. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 18 November 2010

2011 Indonesia Kebanjiran Meeting Tingkat ASEAN


Tahun depan Indonesia bakal kebanjiran pertemuan (meeting) ASEAN terlebih pada tahun tersebut Indonesia akan menjadi ketua (chairman) ASEAN. Dampak dari penyelenggaraan meeting tersebut memberikan keuntungan ekonomi yang besar selain kesempatan melakukan pomosi pariwisata Indonesia.

Demikian disampaikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik usai menerima anggota Komite Wakil Tetap untuk Asean atau Committe of Permanent Representativeto ASEAN di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, (18/11 2010).

“Di Jakarta akan digelar Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN, dan pada tahun depan juga akan diadakan KTT ASEAN dan East Asia. Pokoknya akan banyak meeting selama 2011 yang memberi keuntungan ekonomi besar,” jelas Jero Wacik.

Sebelum pertemuan dua KTT ASEAN tersebut, lanjut Jero Wacik juga akan ada sejumlah pertemuan tingkat menteri negara-negara ASEAN dan pertemuan setingkat Direktur Jenderal. “Saya akan sebar lokasi pertemuan-pertemuan tersebut di sejumlah kota konvensi di Indonesia seperti Manado, Lombok, Makassar, Medan, Bandung, Padang, Palembang, termasuk Yogyakarta agar dampak ekonominya merata dan dapat dirasakan oleh mayarakat kota tersebut,” terangnya.

Persiapan secara khusus terkait pertemuan-pertemuan ASEAN tahun 20011 nanti seperti membangun venue pertemuan memang tidak. “Cukup menggunakan fasilitas baik hotel maupun convention center yag sudah ada. Tapi memang sejumlah hotel baru bermunculan akhir-akhir ini, namun bukan khusus untuk tempat khusus meeting-meeting tersebut, melainkan karena pertumbuhan pariwisata di Tanah Air sangat baik,” jelas Jero Wacik lagi.

Wakil tetap RI untuk ASEAN H.E. Amb. Ngurah Swajaya menambahkan tahun ini CPR to ASEAN sudah melakukan 450 meeting di Indonesia selama tahun 2009 dan 460 meeting sampai November 2010. “Tahun depan akan banyak lagi meeting yang digelar baik terkait pertemuan CPR to ASEAN maupun pertemuan antarnegara ASEAN itu sendiri dan ASEAN plus negara-negara di kawasan Asia lainnya,” jelasnya.

Ngurah Swajaya menjelaskan CPR to Asean yang terbentuk berdasarkan Piagam ASEAN dan mulai beroperasi sejak Januari 2009 terdiri atas 10 anggota dari negara-negara ASEAN. Kesepuluh anggota CPR to ASEAN tersebut; Pengiran Basmillah Pengiran Haji Abbas yang merupakan wakil tetap dari Brunei Darussalam untuk ASEAN, Kan Pharidh (Kamboja), Ngurah Swajaya (Indonesia), Prasith Sayasith (Laos), Dato’ Hsu King Bee (Malaysia), U Nyan Lynn (Miyanmar), Lim Thuan Kuan (Singapura), Manasvi Srisodapol (Thailand), Vu Dang Dung (Vietnam), dan Wakil Tetap dari Filipina yamg saat ini sedang kosong dan sedang menunggu pengganti.

CPR to ASEAN sudah melakukan berbagai kegiatan kerjasama dengan para Duta Besar negara-negara non-ASEAN yang berkedudukan di Jakarta. “Sampai bulan Oktober 2010, sudah ada 52 negara Non-Asean yang telah ditunjuk Duta Besar untuk ASEAN. Ada 30 Duta Besar yang sudah menyerahkan kredensial, 8 masih menunggu penyerahan, 8 lainnya menunggu persetujuan dari negara anggota ASEAN, dan 6 Duta Besar lainnya dalam proses pergantian,” jelas Ngurah Swajaya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Tri Akbar Handoko, Pusformas Kemenbudpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP