. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 30 Januari 2021

Paus Ditemukan Mati di Perairan Liang, Balai TN Bunaken Sukses Evakuasi Bangkainya


Tim patroli Smart Resort Bunaken dari Balai Taman Nasional (TN) Bunaken, Sulawesi Utara berhasil mengevakuasi bangkai Paus atau Lodan yang tidak dikatakan jenisnya dari Perairan Pantai Liang Bunaken ke lokasi yang jauh dan aman, Jumat (29/1/2021) sore.

"Karena bangkai Paus ini sudah membusuk dan hancur, kami tidak  bisa melakukan identifikasi Paus janis apa serta berapa panjang, berat, dan tingginya," terang Kepala Balai TN Bunaken, Genman Hasibuan @genmanhasibuan kepada TravelPlus Indonesia @adjitropis, Sabtu (30/1/2021).

Untuk mengantisipasi bau yang terus menyengat, lanjut Genman, tim patroli Smart Resort Bunaken segera mengevakuasinya dengan kapal patroli wisata yang ada di Pulau Bunaken.

"Bangkainya dipindahkan ke perairan Alung Banua yang lokasinya jauh dari pemukiman karena baunya menyengat dan untuk menghindari risiko penyakit," jelasnya.

Supaya tidak hanyut kemana-mana, bangkai Paus tersebut dimasukan ke dalam hutan mangrove. "Lalu diikat untuk menghindari terbawa arus," tambah Genman lagi seraya menambahkan tim evakuasi dari Balai TN Bunaken berjumlah 8 orang, dibantu Kepolisian Sektor Bunaken Kepulauan dan Babinsa Bunaken.

Pemindahan bangkai Paus tersebut berlangsung sore hari, mulai pukul 17.15 WITA setelah tercium bau menyengat dan kebetulan di saat itu air laut sedang pasang tinggi.

"Proses jalannya evakuasi memakan waktu 1 jam, berhubung air laut pasang, jadi memudahkah pemidahannya," ungkap Genman.

Informasi pengevakuasian bangkai Paus tersebut kemudian diunggah admin akun resmi Instagram (IG) Balai TN Bunaken @tamannasionalbunaken hari ini, berupa satu foto dengan keterangan (captions) berjudul: Penemuan Bangkai Paus Terdampar di Perairan Liang Pulau Bunaken.

Di unggahan tersebut, adminnya juga menjelaskan kalau Paus terdampar di dalam maupun di dekat kawasan TN Bunaken bukan kali ini terjadi.

Berdasarkan catatan Balai TN Bunaken, sebelumnya satu Paus terdampar di perairan Tombariri pada tahun 2014 di luar kawasan TN Bunaken bagian Selatan, berjenis Sperm Whale (Physeter macrocephalus). Ketika itu berhasil diidentifikasi, ukurannya memiliki panjang sekitar 12 meter, lebar 2, dan tinggi berkisar 2 meter.

Satu lagi Paus Kepala Melon (Peponocephala electra) atau Electra dolphin. Spesies lumba-lumba yang kerap digolongkan sebagai ‘blackfish’ ini berukuran panjang sekitar 2,7 meter dengan berat 210 Kg. Ditemukan terdampar di dalam kawasan TN Bunaken, tepatnya di perairan Kumu, SPTN Wilayah II pada tanggal 2 Desember 2018.


Balai TN Bunaken juga mencatat, ada beberapa jenis Paus yang merupakan kelompok mamalia di lautan yang kerap melintas di perairan kawasan, antara lain Sperm Whale - Paus Biru (Physeter macrocephalus), Dwarf Sperm Whale - Paus Sperma Kate (Kogia simus), Short Finned Pilit Whale - Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus), Melon Headed Whale - Paus Kepala Melon (Peponocephala electra), Killer Whale - Paus Pembunuh (Orincus orca), dan Pygmy Killer Whale - Paus Pembunuh Kate (Feresa attenuate).

Kata Genman pihaknya selalu melakukan pemantauan secara rutin untuk melihat situasi terkini kawasan.

"Mengingat terbatasnya petugas dibanding luas wilayah kerjanya, ke depan kita akan upayakan kerjasama dengan masyarakat nelayan setempat untuk memantau keberadaan Paus dan lumba-lumba di TN Bunaken sehingga tetap aman dan tidak terganggu," pungkasnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@tamannasionalbunaken


Read more...

Jumat, 29 Januari 2021

Jelang Hari Primata, Yuk Intip Habitatnya di Sejumlah Kawasan Konservasi


Hari Primata Indonesia diperingati setiap tanggal 30 Januari. Kabarnya, hari spesial ini dicetuskan pada 2014 dilatarbelakangi keprihatinan maraknya perdagangan ilegal primata Indonesia.

Primata dalam catatan Wikipedia adalah mamalia yang menjadi anggota ordo biologi Primates. Di dalam ordo ini termasuk lemur, tarsius, monyet, kera, dan juga manusia. Kata ini berasal dari kata Bahasa Latin primates yang berarti “yang pertama, terbaik, mulia”.

Buku encyclopedia animals, Dorling Kindersley Limited, 2005, primate diterjemahkan sebagai mamalia tangkas dan cerdas, yang hidup terutama di pepohonan hutan tropis. Primata adalah mamalia pemilik otak terbesar bila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.

Indonesia sendiri juga dikabarkan memiliki kurang lebih 40 jenis primata, dari lebih 200 jenis primata yang terdapat di dunia, artinya hampir 25 % primata dunia terdapat di Indonesia dan 24 jenis di antaranya merupakan satwa endemik yang hanya hidup di negeri ini.

Beberapa jenis primata Indonesia, bisa dilihat di sejumlah kawasan konservasi baik berstatus taman nasional (TN), taman wisata alam (TWA) maupun cagar alam (CA) sebagai rumahnya.

Di TN Gunung Merbabu misalnya, ada primata antara lain Rek-rekan (Presbytis fredericae); TN Gunung Gede Pangrango ada Owa Jawa (Hylobates moloch) atau silvery gibbon atau javan gibbon, Surili (Presbystis comata) atau grizzled leaf monkey, dan Lutung Jawa (Trachypitheus auretus) atau javan leaf monkey.

Begitu pula di TN Ujung Kulon ada Owa Jawa dan Surili. Sedangkan di CA Pananjung Pangandaran ada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).

Sementara itu di TN Sebangau ada Bekantan (Nasalis larvatus) atau “Monyet Belanda” dan Beruk (Macaca nemestrina) atau dalam Bahasa Inggris southern pigtail macaque atau bahasa lokalnya Bakei Buntut Pendek (Bangkui). 

Bekantan juga bisa dilihat di TN Kutai dan TN Tanjung Puting. Sedangkan TN Puting juga menjadi salah satu rumah utama bagi Orangutan Kalimantan.

Lain lagi di TN Siberut ada 4 satwa endemik Mentawai yaitu Bokkoi atau Macaca siberu, Bilou (Hylobates klossii) siamang kerdil, Simakobu alias monyet ekor babi (Simias concolor), dan Joja atau Lutung Mentawai (Presbytis potenziani).

Di TWA Saibi Sarabua, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan
Mentawai juga ada Bilou, Bokkoi, Simakobu, dan Joja.

Di Sulawesi, tepatnya di TWA Batu Putih, Tangkoko, Bitung, Sulawesi Utara ada Yaki (Macaca nigra) alias monyet hitam Sulawesi yang berjambul ala punk dan pantat berwarna merah serta Tarsius--primata terkecil di dunia dengan panjang tubuh maksimal 10 Cm, bermata besar, dan kepalanya dapat berputar 180 derajat.


Kenali Primata Lewat Webinar

Dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia tahun ini, Lutung Forum Studi Primata mengadakan webinar bertajuk "Mengenal Primata Indonesia yang Tersembunyi".

Webinar yang akan digelar Sabtu, 30 Januari 2021 pukul 08.30 WIB sampai dengan selesai di platform Zoom ini menghadirkan 4 orang pemateri, seorang moderator, dan seorang pemandu acara.

Keempat pematerinya adalah Prof. Dr. Jatna Supriatna dari RCCC UI,  Moh Arif Rifqi (YKAN-PERHAPPI), Dr. Rizaldi (Dosen Fakultas MIPA Universitas Andalas), dan Dr. Ir. Moh Haryono (Kasubdit Sumber Daya Genetik KKH-KSDAE).

Moderstornya Dr. Sri Suci Utami Atmoko (Dosen Fakultas Biologi & Ketua Pusat Riset Primata UNAS) dan pembawa acaranya Annisa Putri Pangeran (Anggota Lutung FSP).

Webinar ini terbuka untuk umum dan gratis. Selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat seputar primata Indonesia, tiap peserta webinar juga akan memperoleh E- Sertifikat.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:

1. Orangutan, Bekantan, dan Beruk. (foto: adji, dok. @tntanjungputing & @tn.sebangau)

2. Fliyer webinar Mengenal Primata Indonesia yang Tersembunyi. (dok. @lutung_fsp)

Read more...

Kamis, 28 Januari 2021

Selama Mbabar Alit, Kaldera Tengger Kembali Bebas Kendaraan Bermotor


Kawasan Kaldera Tengger di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur pada Jumat 29 Januari 2021 kembali bebas kendaraaan bermotor. Pasalnya akan ada pelaksanaan Mbabar Alit, bagian dari tradisi Wulan Kepitu.

Hal itu diutarakan Plt. Kepala Balai Besar TNBTS R. Agus Budi Santosa kepada TravelPlus Indonesia, dan informasi tersebut sebelumnya juga tertera dalam siaran pers terkait yang ditandatanganinya tanggal 6 Januari 2021 lalu.

"Benar, Kaldera Tengger akan bebas kendaraan bermotor lagi, Jumat 29 Januari 2021 mulai pukul 00.01 sampai dengan 23.59 WIB," terangnya.

Apapun jenis kendaraan bermotor tidak diperkenankan masuk ke Kaldera Tengger/Bromo dan sekitarnya.

Adapun batas kendaraan bermotor  hanya sampai Pintu Masuk Coban Trisula Kabupaten Malang dan pintu masuk Senduro, Kabupaten Lumajang di Savana Teletubies.

Lalu sampai pintu masuk Cemorolawang di Bungkah Kabupaten Probolinggo dan Pintu masuk Resort Gunung Penanjakan Wonokitri di Bungkah Kabupaten Pasuruan.

"Aktivitas wisata di lokasi tersebut tetap diperkenankan dengan menggunakan kuda namun kudanya wajib menggunakan kantong kotoran kuda. Bisa juga dengan sepeda, tandu, dan berjalan kaki," terang Agus.

Untuk kepentingan Dinas Pemerintahan yang bersifat kegawatdaruratan (emergency rescue) dan patroli pemantauan kawasan dapat menggunakan kendaraan bermotor.

Selama kebijakan diterapkan, lanjut Agus, akan dilakukan pengamanan bersama di pintu-pintu masuk sebagaimana tersebut di atas dengan dukungan personil dari Balai Besar TNBTS dan Mitra Balai Besar TNBTS.

Sebelumnya, sambung Agus, Kaldera Tengger juga dibebaskan dari kendaraan bermotor pada saat Megeng tanggal 13 Januari 2021 mulai pukul 00.01 hingga 23.59 WIB.

Menurut Agus Kaldera Tengger selama pelaksanaan Wulan Kepitu tahun ini disepakati bebas kendaraan bermotor hanya selama 3 hari yaitu saat Megeng (sudah dilaksanakan), lalu Mbabar Alit (besok), dan satu lagi pada saat Mbabar Ageng tanggal 12 Februari 2021 mulai pukul 00.01 - 23.59 WIB.

Kesepakatan tersebut sesuai hasil rapat secata luring di Aula Balai Besar TNBTS tanggal 6 Januari lalu.

Selain dari Balai Besar TNBTS, rapat tersebut juga dihadiri Camat Tosari, Koramil Tosari, Koramil Sukapura, Kapolsek Tosari, Kades Wonokitri, Jeep Tumpang dan Penanjakan, Saver, Pokdarwis Wonokitri, dan PKL Penanjakan.

Sementara peserta rapat yang hadir secara daring di Zoom Meeting selain dari Balai Besar TNBTS, juga ada Supoyo selaku sesepuh tokoh masyarakat Tengger, perwakilan Instansi terkait, Forum Sahabat Gunung, Perwakilan Pelaku Jasa Wisata TNBTS, dan mitra terkait lainnya.

Kata Agus, para pihak yang hadir dalam rapat berkewajiban untuk melaksanakan dan mensosialisasikan kesepakatan rapat kepada khalayak/masyarakat umum.

Sebagai informasi Megeng, Mbabar Alit, dan Mbabar Ageng merupakan rangkaian dari Wulan Kepitu yang dilakukan masyarakat Tengger setiap tahun.


Wulan Kepitu
dalam kalender Tengger merupakan bulan yang disucikan atau megengan wulan kepitu oleh sesepuh/tokoh masyarakat Tengger.

Di bulan Kepitu ini para sesepuh Tengger biasa melakukan laku puasa mutih yang bertujuan untuk menahan perilaku keduniawian dan lebih mendeketkan diri pada Tuhan yang Maha Esa.

Oleh karena itu untuk menghormati atau tidak menganggu pelaksanaan  kearifan lokal tersebut, selama sebulan pelaksanan Wulan Kepitu, kawasan Kaldera Tengger dibebaskan dari kendaraan bermotor setiap tahun.

Namun mengingat penutupan wisata Bromo pada masa pandemi Covid-19 ini berdampak signifikan pada ekonomi sosial masyarakat yang bergantung pada sektor wisata, maka untuk tahun 2021 ini, Kaldera Tengger bebas kendaraan bermotor disepakati hanya dilaksanakan selama 3 hari sebagaimana diterangkan di atas.

"Wulan Kepitu merupakan salah satu implementasi 10 cara baru pengelolaan kawasan konservasi yaitu penghormatan terhadap adat/budaya (kearifan lokal) masyarakat Tengger sekaligus merupakan momentum untuk memulihkan (recovery) ekosistem kawasan Bromo dan sekitarnya," pungkas Agus Budi Santoso.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Suasana Kaldera Tengger yang bebas kendaraan bermotor saat pelaksanaan Megeng, bagian dari Wulan Kepitu, 13 Januari 2021. (foto: dok bbtnbts). 

2. Informasi Kaldera Tengger Bebas Kendaraan Bermotor diunggah Plt. Kepala Balai Besar TNBTS R. Agus Budi Santosa di IG-nya @ragusbudisantosa.



Read more...

Berwisata Saat Pandemi Bareng Sabda Travel, Ini Sederet Kelebihannya


Kehadiran biro perjalanan wisata (BPW) atau travel agent jelas sangat dibutuhkan calon wisatawan, terlebih di masa pandemi. 

BPW yang berpengalaman dan paham bagaimana membawa wisatawan baik untuk umroh murni maupun umroh plus wisata dan lainnya di era pandemi, tentu jadi idaman banyak orang.

Salah satu BPW yang memenuhi kedua kriteria itu adalah Sabda Travel @sabdatravelservices, dengan akun Facebook: sabdaumroh dan Fan page: sabda travel services.


BPW yang bernomor izin PPIU : 758/2017 dan berada dibawah PT. Sabda Mandiri Wisata ini punya visi dan misi yang bagus serta berkomitmen menjadi suatu perusahaan kepercayaan untuk melayani para wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata.

Adapun visi Sabda Travel, mengantarkan jamaah mencapai ibadah umrah/haji yang mabrur, membangun kemitraan yang adil, mengembangkan silaturahim, dan kenyamanan beribadah.

Sementara itu visinya, mendukung kemantapan calon jamaah untuk menunaikan ibadah umrah/haji secara benar dan sempurna untuk mencapai ibadah yang mabrur.

Visi lainnya, memberikan pelayanan yang amanah, mengembangkan karyawan profesional amanah untuk melayani jamaah secara profesional, mengembangkan ukhuwah islamiah, silaturahim, dan ta'awanh'alal birri wa taqwa untuk mencapai kehidupan yang rahmatan lil'alamiin.


"Kami pun punya bermacam produk Umroh, Haji, Visa dan Travel Insurance, Tiket Domestik dan Internasional, Hotel Reservation, dan Inbound serta Outbound Tours Land Arrangement," terang Januar Setyadi selaku Direktur Sabda Travel kepada tim Perona.id, Kamis (28/1/2021) yang kemudian diracik TravelPlus Indonesia.

Kelebihan lainnya, Sabda Travel juga memiliki T-Lounge yaitu tempat mewah dan elegan yang dirancang dengan estetika desain yang sempurna yang diresmikan pada tahun 2018, yang terletak di tengah pusat bisnis dan perkantoran yang beralamat di Office 88 Kota Casablanca, Jakarta.

"T-Lounge kami berfasilitas memadai untuk kenyamanan para tamu yang datang. T-Lounge ini juga berfungsi sebagai venue manasik umrah khususnya, maupun keperluan lainnya yang berkaitan dengan aktivitas kantor, launching produk maupun untuk meeting," ujar Januar.

Menariknya lagi, Sabda Travel juga memiliki program spesial bagi WNI yang mempunyai viewer/follower Instagram (IG)-nya di atas 5 juta sebagai bagian dari program untuk membangkitkan semangat pelaku pariwisata. "Setiap WNI yang punya IG dengan follower di atas 5 juta akan kami berangkatkan free ke Turki, syarat dan ketentuan berlaku," ungkapnya.

BPW yang ber-moto “Your Truly Travel Partner” ini sejak 21 Juli 2020 telah memberangkatkan wisatawan ke Turki dengan jadual keberangkatan seminggu 1-2 kali.

"Dalam waktu dekat ini, kami juga akan memberangkatkan para peminat Sabda Travel ke Turki pada tanggal 30 Januari serta tanggal 6, 11, dan 12 Februari 2021," terangnya.


Mengenai protokol kesehatan (prokes) Covid-19, sambung Januar, sudah pasti diindahkan Sabda Travel dalam menjual produk dan saat menjalankan program-program turnya.

"Kami siapkan safety kits berupa masker dan handsanitizer. Saat di lapangan kami selalu imbau wisatawan untuk menjaga prokes," jelasnya lagi.

Bukan cuma itu setelah wisatawan pulang ke Tanah Air wajib dikarantina. "Free alias tidak dikenakan biaya tambahan bagi WNI. Yang dikenakan biaya itu WNA sesuai surat edaran dari Gugus Tugas," pungkas Januar.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.sabda travel

Captions:
1-4. Direktur Sabda Travel Januar Setyadi bersama peminat travel agent-nya.

Read more...

Rabu, 27 Januari 2021

Ini Tiga Pemohonan Sawahlunto Terkait WTBOS Kepada KemenkoPMK


Terkait percepatan Pembentukan Badan Pengelola Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), Pemerintah Kota Sawahlunto menyampaikan tiga permohonan kepada Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KemenkoPMK). 

Ketiga permohonon ini terdapat dalam materi paparan Walikota (Wako) Sawahlunto Deri Asta yang TravelPlus Indonesia peroleh dari Rahmat Gino Sea Games, Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman dari Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto.

Rahmat Gino turut mendampingi Deri Asta bersama Kepala Dinas Kebudayan (Disbud) Kota Sawahlunto, Halomoan bertemu dengan KemenkoPMK.

Pertemuan dengan KemenkoPMK berlangsung di Ruang Rapat Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan KemenkoPMK, Jl. Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/1/ 2021).

Adapun bunyi ketiga permohonan dalam materi paparan Deri Asta yang pertama, memohon dukungan dan fasilitasi Pembentukan Badan Pengelola, minimal terdapat salah satu Kantor Pengelola WTBOS seperti Situs Warisan Dunia Borobudur dengan 3 pengelolaan: UPT Kemendikbud Balai Konservasi (Borobudur) atau Badan Otorita Pengelola, atau BUMN (PT. Taman Wisata Candi).

Isi permohonan kedua, pendampingan dan dukungan kepada Komunitas Masyarakat guns meningkatan
eterlibatan dan peran aktif dalam
pelestarian warisan dunia WTBOS.

Permohonan terakhir atau ketiga, memohon fasilitasi koordinasi dalam rangka dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat untuk peningkatan kualitas dan penataan area khususnya Kawasan Kota Lama Sawahlunto.

Dalam materi paparan Wako Sawahlunto juga diterangkan dengan belum terbentuknya Kantor/Struktur Pengelola secara nasional maupun provinsi, maka secara Tugas Pokok dan Fungsi masih merujuk kepada Pengelolaan Cagar Budaya Kota Sawahlunto (Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman), dan Walikota Sawahlunto.

Membentuk Tim Pengelola yang terdiri Upt Kemendikbud Wilayah Kerja Sumatera Barat (BPCB dan BPNB), OPD Pemko Sawahlunto, dan Pemilik Aset (PT. Bukit Asam, Divre II PT. KAI, PT. Pegadaian, Balai Teknik KA Kementerian Perhubungan, BDTBT Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kejaksaan Negeri, Pengadilan
Negeri, Yayasan Prayoga, Pemerintah Kota Sawahlunto, dan masyarakat).

Menurut Rahmat Gino pertemuan yang dipimpin oleh Asisten Deputi Warisan Budaya, KemenkoPMK Moly Prabawaty menyimpulkan sekurangnya dua  kesepakatan.

Pertama, mendorong Gubernur bersama 7 Kepala Daerah WTBOS untuk melakukan koordinasi pembentukan badan pengelola sekaligus pemenuhan 3 catatan sidang komite terkait pariwisata berkelanjutan, dan pengecualian tambang, serta migitasi bencana area WTBOS ke Kemenko Maritim dan Investasi.

Kedua, melakukan audiensi ke Mendikbud untuk pendirian kantor unit WTBOS dibawah Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat.

"Pertemuan pertama dengan KemenkoPMK secara offline ini penuh semangat dan kehangatan dimana secara serius membahas strategi dan solusi dalam implementasi Management Plan sekaligus Pemenuhan Catatan Sidang Komite Warisan Dunia ke-43," terang Rahmat Gino.

Usai pertemuan, lanjutnya, Wako Deri Asta memberikan cinderamata kain tenun songket Silungkang kepada Moly.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.disbud kota pariaman

Captions:
1. Rahmat Gino, Halomoan, Deri Asta, Moly, Anton Kemendibud, dan 2 Kasi-nya Moly foto bersama sambil salam situs warisan dunia WTBOS.
2. Wako Deri Asta berikan kain tenun songket Silungkang kepada Asisten Deputi Warisan Budaya, KemenkoPMK Moly Prabawaty.


Read more...

Punya 65 Homestay, Ini Upaya Kota Sawahlunto Bertahan dari Badai Pandemi


Sawahlunto sampai hari ini memiliki 65 homestay. Supaya tetap bertahan dari hempasan badai pandemi Covid-19, asosiasi dan pemilik homestay di kota wisata tambang yang berbudaya di Sumatera Barat (Sumbar) ini punya berbagai upaya.

"Benar Mas Adji, homestay di Sawahlunto yang terdaftar di asosiasi kami ada 65, yang aktif ada 43 homestay," terang Kamsri Benty selaku Ketua Asosiasi Homestay Sawahlunto (AHS) kepada TravelPlus Indonesia, Rabu (27/1/2021).

Buk Ben sapaan akrab Kamsri Benty membenarkan pula kalau badai pandemi Covid-19 telah mengakibatkan berkurangnya kunjungan tamu domestik baik itu wisatawan lokal (dari kota/kabupaten lain di Sumbar) dan wisatawan nusantara (wisnus) dari luar Sumbar, pun wisatawan mancanegara (wisman) ke sejumlah homestay yang tergabung dalam AHS.


"Penurunan kunjungan wisatawannya sampai mencapai lebih kurang 70%," ungkap ibu 3 anak sekaligus nenek 4 cucu yang baru saja menerima penghargaan sebagai Penggerak Pariwisata Sawahlunto khususnya sektor Homestay dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sawahlunto yang diserahkan langsung Walikota Sawahlunto Deri Asta.

Supaya tetap bertahan dari hempasan pandemi, lanjut Buk Ben, pihaknya melakukan berbagai upaya, antara lain beradaptasi dengan perubahan akibat pandemi.

Misalnya dengan tetap menjalani aktivitas namun menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.


"Alhamdulillah selama pandemi, wisnus tetap ada. Kami tetap buka homestay dengan mengikuti prokes yg diwajibkan," jelas salah satu inisiator terbentuknya Asosiasi Homestay Sumbar ini.

Pihaknya, sambung Buk Ben, juga menjalin kerjasama pemasaran melalui pasar digital atau market place dengan tour travel, traveloka, booking.com dan lain sebagainya.

Selain itu, AHS berupaya terus mencari berbagai bantuan untuk peningkatan fasilitas yang berasal dari pemerintah pusat maupun daerah.

Tahun 2020 homestay Sawahlunto lolos dalam seleksi penerima dana Bantuin Insentif Pemerintah (BIP) dalam hal ini dari Kemenparekraf sebesar 170 juta  Rupiah.

"Kami berhasil lolos menjadi penerima bantuan dari 8.840 pengusul se-Indonesia dan AHS merupakan satu-satunya asosiasi di Sumbar yang mendapat kesempatan untuk menerima bantuan dana BIP tersebut," terang penerima penghargaan sebagai salah satu dari Terbaik 5 Penggiat/Penggerak Pariwisata tingkat Sumbar pada ajang GIPI award belum lama ini.


Berdasarkan data kunjungan AHS, homestay yang ramai dikunjungi wisatawan untuk bermalam terutama homestay-homestay di Kampung Sugar yang berada di kawasan Kota Tua Sawahlunto.

Kata Buk Ben harga kamar setiap homestay di Sawahlunto ditetapkan AHS bersama pemilik homestay sesuai dengan klasifikasinya yakni AC dan Non AC Tipe A atau Tipe B.

"Harga tertinggi Rp 350 ribu dan terendah Rp 200 ribu per malam," ungkapnya.

Buk Ben mencatat Kota Sawahlunto petama kali memiliki homestay pada    tahun 2010. "Ada 5 homestay yang pertama berdiri ketika itu yaitu Homestay Cendana, Wamilda, Syamsi Nurdin, Guspriadi, dan Homestay Sanusi. Lalu bertambah setiap tahunnya sampai puluhan jumlahnya sampai sekarang" bebernya.

Menariknya, dari puluhan homestay di kota tambang yang kemudian bertransformasi menjadi kota wisata ini ada yang benar-benar asli rumah gadang, rumah adat Minang.

"Namanya Sage II Homestay yang berlokasi di kawasan Puncak Polan Aur Mulyo Sawahlunto yang berkapasitas 15 sampai dengan 20 orang. Pemiliknya bernama Godean Amri J," terang pendiri Sanggar Seni Budaya Parmato Hitam ini.


Sebelum badai pandemi Covid-19 menyerang Tanah Air termasuk Kota Sawahlunto, peminat homestay di Sawahlunto bukan hanya wisatawan lokal dan wisnus, pun wisman dari beberapa negara.

Menurut Buk Ben kunjungan wisman ke sejumlah homestay meningkat ketika Sawahlunto dianugerahi penghargaan dari UNESCO.

"Wisman yang pernah datang dan menginap di beberapa homestay di Sawahlunto antara lain berasal dari Belanda, Amerika, Perancis, Belgia, Jerman, Malaysia, Filipina, Hongkong, Inggris, dan Jepang," pungkasnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. @homestaysawahlunto & @rumahibu.homestay

Captions:
1. Para pemilik homestay di Kota Sawahlunto.
2. Suasana Oma Homestay.                        3. Wisnus yang inap di Homestay Rumah Ibu.                                                                  4. Suasana Homestay Maimun.                5. Wisman yang inap di Cendana Homestay sebelum pandemi Covid-19.


Read more...

Selasa, 26 Januari 2021

Sawahlunto Beri Penghargaan Buat Sang Penggerak Pariwisata Sektor Homestay


Sawahlunto lewat Pemerintah Kota (Pemkot)-nya memberikan penghargaan kepada Kamsri Benty selaku Ketua Asosiasi Homestay Sawahlunto yang sudah berjasa turut menggerakkan pariwisata Sawahlunto khususnya sektor homestay.

Penyerahan penghargaan berupa sertifikat piagam tersebut dilakukan langsung Walikota Sawahlunto Deri Asta kepada Kamsri Benty yang akrab disapa Buk Ben di Kantor Walikota, Sawahlunto, Senin (25/1/2021).

Saat penyerahan penghargaan, Deri didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Sawahlunto Nova Erizon, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Tatang Sumarna, dan Kepala Seksi (Kasi) Pemasaran Riza Anggraini.

Menurut Deri sudah banyak 'lakek tangan' Buk Ben yang mengiringi dinamika pertumbuhan homestay di Sawahlunto yang telah dibuktikan dengan banyaknya prestasi dan penghargaan yang dicapai.

Sertifikat ini, lanjut Deri menjadi salah satu apresiasi dan terimakasih dari Pemkot Sawahlunto terhadap kontribusi Buk Ben terhadap perkembangan pariwisata 'Kota Warisan Budaya Dunia versi UNESCO' ini.

Buk Ben di akun Instagram (IG) resmi Asosiasi Homestay Sawahlunto @homestaysawahlunto tak lupa berucap terimakasih atas penghargaan yang diterimanya.

"Terimakasih untuk Pemerintah Kota Sawahlunto melalui Walikota/Wakil Walikota yang telah memberikan penghargaan atas apa yang telah kita lakukan bersama-sama. Hal ini tentunya tak lepas dari bimbingan serta arahan dari Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto. Semoga kedepannya, akan lebih banyak lagi penggiat dan pelaku pariwisata di Sawahlunto agar kita ini dikenal di belahan dunia manapun," ujar Buk Ben.

Sebagai informasi Buk Ben merupakan pelaku wisata yang sangat aktif dan berprestasi.

Selain menjadi Ketua Asosiasi Homestay Sawahlunto yang membawahi lebih dari 40 homestay di Kota Sawahlunto, dia juga inisiator terbentuknya Asosiasi Homestay Sumatera Barat.


Beberapa waktu yang lalu beliau dinobatkan sebagai salah satu dari Terbaik 5 Penggiat/Penggerak Pariwisata tingkat Sumatera Barat pada ajang GIPI Award.

Ibu 3 anak ini juga dikenal sebagai pendiri Sanggar Seni Budaya Parmato Hitam yang pernah mengharumkan nama Kota Sawahlunto baik di tingkat lokal, provinsi, nasional maupun mancanegara.

Pensiun sebagai ASN Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada tahun 2019, tidak menghentikan langkah nenek 4 cucu ini untuk terus menjaga, melestarikan dan juga mendukung kegiatan kegiatan seni budaya dan sosial masyarakat yang semuanya bertujuan untuk memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan Pariwisata Kota Sawahlunto.

Hingga kini, pemikiran dan ide-idenya  tentang pengelolaan homestay dan membuat wadah/asosiasi yang baik, masih sering diminta oleh daerah lain baik di Sumbar ataupun provinsi lain.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Sumber & foto: @der1asta, @sawahluntotourism & @homestaysawahlunto


Read more...

Kota Pariaman Destinasi Paling Siap Sambut Wisatawan, Ini Buktinya


Kota Pariaman pantas mendapat predikat destinasi Indonesia yang paling siap menerima kunjungan wisatawan lokal dan nusantara tahun 2021. Ini penilaian TravelPlus Indonesia. Koq bisa? Buktinya apa?

Ya bisa aja, kenapa enggak. Asal pimpinannya kreatif, inovatif, dan gercep alias gerak cepat serta kompak bersinergi dengan sejumlah pihak terkait, pasti bisa!

Buktinya, kendati masih pandemi Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman di Sumatera Barat lewat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)-nya sudah menyiapkan 45 event bertajuk Pariaman Festival 2021 untuk menyambut, menghibur, dan memanjakan wisatawan yang berwisata ke Kota Pariaman sepanjang tahun ini.


Kepala Disparbud Kota Pariaman Dwi Marhen Yono menjelaskan soft launching ke-45 event Pariaman Festival 2021 pun sudah dilakukan oleh Walikota Pariaman Genius Umar di Pentas Pantai Kata Kota Pariaman, 23 Januari 2021.

"Dan launching-nya akan digelar di 3 kota yakni Pekanbaru, Jambi, dan Bengkulu awal Maret 2021," terang Marhen kepada TravelPlus Indonesia, Selasa (26/1).

Jumlah 45 event Pariaman Festival tahun ini pun ada maknanya. "Kita ambil 45 dengan semangat perjuangan di tengah pandemi agar pariwisata segera bangkit dan ekonomi segera tumbuh," ungkap Marhen seraya menambahkan ke-45  event tahun ini digelar secara hybrid, kolaborasi offline dan online (live streaming di FB, IG, & Youtube).

Kata Marhen ke-45 event yang masuk dalam Pariaman Festival 2021 merupakan event yang terbaik.

Namun ada top five events atau yang paling terbaik yakni Festival 1.000 penari indang yang akan digelar pada tanggal 18 Juli, Festival Budaya Tabuik (15-22 Agustus), Festival Bahari (13 Mei), Festival Video Kreatif Pariaman (10 November), serta Festival Bunga dan Pariaman Kicau Mania yang akan dilaksanakan pada 26-27 Maret.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions: Soft launching 45 event Pariaman Festival 2022 (foto-foto: tangkapan layar video @pariaman.tourism)



Read more...

Gelar 45 Event, Kota Pariaman Bidik Wisnus dari 4 Provinsi Terdekat


Menggelar sejumlah event sepanjang tahun, tentu ada target yang disasar. Bukan sekadar ada, bukan semata punya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman lewat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)-nya, sadar akan hal itu.

Sebanyak 45 event yang sudah disiapkan sepanjang tahun ini dan soft launching-nya sudah dilakukan oleh Walikota Pariaman Genius Umar di Pentas Pantai Kata Kota Pariaman, 23 Januari 2021, bukan semata ingin  menegaskan kepada publik bahwa Kota Pariaman siap dikunjungi, pun ada pasar yang dibidik sekaligus targetnya.

Kepala Disparbud Kota Pariaman Dwi Marhen Yono menjelaskan pasar wisatawan yang dibidik lewat 45 event bertajuk Pariaman Festival 2021 adalah wisatawan lokal dari berbagai kota dan kabupaten di Sumbar, dan wisatawan nusantara (wisnus) dari 4 provinsi terdekat yakni Riau, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

Berapa target jumlah wisatawan lokal dan wisnusnya dari penyelenggaraan 45 event 2021?

Mengingat masih masa pandemi Covid-19, lanjut Marhen, pihaknya tidak memasang target kunjungan secara kuantitatif melainkan lebih kepada kualitatif.

"Kita ingin dapat quality tourism yaitu wisatawan yang datang melihat event tahun ini juga menginap, berkunjung ke objek-objek wisata yang ada di Kota Pariaman, berwisata kuliner, dan belanja oleh-oleh. Jadi lama, tinggalnya di Pariaman sehingga spending of money-nya juga kami harap meningkat," terang Marhen kepada TravelPlus Indonesia, Selasa (26/1).

Untuk mencapai target kualitas tersebut, sekurangnya ada 4 strategi promosi yang telah dan akan dilakukan Disparbud Kota Pariaman yaitu Membentuk Team Creative Promosi Pariwisata; membentuk Pasukan Medsos Pariaman untuk promosi lewat media sosial antara lai lewat FB, IG, Twitter & Youtube; promosi melalui WA Group (Komunitas, PKDP, dll), dan kerjasama promosi pariwisata dengan 4 daerah sasaran.

"Kami juga akan launching 45 event Pariaman Festival 2021 di 3 kota sasaran target pasar yakni Pekanbaru, Jambi, dan Bengkulu awal Maret 2021," terang Marhen.

Pariaman Festival 2021 diawalan dengan event Pariaman Culture Every Week yang sudah terlaksana pada 23 Januari 2021 di Pantai Kata dan akan ditutup dengan event Festival Amak pada 22 Desember mendatang.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions: Launching 45 Event Pariaman Festival 2021 (foto-foto: tangkapan layar video @pariaman.tourism)



Read more...

Mau Sempurna Nikmati Pariaman Festival 2021? Ini Panduannya


Punya rencana berwisata ke Kota Pariaman? Sepertinya tahun ini waktu yang tepat.

Kenapa? Ya karena salah satu kota di pesisir Sumatera Barat ini memiliki 45 event sepanjang 2021.

Ke-45 event terbaik itu bisa Anda lihat  di akun Instagram (IG) resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)-nya @pariaman.tourism, lalu pilih event mana yang Anda ingin saksikan.

Supaya sempurna kunjungan Anda ke Kota Pariaman, sebaiknya selain menonton event pilihan, Anda bisa lanjut menyambangi sejumlah objek wisata andalannya.

Sekurangnya ada 11 destinasi yang wajib masuk daftar kunjungan Anda di Kota Pariaman yaitu Pantai Gondariah, Pantai Kata, Pantai Talao Pauh, Pantai Apar, Pantai Belibis, dan Pantai Cermin.

Selain itu Pulau Angso Duo, Pulau Kasiak, dan Pulau Tengah serta Kampung Kandang dan Tungkal Selatan.

Selagi di sana, jangan lupa menikmati aneka kuliner khasnya antara lain Gulai Kepala ikan, Sate Piaman, Ketupat Gulai Tunjang, Sala Lauak, Teh Telor, Apokat Kocok, Ketupek Lamak, Sarabi, dan Lompong Sagu.

Adapun rumah makan (RM) yang direkomendasikan untuk Anda sambangi antara lain RM Pasir Taluak dengan pemandangan pantai; RM Teti  yang spesial Gulai Kepala Ikan; RM Pincalang, RM Rang Pauh, dan sentra kuliner Los Lambuang Kurai Taji  yang buka 24 jam terdiri atas 50 pedagang kaki lima.

Dimana inapnya? Tinggal pilih mau homestay atau hotel setara bintang.

Untuk homestay antara lain ada Homestay Kayu Manih Pariaman dengan tarif sekitar Rp 250 ribu per malam. 

Pilihan hotelnya antara lain Safari Inn Hotel yang setara Bintang 3 dengan tarif Rp 500 ribu - Rp 900 ribu per malam atau Nan Tongga Hotel juga setara Bintang 3 bertarif Rp 450 ribu - Rp 750 ribu per malam.
     
Kalau ingin keliling objek-objek wisata di Kota Pariaman usai menyaksikan event, sebaiknya menyewa rental mobil, mengingat Gojek dan Grab belum masuk Kota Pariaman.


Anda bisa sewa mobil antara lain di Israrudin Rent Car Pariaman. Untuk sewa Innova Rp 450 ribu - Rp 500 ribu per hari.

Sebelum kembali ke kota asal, biar punya kesan tak terlupakan, jangan lupa membeli aneka panganan dan kerajinan tangannya sebagai buah tangan.

Anda bisa pergi ke Pusat Oleh-oleh Pariaman di Kampung Perak.

Aneka panganan yang bisa Anda borong antara lain Keripik Balado, Ladu Sala, Ladu Arai Pinang, Sagun, Kipang Kacang, Kue Sangko, dan Emping Malinjo. Sedangkan kerajinan tangannya antara lain Miniatur Tabuik, Sulaman Nareh, dan Kaos Artodidak.

Sebagai informasi tambahan, Kota Pariaman berada sekitar 25 Km dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang atau sekitar 35 menit berkendara mobil. 

Kalau Anda datang dari Jakarta, paling praktis dan cepat dengan pesawat. Lalu dari BIM lalu sewa mobil ke Kota Pariaman. 

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions: Objek-objek wisata andalan Kota Pariaman, peta, dan calendar of event Pariaman Festival 2021. (foto-foto: dok.disparbud kota pariaman)
   

Read more...

Senin, 25 Januari 2021

Inilah Tenun Kofo, Produk Ekraf Kabupaten Talaud dari Serat Pohon Pisang


Kabupaten Talaud punya produk ekonomi kreatif (ekraf) andalan dari Serat Pohon Pisang Abaka. Namanya Tenun Kofo.

Hal itu diutarakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Henry Kaitjili kepada TravelPlus Indonesia, Senin (25/1/2021).

Bahan baku Tenun Kofo itu, lanjut Henry, adalah Serat Abaka dari Pohon Pisang Abaka, Pohon Pisang lokal yang hanya tumbuh di Kabupaten Talaud dan Kabupaten Sangihe.

"Soalnya Pohon Pisang yang menjadi bahan dasar Serat Abaka itu tidak bisa ditanam di daerah lain," ungkap Henry.

Selain dibuat sebagai bahan kain tenun, daru serat tersebut juga dijadikan bermacam kerajinan tangan. "Bahkan Serat Abaka dari Talaud itu juga jadi  bahan dasar uang kertas dolar AS," terang Henry seraya menambahkan kalau aneka produk Tenun Kofo khas Talaud dijual di Manado dan Jakarta.

Sayangnya, produk Tenun Kofo tersebut belum diproduksi langsung di Talaud karena keterbatasan alat produksinya.


Informasi itu TravelPlus peroleh dari Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Talaud, Fanmy Usong.

"Bahan seratnya memang benar dari Talaud. Tapi untuk produksinya, kalau tidak salah di Palembang," jelas  Fanmy seraya menambahkan kalau di Manado juga belum menjadi tempat produksi Kain Tenun Kofo melainkan baru sebagai tempat penjualan.

Nama perusahaan yang menjual aneka Kain Tenun Kofo di Manado adalah Cofo Indonesia. Alamatnya di
Jalan Lumimuut No. 11B, Tikala Kumaraka, Wenang, Kota Manado.

Di laman resminya cofo.co.id diterangkan Tekstil Kofo telah resmi dinyatakan sebagai warisan non material yang harus dilestarikan dan dilindungi, di antara 33 tekstil tradisional Indonesia oleh Kementerian Pendidikan & Kebudayaan pada tahun 2017.


Diakun resmi Instagram (IG)-nya @cofoindonesia dijelaskan pula selain berbentuk kain beragam warna seperti ungu, coklat, kuning kunyit, dan hijau daun serta bermacam motif yang diadaptasi dari alam dan filosofi  budaya di Talaud dan Sangihe untuk baju laki-laki maupun perempuan, syal, dan selendang, Tenun Kofo dari Serat Abaka juga diolah menjadi bermacam tas, masker, tatakan piring, aksesoris kalung etnik dan lainnya.

Khusus untuk Tenun Kofo dalam berbagai warna tanpa motif; dapat dipadupadankan dengan kebaya atau kemeja untuk acara formil. Sedangkan untuk gaya kasual bisa diserasikan dengan kaos atau jaket.

Kain tenun kofo bervariasi ada yang panjang kain 2 meter dan 3 meter dengan lebar 110 Cm.

Untuk motif juga beragam seperti kakunsi, sohi, salikuku, dan masih banyak lagi.

Harga kain sekitar Rp 300 sampai Rp 2 jutaan. Untuk pembelian di Jakarta ada di Smesco Indonesia, Paviliun Sulawesi Utara. Sedangkan pembelian secara online bisa melalui tandamataindonesia.com.

Sebagai informasi, Kabupaten Talaud yang juga disebut Porodisa (Paradise) atau juga Taroda, baru-baru ini diguncang gempa, tepatnya pada Kamis (21/1/2021) malam.

Pusat gempa diketahui berada di 132 Km Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, pada kedalaman 119 Km.

Menurut Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang S. Prayitno dalam keterangan resminya, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.

Kendati baru diguncang gempa, Kabupaten Talaud terbuka untuk kunjungan wisata. "Silakan berwisata ke Talaud, aman koq. Akibat gempa kemarin, hanya pulau terluar yang ada kerusakan pos kesehatan," terang Henry.

Tak Melulu Bahari
Talaud yang merupakan garda terdepan Indonesia paling Utara dan berbatasan dengan negara tetangga, Filipina, terdiri atas banyak pulau karena merupakan kabupaten yang berbentuk kepulauan.

Oleh karenanya daya tarik wisatanya didominasi wisata bahari seperti pantai dan pulau. Namun berdasarkan amatan TravelPlus dari berbagai sumber, Talaud juga menyimpan banyak destinasi wisata alam lain seperti gunung, air terjun, dan danau serta objek wisata buatan, budaya, kuliner, dan sejarah.

Ragam daya tarik Talaud yang bisa Anda kunjungi selain wisata bahari antara lain Gua Tengkorak Totom Batu, Gua Wetta, Gua Batu Kapal, Air Terjun Pannulan, Air Terjun Ampadoap, Danau Lotah Talaud, Desa Adat Bannada, dan Makam Raja Porodisa.

Kalau Anda senang berwisata kuliner, selagi jelajah Talaud bisa sekalian menikmati Mie Cakalang, Pampis, Sup Brenebon (Sup Kacang Merah), Kue Bangket Sagu, Kue Bagea, dan Halua Kenari.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. @cofoindonesia & cofo.co.id


Read more...

Minggu, 24 Januari 2021

Sandi Ingin Ngantor di Bali, Ini Ide Sangat Bagus dan Out of The Box


Keinginan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (Sandi) berkantor di Bali, mendapat respon positif sejumlah pihak, terutama dari pelaku industri wisata di Pulau Dewata.

Respon positif pertama datang dari Ketua Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) atau asosiasi pengusaha inbound tour operator, Paul Edmundus Talo.

"Sandi ingin ngantor di Bali, itu ide Pak Menteri yang sangat bagus," ujar Paul kepada TravelPlus Indonesia, Minggu (24/1/2021).

Mengapa? Menurut Paul dengan berkantor di Bali bukan sekadar berkunjung, Sandi akan melihat secara nyata kondisi sesungguhnya pariwisata Bali saat ini.

"Sekurangnya ada lima kondisi pariwisata Bali sekarang yang akan dilihat Pak Menteri Sandi secara langsung. Pertama dia akan menyaksikan biro-biro perjalanan wisata yang jumlahnya 400-an di Bali, di antaranya anggota IINTOA dengan karyawan rata-rata 10 - 200 orang, tutup alias tidak beroperasi lagi,"  beber Paul.


Kedua, dia akan menyaksikan hotel-hotel mulai dari hotel Melati sampai dengan bintang 5 plus di Bali, sebagian besar kosong dan karyawannya dirumahkan.

Ketiga, dia juga akan melihat semua objek wisata di Bali yang biasanya penuh dengan wisatawan sebelum pandemi, kini lengang.

Keempat, pastinya dia akan menyaksikan para pramuwisata yang berjumlah lebih dari 7.000 orang di Bali belum terhitung guide lokal, menganggur.

Kelima, satu lagi, Menparekraf Sandi tentunya pun bakal menyaksikan armada transportasi dari mobil kecil sampai bus wisata di Bali, semuanya terparkir dengan apik dan sebagian karatan.

Selain berkantor di Bali, lanjut Paul, yang tidak kalah penting adalah terus mengawal kesiapan Bali terhadap protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19, mulai dari pelaku pariwisata sampai pada masyarakat biasa agar menjalankan protokol kesehatan dengan benar (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dalam rangka menangani wisatawan yang akan datang bila border dibuka.

Paul memperkirakan kehadiran Menparekraf Sandi berkantor di Bali bukan tidak mungkin akan mempercepat pembukaan border karena masyarakat Bali akan cepat sadar untuk menekan lajunya angka penyebaran Covid-19. Sebab turunnya angka Covid, sambungnya, akan mempercepat pembukaan pintu masuk bagi wisatawan.

"Bila Menparekraf Sandi benar jadi ngantor di Bali, harapan kami akan lebih cepat dia memberikan bantuan hibah yang diperluas, pinjaman lunak, dan fasilitas lainnya yang turut menopang bergerak hidupnya kembali denyut nadi Pariwisata Nasional yang dimulai dari Bali," ungkap Paul.


Respon positif lainnya datang dari Penasehat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) 1971 Bali, I Ketut Ardana.

"Bang Sandi mau ngantor di Bali, itu pemikiran yang out of the box dan sangat menarik," ujar Ardana.

Koordinator untuk market ASEAN di DPP ASITA 1971 ini bisa memahami kenapa Menparekraf Sandi sampai berkeinginan berkantor di Bali.

"Karena dia melihat Bali itu icon-nya pariwisata Indonesia, sehingga ingin merasakan langsung situasi dan kondisi yang terjadi setelah satu tahun tidak ada kegiatan pariwisata," terang Ardana seraya menegaskan keinginan Menparekraf Sandi ini sebagai satu gebrakan yang positif untuk bisa lebih cepat mengembalikan kepariwisataan Nasional yang dimulai dari Bali.

Sebagai informasi keinginan Menparekraf Sandi berkantor di Bali diutarakannya dalam webinar bertajuk “Merajut Tali Gagasan Bali Kembali dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Keberlangsungan Pariwisata di Bali 2021”, kemarin, Sabtu (23/1/2021).

Kata Sandi berkantor di Bali sangat diperlukan karena berkaitan dengan prinsipnya yang percaya jika melihat, mendengar, dan merasakan langsung.

“Saya sangat menikmati kalau kita langsung mendengar tanpa ada laporan dari staf Kemenparekraf yang ‘asal bapak senang’,” ujarnya seperti dikutip kompas.com hari ini.

Terakhir Menparekraf Sandi melakukan kunjungan kerja ke Bali jelang akhir Desember 2020.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Foto-foto Menparekraf Sandi saat kunker ke Bali Desember 2020. (dok. @sandiuno)
2. Ketua IINTOA Paul Edmundus Talo. (dok.paul)
3. Penasehat ASITA 1971 Bali, I Ketut Ardana. (dok.ardana)


Read more...

Sabtu, 23 Januari 2021

Ke Manado Jangan Hanya Nikmati 3B, Telusuri Pula Sederet Objek Sejarahnya


Menyebut Manado yang terlintas pertama dibenak banyak orang itu 3B, Bunaken, Bubur, dan Boulevard. Padahal Ibukota Sulawesi Utara (Sulut) yang baru saja diterjang banjir, Jumat (22/1/2021) ini juga memiliki sederet objek wisata sejarah.

Sebelum kita telusuri objek-objek wisata sejarah di Manado, ada baiknya kita kenal lebih dekat dengan 3B-nya.

B pertama yakni Bunaken, karena Manado memiliki Taman Nasional  (TN) Bunaken yang berada di seberang daratan Kota Manado.

TN tersebut menjadi daya pikat utama kota ini sejak lama. Kawasan perairan yang pernah menjadi spot diving kelas dunia ini antara lain memiliki tebing karang yang menakjubkan dengan keberagaman ikan hias dan terumbu karangnya.

B kedua Boulevard, lantaran Manado mempunyai kawasan pusat perbelanjaan modern, mall, toko, resto, dan café yang berada di sepanjang Jalan Boulevard.

Kawasan yang disebut-sebut pusat perbelanjaan terpanjang di Indonesia bahkan Asia Tenggara ini selalu ramai setiap hari terlebih sore dan malam hari. Tak heran lalu-lintasnya kerap macet.

B ketiga Bubur Manado, karena salah satu ikon kuliner Manado adalah buburnya yang oleh warganya dinamakan Tinutu’an. Oleh karena itu Manado juga disebut Kota Tinutu’an.

Berwisata ke Manado, rasanya kurang lengkap kalau belum mencicipi bubur tersebut. Anda bisa menikmatinya di warung pinggir jalan, resto di mall sampai hotel berbintang.

Keunikan bubur nasi yang menjadi makanan khas Sulut ini selain berbahan utama beras pun dicampur dengan aneka umbi dan sayuran antara lain ubi, singkong, kentang, kangkung, bayam, jagung, dan daun kemangi.


Bumbunya bawang putih, garam, penyedap rasa, sedikit gula. Lalu sajiannya ditambah bawang goreng, ikan asin yang diiris kecil-kecil, dan sambal cabe tumis serta kerupuk.

Adapun sederet objek wisata sejarah yang ada di Manado sebagimana tertera di laman pariwisata.manadokota.go.id antara lain berupa bermacam patung dan monumen.

Ragam patungnya antara lain Patung DR Sam Ratulangi, Patung Wolter Monginsidi, Patung Kuda Paal 2, Patung Toar Lumimuut, Patung Walanda Maramis, dan Patung Dotu Lolonglasut TKB.

Patung DR Sam Ratulangi berada di Kelurahan Ranotana, Kecamatan Wanea, tepatnya di tengah persimpangan Jalan Samratulangi, Jalan Bethesda, Jalan Pramuka, dan Jalur Kelurahan Ranotana Weru (Kec. Malalayang), Kelurahan Wanea (Kec. Wanea), dan Kelurahan Sario Kota Baru - Kecamatan Sario.

Sam Ratulangi adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Dia juga sering disebut-sebut sebagai tokoh multidimensi. Filosofnya yang terkenal berbunyi: "Si tou timou tumou tou", yang artinya: manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.

Patung Wolter Monginsidi berada di Jl. Piere Tendean, sekitar ± 5 km dari zero point pusat kota yang dapat ditempuh dalam waktu 7 menit apabila lalu lintas lancar.

Patung ini terletak bersebelahan di sebuah area yang berbentuk segitiga, yang diapit oleh Jl. Bethesda dan Jl. Pierre Tendean di sebelah kiri dan kanannya, dengan titik puncak segitiganya berada di Jl. Wolter Monginsidi.

Patung Kuda Paal 2 berada di Kelurahan Paal II, tepatnya di depan Swalayan Starway Mart (dulunya warga mengenalnya sebagai Borobudur).

Patung ini dibangun sebagai simbolis, bahwa Sulut dulunya memiliki jenis-jenis kuda balapan.

Jarak patung ini dari zero point ± 4 km  dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 7 menit.

Patung Toar Lumimuut berada di Jl. Sudirman, dekat dengan Jembatan Kairagi atau sekitar 2,4 km dari zero point pusat kota yang dapat ditempuh  ± 5 menit.

Patung Toar Lumimuut didirikan untuk mengenang secara simbolis hal ihwal lahirnya etnis Minahasa dalam seni dan budayanya.

Patung Walanda Maramis berada di Kelurahan Komo Dalam, Kecamatan Wenang. Tepatnya di persimpangan antara Kelurahan Komo Luar Kecamatan Wenang, Kelurahan Komo Dalam Kecamatan Wenang, dan berbatasan dengan Kelurahan Pinaesaan Kecamatan Wenang yang berada di Jalan Sudirman dan Jalan Walanda Maramis.

Patung ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 menit dari pusat kota dan berjarak ± 1,3 km dari titik nol.

Patung Dotu Lolonglasut TKB berada di Pinaesaan, Wenang, tepatnya di Taman Kesatuan Bangsa.

Masyarakat Kota Manado mempercayai Lolong Lasut yang hidup pada abad ke-16, adalah pendiri Kota Manado setelah merintis berdirinya “Tumani Negeri Wenang” yang sekarang dikenal sebagai Kota Manado.

Nama Manado sendiri diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda, diambil dari nama Gunung Manado Tua yang berada di lepas pantai Kota Manado.

Sementara itu monumennya ada Monumen Perang Dunia II, Monumen Zero Piont, Monumen Lilin, dan Monumen Adipura.

Monumen Perang Dunia II berada di Jl. Sarapung, Lawangirung, Wenang, tepatnya di sekitar pusat Kota Manado.

Lokasinya berjarak ± 130 m dari Taman Kesatuan Bangsa (TKB) atau sekitar 5 menit jalan kaki.

Monumen ini bersebelahan dengan Gereja Centrum yang memiliki latar sejarah kurang lebih bersamaan dengan eksistensi monumen ini.

Monumen Zero Piont berada di Pusat Kota Manado sebagai ikon titik nol di Manado. Monumen ini menjadi saksi bisu perjalanan Kota Manado menuju usia setengah milenium.

Monumen Lilin berada di kawasan Marina Plaza, Wenang Utara, masih disekitar pusat kota dan dekat dengan dermaga Angkutan Antar Pulau – Pelabuhan Manado.

Monumen Adipura berada di Jl. A.A. Maramis, Mapanget, Paniki Bawah.
Jaraknya sekitar 15 km dari zero point Pusat Kota Manado.

Monumen ini adalah simbolis Kota Bersih yang pernah di perolah Kota Manado beberapa kali berturut-turut beberapa tahun silam salah satunya adalah Piala Adipura Kencana.

Selain bermacam patung dan monumen, objek wisata sejarah Manado lainnya ada Museum Provinsi Sulut, Tugu Pendaratan Batalyon Worang, Gedung Joeang, Kawasan Pelabuhan Manado, dan Teater Terbuka Dotu Lolonglasut - TKB.

Museum Negeri Provinsi Sulut berada di Jl. WR Supratman No. 72 ini berhalaman asri dan luas.

Di halamannya ada koleksi benda budaya Minahasa kuno seperti Waruga, dan benda budaya masyarakat Minahasa lainnya.

Tugu Pendaratan Batalyon Worang berada di Jl. Suprapto, Wenang Utara, tepatnya di tengah-tengah diantara persimpangan jalan, kompleks pertokoan, hotel, dan dekat dengan patung Dotu TKB.

Tugu ini dapat dilihat dari zero point – pusat kota.


Gedung Joeang atau Museum Perang Dunia ke 2 berada di Jl. Jendral Sudirman No.7, Pinaesaan, Wenang, tepatnya dekat dengan Tugu Zero Point Manado, pusat keramaian Kota Manado.

Kawasan Pelabuhan Manado berada di Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, tepatnya di sebelah Utara Kota Manado, berjarak sekitar 800 m dari Pusat Kota.

Terakhir Teater Terbuka Dotu Lolonglasut - TKB  atau dulu bernama Pasar ’45 yang berada di Jl. Pinaesaan, Wenang. 

Taman Kesatuan Bangsa (TKB)  Dotu Lolong Lasut diresmikan pada 1987, dan di dalamnya terdapat Taman, Teater Terbuka, Monumen Dotu Lolong Lasut, dan Pusat Informasi Wisata Manado.

Nah, kalau Anda berwisata ke Kota Manado, selain mengunjungi dan menikmati 3B, tak ada salahnya menelusuri objek-objek sejarahnya agar kunjungan wisata Anda lebih komplit.

Oiya, lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia sekaligus mengucapkan turut berdukacita atas bencana banjir, semoga keluarga korban dan warga Manado yang terdampak bencana diberi ketabahan dan kekuatan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok. pariwisata.manadokota.go.id


Read more...

Jumat, 22 Januari 2021

Dua Konser Amal Buat Korban Bencana Digelar Sabtu, Ini Daftar Musisinya


Ada dua konser amal yang bakal diselenggarakan pada hari yang bersamaan, Sabtu (23/1/2021). Pertama, konser bertajuk "DONASI PEDULI BENCANA ALAM" dan kedua, KONSER KE-BIKE-AN VIRTUAL.

Selain hari pelaksanaannya bersamaan (hanya jamnya yang beda), kedua konser musik ini pun bertujuan serupa yaitu untuk menggalang donasi buat para korban sejumlah bencana di negeri ini yang terjadi baru-baru ini.

Informasi Konser DONASI PEDULI BENCANA ALAM, TravelPlus Indonesia peroleh dari akun resmi Instagram (IG) PT. Surya Mandiri Mututama (high quality helmet manufacturing since 2007) yang memproduksi Gigas Helmet @gigasofficial.

"Kawan-kawan sebangsa dan seTanah Air. Sejumlah musisi akan berkumpul dan melakukan "live performing" untuk menggalang dana sebagai bentuk kepedulian kepada saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di SUMEDANG - KALSEL - SULBAR - MANADO dll 🙏," ungkap adminnya.

Nama-nama musisi yang akan tampil tercantum pula diungahan tersebut, antara lain @ungu_band, @babeh_rowmanungu, @tara_pilotz, @rockstarmagz, @fajarsatritama,.@jecovoxband @musikeras_magz, @makki_parikesit, dan @oncyungu.

Selain itu @argon_jcvx, @agyl.kidjoe,.@landa_zianfu,.@kingaththur, @eetsjahranie, @edane_official, @daengoktav, @ovyrif, dan @rifband.official.

Konser ini, lanjut adminnya, disiarkan secara live streaming di akun IG @gigasofficial pada Sabtu 23 Januari 2021 pukul 13.00 s/d 18.00 WIB.

"Yuukk, ikutan live streaming-nya dan mengulurkan tangan untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang saat ini sedang tertimpa musibah 🙏🙏," seru adminnya seraya menegaskan kalau kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Di bawah unggahannya tak lupa diberi sejumlah hastag antara lain #gigascharity, #gigasofficial, #charity, #charityevent,.#charitymusicevent, #musiccharity, #gigscharity, #musicforlove, #musicanchangetheworld, #nonprofit, #forlife,.#socialchange, #humanity, #socialhumanity, #musisiberbagi, #musisipeduli, #donasi, dan #iims.


Sementara itu KONSER KE-BIKE-AN VIRTUAL, tersiarkan dari akun resmi IG Bike To Work Indonesia @b2w_indonesia yang di-repost @om_ndlahom, @nugietrilogy, dan lainnya.

"Bike2Work Indonesia, Rumah Sepeda Indonesia, para artis, penyanyi, influencer media sosial, sahabat pegiat sepeda mengajak kawan semua untuk ikut berpartisipasi di *KONSER KE-BAIK-AN*," tulis adminnya.

Konser tersebut akan digelar Sabtu, 23 Januari 2021, pukul 15.00 s.d 18.00 WIB secara live dari RSI Jakarta dan disiarkan melalui Zoom dengan ID: 863 4991 6056 dan passcode: 12345, juga IG Live di @b2w_indonesia, serta di kanal Youtube Rumah Sepeda Indonesia.

Musisi yang bakal tampil juga tertera di unggahannya yaitu @dennyfrust24,
@sandhysondoro_official, @cozy_republic_official, @richard_d_gilis, @nugietrilogy,.@stevenandcoconuttreez,.@pitlempit.srg, @dd_dikdoank, @om_ndlahom
, dan @totosugito.

Diujung unggahan, adminnya mengajak warganet untuk turut berdonasi.

"Jangan biarkan saudara-saudara kita yang daerahnya terimbas bencana merasa sendirian. Di Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, maupun Sulawesi Barat," pungkas adminnya.

Sederet hastag pun dicantumkan antara lain #bersamabantusesama, #satusepedaberjutasahabat,.#konserkebikean,.#bencanabanjirkalsel,.#bencanabanjir, #donasibanjirkalsel, #bencanagempa, #maridonasi, #konserkebaikan, #konseramal, #banjirkalsel2021, #gempasulbar, #tanahlongsorsumedang, #semerumeletus,, #rumahsepedaindonesia, #b2windonesia, #BiketoWorkIndonesia, #konseramal, dan #konservirtual.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. @gigasofficial & @b2w_indonesia



Read more...

Kamis, 21 Januari 2021

Biar Lebih Milenial, Branding Singkatan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya Diganti Jadi Tana Kaya


Punya nama yang panjang kadang kurang praktis dalam pengucapan maupun penulisan. Karena itu pengelola Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya kini mengganti branding/slogan singkatan/kependekannya menjadi Tana Kaya.

New branding itu bertujuan supaya lebih dekat dengan kalangan milenial, easy listening, dan lebih mudah diingat.

Perubahan slogan baru tersebut diluncurkan pada tanggal 21 Januari 2021 lalu diumumkan pengelolanya di akun resmi Instagram (IG) Tana Kaya @tn_bukitbakabukitraya.

Untuk mengetahui lebih jauh kebenaran pergantian branding tersebut, TravelPlus Indonesia segera menghubungi Kepala Balai Tana Kaya.


"Iya benar Mas Adji, kami ganti branding atau slogan singkatan Taman
 Nasional Bukit Baka Bukit Raya menjadi Tana Kaya untuk memudahkan penyebutan, mudah diingat sekaligus mendekatkan dengan kaum milenial," ungkap Kepala Balai Tana Kaya Agung Nugroho.

Tana Kaya, lanjut Agung, selain merupakan kependekan dari Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya juga dapat berarti kawasan yang kaya dengan potensi kehati, fitur geologi, dan budaya asli Kalimantan.

"Semua itu harus kita jaga bersama," terang Agung seraya menambahkan kalau akun IG Tana Kaya saat ini tetap sama yaitu @tn_bukitbakabukitraya, sedangkan hashtag-nya flexible saja.


Kekayaan Tana Kaya
Tana Kaya yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, mencakup Kabupaten Sintang dan Melawi serta di Provinsi Kalimantan Tengah yang meliputi Kabupaten Katingan ini memiliki ragam kekayaan fauna antara lain Enggang Gading (Rhinoplax vigil), Orangutan (Pongo pygmaeus), Katak Kepala Pipih Kalimantan (Barbourula kalimantanensis), Owa Kalimantan (Hylobates albibarbis), Kelasi atau Lutung merah (Presbytis rubicunda), Tarsius (Tarsius bancanus spp. borneanus), dan Kupu-kupu Rajah Brooke (Trogonoptera brookiana).

Tana Kaya juga memiliki 112 jenis herpetofauna yang terdiri atas 59 jenis amfibi dan 53 jenis reptil. Beberapa jenis yang menjadi favorit untuk diamati sepertu katak kepala pipih yakni jenis katak yang tidak memiliki paru-paru dan hidup sepenuhnya akuatik.

Burung Enggang Gading sendiri memiliki keistimewaan karena menjadi maskot Provinsi Kalimantan Barat dan juga logo Tana Kaya. Sayangnya, berdasarkan IUCN saat ini jenis burung tersebut berstatus kritis (CR) karena mengalami tekanan akibat perburuan dan lainnya.

Sementara itu kekayaan floranya antara lain Bunga Bangkai Kalimantan (Amorphophallus Hewittii), Rafflesia Tuan-mudae, Kantong Semar (Nepenthes ephippiata), Bunga Kelelawar Kalimantan (Tacca borneensis), Pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri) yang Merupakan pohon khas Kalimantan serta Rhododendron fortunans yaitu salah satu jenis tumbuhan hias dari genus Rhododendron yang merupakan jenis endemik Tana Kaya.

Aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Tana Kaya diantaranya mengunjungi Air Panas Sepan Apoi, pendakian Bukit Baka, pendakian Puncak Bukit Raya, Arung Jeram Belaban Ella, treking ke Air Terjun Guhung Elang, petualangan Botani, wildlife photography, dan mengamati herpetofauna atau herping.


Khusus herping, dibutuhkan nyali yang besar, karena selain kegiatan pengamatan sebagian besar dilakukan di malam hari dan jenis yang diamati juga meliputi golongan reptil yang berbisa.

Spot yang menarik untuk kegiatan herping adalah di sekitar camping ground objek wisata alam Belaban, jalur pendakian Bukit Raya, serta sepanjang jalur sungai yang terdapat di kawasan Tana Kaya.

Di Objek Wisata Alam Belaban, selain bisa menikmati arung jeram, juga bisa berkemah, trekking, pengamatan hidupan liar dan ber-canopy trail.

"Namun kunjungan ke Tana Kaya untuk publik atau wisatawan sementara ini masih ditutup dan masih dalam proses evaluasi," pungkas Agung.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. Tana Kaya

Captions:
1. Kepala Tana Kaya Agung Nugroho di Sungai Guhung Elang, Resort Belaban, Tana Kaya yang airnya sangat jernih bahkan bisa langsung diminum. Foto-foto di bawahnya adalah beberapa jenis hewan herpetofauna di Tana Kaya.
2. Aneka flora Tana Kaya.
3. Ragam fauna Tana Kaya.
4. Pilihan aktivitas wisata di Tana Kaya.

Read more...

Rabu, 20 Januari 2021

Kawasan Puncak Bogor Cianjur Pernah Berjuluk Oasis Timur Tengah-nya Indonesia, Ini Faktanya


Sebelum pandemi, kawasan Puncak Bogor Cianjur mendapat predikat Oasis Timur Tengah-nya Indonesia. Ada juga yang menyebutnya "Little Arab"-nya Indonesia. Sementara itu sebagian wisatawan asal Timur Tengah memberi julukan kawasan berudara sejuk itu sebagai Jabal al-Jannah, Gunung Surga

Salah satu fakta penguat kawasan Puncak Bogor Cianjur itu berjuluk Kampung Arab-nya Indonesia, di sana banyak Warung Kaleng, sebutan lain toko-toko bergaya Arab dengan tulisan berbahasa Arab.

Lokasi Warung Kaleng di kawasan  Puncak Ciajur ada di beberapa titik di Cisarua, Bogor dan Cipanas, Cianjur.

Khusus di Cisarua, Warung Kaleng paling mencolok tetlihat di Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Desa Tugu Selatan, seperti kabar tersiar, baru saja diterjang banjir bandang pada hari selasa, 19 Januari 2021.

Tapi tidak seluruh desa, hanya di Komplek Gunung Mas Blok C RT 01, 02, 03 / 02, 03, Kampung Rawadulang, Desa Tugu Selatan, sebagamana informasi yang diumumkan di akun IG @pusdalops_pb_bpbd_kab_bogor.

Penganatan TravelPlus Indonesia sebelum pandemi, banyak bangunan di tepi jalan raya Puncak di Desa Tugu Selatan dan Utara yang bertuliskan dalam Bahasa Arab, mulai dari papan pengenal rumah makan, toko, warnet hingga money changer atau sharraf.

Selain itu, ada sejumlah rumah makan atau resto yang menjajakan menu Timur Tengah, nasi kebuli dan tak ketinggalan penjual syisyah alias rokok khas Arab.

Ketika itu (baca: sebelum pandemi), banyak turis Arab yang wara-wiri di sini. Ada yang berpakaian kasual, tak sedikit yang mengenakan pakaian ala padang pasir, termasuk perempuan Arab yang mengenakan baju muslimah bercadar serba hitam.

Melihat semua itu, tak berlebihan  kawasan Puncak Bogor, khususnya Desa Tugu Selatan dan Utara mendapat julukan Oasis Timur Tengah-nya Indonesia.

Selama musim kunjungan yang oleh warga setempat disebut musim Arab, para turis dari middle east tersebut tinggal di sejumlah hotel dan wisma di daerah Warung Kaleng di dua desa idaman mereka.

Catatan dari berbagai sumber, wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah mulai ramai mendatangi kawasan Puncak Bogor, terutama Cisarua sejak 1985. Selain dari Arab Saudi, juga banyak turis asal Kuwait, Iran, Irak, dan Maroko.

Biasanya mereka datang ke kawasan tersebut pada musim-musim tertentu, antara lain seusai musim haji, hari raya Maulid Nabi, dan pertengahan bulan Maret.

Ba’da Maghrib, turis-turis muda Arab itu semakin mudah dilihat. Mereka hilir-mudik untuk berbelanja, makan di restoran, ke salon, money changer atau sekadar jalan-jalan santai menikmati udara dingin Puncak.

Siangnya, mereka biasanya berkunjung ke objek-objek wisata terdekat seperti ke Taman Bunga Nusantara, Taman Raya Cibodas, Taman Safari Indonesia, Taman Wisata Alam Telaga Warna, Curug Cilember, dan lainnya.

Di Taman Safari mereka biasanya senang melihat Cowboy Show. Sedangkan di Cimory, mereka suka belanja susu dan mencicipi aneka makanan lezat di Restoran Cimory.

Di Telaga Warna, biasanya turis Arab bersantai sambil duduk-duduk di tikar di tepian telaga. Tak sedikit yang menjajal flying fox atau naik getek mengelilingi telaga serta belanja aneka buah dan sayuran khas Puncak.

Lain lagi  di Taman Bunga Nusantara, para turis kawasan Timur Tengah yang terpantau berkunjung  bukan cuma dari kalangan keluarga Arab, pun kelompok laki-laki Arab dewasa yang terpesona dengan aneka bunga di taman itu.

Pemandangan itu terlihat kontras. Sampai ada guyonan sekaligus tudingan, rupanya pria Arab selain terpesona “bunga” kawasan Puncak, pun menyukai bunga asli setempat.


The New Destination ‘Little Arab’

Setelah Pucak Bogor, giliran kawasan Puncak Cianjur, tepatnya di Cipanas, Kabupaten Cianjur yang mendapat predikat serupa sebagai the new destination ‘Little Arab’-nya Indonesia.

Predikat "Little Arab" terbaru untuk daerah Cipanas yang menjadi maskot kawasan Puncak Cianjur (Puncak 2) di Bopuncur muncul lantaran kawasan Puncak Bogor (Puncak 1) sudah terlalu sesak dengan Warung Kaleng.

Sejak 2014, para pelancong Timur Tengah, terutama wisatawan mudanya mulai terlihat wara-wiri di daerah Cipanas terutama di sepanjang Jalan Hanjawar Pacet (Hancet), Loji, sampai Cineungah.

Kehadiran mereka, dalam waktu singkat telah memoles paras Cipanas sehingga tampil berbeda dan akhirnya mendapat julukan destinasi terbaru ‘Little Arab’-nya Indonesia.

Di Jalan Raya Puncak-Cianjur, terlebih di sepanjang Jalan Hancet, Loji, hingga Cineungah, kini berjajar hotel mewah, restoran, kafe, rumah makan, mini market, money changer, laundry, travel agent, panti pijat, dan lainnya yang bertuliskan huruf Arab.

Atmosfir ke-’arab-araban’ begitu terasa saat memasuki jalan tersebut.

Menurut anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Cianjur, lebih dari 200 ribu orang datang ke Puncak Cianjur selama tahun 2016.

Bulan teramainya Juni-Juli, lalu Agustus-September, dan Oktober-November.

Selain Puncak Bogor Cianjur, destinasi lain di Jawa Barat yang juga disukai turis Arab sebelum pandemi adalah Bandung.

Di Kota Kembang berpredikat Paris van Java ini, biasanya mereka datang untuk berbelanja. Namun tidak sampai berlama-lama, mereka langsung kembali ke kawasan Puncak Bogor dan Cianjur.

Subang juga diminati turis Arab. Objek wisata setempat yang paling sering didatangi mereka adalah pemandian air panas Sari Ater dan pabrik teh Ciater.

Jumlah kunjungan wisatawan Arab ke Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kemenpar mencatat pada tahun 2014 jumlah wisman arab ke Indonesia mencapai 216.313 turis naik dari tahun sebelumnya (2013) yang berjumlah 187.438 turis.

Data BPS pada tahun 2015 menyebutkan jumlah wisatawan Arab yang berkunjung ke Indonesia berjumlah 814 ribu orang, naik dari tahun sebelumnya (2014) sebanyak 772 ribu.

Akibat pandemi, kunjungan wisman asal Timur Tengah ke Indonesia termasuk ke kawasan Puncak Bogor Cianjur jelas merosot tajam.

Namun melihat ragam daya tarik alam pegunungan yang dimiliki kawasan tersebut, ditambah udara yang sejuk, amenitas yang memadai dengan harga yang relatif lebih murah dibanding di negara lain serta ragam nilai plus lainnya, TravelPlus memperkirakan turis dari Timur Tengah akan kembali ramai datang setelah pandemi benar-benar berakhir.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis) 



Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP