Bali Juara Toilet Umum Bersih Musuem 2010
Bali yang diwakili Museum Gunung Api Batur meraih peringkat pertama Penghargaan Sapta Pesona untuk Lomba Toilet Umum Bersih Museum 2010. Tahun lalu Pulau Dewata ini lewat Bandara Internasional Ngurah Rai menyabet peringkat pertama untuk lomba toilet umum bersih di bandara. Kemenangan keduanya tak urung menyebarkan aroma KKN, mengingat penghargaan ini digelar Kemenbudpar yang menterinya orang Bali dan juri kehormatannya yakni Triesna Wacik, tak lain istri menbudpar. Benarkah?
Sebelum aroma itu berhembus, Triesna Wacik selaku juri kehormatan sekaligus Miss Toilet Indonesia justru lebih dulu menyangkal bahwa kemenangan Museum Gunung Api Batur dari Bali sebagai peringkat pertama itu hasil KKN (Korupsi, Kolusi & Nepotisme). “Ini hasil penilaian tim juri, bukan KKN lho,” katanya saat membacakan hasil peringkat peraih penghargaan tersebut di Gedung Sapta Pesona, Kemenbudpar, Jakarta, kemarin (27/9/2010).
Menbudpar Jero Wacik pun menegaskan Museum Gunung Api Batur berhasil menang karena toilet di museum tersebut memang bersih dan indah. “Di Bali hampir semua musuem itu memiliki galeri yang menjual aneka produk seni seperti lukisan dan ukiran. Jadi ada roda perekonomian yang membuat museum-museumnya mampu membiaya operasionalnya termasuk membuat toilet yang bagus dengan petugas toilet bergaji memadai,” jelasnya.
Tapi, lanjut Jero Wacik, kemungkinan lain karena museum ini baru jadi pengunjungnya belum banyak.
Dari total 275 museum di Indonesia, hanya 53 museum yang bersedia mengikuti Lomba Toilet Umum Bersih Museum 2010 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) dalam rangka program Sadar Wisata. Ini membuktikan bahwa sebagian besar toilet umum di museum masih buruk.
Menurut Ditjen PDP Firmansyah Rahim ada satu museum yang tidak dinilai juri karena tidak mempuyai toilet lain yaitu Museum Sultan Badaruddin di Pelembang, Sumsel. “Museum ini toiletnya masih numpang dengan instansi lain,” jelas Firmansyah yang tak urung membuat tamu undangan tertawa.
Penghargaan Sapta Pesona untuk Toilet Umum Bersih Museum 2010 ini merupakan tindak lanjut dari penghargaan serupa khusus untuk toilet bandara tahun 2009. Menurut Firmansyah lagi penghargaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja para pengelola museum untuk memperbaiki toilet umumnya sehubungan dengan Tahun Kunjungan Museum.
Berikut peringkat peraih Penghargaan Sapta Pesona Lomba Toilet Umum Bersih Museum 2010. Untuk Kategori Museum Swasta peringkat pertama (Museum Satwa, Malang, Jatim), kedua (Museum Rahmat Internasional Wild Life, Medan, Sumut), ketiga (Museum Rudna, Uabud, Bali), keempat (Museum Rumah Budaya Tembi, Bantul, DIY), dan peringkat kelima (Museum Ulen Sentalu, Sleman, DIY).
Untuk Kategori Museum Negeri. peringkat pertama (Museum Gunung Api, Batur, Bali), kedua (Museum Seni Rupa dan Keramik, DKI Jakarta), ketiga (Museum Negeri “La Galigo” Provinsi Sulsel), keempat (Museum Perangko Indonesia, TMII, DKI Jakarta), kelima (Museum Bahari, DKI Jakarta), keenam (Museum 10 November, Suyrabaya, Jatim), ketujuh (Meseum Geologi, Bandung, Jabar), kedelapan ( Museum Benteng Vredeburg, DIY), kesembilan (Museum Joeang 1945, DKI Jakarta), dan peringkat kesepuluh (Museum Sono Budoyo, DIY).
Menurut Triesna Wacik seluruh museum peraih penghargaan ini masih berpredikat cukup atau setara dengan toilet di hotel bintang 3. “Tidak ada satupun yang berpredikat memuaskan atau istimewa sekelas toilet di hotel bintang lima. Mudah-mudahan di tahun-tahun kedepan ada museum yang meraih toilet berpredikat istimewa,” imbuhnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar