15 Destinasi Masuk Program DMO
Limabelas (15) destinasi yang masuk dalam program Destination Management Organization (DMO), masing-masing dapat bantuan dana rata-rata Rp 2 s/d 3 miliar untuk anggaran tahun 2011. Program yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Dirjen PDP), Kemenbudpar ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi pariwisata Indonesia.
Demikian disampaikan Direktur Jendral PDP Firmansyah Rahim usai menyelenggarakan Rapat Kerja Tekanis (Rakernis) PDP untuk memantapkan pola perencanaan dan pengembangan dengan instansi terkait agar destinasi pariwisata lebih berkembang, di Hotel Alila, Jakarta, Rabu (23/02/2011).
Ke-15 destinasi yang masuk program Organisasi Tata Kelola Destinasi ini adalah Pangandaran (Jawa Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), Komodo-Kelimutu-Flores (NTT), Java Promo-Borobudur (Jawa Teangah), Bunaken (Sulawesi Utara), Regional Bali-Danau Batur (Bali), Rinjani (NTB), Kota Tua Jakarta (DKI Jakarta), Toraja (Sulawesi Selatan), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Derawan (Kalimantan Timur), dan Sabang (Aceh).
Menurut Firmansyah, untuk Pangandaran dan Danau Toba, program DMO sudah berlangsung sejak 2010. “Pengunjung wisman Danau Toba ditargetkan mencapai 360.000 orang pada tahun 2014. Tahun 2010 kunjungan wismannya baru mencapai 800 orang. Begitu juga dengan Pangandaran diharapkan kunjungan wismannya meningkat bukan hanya wisatawan lokal saja, terlebih ada Pulau Penanjung dan tak jauh dari saja ada obyek wisata Green Canyon,” jelasnya.
Program DMO ini, lanjut Firmansyah akan berkelanjutan dan tetap bersinergi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pekerjaan Umum, Kehutanan, Perhubungan, Kesra dan Kementerian ESDM. “Kami juga mengumpulkan stake holder untuk bekerjasama mengelola destinasi setempat menjadi lebih berkualitas,” terangnya.
Tahun 2012, bantuan anggaran dana DMO akan naik menjadi Rp 3 s/d 4 miliar per destinasi, tergantung kelengkapan fasilitas destinasi tersebut. “Fasilitas di Raja Ampat atau Derawan misalnya belum selengkap Borobudur atau destinasi lainnya. Oleh karena itu fasilitas fisiknya yang nanti akan dibangun juga berbeda,” terang Firmansyah lagi.
Sebelumnya Firmansyah sempat memaparkan target atau sasaran Rakernis PDP 2011, antara lain terwujudnya destinasi pariwisata yang berdaya saing dan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai PNPM mandiri Bidang Pariwisata.
Untuk mengetahui sejauh mana hasil DMO, Dirjen PDP berencana membuat DMO Club. “Nantinya setiap sebulan sekali seluruh anggota DMO Club, bisa bertemu untuk membahas hasil-hasil yang sudah dilakukan dan dicapai,” tambahnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Demikian disampaikan Direktur Jendral PDP Firmansyah Rahim usai menyelenggarakan Rapat Kerja Tekanis (Rakernis) PDP untuk memantapkan pola perencanaan dan pengembangan dengan instansi terkait agar destinasi pariwisata lebih berkembang, di Hotel Alila, Jakarta, Rabu (23/02/2011).
Ke-15 destinasi yang masuk program Organisasi Tata Kelola Destinasi ini adalah Pangandaran (Jawa Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), Komodo-Kelimutu-Flores (NTT), Java Promo-Borobudur (Jawa Teangah), Bunaken (Sulawesi Utara), Regional Bali-Danau Batur (Bali), Rinjani (NTB), Kota Tua Jakarta (DKI Jakarta), Toraja (Sulawesi Selatan), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Derawan (Kalimantan Timur), dan Sabang (Aceh).
Menurut Firmansyah, untuk Pangandaran dan Danau Toba, program DMO sudah berlangsung sejak 2010. “Pengunjung wisman Danau Toba ditargetkan mencapai 360.000 orang pada tahun 2014. Tahun 2010 kunjungan wismannya baru mencapai 800 orang. Begitu juga dengan Pangandaran diharapkan kunjungan wismannya meningkat bukan hanya wisatawan lokal saja, terlebih ada Pulau Penanjung dan tak jauh dari saja ada obyek wisata Green Canyon,” jelasnya.
Program DMO ini, lanjut Firmansyah akan berkelanjutan dan tetap bersinergi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pekerjaan Umum, Kehutanan, Perhubungan, Kesra dan Kementerian ESDM. “Kami juga mengumpulkan stake holder untuk bekerjasama mengelola destinasi setempat menjadi lebih berkualitas,” terangnya.
Tahun 2012, bantuan anggaran dana DMO akan naik menjadi Rp 3 s/d 4 miliar per destinasi, tergantung kelengkapan fasilitas destinasi tersebut. “Fasilitas di Raja Ampat atau Derawan misalnya belum selengkap Borobudur atau destinasi lainnya. Oleh karena itu fasilitas fisiknya yang nanti akan dibangun juga berbeda,” terang Firmansyah lagi.
Sebelumnya Firmansyah sempat memaparkan target atau sasaran Rakernis PDP 2011, antara lain terwujudnya destinasi pariwisata yang berdaya saing dan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai PNPM mandiri Bidang Pariwisata.
Untuk mengetahui sejauh mana hasil DMO, Dirjen PDP berencana membuat DMO Club. “Nantinya setiap sebulan sekali seluruh anggota DMO Club, bisa bertemu untuk membahas hasil-hasil yang sudah dilakukan dan dicapai,” tambahnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar