. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 18 November 2010

Rehabilitasi Jogja Pascaerupsi Merapi Lebih Mudah


Rehabilitasi atau perbaikan di sektor pariwisata khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta akibat letusan Merapi, relatif lebih mudah daripada rehabilitasi pascagempa Jogja 2006 lalu. Pasalnya kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah.

Demikian disampaikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik kepada sejumlah wartawan usai menerima beberapa stakeholder dari Yogyakarta di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (18/11/2010).

Gempa Jogja 2006 lalu membuat sejumlah bangunan retak dan hancur sehingga rehabilitasi sulit dan lama. Sedangkan akibat letusan merapi, kerusakannya tidak terlalu parah. Hanya debu saja yang menempel di sejumlah bangunan seperti hotel dan candi. Rehabilitasinya jadi lebih mudah dan cepat. Cukup dibersihkan saja seperti yang sudah dilakukan di Candi Borobudur, atau menunggu hujan turun,” jelas Jero Wacik.

Jumlah anggaran rehabilitasi sektor pariwisata pascaerupsi Merapi, lanjut Jero Wacik belum dapat diketahui berapa kisaran besarnya. “Sekarang sedang dihitung apa saja yang rusak dan harus direhabilitasi. Kalau cuma debu yang menempel di atap hotel-hotel, cukup tanggungjawab pengelola hotel yang membersihkannya,” terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir menambahkan akibat letusan Merapi beberapa kegiatan yang semula akan digelar di Jogja untuk sementara ditunda. “Termasuk kegiatan WISDOM 2010. Nanti kalau sudah pulih akan tetap digelar di Jogja termasuk beberapa event tahunan dan meeting yang digelar oleh pusat. Kami juga mengajak sejumlah media termasuk media dari mancanegara untuk melihat kondisi Jogja,” jelasnya.

Presdir PT Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Poernomo menjelaskan sejak tanggal 16 November 2010, Candi Borobudur sudah dikembali dibuka untuk umum. Namun pengunjung hanya boleh memasuki zona 2. “Begitu pula dengan Candi Prambanan dan Ratu Boko yang dapat dikunjungi seutuhnya karena diselimuti debu tipis saja. Bahkan Sendratari Ramayana tetap digelar seperti sediakala,” jelasnya.

Akibat hujan debu Merapi, sejumlah candi tertutup debu. Menurut Dirjen Sejarah dan Purbakala Kemenbudpar Aurora Tambunan, ada 4 candi yang diselimuti debu setebal sampai 3 Cm, yakni Candi Borobudur, Mendut, Pawon, dan Candi Ngawen. “Supaya batuan candi tidak keropos oleh kandungan sulfur dari debu Merapi, candi-candi tersebut dibersihkan. Khusus Candi Borobudur seluruhnya dibersihkan, terutama 72 stupanya,” terang Aurora.

Tanggal 20 November 2010, Bandara Adisutjipto Yogyakarta akan beroperasi kembali seperti semula. “Bila kondisi seterusnya membaik, rencananya beberapa hari ke depan, saya akan mengadakan pers tour ke Yogyakarta khususnya ke obyek-obyek wisata yang terkena bencana letusan Merapi dengan mengajak wartawan,” tambah Jero Wacik.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP