. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 18 Januari 2021

Januari Digempur Kabar Petaka, TravelPlus Redam dengan 10 Berita Wisata


Sekurangnya ada enam bencana yang mewarnai hingga pertengahan Januari, bulan pertama tahun ini. Semua petaka itu kian menambah duka bangsa ini, terlebih terjadi dimasa sulit pandemi.

Keenam bencana itu banjir di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau; longsor di Sumedang, Jawa Barat; pesawat Sriwijaya Air (SJ-182) jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta; banjir besar di Kalimantan Selatan, gempa 6,2 magnitudo di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat; dan semburan awam panas atau erupsi kecil Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Berita duka keenam bencana tersebut kemudian mewarnai laman media online, elektronik, dan media sosial (medsos).

Guna meredam dominasi berita-berita bencana, TravelPlus Indonesia punya cara tersendiri dari dulu sampai kini.

Hal pertama yang TravelPlus lakukan terhadap daerah di Tanah Air yang tertimpa musibah bencana adalah berempati, minimal mengucapkan turut berduka kepada warga yang menjadi korban dan atau terdampak bencana.

Tak lupa mendoakan agar warga yang tertimpa bencana diberi kekuatan, ketabahan, dan kesabaran. Sekaligus pula mengingatkan bahwa setiap bencana pasti ada hikmahnya.

Tidak ikut-ikutan mengunggah gambar/video seputar bencana yang bertaburan di medsos sekalipun itu fakta, apalagi hoax.

Berikutnya, tetap menginformasikan pariwisata daerah yang tertimpa bencana dari sisi lain.

Misalnya menceritakan bahwa aktivitas wisata di daerah tersebut masih bisa dilakukan, ke objek wisata mana saja, kegiatan apa yang bisa di lakukan, dan lainnya.

Sekurangnya ada 10 berita yang TravelPlus buat untuk meredam masifnya pemberitaan keenam bencana di atas sampai hari ini, Senin (18/1/2021).


Ke-10 berita itu, pertama setelah wilayah Batam dan Bintan, Kepri dilanda banjir awal Januari, TravelPlus membuat tulisan berjudul "Banjir Surut, Bintan Aman dan Nyaman Dikunjungi".

Ini link tulisannya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/banjir-surut-bintan-aman-dan-nyaman.html.

Kedua, selepas Sumedang diterjang longsor, membuat tulisan berjudul: "Bertandang ke Sumedang Cuma Makan Tahu dan Lihat Kuda Renggong, Ah Kurang Nendang".

Link tulisannya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/bertandang-ke-sumedang-cuma-makan-tahu.html.

Ketiga, pasca-jatuhnya pesawat Sriwijaya Air (SJ-182)  di perairan Kepulauan Seribu, meredamnya dengan dua tulisan yaitu "Pulau Laki Itu Dulu Ada Resort-nya dan Katanya Seram". 

Link tulisannya:  https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/pulau-laki-itu-dulu-ada-resort-nya-dan.html

Satu lagi tulisan bertajuk: "Resort di Pulau Laki Diresmikan Menparpostel Soesilo Soedarman" dengan link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/resort-di-pulau-laki-diresmikan.html.

Keempat, sesudah Kalsel diterjang banjir besar, mengangkat daya tarik sederet bukitnya lewat judul tulisan: "Bukit-bukit Instagramable Ini Suguhkan Pesona Kalsel yang Beda".

Link tulisannya:  https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/bukit-bukit-instagramable-ini-suguhkan.html

Ke-lima, usai Majene dan Mamuju diguncang gempa TravelPlus suguhkan  tulisan berjudul: "Ingin Santai di Pantai-pantai Mejene? Ini pilihannya".

Link tulisannya:  https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/ingin-nyantai-di-pantai-pantai-majene.html.

Keenam, selepas Gunung Semeru bergejolak lagi, TravelPlus buat 3 berita yaitu "Gunung Semeru-ditutup-sampai 31 Maret 2021", ini link tulisannya:  https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/gunung-semeru-ditutup-sampai-31-maret.html.

Lalu tulisan berjudul: "Semeru Waspada Level II, Yuk Ganti Pendakian dengan Wisata Kemanusian", berikut linknya:
https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/semeru-waspada-level-ii-yuk-ganti.html

Satu tulisan lagi bertajuk: "Semeru Semburkan Awan Panas, Semua Aktivitas Wisata Diperbolehkan Kecuali Pendakian", ini link tulisannya:

*https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/01/semeru-semburkan-awan-panas-semua.html*

Terakhir atau le-10 tulisan berjudul: "Januari Digempur Kabar Petaka, TravelPlus Redam dengan Berita Wisata".


Sebenarnya cara seperti itu sudah lama TravelPlus terapkan. Buktinya selepas Aceh dihantam gempa dan tsunami dasyat 24 Desember 2004 silam, sederet tulisan untuk mengajak orang untuk berwisata ke tanah Rencong itu terus TravelPlus buat.

Contohnya tulisan berjudul “Press Tour ke Aceh: Menyusuri Masjid Bersejarah dan Situs Purbakala di Tanah Rencong” yang tayang 15 Juni 2009, “Keliling Tsunami Memorial City, Banda Aceh” (1/7/2009), “Berwisata Spritual ke Masjid-Masjid Kuno Aceh” (1/7/2009), “Keliling Obyek Tsunami Usai Meeting” (27/12/2009), “Intip Masjid-Masjid Ajaib Kebal Tsunami” (27/12/2009), “Berwisata Gerilya di Bekas Jalur GAM” (28/12/2009), “Ada SESUATU antara Banda Aceh dan Biereuen” (11/12/2011),  “Sepuluh Jam Membelai Seulawah Agam” yang tayang 4 Mei 2012, dan masih banyak lagi.

Bukan cuma di weblog TravelPlus, tulisan-tulisan untuk membangkitkan dan menghidupkan pariwisata di provinsi yang tersohor dengan kuliner Mie Aceh, Ayam Tangkap, dan Kopi Gayo-nya itu pun juga disebarluaskan via medsos utamanya akun Instagram (IG) @adjitropis.

Sampai detik ini, TravelPlus sadar betul tak cukup hanya bersemangat dalam menulis tulisan-tulisan kreatif terkait pariwisata di daerah bencana sehingga menggugah orang untuk datang berwisata, pun dibarengi dengan bersemangat mempublikasikan link-link tulisan tersebut ke sejumlah jejaring sosial era kekinian IG serta ke sejumlah WA, WAG, Telegram Group, dan Signal Group.

Kenapa? Ya karena TravelPlus sadar betul dan benar-benar yakin lewat cara itulah, sektor pariwisata daerah yang tertimpa musibah bencana akan cepat  bangkit dan menggeliat kembali.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP