Fenomena Keindonesiaan di Pameran Lukisan Spirit and Rythm
Lukisan berjudul “Adiluhung” karya Syayidin bergambar Candi Borobudur dan lukisan “Merawat Cinta” karya Iswanto bergambar macan tutul sedang kawin ini merupakan 2 di antara 170 lukisan yang dapat Anda lihat di Pameran Lukisan Spirit and Rythm di Mini Anchor West Mall Level 5, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta.
Kedua lukisan ini memang boleh Anda lihat tapi tidak bisa Anda beli. Pasalnya sudah terjual. Lukisan kanvas Adiluhung berukuran 200 X 140 Cm dengan cat minyak dominan warna hijau ini sudah laku dengan harga Rp 25 juta. Begitupun lukisan kanvas Merawat Cinta dengan cat minyak berukuran 150 X 100 Cm berwarna kuning dan merah ini.
Masih ada sejumlah lukisan lain bertema keseharian yang selenggarakan Alfamart melalui salah satu program Alfamart Vaganza-nya. Beberapa lukisan yang juga sudah terjual seperti lukisan kanvas berjudul Nyanyian Pertiwi bergambar seorang musisi sedang meniup seksophone di tepi jalan. Lukisan cat minyak berwarna hitam putih berukuran 200 X 140 Cm karya Syayidin ini terjual Rp 40 juta.
Ada lagi lukisan karya Syayidin lainnya berjudul “Lagu Nirwana” berukuran besar 280 X 160 Cm di atas kanvas terjual Rp 45 juta. Lukisan bergambar perempuan-perempuan cantik sedang bermain aneka alat musik petik, gesek dan tiup in amenarik perhatian pengunjung.
Lukisan lain yang juga menjadi perhatian pengunjung pameran yang berlangsung sejak tanggl 2-6 maret 2011 ini adalah lukisan kanvas berjudul “Cantik Luar Dalam” bergambar perempuan sedang menunjuk payudaranya sendiri. Lukisan cat minyak berwarna dominan merah muda karya Iswanto ini juga sudah terjual Rp 22,5 juta.
Dari keseluruhan lukisan yang ditampilkan dua pelukis ini, terlihat benar ke-Indonesiannya. Lukisan-lukisan Syayidin, pelukis asal Indramayu, Jawa Barat yang juga Ketua Dewan Kesenian Indramayu ini berangkat dari kehidupan keseharian tapi ada sisi-sisi atau persoalan keseharian yang justru memberi inspirasi.
Sementara lukisan-lukisan Iswanto menawarkan nilai sportivitas dari sejumlah kecurangan dan intrik dalam kehidupan yang tengah terjadi belakangan ini. Lukisan pelukis asal Jogja ini juga memberikan nilai spritualitas yang membangun spirit.
Suwarno, pengamat seni lukis sekaligus kurator pameran lukisan ini menilai kedua pelukis ini sebagai dua pendekar generasi kontemporer. Keduanya mampu membuat penikmat lukisan memasuki Indonesia dengan cara kelokalan masing-masing lewat fenomena ke-Indonesian.
Velina Yulianti, Marketing and Bussiness Development Director Alfamart berharap pameran lukisan “Spirit and Rythm” ini dapat memotivasi para pelukis Indonesia lainnya untuk terus berkarya sekaligus menginspirasi pihak lain untuk lebih peduli dengan dunia seni lukis Indonesia. “Karya pelukis-pelukis Indonesia hebat dan mampu bersaing dengan pelukis mancanegara, patut didukung,” jelasnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar