. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 15 Januari 2021

Punya Strategi Majukan Kebudayaan, 10 Bupati Walikota Ini Bakal Terima Penghargaan AK-PWI Pusat 2021


Usai melakukan serangkaian tahap pemilihan, akhirnya Tim Juri Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) Pusat berhasil menetapkan 10 Bupati Walikota penerima AK-PWI Pusat 2021 dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di Jakarta.

"Masing-masing bupati walikota yang kami pilih ini memiliki strategi jitu, dalam memajukan kebudayaan daerahnya," ungkap akademisi sekaligus pelaku seni-budaya Nungki Kusumastuti selaku ketua Tim Juri AK-PWI Pusat 2021 dalam keterangan tertulis yang TravelPlus Indonesia terima di Jakarta, Jumat (15/1/2021).

Nungki mencontohkan saat pertanyaan bagaimana menghadapi gejala umum  bahwa kaum milenial kurang menyukai kebudayaan daerah diajukan ke setiap bupati walikota, bagian pelik ini kemudian dijawab para bupati walikota dengan strategi berbeda-beda dalam mengolah kekuatan dan warisan kekayaan masa lalu dengan cara-cara masa kini, termasuk penggunaan teknologi dunia maya.

"Dengan begitu, daerah tidak menerima pengaruh global begitu saja, tetapi turut mewarnainya," ujar Nungki mewakili suara anggota juri yang lain yaitu wartawan senior Ninok Leksono, pengamat seni budaya/penulis Agus Dermawan T, Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, dan wartawan senior kebudayaan/pelaku seni Yusuf Susilo Hartono.

Adapun serangkaian tahap pemilihan yang dilakukan Tim Juri AK-PWI Pusat 2021 mulai perencanaan hingga pembacaan dan penilaian berkas proposal dari berbagai daerah yang masuk ke panitia lebih dari 500 halaman, belum termasuk berbagai link yang ada.

Selain itu, Tim Juri juga menyimak video penyerta yang berdurasi total ratusan menit, melakukan verifikasi, hingga wawancara langsung via daring. Semua tahapan itu dalam rentang waktu Oktober 2020 sampai dengan Januari 2021.

Ke-10 penerima AK-PWI Pusat 2021 tersebut adalah Bupati Banggai, Sulawesi Tengah, Herwin Yatim, dengan proposal yang diajukan berjudul Pinasa: Gaya Hidup Kabupaten Banggai; Walikota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto (Sahitya Raksa Baraya : Solidaritas Saling Menjaga Antar Sesama Warga); Walikota Denpasar, Bali, IB Rai Dharma Wijaya Mantra (Denpasar Kreatif dan Berbudaya Derap Langkah Menuju Orange Economy); dan Bupati Majalengka, Jawa Barat, Karna Sobahi (Ngamumule Budaya, Ngawangun Majalengka Raharja), dan Walikota Mojokerto, Jawa Timur, Hj.Ika Puspitasari (Terwujudnya Kota Mojokerto yang Berdaya Saing, Mandiri, Adil Makmur, Sejahtera dan Bermartabat).


Selanjutnya Walikota Parepare, Sulawesi Selatan, M.Taufan Pawe (Parepare Kota Industri Tanpa Cerobong Asap Melalui Gerak Kebudayaan); Walikota Tegal, Jawa Tengah; H. Dedy Yon Supriyono (Kota Tegal dengan Jitak Jakwir Menuju Masyarakat yang Berdedikasi dan Bermartabat); Walikota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie (Budaya Leluhur: Kearifan Lokal dalam Melawan Pandemi Covid-19 di Kota Singkawang); Bupati Sumedang, Jawa Barat H. Dony Ahmad Munir (Memelihara Nilai-nilai Lama yang Baik, dan Menggali Nilai-nilai Baru yang Lebih Baik); dan Walikota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi dengan propsal bertajuk Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Makin Sejahtera.

Menurut Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, sekaligus Penanggungjawab HPN 2021, ke-10 bupati walikota tersebut berhak menerima trofi dan piagam pada puncak peringatan bersama Presiden Joko Widodo, tanggal 9 Februari 2021, yang akan digelar secara daring.

Lima Rekomendasi 

Belajar dari strategi dan kinerja kebudayaan para para bupati walikota ini, dengan menaruh pada konteks pemajuan kebudayaan daerah pada umumnya, menurut Ketua Pelaksana AK-PWI Pusat 2021 Yusuf Susilo Hartono (YSH), Tim Juri memberikan 5 rekomendasi kepada pemimpin daerah pada umumnya, dan pihak-pihak terkait, termasuk para milenial para pelaku seni budaya, dan para wartawan serta para pengelola media. 

Rekomendasi tersebut, pertama, masing-masing daerah (kabupaten/kota) perlu memiliki payung hukum formal yang memadai sebagai landasan formal gerak pemajuan kebudayaan berkelanjutan di tingkat lokal, sekaligus ujung tombak pemajuan kebudayaan nasional.

Berikutnya, dalam era kesejagatan nyata maupun maya, semua daerah harus memiliki strategi jitu dalam pewarisan dan pemasyarakatan aspek-aspek kebudayaan lokal kepada generasi milenial, agar kebudayaan lokal (sebagai bagian dari kebudayaan nasional) di daerah terus berkelanjutan.


Tak kalah penting, selain pengalokasian anggaran yang memadai, daerah perlu meningkatkan Sumber Daya Manusia Kebudayaan, infrastruktur nyata maupun infrastruktur maya (inovasi teknologi), program-program yang bermutu, jejaring nasional hingga internasional, agar kebudayaan lokal bisa turut mewarnai gerak laju kebudayaan global.

Kemudian, penciptaan baru bagi dinamika kebudayaan memang sebuah keniscayaan. Namun penciptaan baru dengan mengekspolitasi warisan budaya untuk kepentingan ekonomi, harus menghormati dan menyeimbangan dengan aspek-aspek lain yang tidak kalah penting bagi keberlangsungan kebudayaan lokal itu sendiri, baik sebagai identitas, pemilik hak cipta, kepentingan sosio kultural, hingga kepentingan religiusitas bagi daerah tertentu.

Rekomendasi terakhir atau kelima, sebagai pilar demokrasi keempat, media massa wajib mengawal tidak hanya bidang ekonomi dan politik, tapi juga aspek lain-lain termasuk kebudayaan.

Menurut YSH dalam konteks Indonesia sebagai negara super power dibidang kebudayaan, maka pers/media diharapkan memberi perhatian khusus terhadap informasi kebudayaan nasional, maupun kebudayaan daerah dengan berbagai platform yang ada.

"Khusus di daerah, diperlukan para wartawan yang memiliki kompetensi di bidang penulisan kebudayaan. Dengan media-media yang memiliki perhatian pada berita dan opini yang bermutu tentang kebudayaan," pungkas YSH.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:

1. Dari kiri ke kanan (1 - 9): Walikota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, Bupati Banggai Herwin Yatim, Walikota Singkawang Tjhai Cui Mie, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, Walikota Parepare HM Taufan Pawe, Bupati Majalengka H. Karna Sobahi, Walikota Denpasar IB Rai Darma Wijaya Mantra, Walikota Semarang Hendrar Prihadi &  Walikota Bogor Bima Arya,

2. Dari atas - bawah: 10. Walikota Tegal H. Dedi Yon Supriyono (atas, dok. tim juri) & Tim Juri AK-PWI Pusat 2021 Nungki Kusumastuti, Yusuf Susilo Hartono, Prof. Ninok Leksono & Agus Dermawan T. (foto: YSH)

3. Juri: Atal S. Depari (atas) & logo PWI Pusat (bawah). (foto: YSH)



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP