. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 08 November 2010

Arca Borobudur Kembali Berselimut Debu Merapi



Sehari pasca-erupsi jilid dua Gunung Merapi, Kamis malam (4/11/2010), debu vulkaniknya kembali menutupi sejumlah arca dan stupa Candi Borobudur. Kali ini ketebalannya mencapai 1,5 hingga 2 Cm. PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Ratu Boko (PT TWCB & RB) menutup candi Budha terbesar di Asia Tenggara ini untuk sementara waktu.

"Pengunjung hanya diijinkan masuk dari halaman candi hingga selasar kaki. Tidak diperbolehkan ke badan candi untuk sementara waktu," kata Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si kepada Pusat Informasi dan Humas, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, Jumat (5/11).

Hujan debu Merapi menutup hampir seluruh permukaan candi, antara lain lantai 7,8,9,10 bagian Arupadatu dan 73 stupa serta sejumlah arcanya. Debu halus berwana keabu-abuan ini juga menumbangkan sejumlah pohon di sekitar pelataran lantaran tidak kuat menahan beban debu yang menempel di daun dan rantingnya. "Kami masih menunggu perkembangan kapan candi Borobudur akan dibuka kembali seutuhnya mengingat situasi sulit diprediksi," jelasnya.

Seperti diberitakan Travelplusindonesia sebelumnya, pada letusan pertama Merapi (26/10/2010), debunya menutupi sebagian candi hanya setebal 2-3 milimeter. Ketika itu 50 petugas Balai Konservasi Peninggalan Borobudur dan TWCB & RB membersihkan candi dan berhasil mengumpulkan sekurangnya 56 ember debu pada tahap pertama. Pihak pengelola menutup sementara hingga hari Sabtu (30/11), pengunjung hanya diizinkan masuk ke halaman candi sampai lorong pertama candi. Sehari kemudian, candi ini dibuka kembali untuk umum.

Dampak penutupan pertama dan kedua kali ini berimbas pada jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur. "Jumlah pengunjung Candi Borobudur turun sekitar 10 persen dari rata-rata pengunjung dalam kondisi normal 2.500 orang per hari. Butuh waktu untuk pemulihan pengunjung ke posisi normal sekitar satu tahun sebagaimana pengalaman dampak letusan Merapi 2006 lalu," jelas Kepala Unit TWCB, Pujo Suwarno.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Dok. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP