IDF 2022 Angkat Tema "Rasa: Beyond Bodies", Ini Sederet Fakta Lainnya
Indonesian Dance Festival (IDF) 2022 yang berlangsung selama 7 hari 22 - 38 Oktober di Taman Ismail Marzuki (TIM) dan Komunitas Salihara Arts Center mengangkat tema "RASA: Beyond Bodies", yakni sebuah perenungan yang mengandung banyak makna.
Itulah fakta yang terungkap dalam jumpa pers IDF 2022 di Teater Kecil, TIM pada Sabtu (22/10) yang dihadiri antara lain Direktur IDF 2022 Ratri Anindyajati; Kepala Disparekraf DKI Jakarta Andhika Permata; Komite Pengarah Melina Surya Dewi, Maria Darmaningsih, dan Nungki Kusumastuti; perwakilan Kuratorial, dan beberapa koreografer yang akan tampil.
"Bersama dengan tim kuratorial, kami menjelajahi beragam makna "rasa" dari berbagai budaya," ungkap Ratri.
Tema ini, lanjutnya juga mengekspresikan rasa gembira pihak penyelenggara karena dapat kembali menyelenggarakan IDF di ruang fisik setelah masa pandemi.
"Kami juga senang bahwa edisi ulang tahun ke-30 tahun IDF ini juga menjadi bagian dari rangkaian program peluncuran Wajah Baru TIM, pusat kesenian modern pertama di Indonesia, rumah IDF sejak awal festival ini dimulai pada 1992," terang Ratri lagi.
Fakta lainnya, IDF 2022 yang diselenggarakan Yayasan Loka Tari Nusantara berkolaborasi dengan Yayasan Seni Budaya Jakarta (YSBJ) ini akan menampilkan 7 Pertunjukan Malam, 6 pertunjukan Kampana, 8 sesi Workshop, 4 sesi Bincang Tari, dan pameran arsip Vasana Tari serta Lokapasar yang menghadirkan pilihan aneka produk lokal.
Beberapa seniman yang akan tampil dalam Pertunjukan Malam ada Angela Goh dari Australia, Hari Ghulur (Surabaya/Madura), Mella Jaarsma (Yogyakarta/Belanda), dan Pichet Klunchun dari Thailand.
Di IDF 2022 yang merupakan gelaran ke-16 dan bertepatan dengan 3 dekade (30 tahun) usia IDF ini juga akan memperkenalkan 6 koreografer muda Asia Tenggara yang telah menjalani program laboratorium tari Kampana sejak Mei lalu.
Koreografer muda yang akan menampilkan karyanya di sesi Kampana antara lain M. Safrizal atau biasa disapa Dek Jall asal Aceh Besar, Aceh; Maharani Pane (Jakarta), Eka Wahyuni (Berau/Yogyakarta), Kornkarn Rungsawang (Thailand), dan Jared Jonathan Luna asal Filipina.
Dek Jall misalnya akan menampilkan karyanya yang diberi judul Body Tarekat pada hari ketiga IDF 2022, Senin tanggal 24 Oktober di Teater Besar, TIM pukul 15.30 sore.
"Body Tarekat berangkat dari praktek-praktek bertarekat yang ada di Aceh khususnya praktek tarekat Qadiriyah yang kemudian saya reflesikan dalam pencapaian ke-illahi-an dalam realitas kultural dan realitas kreografis," terangnya.
Fakta berikutnya, Andhika Permata mengatakan IDF 2022 yang merupakan bagian dari sektor ekonomi kreatif, dari sisi pariwisata diharapkan juga dapat menarik kunjungan wisatawan.
"Kami akan komunikasikan IDF 3022 ini ke seluruh stakeholder parekraf seperti ASITA Jakarta, Astindo, Putri, dan PHRI Jakarta khususnya yang ada di sekitar Cikini. Harapannya dari platform mereka juga mampu mempromosikan event ini sehingga akan banyak wisatawan yang berkunjung ke TIM khususnya untuk menikmati event IDF 2022," jelas Andhika.
Usai jumpa pers, malamnya dilanjutkan dengan pembukaan IDF 2022 di Teater Besar, TIM dengan menampilkan pertunjukan tari “SILO” oleh Hari Ghulur dari Madura/Surabaya.
Fakta terakhir, usai mengikuti jumpa pers dan menyaksikan malam pembukaan IDF 2022 yang dibuka Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Andhika, Ratri, dan para komite pengarah, kemudian TravelPlus membuat konten video bertajuk "Jumpers IDF 2022" yang diunggah di akun Instagram (IG) @adjitropis dan juga tulisan ini yang dimuat di weblog TravelPlus Indonesia @travelplusindonesia sebagai bentuk turut mempublikasikan/mempromosikan IDF 2022 agar gaungnya melangit dan tentunya berlangsung sukses.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar