. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 09 Januari 2021

Pulau Laki itu Dulu Ada Resort-nya dan Katanya Seram


Nama Pulau Laki mendadak mendunia gara-gara pemberitaan terkait Pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang dikabarkan jatuh di sekitar perairannya, Sabtu (9/1/2021).

Informasi jatuhnya pesawat berpenumpang naas itu bukan hanya tersiar di media online serta media sosial pun di sejumlah WAG forum wartawan dan lainnya.

Mendapat kabar yang serentak menjamur itu, TravelPlus Indonesia berucap turut berduka atas musibah transportasi udara satu ini dan seperti biasa tak mau menyebarluaskan broadcast (BC) terkait kecelakaan itu.

Seperti biasa pula, TravelPlus selalu melihat dari sisi pariwisata atas setiap  bencana maupun kecelakaan yang terjadi di negeri ini, sejak dulu.

TravelPlus segera menghubungi beberapa rekan yang bekerja di Balai Taman Nasional (TN) Kepulauan Seribu yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Taman Arkeologi Onrust yang meliputi Pulau Onrust, Cipir, dan Kelor dibawah Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Sayangnya, teman-teman yang TravelPlus hubungi antara lain Yohanes Budoyo, Rosadi, dan Ridwan Saide belum pernah berkunjung ke Pulau Laki.

Untungnya, rekan Rosadi yang bernama Nanang mengaku sering ke perairan Pulau Laki untuk menembak aneka ikan laut.

Menurut Nanang yang terakhir kali ke perairan Pulau Laki tahun lalu, Pulau Laki itu masuk wilayah Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, dan tidak termasuk dalam kawasan TN Kepulauan Seribu.

Pulau Laki itu, lanjut pria dari Pulau Untung Jawa ini, merupakan pulau tanpa penduduk alias tak berpenghuni. "Dulunya ada resort namun ditinggalkan pemiliknya kemudian menjadi pulau kosong dan gak ada aktivitas pengunjung lagi dari tahun 90-an," jelasnya.

Satu hal lagi yang cukup mengejutkan, Pulau Laki itu kata Nanang dianggap menyeramkan oleh masyarakat. "Banyak kisah seram dan penuh misteri di pulau itu, dan panjang kalau diceritakan," terangnya.

Pulau Laki, sambungnya, juga memiliki pantai dan hutan bakau atau mangrove. Namun sejak menjadi pulau kosong, pantainya tidak terawat.

"Bangunan resort-nya masih ada tapi udah gak kerawat. Dermaganya juga begitu udah rusak," ungkap Nanang lagi.

Nanang mengaku ke perairan Pulau Laki hanya untuk menembak ikan. Jenis ikan yang selama ini berhasil ditembak antara lain kakap, pari, dan talang.

Alat yang dipakai untuk menembak ikan adalah speargun. "Saya nembak ikan sambil menyelam pakai snorkel dan masker," terangnya.

Hasil ikan tembakannya kalau banyak kadang dijual ke warga, dan atau cuma buat makan keluarga.

"Harga ikan tergantung dari jenis ikannya, sekitar 30 ribu ke atas per kilogramnya," ungkapnya.

Meskipun sering menembak ikan di perairan Pulau Laki, Nanang mengaku tidak pernah mampir ke daratan pulau tersebut apalagi bermalam di sana.

"Saya gak pernah nginep, dan gak berani naek ke daratan pulaunya. Paling dipinggirannya aja," akunya seraya menambahkan kalau Pulau Laki dari daratan Jakarta, paling dekat dijangkau dari Rawasaban, Banten sekitar satu jam dengan kapal motor.

Sayangnya ketika TravelPlus menanyakan apakah punya foto saat menembak ikan di perairan Pulau Laki atau foto suasana pantai, dermaga atau bangunan resort-nya, Nanang mengaku tidak memiliki.

"Gak punya foto-fotonya bang, saya gak pernah bawa HP kalau lagi menembak ikan di sana," pungkasnya.

Informasi dari sumber lain menyebut kalau Pulau Laki berada di perbatasan Pulau Tidung dan Pulau Lancang. Di dekatnya terdapat Pulau Laki Kecil dan Pulau Laki Besar.

Ada yang menyebut luas Pulau Laki sekitar 30 hektare yang dikelilingi pantai berpasir putih.

Data lain menyebut di Pulau Laki ada  prasasti peresmian Fadent Laki Resorts tanggal 22 Oktober 1988 yang ditandatangani oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Menparpostel) Soesilo Soedarman. Luas resort tersebut kabarnya 14,25 hektare dan pemiliknya PT Fadent Gemara Scorpio.

Di dalamnya juga terdapat sejumlah tempat penginapan, kolam renang air tawar, dan jogging track sepanjang 5 Km yang mengelilingi pulau (mungkin ini  fasilitas resort yang dimaksud Nanang).

Kondisi perairan di Pulau Laki terbilang tenang sehingga banyak juga warga yang datang untuk memancing.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@beny_0209

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP