. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 02 November 2022

FGD ll Bidang Rafting, Buahkan Penetapan Hasil dan Penandatanganan Tiga Rancangan


Focus Group Discussion (FGD)  ll Penyusunan RSKKNI, RKKNI & Skema Okupasi Bidang Rafting (arung jeram) di Hotel Grand Mercure Sabang, Jakarta selama 2 hari, Selasa - Rabu  (1 - 2/11/2022) berhasil menetapkan dan menandatangani  berita acara kesepakatan 3 rancangan yakni Rancangan RSKKNI, RKKNI, dan Rancangan Skema Okupasi Bidang Rafting.

Penetapan hasil dan penandatanganan berita acara kesepakatan rancangan RSKKNI Bidang rafting dilakukan pada hari pertama FGD, Selasa (1/11).

Dua rancangan lainnya yaitu RKKNI dan Skema Okupasi Bidang Rafting, penetapan hasil dan penandatanganan berita acara kesepakatan rancangannya dilakukan di venue yang sama pada hari kedua, Rabu (2/11).

Penetapan hasil dan penandatanganan berita acara kesepakatan 3 rancangan tersebut dilakukan oleh Ketua Tim Perumus RSKKNI bidang rafting Amalia Yunita yang akrab disapa Yuni, Sekretaris Tim Perumus Joni Kurniawan, perwakilan Tim Teknis Kemenparekraf Sulaiman, perwakilan peserta (industri, asosiasi & akademisi) serta key experts.

Sebelum melakukan penetapan  penandatanganan kesepakatan, Yuni memaparkan ketiga rancangan tersebut kepada seluruh peserta yang terdiri atas 5 unsur pentahelix yaitu pemerintah, industri, akademisi, komunitas/asosiasi, dan media.

Pada pemaparan rancangan Skema Okupasi Bidang Rafting, Yuni menjelaskan tentang definisi, lingkup bidang pekerjaan, profil, tanggung jawab, wewenang, dan jenjang karier dari profesi River Tubing Guide, River Stand Up Paddling Guide, lJunior River Guide, dan River Guide.


Untuk River Guide, Yuni mengatakan
definisinya adalah pemandu arung jeram yang bertugas memimpin dan memandu wisatawan dalam satu perahu.

Diterangkan pula lingkup bidang pekerjaan River Guide adalah menyiapkan dan memeriksa perlengkapan tamu, membagi kelompok pengarungan, memberi pengarahan keselamatan, memimpin dan memantau perjalanan pengarungan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan dan SOP perusahaan dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu dalam trip berarung jeram.

Yuni juga menjelaskan profil yang harus dimiliki seorang River Guide antara lain memiliki jiwa kepemimpinan; bertanggungjawab; komunikatif; disiplin; bekerja sama di dalam tim; santun, sopan dan rapi; tanggap dan peka terhadap lingkungan; informatif dan interpretative serta humoris.

Diterangkan pula beberapa persyaratan dasar menjadi River Guide antara lain memiliki pengalaman berarung jeram minimal 24 trip/hari dalam 2 tahun terakhir sebagai Junior River Guide (pengalaman dibuktikan dengan catatan pengarungan/log book yang ditandatangani oleh pemimpin perjalanan sebagai catatan pengalaman); memiliki sertifikat pelatihan River Guide Level 2 yang dikeluarkan oleh FAJI dan atau lembaga pelatihan yang berafiliasi dengan FAJI yang terkait dengan lingkup KKNI dan okupasi river guide  bidang arung jeram; dan memiliki sertifikat kompetensi River Guide Level 2 dari BNSP.

Selain itu Yuni juga menjelaskan jenjang karir dari River Guide selanjutnya yaitu bisa menjadi Senior River Guide, River Rescuer, Pelatih Arung Jeram Muda sampai Rafting Supervisor.

Setelah acara pemaparan, dilanjutkan dengan penggalian saran, masukan koreksi, dan rekomendasi perbaikan terhadap ketiga rancangan tersebut.

Pada kesempatan ini, beberapa peserta menyampaikan input terkait ketiga rancangan tersebut.


TravelPlus Indonesia
selaku media yang diundang untuk meliput, menyampaikan input agar setiap operator yang melakukan usaha wisata arung jeram bukan hanya  mengutamakan faktor keselamatan dan mengindahkan kelestarian lingkungan sungai dan sekitarnya, pun harus meningkatkan kreativitas usaha.

Kreativitas tersebut misalnya dengan membuat ragam event yang menggabungkan rafting dengan beragam genre musik seperti jazz, rock dan lainnya: dengan seni-budaya lokal; dengan kegiatan bermuatan cinta lingkungan seperti operasi sampah di sungai: dengan beragam cabang olahraga lain seperti lari/jalan santai/sepeda dan lainnya yang dilakukan secara berkala supaya wisatawan tertarik datang lagi untuk berarung jeram. 

Menurut Yuni FGD ll bidang rafting ini merupakan FGD ke-5 yang dilakukan setelah marathon menyusun SKKNI, KKNI, dan Okupasi untuk industri Wisata Arung Jeram. 

FGD ini bagian dari perjalanan panjang kiprah FAJI untuk pilar Wisata Arung Jeram setelah penyusunan SKKNI yang lalu (2009), Standard Usaha (2013) dan Pedoman dan Sertifikasi CHSE (2020). 

"Terima kasih untuk Kemenparekraf dan World Bank. Semoga cita-cita sederhana kami untuk membuat standard ini digunakan di Asean bisa terwujud🙏," terangnya. 

Selain bidang Rafting, FGD II yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf lewat Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan ini juga meliputi 9 bidang pariwisata lainnya yaitu MICE, Event, Tour Leader, Tour Guide, Rock Climbing, Destinations, Safety Guard Water Tourism, Paramotor, dan Ecotourism yang venuenya tersebar di 5 Hotel di Jakarta, yaitu Morrissey Hotel, Akmani Hotel,Grand Mercure Sabang Hotel, Grand Mercure Harmoni Hotel, dan Aone Hotel. 


FGD II yang digelar secara hybrid (offline dan online) ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf Martini Mohammad Paham di Hotel Akmani, Sabang, Jakarta, Selasa (1/11/2022) dan dihadiri antara lain Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Adella Raung, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Florida Pardosi, dan Direktur Standarisasi Kompetensi Kemenparekraf Titik Lestari. 

Saat menyampaikan kata sambutan Martini berharap pelaksanaan FGD II ini dapat menghasilkan output sesuai yang ditargetkan dan dapatdengan dipertanggungjawabkan dengan action plan dan aktivasi yang lebih konkrit guna menghasilkan output yang berkualitas dan implementatif, agar nanti bisa dilanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu Pra Konvensi dan Konvensi di akhir bulan ini. 

Titik Lestari dalam laporannya menjelaskan kegiatan penyusunan Competency Based Standards ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran program Indonesia Tourism Development Project atau Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) yang bekerjasama dengan Bank Dunia dalam rangka meningkatkan kompetensi para pelaku pariwisata nasional. 


Tujuan kegiatan ini adalah memverifikasi, memvalidasi, dan memperoleh kesepakatan pemangku kepentingan terhadap rancangan pemetaan standar kompetensi dan unit kompetensi pada SKKNI, rancangan penjenjangan kualifikasi dan identifikasi kemungkinan jabatan pada KKNI, serta rancangan peta okupasi pada Skema Okupasi 10 Bidang Pariwisata. 

"Diharapkan dengan adanya kegiatan FGD II ini, kita dapat menghasilkan output kesepakatan unit kompetensi yang telah diusulkan para stakeholders saat pelaksanaan Workshop di 3 lokus sebelumnya yaitu di Toba tanggal 10 Oktober, DIY tanggal 13 Oktober, dan Lombok tanggal 18 Oktober guna memenuhi kebutuhan industri saat ini dan menjawab tantangan perkembangan pariwisata di masa depan, khususnya di 6 DSP," pungkasnya. 

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia

Foto: Adji TravelPlus & dok. Stadkom Kemenparekraf

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP