. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 16 Desember 2009

Hasil Rumusan Masukan Rakornas Budpar 2009



Rakornas Budpar 2009 di Hotel Mercure Convention Center, Ancol Jakarta yang berakhir kemarin (15/12) menghasilkan rumusan pokok-pokok masukan rencana strategis Depbudpar 2010-2014. Selain 5 point masukan untuk Kebudayaan dan Pariwisata, juga ada sejumlah masukan khusus bidang Kebudayaan serta masukan untuk bidang Pariwisata. Masukan Apa sajakah?

Sekjen Depbudpar Wardiyatmo usai menutup Rakornas Budpar 2009 mengatakan masukan Rakornas ini dirumuskan berdasarkan butir-butir yang disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Radjasa selaku pembicara kunci, Menbudpar Jero Wacik yang menyampaikan kontrak kinerja dan programnya, Kementrian Pendidikan Nasional, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perhubungan, istansi terkait, dan sejumlah disbudpar termasuk intern Depbudpar untuk rencana strategis budpar selama 5 tahun kedepan. “Masukan-masukan ini nanti akan dirapatkan kembali untuk diseuaikan dengan program kinerja budpar,” jelas Wardiyatmo.

Lima (5) point masukan untuk Kebudayaan dan Pariwisata adalah menata kembali daya tarik wisata dan budaya secara terpadu, pengembangan yang inovatif dengan mengkaji masukan National Summit serta Muserangnas penetapan RPJMN 2010-1014, menciptakan berbagai program quick wins, meningkatkan kualitas kinerja, mengedepankan pembangunan pariwisata berbasis lingkungan (eco tourism) dan untuk kebudayaan berpedoman pada cetak biru pengembangan ekonomi kreatif yang berpadu dengan sektor pariwisata.

Masukan khusus bidang Kebudayaan, antara lain mendorong perekonomian kebudayaan, peningkatan bidang seni & film untuk kesejahteraan masyarakat, memperkuat karakter dan jati diri bangsa bekerjasama dengan Menpora, Menag, dan Mendiknas, mengganti rugi penemuan-penemuan Benda Cagar Budaya mahakarya, dan pembuatan database kebudayaan termasuk mempercepat proses perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Selain itu, membentuk Indonesia House di sejumlah negara, menetapkan kawasan Menhir di Lembah Bada dan sekitar Kawasan Hutan Nasional Lore Lindu sebagai Kawasan Cagar Budaya National, menyelenggarakan kongres permuseuman sedunia di Indonesia, dan peningkatan kapasitas SDM di bidang kebudayaan di daerah.

Sedangkan masukan untuk bidang Pariwisata antara lain meningkatkan pelayanan transportasi yang efektif dan efisien, revitalisasi perkeretaapian dengan membuka peluang bagi swasta dan pemda untuk menjadi operator dan pengelola, pengembangan Pelabuhan Manado, Biak, Belawan, Benoa, dan Pelabuhan Tanjung Priok, dan pembangunan bandara di daerah perbatasan dan rawan bencana.

Disamping itu, menentukan produk wisata baru, memperbanyak paket wisata, memasukkan potensi wilayah kapal tenggelam sebagai daya tarik wisata, menggalakkan kembali Anugerah Pariwisata Indonesia, dan sertifikasi kompetensi usaha hiburan umum seperti pemijat dan usaha lainnya yang belum termasuk dalam jenis usaha pariwisata dalam UU No. 10/2009.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Adji & Wiko

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP