. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 18 Januari 2021

Sandi (Akhirnya) Ucapkan Belasungkawa Atas Sederet Bencana, Benarkah Agak Telat?


Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (Bang Sandi) akhirnya mengucapkan belasungkawa atas sederet bencana yang terjadi disejumlah daerah di Tanah Air.

Ucapan tersebut disampaikan Sandi lewat video berdurasi 1, 19 detik yang berisi suaranya yang diunggah di akun Instagram (IG) pribadinya @sandiunro, Senin (18/1/2021).

"Di awal tahun 2021 Indonesia kembali menghadapi serangkaian ujian: gempa di Lampung dan Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, longsor di Sumedang, banjir serta longsor di Manado, eruosi Gunung Merapi dan meletusnya Gunung Semeru," ucap Sandi diawal unggahannya setelah mengucapkan berbagai salam, termasuk salam sehat dan salam hormat.

"Kita semua berbelasungkawa. Turut berduka cita atas apa yang telah terjadi. Berharap yang terbaik dan semoga kita semua diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menjalani semua ini," lanjuts Sandi  seraya memohon semoga Allah SWT, Tuhan YME melindungi saudara-saudara kita di lokasi bencana dan memudahkan proses evakuasi, mempercepat penyembuhan, dan pemulihan.

Ucapan Sandi boleh dibilang agak telat. Menparekraf sebelumnya yakni Wishnutama justru lebih dulu mengucapkan duka cita itu lewat akun IG pribadinya @wishnutama pada Sabtu (16/1/2021).

Kenapa sampai ada yang menilai agak telat? Bukankah itu sudah bagus daripada tidak sama sekali memberi ucapan? Soalnya, biasanya Sandi cepat sekali bergerak, termasuk memberi ucapan belasungkawa, termasuk jika ada tokoh agama/ulama yang wafat. Hal itu bisa kita pantau dari unggahan di IG-nya.

TravelPlus Indonesia memperkirakan karena ada dua hal, pertama Sandi tengah fokus dengan kunjungan kerja (kunker)-nya ke 5 destinasi super prioritas (baru Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika yang dikunjungi), ditambah lagi dia sangat aktif menemui sejumlah orang/pihak untuk bersilaturahim sekaligus berkolaborasi, berdiskusi serta meminta saran dan masukan.

Kedua, bisa jadi Sandi belum tahu benar bahwa Kemenparekraf punya crisis center bahkan ada Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Henky Manurung (mudah-mudahan perkiraan kedua ini tidak benar).

Sebelumnya, ketika masih bernama Kemenpar, tepatnya Desember 2018, kementerian ini sudah punya buku SOP Pengelolaan Krisis Kepariwisataan: Aktivasi Tourism Crisis Center (TCC).

Ketika itu menterinya Arief Yahya dan sekretaris kementeriannya masih Ukus Kuswara (kini almarhum).

Buku itu merupakan salah satu bentuk komitmen Kemenpar dalam membangun pariwisata berkelanjutan.

Buku tersebut disusun dengan mengacu pada sejumlah pedoman penanganan bencana, komunikasi krisis, serta praktik penanganan krisis kepariwisataan oleh Kemenpar bersama pemangku kepentingan terkait.

Adapun batasan kerja SOP ini adalah
pada aktivasi TCC sejak masa tanggap darurat hingga penonaktifannya pada masa pemulihan pasca-krisis.

Kata Ukus Kuswara (ketika itu), SOP ini merupakan langkah awal dari penyusunan SOP yang lebih luas
dengan melibatkan pemangku kepentingan lain di tingkat regional
dan nasional.

Ukus berharap seluruh personel Kemenpar diharapkan memahami perannya dalam SOP ini dan terus meningkatkan kompetensinya dalam kerangka krisis kepariwisataan.

"SOP ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dan pengelola pariwisata di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk menyusun SOP serupa dalam upaya penanganan
dampak krisis kepariwisataan dan menjaga ekosistem pariwisata
Indonesia yang kondusif," harap Ukus saat itu.

Saat Kementerian ini kembali menjadi Kemenparekraf dan dipimpin Wishnutama, TCC diaktifkan dengan nama Pusat Krisis Terintegrasi (PKT) sebagai jalur komunikasi dan edukasi bagi masyarakat untuk menekan dampak Covid-19 bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).

PKT tersebut juga bertugas mendata informasi industri pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif yang terdampak Covid-19 di seluruh daerah di Tanah Air.


Kini di era Sandi, Crisis Center Management, TCC, PKT atau apapun namanya itu semestinya kembali diaktifkan, bukan hanya menangani hal-hal terkait dampak pandemi, pun sederet bencana yang terjadi di negeri ini.

Jangan karena daerah yang tertimpa bencana itu bukan destinasi prioritas apalagi super prioritas kemudian seperti disisihkan. Jangan karena daerah yang tertimpa petaka itu bukan daerah pendulang wisatawan nusantara (wisnus) apalagi wisatawan mancanegara (wisman) lalu seperti dikesampingkan.

Perlu digarisbawahi, apapun status daerah bencana itu, mau dia destinasi berkelas lokal/provinsi (dominan diminati wisatawan lokal), nasional (dikunjungi wisnus antar-provinsi) ataupun bertaraf internasional (jadi tujuan wisata baik wisnus maupun wisman) tetap harus diperhatikan dengan serius.

Kenapa? Karena pertama, mereka yang menjadi korban, baik kehilangan harta benda bahkan nyawa maupun yang terdampak bencana adalah bangsa kita sendiri (apapun statusnya/profesinya, keyakinan/agamanya, dan suku/budayanya).

Kedua, setiap daerah yang dihantam bencana itu baik skala kecamatan, kabupaten atau bahkan provinsi sudah pasti memiliki sejumlah daya tarik (baik itu bermacam objek wisata, budaya, ekraf, atraksi, dan lainnya). Oleh karenanya harus diperhatikan.

Bagaimana caranya? Minimal cepat memberi ucapan turut berduka cita secara resmi lewat IG dll, mengumpulkan data sesegera mungkin dari pemberitaan ragam media, pihak-pihak terkait yang mengurus kebencanaan, meredam pemberitaan masif terkait bencana yang merugikan sektor Parekraf dengan tulisan-tulisan kreatif seperti yang selama ini TravelPlus lakukan, dan memberi bantuan terutama yang menyangkut pemulihan sektor Parekraf di daerah tertimpa bencana tersebut.

Semua itu, tak lain tak bukan supaya ekosistem pariwisata Indonesia secara keseluruhan tetap kondusif.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@sandiuno

Captions: 
1. Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
2. Saat Sandi Kunker ke DSP Mandalika, Lombok, NTB.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP