Bertandang ke Sumedang Cuma Makan Tahu dan Nonton Kuda Renggong, Ah Kurang Nendang

Baru-baru ini kabar Sumedang tersiar luas. Tapi tentang bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sabtu (9/1) malam pascahujan deras. Dan hari ini, Jumat (15/1)  di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan belasungkawa buat para korban longsor tersebut.

Presiden Jokowi juga memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, dan Menteri PU segera melakukan relokasi warga terdampak bencana.

Orang nomor satu di NKRI ini tak lupa mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan atas cuaca ekstrem, baik berupa hujan lebat maupun yang lainnya dan selalu memperhatikan peringatan dini mengenai cuaca dari BMKG.

Imbauan tersebut, TravelPlus Indonesia @adjitropis tindaklanjuti dengan membuat tulisan ini, sebuah tulisan yang mengakat sisi pariwisata Sumedang, salah satu kabupaten di Jawa Barat yang tersohor dengan panganan Tahu-nya.

Lewat tulisan ini, TravelPlus sekaligus mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya buat warga Sumedang yang menjadi korban dan atau terdampak bencana longsor, semoga diberi kekuatan dan kesabaran.

Tak bisa disangkal, sebagai kuliner Tahu Sumedang sudah menempel kuat hingga membuat nama Sumedang kesohor ke penjuru Tanah Air.

Kabarnya Tahu satu ini mulai dirintis tahun 1917 oleh imigran asal China bernama Ong Kino yang datang langsung ke Sumedang melalui pelabuhan Cirebon awal tahun 1900-an.

Dia kemudian merintis usaha Tahu di Sumedang, tetapi yang terkenal perintis Tahu adalah Ong Bungkeng yang tidak lain dari anaknya Ong Kino. Oleh karnea itu tahunya disebut Tahu Bungkeng yang kemudian dikenal dengan nama Tahu Sumedang.

Banyak yang bilang bertandang kalau belum Icip-icip Tahu Sumedang, belum sempurna.

Selain Tahu, Sumedang juga identik dengan atraksi Kuda Renggong.

Atraksi budaya khas masyarakat Sumedang biasa disuguhkan pada acara-acara tertentu. Salah satu lokasi untuk melihat Kuda Renggong adalah di Lapang Darongdong, Kecamatan Buahdua.

Ada juga yang berpendapat jalan-jalan ke Sumedang belum komplit kalau belum melihat atraksi kuda tersebut. Tapi banyak juga yang menganggap ke Sumedang cuma makan tahu dan lihat Kuda Renggong, itupun kurang nendang (baca: belum puas).

Lalu harus kemana lagi dan beraktivitas wisata apa lagi? Jawabannya banyak dan dijamin berujung puas.

Buat Anda yang suka mendaki gunung misalnya, bisa nanjak Gunung Tampomas.

Gunung berapi yang masih aktif ini berketinggian 1.684 meter di atas permukaan laut.

Ada tiga jalur pendakian ke puncak Gunung Tampomas yang berada di sebelah Utara Kota Sumedang ini, yaitu Jalur Cibeurem, Narimbang, dan Jalur Buahdua.

Kalau mau lebih puas, sebaiknya Anda melakukan pendakian lintas jalur   lewat dua jalur berbeda yakni mendaki dari Cibeurem dan turunnya ke Narimbang.

Selepas mendaki, bisa relaksasi dengan mandi di air terjun (curug) Curug Ciputrawangi yang berketinggian mencapai kurang lebih 7 meter di kaki Gunung Tampomas.

Masih belum puas, lanjutkan mandi air panas alami. Pilihan tempatnya cukup banyak, antara lain Pemandian Air Panas Conggeang di Kecamatan Conggeang; Pemandian Air Panas Cileungsing di Desa Cilangkap, Kecamatan Buahdua; dan Pemandian Air Panas Sekarwangi di Desa Sekarwangi, Kecamatan Buahdua.

Piliham lain santai di Mata Air Cikandung yang berada di Dusun Sukasari, Desa Nyalindung, Kecamatan Cimalaka.

Setelah itu lanjut ke Waduk Jatigede untuk menikmati sejumlah objek wisatanya  seperti Panenjoan Jatigede, Dermaga Tegaljarong, Puncak Damar Waduk Jatigede, Tanjung Duriat, Pasir Cinta, dan Kampung Buricak Burinong.

Kalau Anda suka ber-paralayang (paragliding) bisa terbang tandom dari spot Batu Dua. Pilihan lain mencoba motorcross dan grasstrack di Sirkuit Pareugreug.

Jika semua itu dilakukan, TravelPlus  jamin, jalan-jalan Anda di Sumedang bakal berbuah lebih memuaskan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dedy & adji