Selama Libur Lebaran, Pengelola Obyek Wisata Dilarang Cuti
Setiap liburan lebaran, hampir seluruh obyek wisata favorit yang ada di Jakarta dan kota lain di Indonesia dibanjiri pengunjung terutama wisatawan nusantara (wisnus). Untuk melayani pengunjung dengan baik, aman, dan menyenangkan, seluruh pengelola obyek wisata harus bekerja semaksimal mungkin dan tidak boleh cuti selama liburan lebaran.
“Seluruh pengelola obyek wisata ditambah tenaga honorer harus melayani pengunjungnya selama dua pekan liburan lebaran dengan sepenuh hati. Nanti setelah masa liburan lebaran selesai baru diperbolehkan cuti untuk gantian liburan,” imbau Jero Wacik saat meninjau obyek Wisata Kebon Binatang Ragunan, Senin (22/8/2011).
Himbauan ini, lanjut Jero Wacik berlaku bukan hanya untuk seluruh pengelola obyek wisata, namun juga pengelola hotel dan restoran. “Layanilah tamu sebaik mungkin. Hospitality-nya harus benar-benar diutamakan agar tamunya puas dan kembali di kemudian hari,” jelasnya.
Berdasarkan pengamatan Jero Wacik beberapa tahun belakangan ini, setiap liburan lebaran hampir semua obyek wisata dipadati pengunjung. “Ini berarti perekonomian masyarakat kita membaik dan kondisi negeri kita aman. Kalau tidak sejahtera dan tidak aman mana mau orang berwisata,” jelasnya.
Setelah meninjau persiapan Bonbin Ragunan, Jero Wacik beserta rombongan menuju Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di sana, Jero Wacik sempat menjajal Skylift atau kereta gantung yang juga menjadi andalan wahana TMII. Dan sempat singgah di Anjungan Provinsi Sumatera Barat.
Bukan Sidak
Di dalam kabin kereta gantung yang sedang melaju di atas ketinggin 20 meter, Jero Wacik menjelaskan kedatangannya ke Ragunan dan TMII bukanlah sidak.
“Kalau sidak pastinya tidak diketahui dan disambut pengelolanya seperti ini. Ini peninjauan langsung dengan tujuan untuk memastikan persiapan pengelelonya dalam menjaga semua wahana dan peralatannya apakah sudah dicek aman dan baik atau belum,” tegasnya.
Jero Wacik mengaku sudaha mengirimkan surat edaran kepada sejumlah Gubernur, Bupati dan Walikota untuk menghimbau seluruh pengelola obyek wisata di daerah dan kotanya agar mempersiapkan fasilitas dan sarananya dengan baik dan aman selama liburan lebaran.
Warning ini, kata Jero Wacik, bukan untuk mencari kesalahan pengelola tapi untuk mencari keselamatan pengunjung. “Agar seluruh masyarakat Indonesia yang liburan selama lebaran, pergi sehat dan happy, pulangnya juga sehat dan happy,” ujarnya.
Mengingat banyak sekali jumlah obyek wisata di Indonesia, mulai besok Jero Wacik menugaskan direktur jenderalnya untuk berkeliling ke beberapa obyek wisata dengan cara di-sampling. “Karena tidak mungkin seluruhnya ditinjau. Namun harus tetap ditinjau langsung beberapa obyek saja agar pesannya sampai kepada pengelola,” jelasnya.
Seperti diketahui kecelakaan di obyek wisata pernah terjadi di Taman Wisata Batu Raden, Purwokerto, Jawa Tengah yang menelan korban pada liburan lebaran tahun 2005. “Ketika itu salah satu jembatannya rubuh. Slingnya tidak diganti hingga jembatannya tidak mampu menahan beban pengunjung,” akunya.
Berdasarkan pengalaman itu, Jero Wacik menghimbau obyek wisata yang mempunyai fasilitas jembatan harus mengecek kembali kekuatan jembatannya. “Harus dipastikan berapa kemampuan jembatan tersebut menampung pengunjung,” imbaunya.
Obyek-obyek wisata danau yang dilengkapi perahu-perahu wisata untuk melayani pengunjung keliling danau, juga harus dicek keamanan perahunya termasuk perlengkapan jaket pelampungnya.
“Pastikan semua perahunya layak pakai, tidak bocor dan layarnya berkembang dengan baik. Pastikan daya angkutnya tidak over capacity atau melebihi kapasitas maksimum,” tambahnya.
Naskah dan Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Read more...