
“Lewat musik, kita bisa mengajak wisatawan datang ke Indonesia. Nikmatilah pertunjukan ini dengan tertib dan aman. Agar musisi asing terus berdatangan dan juga diminati penonton mancanegara,” kata Jero Wacik.
Usai berpromosi dan menyampaikan sedikit pesan, Jro Wacik turun kemudian diwawancari sejumlah media perihal keefektifan berpromosi di ajang perhelatan musik seperti ini. Menurut Jero Wacik, promosi branding ini bisa dilakukan lewat beragam cara, baik di perhelatan musik, film dan lainnya. “Sejauh itu dapat menarik perhatian banyak orang dan masih ada kaitannya dengan kebudayaan dan pariwisata, disanalah kita berpromosi,” jelasnya.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) memang tengah gencar melakukan berbagai cara untuk memperkenalkan dan menggaungkan Wonderful Indonesia sebagai branding budpar yang baru. Salah satunya dengan berpromosi di ajang perhelatan tahunan Java Jazz yang baru saja berakhir.
Tapi sayangnya ada kesan dipaksakan dan kurang persiapan sehingga promosinya kurang greget. Coba lihat saja launge kemenbudpar di Java Jazz 2011 yang berada di pojok dan booth-nya pun begitu begitu sederhana. Tulisan Kemenbudpar cuma tempelan kertas yang berkesan kurang elegan. Belum lagi kegiatan di booth-nya yang kalah menarik dan heboh dibanding stand lain. Alhasil kurang menyedot pengunjung.
Kiranya perlu mengemas lebih baik lagi, bukan sekadar ikut di dalam sebuah ajang atau event. Melainkan mempersiapkannya dengan matang sehingga hasilnya benar-benar optimal. Keikutsertaan Kemenbudpar sekaligus mempromosikan branding wonderful Indonesia di ajang Java Jazz memang sudah tepat. Namun perlu persiapan yang lebih matang lagi, baik pemilihan tempat untuk lauge, stand, dan tentu saja kemasan acara dan materi promosi yang justru menjadi tujuan utama.
Jangan lagi ada alasan minim dana atau mendadak. Padahal semua orang sudah tahu event Java Jazz diselenggarakan tiap tahun pada waktu dan bulan yang sudah pasti. Semestinya sudah jauh-jauh hari dipersiapkan agar keikutsertaan dalam keterkaitan promosi benar-benar efektif dan maksimal hasilnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar